PENGANTAR ILMU

HUKUM

Erdianto's document
 TUJUAN INST. UMUM :
 MAHASISWA MEMILIKI BEKAL YANG
CUKUP UNTUK MENGENAL HUKUM
SEBAGAI ILMU SEBELUM MEMPELJARI
ILMU HUKUM YANG LEBIH JAUH DAN
LUAS PADA SEMESTER BERIKUTNYA
 KARENA ITU, PIH ADALAH MK
PRSAYARAT

Erdianto's document
GEDUNG ILMU HUKUM

PENGANTAR ILMU HUKUM

Erdianto's document
 APAKAH HUKUM ITU?
 TAK ADA SEORANGPUN YANG DAPAT
MENDEFINISIKAN HUKUM SECARA
LENGKAP DAN MEMUASKAN SEMUA
ORANG
 NOCH SUCHEN DIE JURISTEN EINE
DEFINITIE ZU IHREM BEGRIFFE VON
RECHT

Erdianto's document
 ANEKA ARTI HUKUM
MENURUT MASYARAKAT

HUKUM SEBAGAI SANKSI

HUKUM ADALAH HAKIM

HUKUM ADALAH POLISI

Erdianto's document
 ARTI LAIN?
 HUKUM JUGA ADALAH SPRGKAT SISTEM
ATURAN DALAM SUATU NEGARA, JADI
HUKUM ADALAH SISTEM, MAKA JADILAH PHI
 HUKUM JUGA ADLH ILMU YG DIPELJARI
SECARA ILMIAH, MAKA JADILAH PIH
 HUKUM ADALAH SENI PENYUSUNAN DAN
PENEMUAN NORMA

Erdianto's document
HUKUM SEBAGAI HUKUM SEBAGAI
SISTEM ILMU

PENGANTAR HUKUM PENGANTAR ILMU HUKUM

INDONESIA

KURIKULUM FAKULTAS
HUKUM
Erdianto's document
 APA PERBEDAAN PIH DAN
PHI?
PIH MEMPELAJARI HUKUM SBG ILMU,
JADI LEBIH UNIVERSAL, SEDANG PHI
MEMPELJARI HUKUM SBG SISTEM
YAITU HUKUM YANG HIDUP PADA
WAKTU DAN TEMPAT TERTENTU

IUS CONSTITUTUM IUS CONSTITUENDUM

PHI PIH
Erdianto's document
 APAKAH ILMU?
ILMU ADLH “PENGETAHUAN” YG
DISUSUN SCR SISTEMATIS
 SISTEM AJARAN ILMIAH
 OBJEKTIF
 SISTEMATIS
 DAPAT DIUJI KEBENARANNYA
 DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
 BERSIFAT RASIONAL
 BEBAS NILAI
Erdianto's document
 APAKAH ILMU HUKUM
ADALAH ILMU?
 APAKAH HUKUM OBJEKTIF?
 APAKAH HUKUM SISTEMATIS?
 APAKAH HUKUM DAPAT
DIPERTANGUNGJAWABKAN
KEBENARANNYA?
 APAKAH HUKUM BEBAS NILAI?
 APAKAH HUKUM DAPAT DIUJI
KEBENARANNYA?

Erdianto's document
DISIPLIN HUKUM DAN
DISIPLIN SOSIAL

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
 DISIPLIN =

DISIPLIN ANALITIS DISIPLIN PRESRIPTIF

DISIPLIN SOSIAL DISIPLIN NON SOSIAL

AGAMA HUKUM
SOSIOLOGI
EKONOMI ILMU POLITIK
BUDAYA
Erdianto's document
 UNSUR HUKUM

UNSUR IDEAL UNSUR REAL

LOGIKA ETIKA ESTETIKA MANUSIA ALAM KEBUDAYAAN

METODIK
SISTEMATIK ILMU TTG KENYATAAN :
PENGERTIAN SOSIOLOGI HUKUM
ANTROPLOGI HUKUM
NILAI FILSAFAT PSIKOLOGI HUKUM
ASAS HUKUM SEJARAH HUKUM
PERBANDINGAN HUKUM
KAEDAH ILMU TTG
KAEDAH
ILMU PENGERTIAN

DOGMATIK HUKUM POLITIK HUKUM

Erdianto's document
Erdianto's document
 1. Politik Hukum

DISIPLIN 2. Filsafat Hukum

HUKUM
(Teori Hk dlm 3. Ilmu Hukum (Teori Hk. dlm arti sempit):
arti luas) - Ilmu ttg Norma
- Ilmu ttg Pengertian Hukum
- Ilmu ttg Kenyataan Hukum:
a. Sejarah Hukum;
b. Sosiologi Hukum;
c. Psikologi Hukum;
d. Perbandingan Hukum;
e. Antropologi Hukum.

 Ilmu ttg norma dan Ilmu ttg pengertian hukum disebut Ilmu ttg
Dogmatik Hukum dengan ciri2: teoretis rasional dengan
menggunakan logika deduktif.
 Ciri Ilmu ttg kenyataan hukum adalah teoretis empiris dengan
menggunakan logika induktif.
ILMU HUKUM

ILMUILMU
PENGERTIAN
KAEDAH
ILMU KENYATAAN HUKUM
 ILMU PENGERTIAN :
 SIAPA SUBJEK HUKUM
 APA OBJEK HUKUM
 APA ITU PERISTIWA HUKUM
 APA ITU HUBUNGAN HUKUM
 APA ITU AKIBAT HUKUM

Erdianto's document
 ILMU KAEDAH
 MACAM-MACAM KAEDAH (KAEDAHH
PRIBADI DAN KAEDAH SOSIAL)
 LETAK KAEDAH HUKUM DALAM
KAEDAH LAIN
 PROSES TERJADINYA KAEDAH
 ESENSILIA KAEDAH
 TUGAS KAEDAH
 SIFAT DAN ISI KAEDAH
 PENYIMPANGAN KAEDAH
Erdianto's document
 ILMU KENYATAAN HUKUM
 SOSIOLOGI HUKUM
 ANTROPOLOGI HUKUM
 PSIKOLOGI HUKUM
 SEJARAH HUKUM
 PERBANDINGAN HUKUM

Erdianto's document
PROSES TERJADINYA
KAEDAH DAN
MACAMNYA

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
Erdianto's document
 KEBUTUHAN MANUSIA :
 SANDANG, PANGAN, DAN PAPAN;
 JAMINAN THD KEPEMILIKAN ;
 HARGA DIRI ;
 PENGEMBANGAN DIRI ;
 CINTA KASIH

