Anda di halaman 1dari 21

Maria Felisitas Chatarina

XII MM 2 / 13

Jawaban Kisi - Kisi USBN Agama

PG

1. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan


(menurut ajaran alkitab)
 perempuan diciptakan karena laki-laki, bukan sebaliknya
 perempuan bertugas melahirkan anak, laki-laki harus berkerja untuk mencari
makan
 perempuan dapat memelihara rambut panjang, tetapi laki-laki tidak
 laki-laki adalah kepala dari perempuang, perempuang tidak sebaliknya memerintah
laki-laki

2. Contoh usaha yang bisa dilakukan untuk mengembangkan talenta


 Sadar akan bakat atau kemampuan yang kita miliki terdapat pada bidang apa
 Mengasah secara perlahan tapi rutin bakat yang kita punya
 Ikuti ekstrakurikuler di sekolah atau lembaga atau les tambahan di luar sekolah,
agar dapat lebih dalam mengasah bakat yang dimiliki
 Ikuti pertunjukkan, lomba, atau hal-hal yang bersifat kompetisi atau
"menghasilkan" sebagai tolak ukur sudah sampai mana kemampuan kita
 Harus sering berlatih, didalami secara serius, agar bakat yang dimiliki bisa benar-
benar utuh dan bisa menjadi jalan kesuksesan.

3. Contoh sikap kritis terhadap gaya hidup yang sedang berkembang saat ini

 Berusaha memalingkan diri dari keegoisan yang mengarah segala perhatian kepada
kepentingan bersama
 Membuka perhatian kepada hidup yang lebih sempurna, ke arah hidup Allah
sendiri
 Berusaha memusatkan diri pada perkembangan nilai-nilai atau cita-cita yang kita
anggap luhur
 Selektif dalam berteman
 Tidak membeda-bedakan orang maupun kelompok masyarakat
 Merendah diri dan bergaul dengan siapa saja

4. Contoh penerapan cara kerja suara hati dalam kehidupan sehari-hari


(cara kerja)
 Indeks ( petunjuk )
 Fudex ( hakim )
 Vindex ( penghukum )
(penerapan)
 Memberikan penjelasan tentang baik atau buruknya suatu perbuatan, sebelum
dilakukan.
 Memerintahkan supaya perbuatan baik dilakukan dan perbuatan buruk
ditinggalkan.
 Menjadi hakim terhadap perbuatan yang sudah dilaksanakan.
 Perbuatan baik dipuji dan hati kita diberi kebahagiaan yang tidak terhingga.
Perbuatan buruk dicela dan hati kita menjadi takut dan kacau

5. Usaha untuk mencapai kesetaraan laki-laki dan perempuan

 Mengakhiri diskriminasi terhadap semua wanita dan anak perempuan.


 Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak baik di
ranah publik maupun pribadi. Hal ini termasuk perdagangan manusia dan
eksploitasi seksual pada perempuan dan anak.
 Melawan pernikahan anak dan tradisi khitan pada perempuan.
 Meningkatkan pelayanan umum dan kebijakan publik yang lebih pro terhadap
perempuan.
 Memastikan partisipasi penuh dan efektif perempuan dan kesempatan yang sama
untuk kepemimpinan di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan
politik, ekonomi dan publik.
 Memastikan akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan hak
reproduksi.
 Melakukan reformasi untuk memberi perempuan hak yang sama terhadap sumber
daya ekonomi, serta akses terhadap kepemilikan dan kontrol atas tanah dan
bentuk properti, layanan keuangan, warisan dan sumber daya alam lainnya, sesuai
dengan undang-undang nasional.

 Meningkatkan penggunaan teknologi yang memungkinkan, khususnya teknologi


informasi dan komunikasi, untuk mempromosikan pemberdayaan perempuan.
 Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang baik dan peraturan yang dapat
dilaksanakan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan semua
perempuan dan anak perempuan di semua tingkat.

6. Sikap kritis dan tanggung jawab terhadap penggunaan media massa

 Perubahan gaya hidup menjadi lebih kosmopolitan


 Menganggap media adalah hidup
 Banyak tren baru muncul
 Terbukanya gerbang globalisasi
 Masyarakat cenderung lebih individualis

7. Kategori kitab suci bagian perjanjian lama


 (Taurat) - Keluaran, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan
 (Kitab Sejarah) - Yosua, Hakim-Hakim, Rut, Samuel (1&2), Raji-Raja (1&2), Ezra,
Nehemia, Ester
 (Kitab Puisi) - Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung
 (Nabi-Nabi Besar) - Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel
 (Nabi-Nabi Kecil) - Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhl

8. Kategori kitab suci bagian perjanjian baru


 (Kisah Para Rasul) - Kisah Para Rasul
 (Injil) - Matius, Markus, Lukas, Yohanes
 (Surat-Surat Paulus) - Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1
Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon
 (Surat-Surat Am) - Ibrani, Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, Yudas
 (Wahyu) - Wahyu
9. Menjelaskan paham kerajaan Allah pada zama Yesus
 Paham Kerajaan Allah yang Berciri Nasionalistis

Paham ini dihayati sungguh oleh kaum Zelot. Kegiatan mereka bertujuan membebaskan
Israel dari kuasa politik kaum kafir. Kaum Zelot sungguh berjihad untuk mengusir kaum
kafir. Mereka berharap dengan kebangkitan nasionalisme, kemenangan bangsa Israel
dapat tercapai, dan Kerajaan Allah terbangun.

 Kerajaan Allah Menurut Pandangan para Apokaliptik

Apokaliptik adalah aliran yang percaya akan datangnya penghakiman Allah, karena
dunia ini sudah jahat dan akan digantikan oleh dunia baru. Dalam dunia baru itu yang
baik akan dianugerahi kebakaan, sedangkan yang jahat akan dihukum.

Menurut pandangan para Apokaliptik, Kerajaan Allah adalah sebuah kenyataan terakhir
yang akan terjadi pada akhir zaman. Setelah zaman ini hilang lenyap dibinasakan Allah,
Kerajaan Allah” akan menjadi kenyataan di bumi baru dan langit baru yang dijadikan
Allah.

 Kerajaan Allah Menurut Pandangan para Rabi

Menurut pandangan para rabi, Allah sekarang sudah meraja secara hukum, sedangkan
di akhir zaman Allah akan secara nyata menyatakan kekuasaan-Nya sebagai Raja
semesta alam dengan menghakimi dan menyatakannya kepada sekalian bangsa.
Kenyataan bahwa bangsa Israel kini dikuasai oleh orang-orang kafir (sebab pada masa
Yesus bangsa Yahudi dijajah oleh bangsa Romawi yang dianggap sebagai bangsa kafir)
merupakan akibat dari dosa-dosanya. Namun, jika Israel melakukan hukum Taurat,
maka penjajah akan dipatahkan. Karena itu, mereka yang sekarang taat pada hukum
Taurat sudah menjadi warga Kerajaan Allah. Tetapi jika Israel tidak melakukan hukum
Taurat, maka Israel akan terus dijajah dan diperintah oleh kaum kafir.

Paham Yesus tentang Kerajaan Allah lebih mirip dengan paham para rabi. Kerajaan Allah
mulai merekah, terutama dalam diri Yesus, dan akan mencapai kepenuhannya pada
akhir zaman. Untuk menyambut Kerajaan Allah orang harus bertobat dan percaya pada
Injil (lih. Mrk 1: 14-15).

10. Gelar - gelar Yesus menurut kitab suci

 Yesus

 Kristus

 Mesias

11. Contoh usaha yang dapat dilakukan untuk mendalami kita suci
1. Dalam Hal Membaca Alkitab

Jangankan membaca Alkitab, memiliki Alkitab saja belum bisa. Kerinduan untuk
memiliki Alkitab masih sangat besar, buktinya Alkitab tersebut sangat diminati,
terutama oleh pekerja-pekerja (buruh-buruh pabrik) seperti di banyak tempat di
Kalimantan.

2. Dalam Hal Menggali/Mempelajari Alkitab

Nabi Hosea berkata, "Umat-Ku dihancurkan karena mereka tidak mengenal Aku" (Hosea
4:6, FAYH) dan rasul Paulus menulis kepada jemaat di Efesus bahwa orang-orang kudus
(jemaat Tuhan) harus "mencapai ... pengetahuan yang benar tentang Anak Allah," yaitu
Yesus Kristus (Efesus 4:13). Karena itu upaya menggali Alkitab mau tidak mau harus
dilaksanakan oleh Gereja. Terlihat dengan jelas bahwa di banyak gereja upaya
mempelajari Alkitab baik dalam bentuk penelaahan Alkitab (PA), katekisasi, maupun
diskusi tentang isi Alkitab sangat sedikit yang mengikuti.