Erdianto's document
 CITA-CITA

KEBUTUHAN

KONFLIK KEPENTINGAN
Erdianto's document
Erdianto's document
 GUNA MENGATASI ADANYA KONFLIK
KEPENTINGAN TADI, MAKA MANUSIA
MEMERLUKAN PATOKAN, STANDAR, ATAU
RAMBU DLM MENCAPAI KEBUTUHANNYA.
MAKA DISUSUNLAH KAEDAH DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT. DG DEMIKIAN,
MAKA ARTI KAEDAH (NORMA) :
 STANDAR, PATOKAN ATAU PEDOMAN
TENTANG BAGAIMANA MANUSIA
BERSIKAP ATAU BERPERILAKU;
 RINGKASNYA, NORMA ATAU KAEDAH
ADALAH PATOKAN PERILAKU YANG
SEHARUSNYA
Erdianto's document
 KAEDAH
KEPERCAYAAN
KAEDAH
PRIBADI
KAEDAH
KESUSILAAN
KAEDAH
TERDIRI DARI
KAEDAH
KESOPANAN
KAEDAH
ANTAR
PRIBADI
KAEDAH
HUKUM

Erdianto's document
 TUJUAN KAEDAH

KAEDAH KESUCIAN HIDUP PRIBADI

KEPERCAYAAN

KAEDAH KEBAIKAN HIDUP PRIBADI

KESUSILAAN DAN KEBERSIHAN HANURA

KAEDAH KESEDAPAN HIDUP

KESOPANAN BERSAMA

KAEDAH KEDAMAIAN HIDUP

HUKUM BERSAMA

Erdianto's document
 KEDAMAIAN HIDUP
BERSAMA

KETERTIBAN KETERTIBAN DAN

DAN KEAMANAN KETENANGAN
(ORDE) (RUST)

LAHIRIAH BATINIAH

Erdianto's document
MENGAPA KAEDAH HUKUM DIPERLUKAN
SELAIN ADANYA KAEDAH LAIN?

 BEGITU BANYAK ASPEK KEHIDUPAN

MANUSIA YG TIDAK DAPAT DIATUR
OLEH HANYA 3 KAEDAH SELAIN
HUKUM;
 KAEDAH HUKUM BERSIFAT NYATA,
TEGAS DAN KONKRET SERTA
KONTAN. KAEDAH LAIN SERINGKALI
BERSIFAT MENGHIMBAU TIDAK
MEMAKSA
Erdianto's document
ISI DAN SIFAT KAEDAH
HUKUM

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
ISI KAEDAH SIFAT KAEDAH

PERINTAH/SURUHAN
IMPERATIF

LARANGAN

KEBOLEHAN FAKULTATIF

Erdianto's document
 Isi Kaedah :

 Larangan (Verbood) ;

 Perintah (Gebod);

 Mogen/Kebolehan
 Isi Kaedah Hukum :

 Larangan (Verbood) ‘;

 Perintah (Gebod);

 Mogen/Kebolehan;

 Sanksi (Hukuman).
 KAEDAH
UMUM
KAEDAH
ABSTRAK

KAEDAH
DILIHAT DARI
TINGKATANNYA

KAEDAH
KONKRET

KAEDAH
INDIVIDUAL

Erdianto's document
 KAEDAH
UMUM
HIPOTESIS

PERUMUSAN
KAEDAH
HUKUM

KATEGORIS

KAEDAH
INDIVIDUAL

Erdianto's document
 KAEDAH
UMUM
KAEDAH
ABSTRAK
DIRUMUSKAN SECARA
HIPOTESIS

DIRUMUSKAN SECARA
KATEGORIS
KAEDAH
KONKRET
KAEDAH
INDIVIDUAL

Erdianto's document
ESENSI KAEDAH
HUKUM

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
 TIDK DAPAT
DIELAKKAN

ESENSI
KAEDAH MEMBATASI
HUKUM

MELAKUKAN
PAKSAAN

Erdianto's document
TUGAS KAEDAH
HUKUM

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
 KEPASTIAN
HUKUM KETERTIBAN

TUGAS TUJUAN
KAEDAH KEADILAN KEDAMAIAN KAEDAH
HUKUM HUKUM

KESEBANDINGAN KETENTRAMAN/
HUKUM KETENANGAN

Erdianto's document
ESENSI KAEDAH
HUKUM

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
 TIDK DAPAT
DIELAKKAN

ESENSI
KAEDAH MEMBATASI
HUKUM

MELAKUKAN
PAKSAAN

Erdianto's document
PENYIMPANGAN
KAEDAH HUKUM

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
 PENYELEWENGAN

PENYIMPANGAN PEMBENARAN
KAEDAH
HUKUM
DAYA PAKSA
PENGECUALIAN

MENJALANKAN BEBAS
PERINTAH KESALAHAN

Erdianto's document
 Pembedaan Hukum :
Jenis Isi Kaedah Sanksi
Kaedah
Agama Larangan, Perintah, Dosa
Sunat, Mubah, Harus
Etika Larangan, Perintah, Tercela
Himbauan
Hukum di luar Perintah, Larangan, Hukuman (Ganti
Hukum Pidana Kebolehan, Sanksi Rugi, pemecatan,
denda)
Hukum Pidana Perintah, Larangan, Pidana
Kebolehan, Sanksi
ILMU PENGERTIAN
HUKUM

Erdianto's document
BID. PERBUATA SANKSI
HUKUM N
PERDATA ONRECHMA GANTI RUGI
TIGHEDAAD
TATANEGAR DETERNOM PEMECATAN
A E DE POVUA
ADM EXCES DE SANKSI ADM
NEGARA POVUA
PIDANA STRAFBARF STRAF=PIDA
EIT NA
SUBJEK HUKUM
ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
SUBJEK OBJEK
HUKUM HUKUM

ILMU TENTANG
PENGERTIAN

PERISTIWA AKIBAT
HUKUM HUKUM
HUBUNGAN
HUKUM
Erdianto's document
Erdianto's document
Erdianto's document
Pengertian Subjek Hukum:

Setiap pendukung hak dan

kewajiban
(Chidir Ali, 1987)

Erdianto's document
 MANDIRI

TERLINDUNG:
Cth. Mirderjarig
SUBJEK HUKUM Onbekwamheid
Menurut sifatnya (kurandus),
pemboros,
perempuan,
pemabuk

PERANTARA
Cth.Kurator
Erdianto's document
 MANUSIA
Naturlijkeperson

SUBJEK HUKUM
Menurut
Hakikatnya

BADAN HUKUM
Rechtperson
Erdianto's document
 Manusia sbg Subjek Hukum
 Dalam UU Pemilu, usia 17 tahun atau
pernah menikah;
 Dalam UU Perkawinan, usia 16 tahun
untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-
laki;
 Dalam hukum perdata, usia 21 tahun ;
 Dalam hukum pidana, usia 16 tahun ;
 Bayi sepanjang kepentingan hukum
menghendaki
Erdianto's document
Pengertian Badan Hukum:

Kumpulan harta dan kekayaan

yag terpisah dari manusia
(Chidir Ali, 1987)

Erdianto's document
 PUBLIK Negara,
Dibentuk Pemeritah,
berdasarkan UU Jabatan, dst
atau atas dasar
Perintah UU
BADAN
HUKUM

PRIVAT Koperasi,
Dibentuk oleh Yayasan,
individu PT, dst

Erdianto's document
OBJEK HUKUM

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
SUBJEK OBJEK
HUKUM HUKUM

ILMU TENTANG
PENGERTIAN

PERISTIWA AKIBAT
HUKUM HUKUM
HUBUNGAN
HUKUM
Erdianto's document
SUBJEK PERISTIWA OBJEK
HUKUM HUKUM HUKUM

Erdianto's document
 Pengertian Objek
Hukum:

“Segala sesuatu yg berguna bagi

Subjek Hukum (manusia/badan
hukum dan yg dpt menjadi pokok
permslhn dn kpntgn bg subjk hukum,
olkrnya dpt dikuasai Sbj Hk”

Erdianto's document
Erdianto's document
 BIASANYA
OBJEK HK
ADL BENDA BENDA YG BERSIFAT
(ZAK) KEBENDAAN
(MATERIELE
GOODEREN)
ATAU BERWUJUD

Macam-macam
BENDA BERGERAK
BENDA
BENDA TDK BERGERAK

BENDA TAK
BERTUBUH/
TAK BERUJUD

Erdianto's document
HUBUNGAN HUKUM
ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
Pengertian Hubungan
Hukum:

“Hub. Antara dua atau lebih subj hk

yang mengandung hak dan kwjbn
pihak yg satu brhdpan dg pihak lain”

Erdianto's document
 AKTIF = HAK
BEVOEGHEID

Segi-segi hub
hukum

PASIF =
KKEWAJIBAN
PLICHT

Erdianto's document
 ADANYA ORG YG
BERHAK/BERKEWAJIB
AN

UNSUR HUB ADANYA OBJEK YG

HUKUM BERLAKU ATAS
DASAR HAK DAN
KWJBN

ADANYA HUB ANTAR

PEMILIK HAK DAN
PGMBN KWJBN
Erdianto's document
 ADANYA DASAR
HUKUM

SYARAT HUB
HUKUM

ADANYA PERISTIWA
HUKUM

Erdianto's document
 BERSEGI SATU

JENIS HUB
BERSEGI DUA
HUKUM

HUB ANTARA SATU

SUBJK HK DG SEMUA
SUBJ HK LAINNYA

Erdianto's document
 Hak dan Kewajiban
- Hubungan Hukum tercermin pada Hak dan
Kewajiban yang diberikan oleh Hukum.
- Hak dan Kewajiban timbul bila Hukum diterapkan
pada peristiwa Konkrit.
- Hukum bukan Hak dan Kewajiban (tapi keduanya
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya)
- Hak Memberikan kenikmatan dan keleluasaan
kepada seseorang sedangkan kewajiban
merupakan pembatasan /beban
 Setiap Hubungan Hukum selalu mempunyai
2 segi, di satu pihak Hak, sedang di pihak
lain, Kewajiban :
Tidak ada Hak Tanpa Kewajiban dan
Sebaliknya.
 Hak dan kewajiban merupakan kewenangan yang
diberikan oleh Hukum kepada Seseorang.
Hak :
- Ijin / Kekuasaan yang diberikan Hukum Kepada SH.
- Kepentingan yang dilindungi Hukum
Kepentingan pada hakekatnya mengandung
kekuasaan yang dijamin dan dilindungi oleh Hukum
dalam pelaksanaannya.Hak itu sah, karena
dilindungin Hukum
Menurut V. Apeldoorn
Hak ialah hukum yang di hubungkan dengan
seseorang manusia/SH tertentu, yang kemudian
menjelma menjadi suatu kekuasaan, suatu hak
timbul bila hukum mulai bergerak.
Perbedaan Hak dan Hukum
Hukum : bersifat umum, berlaku pada setiap orang.
Hak dan Kewajiban : Sifatnya individual, melekat
pada seseorang
Beda Kewajiban dan Tanggung Jawab
Kewajiban : Suatu beban yang bersifat
kontraktual atau tugas yang di bebankan
oleh hukum kepada SH;
Tanggung Jawab : Beban yang bersifat moral
Pada dasarnya sejak lahirnya kewajiban, lahir pula
tanggung jawab.
 Macam Hak
1) Hak Mutlak / Absolut :
- Hak yang memberikan kewenangan kepada
seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan, yang
- Dapat di pertahankan terhadap siapapun
juga;
- Harus di hormati oleh siapapun juga.
(Misalnya : Hak milik )
 Hak Mutlak :
- Hak Asasi Manusia
- Hak Publik Mutlak (Hak Negara Memungut Pajak)
- Sebagian Hak Keperdataan (Hak Orang Tua,
Perwalian, Pengampunan)
2) Hak Relatif /Nisbi
- Hak yang memberikan wewenang kepada orang
tertentu, untuk menuntut agar seseorang /
beberapa orang tertentu;
 Memberikan sesuatu, melakukan sesuatu, atau tidak
melakukan sesuatu.
- Sebagian besar timbul/terdapat dalam H perjanjian/
perikatan yang timbul karena persetujuan pihak –
pihak yang bersangkutan.

20. Prof. Soedikno M,SH :

Hak Absolut, terdiri dari :
- Hak Absolut bersifat kebendaan (Objeknya benda) 
Hak milik Hipotik
- Hak Absolut yang tidak bersifat kebendaan (Hak atas
Kekayaan industri, Hal milik Intelektual) 
objeknya hasil pemikiran manusia, pendapat, merek,
penemuan, Misalnya : Hak Merek, Hak Paten, Hak
Cipta.
- Hak Merek : Hak khusus yang diberikan Negara kepada
pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum
Merek,untuk jangka waktu TTT (Merek = Tanda Berupa
gambar,nama,kata,huruf,angka,susunan warna, yang memiliki
daya pembeda dan dapat di gunakan dalam kegitan
perdangangan barang/jasa)
- Hak paten : hak khusus yang diberikan Negara kepada
penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk
selama waktu tertentu, melaksanakan sendiri penemuan nya
atau memberi persetujuan kepada orang lain untuk
melaksanakannya
(membuat,menjual,menyewakan,memakai)
- Hak cipta : hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaan nya maupun member izin
untuk itu
PERISTIWA HUKUM
ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
SUBJEK OBJEK
HUKUM HUKUM

ILMU TENTANG
PENGERTIAN

PERISTIWA AKIBAT
HUKUM HUKUM
HUBUNGAN
HUKUM
Erdianto's document
Erdianto's document
Erdianto's document
SUBJEK PERISTIWA OBJEK
HUKUM HUKUM HUKUM

Erdianto's document
Pengertian Peristiwa Hukum:

Suatu Rechtfeit (kejadian Hukum),

Kejadian yang diatur oleh Hukum,
Perbuatan Subjk Hukum yg
membawa akibat hk. Dst.