3. Dalam Hal Memahami Alkitab

Alkitab bukanlah "tulisan tangan" Tuhan Allah yang dibuat di surga kemudian
diturunkan ke bumi. Alkitab adalah tulisan manusia di dunia yang menulis pada zaman
mereka masing-masing (seperti: Musa, Daud, Matius, Yohanes, Petrus, Paulus, dll.) yang
dipimpin oleh Roh Kudus. Oleh karena itu kita yang membacanya pada masa ini diminta
untuk membaca dan memahami Alkitab dengan tepat dan benar serta bersungguh-
sungguh. Sebagai bukti kesungguhan, kita harus meminta terlebih dahulu pertolongan
Roh Kudus sebelum membaca Alkitab. Roh Kudus yang telah memimpin orang-orang
yang menulis Alkitab pada zaman yang lampau, Roh Kudus pula yang akan memimpin
orang-orang yang membaca Alkitab pada masa kini. Dengan meminta bantuan Roh
Kudus kita akan dapat melihat, menerima, dan memercayai Yesus Kristus sebagai inti
pemberitaan Alkitab. Dalam kehidupan jemaat gereja sekarang ini terdapat paling tidak
ada empat cara membaca dan memahami Alkitab.

12. Contoh konkret menfaat membaca kitab suci

 Firman Tuhan membawa kita pada keselamatan sejati


 Firman Tuhan menguatkan kita dari cobaa
 Firman Tuhan meneguhkan iman kita tentang keselamatan dan hidup kekal yang
sudah kita terima
 Firmah Tuhan menguatkan iman kita tentang kuasa doa
 Firman Tuhan membantu kita untuk menjadi semakin serupa dengan Allah
 Firman Tuhan mampu menyatukan hati dan memberikan damai sejahtera
 Firman Tuhan mampu memberikan jalan keluar dan keberhasilan

13. Contoh keterlibatan dalam karya Tri Tunggal Maha Kudus

 Menjawab saat Ekaristi Ketika salam "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih
Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian" (2 Kor 13:13)
diberikan.
 Menggunakan rumusan Tritunggal Maha Kudus gereja untuk melawan aliran
menyesatkan.
 Percaya dan setia pada Tritunggal Maha Kudus
 Percaya pada satu Allah dalam tiga pribadi
 Ketiga Pribadi ilahi berbeda secara real satu dengan yang lain jadi tidak dapat
disamakan juga, karena memiliki hubungan asal yang berbeda
 Ketiga Pribadi ilahi berhubungan satu dengan yang lain. Karena perbedaan real
antar Pribadi itu tidak membagi kesatuan ilahi, maka perbedaan itu hanya terdapat
dalam hubungan timbal balik
 Memahami dan mendalami Tritunggal Maha Kudus dengan ketekunan dan
kedamaian hati

14. Contoh penerapan makna Pentakosta


 Berkumpul bersama sesama seiman merayakan pentakosta bersama
 Mengucapkan rasa syukur atas kemuliaan Tuhan
 Memaafkan kesalahan dan dosa orang lain

15. Contoh perwujudan buah-buah Roh Kudus


 Kasih  mengasihi sesama seperti diri sendiri
 Kesabaran  tidak memaksakan sesuatu
 Kesetiaan  setia pada hal – hal yang telah terikat pada diri
 Sukacita  bergembira dan berbahagia
 Kemurahan  merendah diri dan hati untuk kebaikan diri dan sesama
 Damai sejahtera  bersikap adil dan meciptakan perdamaian
 Kebaikan  melakukan hal- hal baik bagi diri sendiri dan orang lain

16. Makna mukjizat Yesus dalam mewartakan kerajaan Allah


- Membangkitkan orang yang sudah meninggal:
 Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas kehidupan dan
kematian. Dalam hal ini Yesus ingin menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias
dan penyelamat yang mereka nantikan.
- Yesus meredakan angin ribut:
 Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas alam semesta , tidak
ada kekuatan lain yang dapat mengalahkan kekuatan Allah sendiri, maka
semua ciptaan harus tunduk pada Allah.
- Yesus mengusir Roh Jahat
 Yesus ingin menunjukkan Allah lebih berkuasa dari roh-roh yang ada.