Erdianto's document
 PERISTIWA MNRT
HUKUM VS
PERISTIWA MLGR
HKM

PERISTIWA HUKUM
Macam-macam TUNGGAL DAN
JAMAK
PERISTIWA
HUKUM PERISTIWA HK
SEPINTAS DAN
TERUS MENERUS

PERISTIWA HUKUM
POSITIF DAN
NEGATIF
Erdianto's document
PERBUATAN MELANGGAR HUKUM

Erdianto's document
Erdianto's document
 KARENA
PERBUATAN
SUBJEK
HUKUM
PERISTIWA
HUKUM
MENURUT
ISINYA KARENA
PERBUATAN
OLEH
HUKUM/PERBU
ATAN LAINNYA
Erdianto's document
PERBUATAN HUKUM OLEH SUBJEK HUKUM

Erdianto's document
PERBUATAN OLEH HUKUM BUKAN OLEH
HUKUM

Erdianto's document
 PERB. HK.
SEDERHANA
/BERSEGI
PERB. HK. SATU

PERB. HK.
TDK
SEDERHANA
KARENA /BERSEGI
BANYAK
PERB. SUBJ
HKM
PERB. YG TD
DILARANG

PERB.
BUKAN
PERB HKM PERB. YG
DILARANG/BE
Erdianto's document
RTNGN DG HK
Perbuatan Hukum Sederhana :
 Seseorang melakukan perbuatan hukum
yang berakibat bagi orang lain tanpa
sepengetahuan orang itu, contoh hibah,
wasiat dst.

Perbuatan Hukum Tidak Sederhana :

Perbuatan hukum antara seorang dengan
orang lain, misal perjanjian, Asas Pacta Sun
Servanda
Erdianto's document
 PERBUATAN YANG TIDAK
DILARANG

 ZAAKWARNEMING; Memperhatikan
kepentingan orang lain tanpa diminta
(Pasal 1354 BW)

 ONVERSCHULDIGDE BETALING:
Pembayaran utang yang sebenarnya tidak
ada
Erdianto's document
ZAAKWARNEMING

Erdianto's document
 PAILIT

KEADAAN
YG NYATA

DALUARSA
KARENA
PERB. OLEH PERK. - KEDEWASAAN
FISIK - KELAHIRAN
HUKUM MANUSIA - KEMATIAN

KEJADIAN
LAIN

Erdianto's document
PAILIT

Erdianto's document
KELAHIRAN

Erdianto's document
KEMATIAN

Erdianto's document
ILMU KENYATAAN

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
 ILMU KENYATAAN

SOSIOLOGI HK PERBAND HK

ANTR HK SEJARAH HK

PSIKOLOGI HK

Erdianto's document
SOSIOLOGI HUKUM

GEJALA SOSIAL

HUKUM SBG GEJALA SOSIAL

Erdianto's document
 GEJALA SOSIAL

STRUKTUR SOSIAL PROSES SOSIAL

STRATIFIKASI SOSIAL PERUBAHAN SOSIAL

KEKUASAAN DAN WEWENANG MASALAH SOSIAL

KELOMPOK SOSIAL INTERAKSI SOSIAL

LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Erdianto's document
 ANTROPOLOGI HUKUM

 MEMPELAJARI
HUKUM SEBAGAI
PRODUK MASYARAKAT ;

 HUKUMDALAM MASYARAKAT
SEDERHANA

Erdianto's document
 PSIKOLOGI HUKUM

 CABANG ILMU HUKUM YG

MEMPELAJARI HUKUM SBG PERK.
JIWA MANUSIA

Erdianto's document
KAJIAN PSIKOLOGI HUKUM :

 KEPRIBADIAN;
 PROSES BELAJAR;
 EMOSIONAL (MENCAKUP PERASAAN,
KHAWATIR, KONFLIK DAN KECEWA)
 KELAINAN KEJIWAAN (NEUROSIS,
PHOBIA, DEPRESI, PSIKOPHAT)

Erdianto's document
 PERKEMBANGAN JIWA :
 PROSES PEMATANGAN :

 PROSES BELAJAR;

 PROSES PENGELAMAN

Erdianto's document
 HUBUNGANNYA DG HUKUM

SIKAP TINDAK NORMAL SIKAP TINDAK ABNORNAL

PATUH PD HUKUM MELANGGAR HUKUM

Erdianto's document
 KEPATUHAN HUKUM DILANDASI :

KESADARAN HUKUM PERASAAN HUKUM

Erdianto's document
 PROSES KEPATUHAN PD HUKUM

COMPLIANCE
INTERNALIZATION
IDENTIFICATION

Erdianto's document
 BERSIKAP SESUAI HUKUM
DAN SETUJU DG HUKUM
DERAJAT KEPATUHAN
PADA HUKUM ITU

BERSIKAP SESUAI HUKUM DAN

SETUJU DG HUKUM ITU TETAPI
TDK SETUJU DG PENILAIAN YG
DIBERIKAN OLEH YG
BERWENANG THD HK YBS

TIDAK PATUH PD HUKUM

TIDAK SETUJU TETAPI SETUJU DG NILAI YG
SEMUANYA ADA

Erdianto's document
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Erdianto's document
 ILMU KENYATAAN

SOSIOLOGI HK PERBAND HK

ANTR HK SEJARAH HK

PSIKOLOGI HK

Erdianto's document
 Perbandingan Hukum

PENGERTIAN

ILMU YANG MENYOROTI DAN MEMPERBANDINGKAN

SISTEM HUKUM YANG BERLAKU DALAM SUATU ATAU
BEBERAPA MASYARAKAT, SEHINGGA DIDAPATKAN
DESKRIPSI MENGENAI PERSAMAAN DAN
PERBEDAANNYA
Erdianto's document
 ASPEK PERBANDINGAN

SISTEM HUKUM POLA PENANGGULANGAN

MASALAH HUKUM
FUNGSI HUKUM

PENGERTIAN
POKOK DLM HUKUM FAKTOR YG MEMPENGARUHI
EFEKTIFITAS HUKUM

BIDANG TATA HUKUM

Erdianto's document
 TUJUAN MEMPELAJARI PERBAN.
HUKUM
(Soerjono Soekanto)
 UNIFIKASI/PENYATUAN HUKUM ;