17. Paham Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus


 Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus tidak ditujukan kepada golongan atau
kelompok tertentu melainkan untuk semua orang
 Yesus tidak hanya mewartakan kerajaan Allah, melainkan juga menindak nyatakan
melalui tindakannya
 Dengan mengerjakan mukjizat, Yesus memperlihatkan kerjaan Allah

18. Tindakan berdasarkan teks kitab suci Yesus wafat


 Rela berkorban demi kebenaran
 Bersyukur dengan kasih karunia dan berkat serta cinta Yesus
 Setia pada iman
 Percaya dan senantiasa taat pada Tuhan
 Mengampuni orang yang sudah bersalah pada kita dan mendoakan mereka

19. Sifat-sifat gereja


 Satu - bahwa gereja katolik berada pada satu naungan kepemimpinan gereja atau
yang biasa juga disebut sebagai kepala gereja yang dipimpin oleh paus.
 Kudus - bahwa kita sebagai seorang katolik mempercayai dengan sungguh bahwa
Gereja tidak dapat kehilangan kekudusannya. 
 Katolik -  sifatnya yang bersifat katolik atau umum.
 Apostolik - bahwa gereja katolik berpegang teguh pada ajaran Kristus dan ajaran
Para Rasul. 

20. Tugas Hierarki gereja


 Melayani, mengayomi, memimpin umat dalam mewartakan injil. Merupakan
pemersatu umat Kristiani diseluruh dunia. Hierarki gereja berperan
menggembalakan umat dan membimbing dalam pengajaran.
 Menurut Lumen Gentium art 31 : Kaum awam adalah semua orang beriman
Kristiani kecuali mereka yang termasuk golongan imam atau berstatus religious yang
diakui gereja.

21. Tugas gereja katolik


 LITURGIA ( Menguduskan )
 Ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus Kristus dalam
gereja-Nya kepada Allah Bapa.
 Perwujudan dengan memimpin perayaan liturgis tertentu atau mengambil
bagian secara aktif dalam setiap perayaan bersama , menjawab aklamasi,
bernyanyi, dan melalui sikap badan dan berdoa. Contoh : Rosario, Koor,
Misdinar , Lektor, Pemazmur.

 KERYGMA ( Mewartakan )
 Ikut serta membawa kabar gembira bahwa Allah telah menyelamatkan dan
menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus. Diharapkan dapat
membantu umat Allah mendalami kebenaran Firman Allah dan mengingat
injil.
 Perwujudan: pendalaman iman, katekese, penerimaan sakramen lainnya,
khotbah romo.

 MARTYRIA ( Saksi Kristus )


 Ikut serta menjadi saksi Kristus bagi dunia.
 Perwujudan : penghayatan hidup, menjadi garam dan terang, mati demi iman,
tindakan: jujur, disiplin.
 KOINONIA ( Membangun Persektuan )
 Persekutuan berarti ikut dalam persekutuan / persaudaraan sebagai anak
Bapa dengan perantaraan Kristus dalam kuasa Roh Kudus-Nya.
 Berhubungan dengan pemeliharaan jiwa. Diharapkan dapat menciptakan
kesatuan dan persetuan. Contoh kegiatan kebersamaan : OMK, Ibu- ibu WK,
organisasi lain.

 DIAKONIA ( Melayani )
 Yesus mengajarkan kita untuk saling melayani dengan kerendahan hati.
Perhatian pada yang miskin, papa, dan tersingkir.
 Mau melayani bukan hanya dilayani, didasari cinta kasih yang besar. Contoh
Volunteer di gereja.

22. Isi dokumen ajaran sosial gereja


1. RERUM NOVARUM ( Hal – hal baru ) Paus Leo XIII, 15 Mei 1891
 Berisi: kondisi para buruh, menaruh perhatian pada masalah- masalah sosial secara
sistematis, berangkat dari prinsip keadilan universal.
 Membela hak buruh, pentingnya keadilan dan solidaritas, meneguhkan hak kodrati
atas kepemilikan pribadi.

2. QUADRAGESSIMO ANNO ( Setelah 40 Tahun ) Paus Pius XI, 15 Mei 1931


 Berisi: Rekonstruksi tata sosial kemasyarakatan. Penegasan Rerum Novarum dan
mengaplikasikannya dalam masa itu.
 Mempertahankan prinsip agung: kedamaian dan keadilan, solidaritas, kesejahteraan
umum, subsidiaritas, hak milik, hak untuk berserikat, dan peranan fundamental
keluarga dalam masyarakat.

3. MATER et MAGISTRA ( Ibu dan Guru ) Paus Yohanes XXIII, 15 Mei 1961
 Berisi: Kemajuan sosial dalam terang ajaran Kristiani.
 Diterbitkan peringatan 70 tahun Rerum Novarum
 Mengungkapkan keprihatinan mendalam Paus akan keadilan. Gereja mendesak
partisipasi secara aktif dalam memajukan tata dunia yang adil.

4. POPULARUM PROGRESSIO ( Kemajuan Bangsa Bangsa ) Paus Paulus VI, 26


Maret 1967
 Keadilan tak bisa dipisahkan dari pembangunan dan kemajuan. Harus ditujukan pada
perkembangan manusia yang integral. Menjalankan option for the poor dan
menghadapi penyebab penindasan.

5. OCTOGESIMA ADVENIENS ( Penantian tahun ke 80 ) Paus Paulus VI, 19 Mei 1971


 Menandai peringatan Rerum Novarum dengan surat apostolik pada Kardinal Maurice
Roy
 Memuji seruan kuat keadilan sosial dalam Popularum Progessio dengan
memperhitungkan ancaman komunisme dan masalah serius lain : urbanisasi,
diskriminasi rasial, teknologi baru, politik.

6. JUSTICIA in MUNDO ( Keadilan Dunia ) Para Uskup Roma 1971


 Menyerukan perdamaian abadi dan keadilan sejati
 Berkhusus dalam pembebasan

7. LABOREM EXERCENS ( Kerja Manusia ) Paus Yohanes Paulus II, 14 September


1981
 90 tahun Rerum Novarum
 Berbicara mengenai martabat kerja manusia dalam kerangka rencana ilahi.
Mengkritik tajam komunisme dan kapitalisme karena memperkerjakan manusia
sebagai alat produksi.

8. SOLLICITUDO REI SOCIALIS ( Keprihatinan akan masalah sosial ) Paus Yohanes


Paulus II, 30 December 1987
 20 tahun Popularum Progressio
 Kebutuhan akan solidaritas dan kebebasan, keadilan sejati, dan jalan yang lebih baik
daripada sosialisme atau pasar bebas kapitalisme
 Berfokus pada makna dan nilai pribadi manusia

9. CENTESIMUS ANNUS ( Tahun 100 ) Paus Yohanes Paulus II, 15 Mei 1991
 Ditandai dengan jatuhnya komunisme
 Menunjukan akar kekeliruan komunisme dan marxisme, sekaligus dengan sangat
tegas tidak membenarkan liberalism dan kapitalisme sebagai ideologi dan persepsi
ekonomi yang akan mampu menyejahterakan manusia.
 Ensiklik ini merupakan salah satu dokumen kepausan yang paling banyak dibahas
diakhir abad XX

10. CARITAS in VERITATE ( Kasih dalam Kebenaran ) Paus Benediktus XVI. 29 Juni
2009
 Tentang perkembangan integral manusia dalam kasih dan kebenaran
 Mendiskusikan krisis finansial global dalam konteks meluasnya relativisme
 Menekankan pengelolaan ekonomi yang berfokus pada martabat manusia

23. Contoh tindakan menjauhkan diri dari sikap diskriminatif dalam kehidupan sehari-hari
 Tidak memandang orang dari segi materi, pangkat, maupunjabatannya, sebab
derajat manusia adalah sama disisi Allah SWT.
 Membiasakan diri menghindari sifat saling merendahkan, saling mencela, saling
mengejek, saling berprasangka jelek/buruk, saling mencari-cari kejelekan orang
lain, dan saling mengunjing.
 Menyadari bahwa yang membedakan manusia disisi Allah SWT adalah ketakwaan
mereka.
 Menyadari bahwa menyakiti orang lain adalah dosa dan kelak suatu saat akan
mendapat akibat dari perbuatannya tersebut.