 HARMONISASI HUKUM;

 PEMBAHARUAN HUKUM;

 PENENTUAN ASAS-ASAS HUKUM YG

UNIVERSAL

Erdianto's document
 Menurut SR Sianturi :

 Kita dapat melihat dan merasakan

kekuatan dan kelemahan dari hukum kita
sendiri...,
 Dengan lebih mengenal kekuatan dan
kelemahan itu niscaya akan timbul
gagasan untuk memperbaiki kelemahan
itu...,

Erdianto's document
 Menurut Romli Atmasasmita
 Pertama, erat kaitannya dengan
penyelidikan atau riset-riset di bidang
falsafah hukum dan sejarah hukum,

 Kedua,erat kaitannya dengan

pemahaman dan pengembangan hukum
nasional masing-masing negara di dunia

Erdianto's document
 SEJARAH HUKUM

 CABANG ILMU HUKUM YG MENYOROTI

PERKEMBANGAN DAN ASAL USUL
SISTEM HUKUM DALAMSATU ATAU
BEBERAPA MASYARAKAT

Erdianto's document
 HAL YANG DITELITI

BIDANG TATA HUKUM PERIODE BERLAKUNYA

HUKUM KELUARGA HINDIA BELANDA

INDONESIA MERDEKA

Erdianto's document
 KEGUNAAN SEJARAH HUKUM

PENAFSIRAN MENILAI KEADAAN

HUKUM YG SDG DIHADAPI
DN PEMECAHAN
MASALAHNYA
LATAR BLKNG DAN
PERK. KAEDAH HUKUM
TERTENTU
Erdianto's document
 ANEKA CARA
PEMBEDAAN HUKUM

ERDIANTO EFFENDI

Erdianto's document
CARA PEMBEDAAN DILIHAT
DARI :

 ISI/HUBUNGAN YG
DIATUR;
 WAKTUNYA;
 TEMPAT BERLAKUNYA;
 SIFATNYA;
 PENGATURANNYA
 BENTUKNYA;

Erdianto's document
 MENURUT ISI/HUBUNGAN YANG
DIATUR

HUKUM PUBLIK HUKUM PRIVAT

HUKUM PIDANA, HTN HUKUM PERDATA,

HK ADM NEGARA HK DAGANG
Erdianto's document
 MENURUT WAKTUNYA

IUS IUS
CONSTITUTUM CONSTITUENDUM

HUKUM POSITIF, UUD DLL HUKUM YG DICITA-

CITAKAN
Erdianto's document
 MENURUT TEMPAT BERLAKUNYA

HUKUM ALAM HUKUM POSITIF

HAM, DEMOKRASI UUD DST

Erdianto's document
 MENURUT SIFATNYA

KAKU/ LUWES/
IMPERATIF FAKULTATIF

Erdianto's document
 MENURUT PENGATURANNYA

HUKUM HUKUM
SUBSTANTIF AJEKTIF

HUKUM MATERIL HUKUM FORMIL/ACARA

Erdianto's document
 MENURUT BENTUKNYA

HUKUM TERTULIS HUKUM

TIDAK TERTULIS

HUKUM
TERCATAT

Erdianto's document
 1. SUMBER SUMBER HUKUM
- Dimanakah Hukum dapat ditemukan? atau
- Dimanakah Hakim dapat mencari/menemukan
hukumyang dapat digunakannya sebagaidasar
putusannya? Atau
- Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa suatu
peraturan tu mempunyai kekuatan yang mengikat atau
berlaku ?
 - SUMBER HUKUM
Segala apasaja yang menimbulkan aturan- aturan
yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa,
yaitu aturan – aturan yang kalau dilanggar
mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.Jadi pada
hakekatnya sumber hukum adalah tempat kita dapat
menemukan atau menggali hukumnya
- AlGRA, membagi sumber hukum dalam :

1. Sumber Hukum Materiel > tempat darimana materi

hukum di ambil (hubungan sosial, politik, ekonomi,
tradisi, agama, kesusilaan, geografis, dsbnya)

2. Sumber Hukum Formil > Tempat/Sumber dari mana

suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum > ini
berkaitan dengan cara terjadinya/terciptanya hukum
positif.
 - Achmad Sanusi, membagi sumber hukum dalam :

1. Sumber Hukum Normal, yang terdiri dari :

a. Yang langsung diakui Undang – undang, yaitu UU,
Traktat & Kebiasaan;
b. Yang tidak langsung diakui UU, yaitu Perjanjian,
Doktrin, dan Yurisprodensi;
2. Sumber Hukum Abnormal, yaitu :
a. Proklamasi
b. Revolusi
c. Coup D’Etat
Sumber Hukum Formil :
1. Undang-undang/Statute :
Undang-undang adalah peraturan hasil kerja lembaga
legistatif > Undang – undang adalah peraturan negara,
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, diadakan
dan dipelihara oleh penguasa negara.

Undang-undang dapat dibedakan atas :

(1) UU dalam arti materil :
Merupakan keputusan atau ketetapan yang di lihat dari
 isinya disebut UU dan mengikat setiap orang/penduduk
secara umum.

2. UU dalam Arti Formil >

Setiap keputusan penguasa yang dilihat dari bentuk dan

cara pembuatannya/terjadinya disebut UU.
 * Syarat berlakunya suatu UU > Kekuatan mengikatnya
suatu UU:
- Di Undangkan dalam LN, oleh Menteri
- Sekretariat Negara, agar dapat diketahui ssetiap orang;
- Tanggal mulai berlakunya, adalah menurut tanggal yang -
ditetapkan/dotentukan dalam UU tsb;
- Bila tidak disebutkan dalam UU, maka tanggal mulai
berlakunya adalah 30 hari setelah doundangkan dalam LN;
- Berlaku asas/Fiksi Hukum > “setiap orang dianggap telah
mengetahui adanya suatu UU”
 * Suatu UU Tidak Berlaku lagi, Jika :

- Jangka waktu berlakunya telah lewat;

- Keadaan/hal yang diatur oleh UU tsb sudah tidak ada
lagi;
- Dicabut oleh instansi yang membuat UU atau yang
ebih tinggi;
- Telah dibuat UU yang baru yang isinya bertentangan
engan UU yang lama.
 * Asas Tentang Berlakunya UU

- UU tidak berlaku surut (pasal 1 ayat 1 KUHP)

- UU yang dibuat oleh instansi yang lebih tinggi mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi;
- UU yang bersifat khusus mengenyamping kan UU yang
bersifat Umum (lex specialis derogat lex generalis); pasal 1
ayat 2
- UU yang berlaku belakangan/kemudian membatalkan UU
yang terdahulu (lex posteriore derogat lex priori)
- UU tidak dapat diganggu gugat.
- Dapatkah UU dinilai dan dibatalkan? (Judicial Review);
Tata Urutan/Hierarkhi peraturan per UU di Indonesia
(UU no. 12/2011)

1. UUD’ 45
2. Tap MPR
3. UU/ PERPU
4. PP
5. PERPRES
6. PERDA
- UUD’ 45
Memuat hukum dasar tertulis negara, merupakan hukum
sar dalam peraturan per UU/ Sumber Hukum bagi
mbentukan peraturan perundang undangan

- Tap MPR
 * UU/PERPU :
- UU dibentuk oleh DPR bersama Presiden untuk
melaksanakan ketentuan UUD’ 45.
- PERPU ditetapkan oleh Presiden dalam hal/ikhwal
kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan harus
diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.