24. Contoh dalam menangani masalah-masalah sosial


 Mengembangkan industri kecil di pedesaan
 Meningkatkan mobilitas tenaga kerja serta mobilitas modal
 Menanamkan nilai moralitas
 Pemberian bantuan modal
 Pengadaan program pendidikan di luar negeri
 Pengadaan sekolah terbuka

25. Tri Tugas Yesus


 Imam - Menguduskan
 Raja - Memimpin/melayani
 Nabi - Mewartakan

26. Contoh perwujudan sifat gereja dalam kehidupan sehari-hari


 Ikut terlibat dalam kegiatan pelayanan gerejawi untuk saling bersama – sama
membantu menumbuhkan iman dalam Kristus.

 Mengadakan dan melakukan banyak kegiatan yang melibatkan peranan umat


seperti doa bersama, kebaktian, retret, seminar, dan lain sebagainya.

 Memaknai makna sakramen ekaristi ataupun simbol sakramen baptis atau juga


sakramen lainnya

 Berpegang teguh pada ajaran Kristus dan ajaran Para Rasul

 Meneruskan tugas perutusan seperti yang telah dilakukan oleh Petrus dan Rasul –
Rasul yang lain

 Membuat atau mengadakan suatu program demi membantu pertumbuhan iman


umat dalam misi pewartaan kabar keselamatan

27. Usaha gereja katolik dalam menegakan HAM

 Membebaskan kaum miskin dan tertindas

 Mengeluarkan dokumen gerehja dan ajaran sosial gereja

 Menghimbau umat untuk menegakkan HAM

 Membela dan memajukan martabat dan hak-hak asasi pribadi manusia

 Memberi pertimbangan moral, juga dalam hal-hal yang menyangkut bidang politik,
apabila hal itu dituntut oleh hak-hak asasi manusia atau keselamatan jiwa-jiwa

 Berusaha membangun keterpaduan antar-warga-masyarakat dalam semangat


cinta-kasih dan perdamaian

28. Menyimpulakn isi dokumen gereja dalam permasalahan di Indo


 Membela hak buruh

 Menegaskan prinsip kedamaian dan keadilan

 Berfokus pada makna dan moral masyarakat

 Menegakkan prinsip solidaritas

 Menghadapi penindasan

 Membebaskan dan menyerukan perdamaian abadi

29. Makna perkawinan (dalam gereja katolik)

Perjanjian (foedus), yang dengannya seorang laki-laki dan seorang perempuan


membentuk antara mereka persekutuan (consortium) seluruh hidup, yang menurut
ciri kodratinya terarah pada kesejahteraan suami-istri (bonum conugium) dan
kelahiran serta pendidikan anak, antara orang-orang yang dibaptis, yang diangkat
oleh Tuhan ke dalam martabat sakramen.

30. Peran dan tanggung jawab anggota keluarga

 Ayah

 Bertanggung jawab kepada seluruh anggota keluarga

 Melindungi seluruh anggota keluarga

 Mencari nafkah untuk keluarga

 Mendidik dan memberi nasehat kepada anak anak

 Ibu
 Mengurus keperluan rumah tangga

 Mendampingi ayah dalam mengurus anak anak

 Mengatur gizi makanan keluarga sehari-hari

 Mengatur nafkah yang diberikan ayah

 Anak

 Petuh dan taat terhadap perintah orang tua

 Menghormati orang tua

 Membantu pekerjaan orang tua

 Belajar agar tercapai cita-cita

31. Makna kaul hidup membiara sebagai bentuk persatuan dengan Yesus Kristus

Hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang menyadari bahwa hidupnya
berada di hadirat Allah. Agar hadirat Allah bisa diungkapkan secara padat dan menyeluruh,
orang melepaskan diri dari segala urusan membentuk hidup berkeluarga.