* PP
Dibuat oleh Pemerintah untuk melaksanakan perintah UU.
PERPRES
Dibuat oleh Presiden, berisi materi yang diperintahkan oleh
atau untuk melaksanakan PP.

PERDA
- Merupakan peraturan untuk melaksanakan aturan hukum
diatasnya dan menampung kondisi khusus dari daerah
ybs;
PERDA dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama
kepala daerah :

-PERDA Provinsi dibentuk oleh DPRD Prop/Tk.I

bersama Gubernur.
-Perda Kabupaten/Kota dibuat DPRD
Kabupaten/Kota bersama Bupati/Wali Kota
-Peraturan Desa/Setingkat, dibuat oleh Badan
Perwakilan Desa bersama Kepala Desa/ Nama
lainnya.
Selain itu ada jenis- jenis peraturan per UU yang lain
yang diakui keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat.

- Aturan Hukum yang lebih rendah, tidak boleh

bertentangan dengan
aturan hukum yang lebih tinggi.
2. Kebiasaan/Custom >

- Merupakan sumber hukum yang tertua;

- Merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang
tetap/ajeg/lazim. Perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang (dalam hal yang sama)
- Perbuatan tersebut diterima oleh masyarakat.
- Kebiasaan tidak merupakan sumber hukum kecuali
UU menetapkan demikian (diakui Pemerintah
/Negara).
3. Traktat/Perjanjian antar Negara
Perjanjian/Traktat merupakan Sumber Hukum dalam arti
formal, karena harus memenuhi persyaratan-persyaratan
formal tertentu untuk dapat disebut Traktat/ Perjanjian
Internasional.Traktat bisa bilateral maupun multilateral.
Dalam Traktat / Perjanjian ada suatu asas > Pacta
Sunt Servada :
Perjanjian mengikat pihak – pihak yang mengadakannya/berlaku
sebagai UU bagi ybs.
4. Yurisprudensi/Keputusan-Keputusan Hakim >
Keputusan –keputusan hakim yang dipakai sebagai dasar
keputusan hakim yang lain, untk mengadili perkara yang
serupa.
Macam – macam Yurisprudensi;
1. Yurisprudensi Tetap >
Keputusan hakim yang berulangkali digunakan kembali
pada kasus-kasus yang serupa.
Karena putusan tersebut selalu digunakan kembali maka
dikatakanlah yurisprudensi merupakan Sumber Hukum.
2. Yurisprudensi Tidak Tetap >
Putusan putusan hakim yang belum masuk menjadi
yurisprudensi tetap > jadi belum menjadi SH
5. DOKTRIN
Pendapat para Sarjana Hukum yang terkemuka yang
besar pengaruhnya terhadap hakim dalam mengambil
keputusannya.
Jadi untuk menjadi Sumber Hukum Formil, Doktrin
harus memenuhi syarat yaitu
telah menjelma menjadi putusan hakim.
ASAS HUKUM

- Satjipto Rahardjo
Mengatakan asas hukum adalah merupakan jantungnya
Peraturan Hukum. KArena merupakan landasan yang
luas bagi lahirnya suatu peraturan hokum

- Bellefroid :
Asas hokum adalah norma dasar yang dijabarkan dari
hukum positif.
- V. Eikema Hommes:

Asas Hukum tidak boleh dianggap sebagai norma-norma

hokum yang kongkrit. Akan tetapi harus dipandang sebagai
dasar-dasar umum/petunjuk – petunnjuk bagi hukum yang
berlaku.
Dengan kata lain asas hukum ialah dasar-dasar atau
petunjuk dalam pembentukan hukum positif;
P.Scholden
Asas Hukum adalah kecendrungan-kecendrungan
yang diisyaratkan oleh pandangan kesusilaan kita
pada hukum.
Kesimpulan :
a. Asas Hukum bukan perupakan hukum konkrit, melainkan
merupakan pikiran dasar yang umum dan abstrak, atau
merupakan latar belakang peraturan konkrit yang terdapat
dalam belakang setiap hukum yang terjelma dalam
peraturan-peraturan perundang-undangan dan keputusan
hakim
b. Jadi asas hukum merupakan pikiran dasar peraturan
konkrit pada umumnya, bukan tersurat melainkan tersirat
dalam kaedah/peraturan hukum konkrit
c. Asas Hukum mempunyai dua landasan yaitu: berakar
kenyataan masyarakat, dan pada nilai-nilai yang dipilih
sebagai pedoman dalam kehidupan bersama
d. Asas Hukum tidak hanya memepengaruhi hukum positif,
tetapi juga menciptakan suatu system yang tidak akan ada
tanpa asas itu (missal : asaslegitimasi, menciptakan antara
pasal 1977 KUHP disatu pihak dan pasal (584 dan 612
KUHP dilain pihak, suatu system yang sebelumnya tidak
ada > system “” checks and balances”)
e. Karena sifatnya yang abstrak, asas hukum pada umumnya
tidak dituangkan dalam peraturan / pasal yang konkrit.