 Kaul kemiskinan - melepaskan hak untuk memiliki harta benda tersebut. Ia hendak
menjadi seperti Kristus: dengan sukarela melepaskan haknya untuk memiliki harta
benda.
 Kaul ketaatan - memutuskan untuk taat seperti Kristus (Yoh 14: 23-24; Flp 2: 7-8),
melepaskan kemerdekaannya, dan taat kepada pembesar (meletakkan
kehendaknya di bawah kehendak pembesar) demi Kerajaan Allah
 Kaul Keperawanan - melepaskan haknya untuk hidup berkeluarga demi Kerajaan
Allah. Melalui hidup selibat ia mengungkapkan kesediaan untuk mengikuti dan
meneladani Kristus sepenuhnya serta membaktikan diri secara total demi
terlaksananya Kerajaan Allah.
32. Teladanan Yesus sebagai pejuang keadilan, kejujuran, kebenaran, dan kedamaian

 Keadilan - memberikan kepada setiap orang yang menjadi haknya, misalnya hak
untuk hidup yang wajar, hak untuk memilih agama/ kepercayaan, hak untuk
mendapatkan pendidikan, hak untuk bekerja, hak untuk memlik sesuatu, hak
umtuk mengeluarkan pendapat, dan sebagainya.
 Kejujuran - jujur berarti tidak curang, dan tidak berbohong. Jujur juga kerap
diartikan satunya kata dengan perbuatan. Apa yang ada dalam hati sama dengan
apa yang dikatakan.
 Kebenaran - keadaan yang sesuai dengan nilai esensialnya atau keadaan yang
dianggap sebagai sebenarnya atau yang orisinal. Kebenaran bisa berarti keadaan
tidak bersalah, suatu ketepatan bertalian dengan pandangan, sikap dan filosofi
serta perilaku.
 Kedamaian - sesuatu yang dimana tidak ada lagi perbuatan yang buruk dan dunia
menjadi tenang dan sejahtera.

33. Contoh peran gereja membangun bangsa dan negara melalui kelompok” kategorial

 Mengadakan bakti sosial


 Saling mendoakan terhadapa satu sama lain
 Saling berbagi

34. Contoh tindakan jujur dalam kehidupan sehari-hari

 lingkungan Keluarga :  
 Tidak berpura-pura tidur atau berpura-pura belajar ketika diamanahi oleh
orangtua.
 Menyampaikan hasil ujian kepada orangtua apa adanya.
 Tidak melebihkan uang membayar buku tidak sebagaimana mestinya.
 Mengembalikan uang kembalian belanja sebagaimana mestinya.
 Berkata terus terang apabila kita melakukan kesalahan seperti memecahkan
perang.
 lingkungan Sekolah :  
 Tidak menyontek ketika ujian.
 Tidak melakukan titip absen kepada temannya demi bisa membolos.
 Tidak malu bertanya kepada guru apabila belum memahami materi
pembelajaran yang disampaikan.
 Membayar harga barang yang dibeli sesuai ketentuan kantin sekolah.
 Mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakan sesuai tenggang waktu
yang ditentukan.
 lingkungan Masyarakat :  
 Tidak melakukan suap kepada polisi ketika kena tilang.
 Tidak melebihkan takaran timbangan harga agar mendapatkan keuntungan
berlebih.
 Berjualan makanan menggunakan bahan-bahan yang aman bagi tubuh
manusia.
 Tidak memilih pemimpin yang melakukan aksi “serangan fajar” maupun bagi-
bagi sembao (BLT) terhadap rakyatnya agar dipilih kembali.
 Tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas.

35. Contoh dialog dan kerjasama yang dilakukan warga gereja dengan umat agama lain

Wujud dialog antar umat beragama

 Dialog kehidupan
 Dialog formal
 Dialog teologis
 Dialog doa

Kalo ngga ini contoh kerjasama lintas agama

 Membangun hubungan sosial yang tidak dibatasi oleh doktrin-doktrin agama


 Meningkatkan perekonomian masyarakat
 Meningkatkan mutu pendidikan
 Membentuk forum
 Persaudaraan antar umat beriman
 Membangun sistem politik yg bebas

36. Contoh kontribusi membangun bangsa dan negara melalui kegiatan kategorial

 Gerakan ini merupakan gerakan pembaruan pikiran dan roh.


 Gerakan pembaruan ini hendaknya menjadi gerakan sosial dan moral ke arah
pertobatan dan hidup baru.
 Gerakan pembaruan ini hendaklah sungguh dilaksanakan sebagai suatu gerakan
sosial, moral, dan rohani yang bermuara pada aksi untuk pembangunan
masyarakat yang adil dan sejahtera.
 Gerakan ini sebaiknya menjadi gerakan semua orang yang hendaklah dimulai dari
diri sendiri dan kelompok sendiri.