Misal :
1. “Point d’internet point d’action” (siapa yang mempunyai
kepentingan hukum dapat mangajukan gugatan);
2. “Restitutio in integrum” (pengembalian kepada keadaan
semula);
3. “In dubio pro reo” (dalam hal ada keragu-raguan, hakim
harus memutuskan sedemikian sehingga
menguntungkan terdakwa);
4. “Res judicata pro veritate habetur” (ada yang diputus
hakim harus dianggap benar);
5. “setiap orang dianggap tahu akan undang-undang”
6. “Perlindungan terhadap pihak ketiga yang beritikat
baik”
Meskipun demikian ada juga asas hukum yang dituangkan
dalam bentuk peraturan konkrit/pasal:
1. “Nullum Delictum Nulla Sine Praevia Lege Poenali”
(Pasal 1 ayat 1 KAUHP)
2. “Praduga Tak Bersalah”/ Presumption of innocence”
(Pasal 8 ayat 1 UU no. 48/2009)
3. “Excepto Non Adimp;eti Contactus”/ tangkisan bahwa
pihak lawan dalam keadaan lalai juga, maka tidak
dapat menuntut pemenuhan prestasi (pasal 1266 KUHP
Perdata).
4. “Audie et Alteram Pertem “/ kedua belah kihak harus
didengar.
5. “Actio Paulina” (pasal 1341 KUH Perdata)
6. “Lex Specialis Derogat LEx Generalis” (pasal 1 KUHD)
7. “Lex Superior Derogat Lex Inferiori” ( Peraturan yang
lebih tinggi mengeyampingkan yang rendah).
f. Asas Hukum itu sifatnya umum, tidak hanya berlaku untuk
satu peristiwa khusus tertentu saja.KArena bersifat
umum, maka asas hukum membukakemungkinan
pengecualian pengecualian /penyimpangan-
penyimpangan.Dengan adanya kemungkinan
penyimpangan maka system humkunya tidak
kaku/luwes.Contoh: UU no. 1/1974 dikalahkan
PP no.45/1990 (UU dikalahkan PP). >kepastian hukum
harus mengalah terhadap kepentingan yang lebih
luhur.
g. Asas Hukum pada umumnya bersifat dinamis,
berkembang mengikuti kaedah hukumnya,sedangkan
keadah hukum akan berubah mengikuti perkembangan
masyarakat, jadi dipengaruhi waktu dan tempat.Sekalipun
bersifat dinamis,menurut P.Scholten, ada asas hukum
yang bersifat universal yang berlaku kapan saja, dan
dimana saja;
Ada lima asas hukum universal:
1. Asas Kepribadian
2. Asas Persekutuan
3. Asas Kesamaan
4. Asas Kewibawaan dan
5. Asas pemisahan antara baik dan buruk.
 Macam Asas Hukum :
1. Asas Hukum Umum :
Asas Hukum yang berhubungan dengan seluruh bidang hukum (missal: asas
resitutio in integrum, Asam lex posteriori berobat lex priori, asas nebis in idem)
2. Asas Hukum Khusus :
Asas Hukum yang tertinggi dalam bidang yang lebih sempit,sperti dalam
bidang hukum perdata, hukum pidana (missal ; asas pacta sunt servanda,
asas konsensulisme, asas praduga tak bersalah).
Hukum dan Etik
- Karena kaedah hukum itu melindungi kepentingan Manusia, maka harus
ditaati. Harus dilaksanakan, diperhatikan, bukan dilanggar.
Yang menjadi tolak ukurnya, ialah melanggar atau tidak, karena itu
kaedah hukum disebut juga kaedah etis.
- Hukum dan etik merupakan dua sisi dari satu mata uang.
- Hukum ditujukan kepada manusia sebagai mahluk social, sedangkan
etik ditujukan kepada manusia sebagai individu (hati nuraninya)
PEMBAGIAN / PENGGOLONGAN HUKUM
1. Menurut isinya :
a. Hukum Publik :
Hukum yang mengatur kepentingan umum dan
mengatur hubungan penguasa/Negara dengan alat-
alat perlengkapanya, atau mengatur hubungan antara
Negara dengan warga Negaranya. (Hukum pidana,
HTN, HTUN, Hukum public International)
UNSUR HUKUM DAN
TEORI HUKUM,
Suatu Pengantar
Erdianto Effendi

Erdianto's document
 UNSUR HUKUM

UNSUR IDEAL UNSUR REAL

LOGIKA ETIKA ESTETIKA MANUSIA ALAM KEBUDAYAAN

METODIK
SISTEMATIK ILMU TTG KENYATAAN :
PENGERTIAN SOSIOLOGI HUKUM
ANTROPLOGI HUKUM
NILAI FILSAFAT PSIKOLOGI HUKUM
ASAS HUKUM SEJARAH HUKUM
PERBANDINGAN HUKUM
KAEDAH ILMU TTG
KAEDAH
ILMU PENGERTIAN

DOGMATIK HUKUM POLITIK HUKUM

Erdianto's document
 FAKTA GENERAL

PENELITIAN

FAKTA KHUSUS

ABSTRAKSI FAKTA-FAKTA

KONKRETISASI GEJALA UMUM

TEORI

Erdianto's document
 ADAKAH TEORI HUKUM ITU ?

FILSAFAT
ARTINYA:
TEORI HUKUM
SELALU
DIPENGARUHI
OLEH TEORI ILMU HUKUM
SOSIAL
DAN FILSAFAT

ILMU SOSIAL
Erdianto's document
 ADAKAH TEORI MURNI TTG HUKUM ?

TEORI DALAM HUKUM

HANS KELSEN BERKISAR PADA KENYATAAN
MEMPERKENAL BAHWA OBJEK ILMU HUKUM
KAN ADANYA
THE PURE
ADALAH KAEDAH HUKUM
THEORY OF LAW ITU SENDIRI

TEORI HUKUM BERKISAR TTG

BGMN KAEDAH DISUSUN, TG JAWAB
HUKUM, HAK DAN KEWAJIBAN HUKUM
SERTA SANKSI. IA SEBATAS TTG KAEDAH
TIDAK SAMPAI BGMN BEKERJANYA
KAEDAH TERSEBUT
Erdianto's document
 SALAH SATU TEORI HUKUM
YG TERKENAL ADALH STUFENBAU THEORY

GRUNDNORM PANCASILA

ABSTRACTO NORM UUD 1945

CONCRETONORM UU/PERPU

SETIAP SISTEM HUKUM DLM MASYARAKAT AKAN

SELALU TERDIRI DARI NORMA DASAR DI PUNCAK YG
AKAN DIIKUTI OLEH NORMA-NORMA DI BAWAHNYA
Erdianto's document
 POHON HUKUM :
 DISIPLIN CABANG : HK.ADM. HK.PIDANA, PERDATA

 DISIPLIN POKOK : ILMU

 KAEDAH HUKUM,
 ILMU PENGERTIAN HUKUM

 DISIPLIN DASAR : FILS HUKUM DAN ILMU KENYATAAN HUKUM

 NILAI

KAEDAH HUKUM DAN PENGERTIAN HUKUM

KENYATAAN HUKUM

Erdianto's document
FUNGSI TEORI HUKUM (POSNER)
 MENGUNGKAP RUANG GELAP (DARK
CORNERS) DARI SUATU SISTEM HUKUM,
MENUNJUK ARAH PERUBAHAN
KONSTRUKTIF TTG UNSUR KONSEP HUKUM;
 MEMBANTU MENJAWAB PERTANYAAN
MENDASAR TTG SISTEM HUKUM YG
BERBEDA MAKNANYA DARI SEKEDAR
MENGETAHUI BGM MENJALANKANNY DLM
SUATU SISTEM YG BERBEDA DRI SKEDR
MNJLNKN SISTEM
 ERDIANTO EFFENDI
POLITIK HUKUM DAN
FILSAFAT HUKUM
 POLITIK HUKUM
UNTUK APA?