37. Cara meniciptakan suasana keluarga yang harmonis

 Saling bersikap jujur dan terbuka


 Saling berusaha menciptakan suasana yg menyenangkan
 Hindari sikap emosional dan egois dalam menghadapi masalah keluarga
 Membuat komitmen jangka panjang
 Mengutamakan kebersamaan (waktu)
 Bijak dan tegas dalam menghadapi masalah
 Tidak membawa masalah dari luar ke dalam rumah
 Biasakan gaya hidup sehat dalam keluarga
 Saling menjalin silahturami dgn keluarga pasangan masing-maisng
 Hindari bermain sosial media saat kumpul keluarga

38. Konsekuensi menjadi saksi Kristus berdasarkan cinta

 Taat
 Gembira

39. Menyimpulkan pesan Tuhan kepada manusia terhadap panggilan karya atau profesi

 Allah menyuruh manunsia untuk bekerja


 Dunia dan makhluk-makhluk lainnya diserahkan oleh kerajaan Allah kepada
manusia untuk dikuasain, ditaklukan, dipergunakan
 Dengan demikian manusia menjadi wakil Allah di dunia ini, Ia menjadi pengurus
dan pekerja yang menyelenggarakan ciptaan Tuhan
 Dengan bekerja manusia bukan saja dapat bekerja sama dengan Tuhan, tetapi juga
dengan Pekerja yang menyelenggarakan ciptaan Tuhan
 Dengan bekerja manusia mendekatkan diri secara pribadi dengan Allah
Uraian

1. Contoh budaya kasih

 di lingkungan keluarga

- membantu kedua orang tua dalam melakukan pekerjaan rumah dengan senang hati

- membantu adik dalam belajar

- mengunjungi kakek dan nenek secara rutin

 di lingkungan tetangga

- menjenguk tetangga yang sedang sakit

- membantu tetangga yang sedang membutuhkan bantuan

 di lingkungan sekolah

- menghormati guru dengan menaati peraturan yang berikan oleh guru

- membantu teman yang membutuhkan bantuan dalam kebaikan dengan senang hati

- membuang sampah pada tempatnya juga termasuk dalam sikap kasih sayang kepada
segenap penghuni sekolah. dengan demikian lingkungan sekolah tetap bersih dan nyaman
untuk belajar

2. Tugas dan tanggung jawab hierarki gereja

 Paus - sebagai kepala gereja katolik dan uskup roma


 Mengurus tugas politik dan agama
 Melakukan liturgi
 Mewartakan injil
 Menunjuk uskup baru
 Mengepalai gereja gereja katolik
 Menyusun aturan gereja

 Uskup
 Menyebarkan injil atau kabar gembira
 Mengembalakan umat Tuhan
 Pemersatu umat Tuhan
 Misi Klerus

 Imam
 Melayani umat Allah
 Mengembalakn umat beriman
 Merayakan ibadat abadi

 Diakon
 Punya peran khusu dalam liturgi
 Membantu dalam perayaan ekaristi

3. Cara membangun keluarga sebagai persekutuan suci

 Berdoa bersama

 Pergi merayakan Ekaristi bersama

 Bersenda gurau dan berbincang bersama

 Melaksanakan kewajiban dalam keluarga dengan baik

 Menciptakan komunikasi yang baik

 Saling mencintai dan menyayangi sebagai landasan hidup berkeluarga

 Menanamkan semangat/nilai menghargai


4. Keistimewahan manusia sebagai ciptaan Tuhan

 Punya akal budi


 Punya hati nurani
 Memiliki kehendak bebas
 Punya perasaan
 Punya bakat dan talenta
 Dapat bertindak

5. Contoh perwujudan buah buah roh kudus

 Kasih  mengasihi sesama seperti diri sendiri


 Kesabaran  tidak memaksakan sesuatu
 Kesetiaan  setia pada hal – hal yang telah terikat pada diri
 Sukacita  bergembira dan berbahagia
 Kemurahan  merendah diri dan hati untuk kebaikan diri dan sesama
 Damai sejahtera  bersikap adil dan meciptakan perdamaian
 Kebaikan  melakukan hal- hal baik bagi diri sendiri dan orang lain

Anda mungkin juga menyukai