 Agar hukum jadi alat pencapaian tujuan

negara dalam penggal waktu tertentu.
 Agar hukum konsisten dengan cita-cita,
tujuan, dan dasar negara.
 PENGERTIAN POLITIK HUKUM

 Legalpolicy  yang akan

diberlakukan, sedang
diberlakukan, dan telah
diberlakukan (dari aspek historik)
untuk mencapai tujuan negara
dalam penggal waktu tertentu.
 LETAK POLITIK HUKUM

 Apakah ilmu hukum atau ilmu

politik?
 Berkuns (hukum positif);
Belinfante (di luar hukum positif).
 Pohon ilmiah hukum: Akar 
Batang  Cabang  Ranting.
 POLA PIKIR POLITIK HUKUM
 Cita-cita bangsa (di hati sanubari)
 Tujuan negara (di dalam Pembukaan UUD)
 Dasar negara, PANCASILA pangkal dan tujuan hukum,
penuangan cita2 bangsa dan tujuan negara. Ini melahirkan
Sistem Hukum*) dan Kaidah Penuntun Hukum.**)
 UUD (memuat norma-norma dasar).
 Prolegnas (potret isi dan prosedur UU untuk waktu tertentu)
 Judicial Review oleh MK (untuk menilai konsistensi UU)
 Prolegda (potret isi dan prosedur Perda untuk waktu tertentu).
 Judicial Review oleh MA ( untuk menilai konsistensi Perda).

Judicial review mencakup uji isi dan uji prosedur. Jadi

Prolegnas dan Prolegda bisa dilihat sebagai potret isi dan
mekanisme.

Selain itu, untuk mengontrol isi peraturan perundang-undangan,

ada political review (legislative review) dan ada executive review
 INTI POLITIK HUKUM
 Pertama, pembangunan hukum yang
berintikan pembuatan dan pembaruan
terhadap materi-materi hukum agar dapat
sesuai dengan kebutuhan, dan
 Kedua, pelaksanaan ketentuan hukum
yang telah ada termasuk penegasan
fungsi lembaga dan pembinaan para
penegak hukum
 SUDARTO
 politik
hukum adalah kebijakan dari negara
melalui badan-badan yang berwenang
untuk menetapkan peraturan-peraturan
yan dikehendaki yang diperkirakan bisa
digunakan untuk mengekspresikan apa
yang terkandung dalam masyarakat untuk
mencapai apa yang dicita-citakan, dan
usaha untuk mewujudkan peraturan-
peraturan yang baik sesuai dengan
keadaan dan situasi pada suatu waktu
 FILSAFAT HUKUM
 CBG FILSAFAT TTG TINGKAH LAKU
ATAU ETIKA YG MEMPELJARAI HUKUM,
DG KATA LAIN ILMU YG MEMPELAJARI
HUKUM SECARA FILSAFATI;
 MENJAWAB PERTANYAAN MENDASAR
TTG HUKUM MISAL APA ITU HUKUM,
MENGAPA HUKUM MENGIKAT,
MENGAPA HUKUM HARUS DITAATI,
BGM KAITAN HUKUM DG KEADILAN?
 KEGIATAN FILSAFAT HUKUM
MELIPUTI :

 PERENUNGAN TTG NILAI-NILAI;

 PERUMUSAN NILAI-NILAI;

 PENYERASIANNILAI YG
BERPASANGAN YG KADANGKALA
BERSITEGANG
 OBJEK KAJIAN FILSAFAT HUKUM
(Soerjono Soekanto):
 NILAI DALAM MASYARAKAT,
SPIRITUALISME, IDEALISME,
MATERILISME, INDIVIDUALISME,
KOLEKTIVISME, PRAGMATISME,
VOLUNTARISME, HEDONISME,
RASIONALISME, EMPIRISME;
 UKURAN BAIK DAN BURUK;
 MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH;
 PENELITIAN HUKUM NORMATIF
 PERMASALAHAN DLM FILS
HUKUM (Otje Salman):
 MASALAH TUJUAN HUKUM, MENGAPA
ORG TAAT PD HUKUM, MENGAPA
NEGARA BERHAK MENGHUKUM, HUB
HUKUM DG KEKUASAAN;
 MASALAH HAKIKAT HUKUM
(IMPERATIF, asal mula hukum,
INDIKATIF, kenyataan sosial, OPTATIF,
tujuan hukum, keadilan)
 MASALAH KONSEPSI HUKUM (aliran
dlm Fils Hukum)
 Mengapa orang taat pada
hukum?
Demousteneus, :

“ karena hukum berasal dari Tuhan,

berasal dari kebiasaan orang yang
bijaksana, berasal dari kesusilaan, berasal
dari persetujua”
 Mengapa negara berhak
menghukum?

“ bahwa subjek hukum satu-satunya

yang mempunyai jus puniendi (hak
untuk menghukum) ialah negara. Di
samping negara, tiada subjek hukum
lain yang mempunyai jus puniendi itu”
(Trias Politika, Montesqiue)
Teori Imperatif Kategorische Imanuel
Kant :

“ … pidana merupakan suatu tuntutan

kesusilaan, seseorang dipidana oleh
hakim karena ia telah melakukan
kejahatan.”
 Hub Hukum dg kekuasaan :
“ Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-
angan, Kekuasaan tanpa hukum adalah
kelaliman (Mochtar Kusumaatmadja);

“ Pembinaan hukum meliputi

mempertahanka yg masih memadai dan
memperbaharui dan merubah hukum”
 Menurut Ahmad Ali
 artihukum;
 tujuan hukum;
 hukum dan kewajiban;
 fungsi hukum;
 pembentukan hukum;
 hukum dan moral;
 hak-hak asasi manusia.
 Menurut Lily Rasyidi :
 1) hubungan hukum dengan kekuasaan;
 2) hubungan hukum dengan nilai-nilai
sosial budaya;
 3) apakah sebabnya negara berhak
menghukum seseorang;
 4) apa sebabnya orang menaati hukum;
 5) masalah pertanggungjawaban;
 6) masalah hak milik;
 7) masalah kontrak;
 8) masalah peranan hukum sebagai
sarana pembaharuan masyarakat;
 IMPERATIF:
 Siapa yg berwenang membuat
hukum?
 Ingat Teori kedaulatan rakyat, hukum,
Tuhan, dan kedaulatan negara !
 Teori Hukum Alam Thomas Aquinas:
 Lex positivis, Lex naturalis, lex Divina,
lex eterna
 Thomas Aquinas asal mula hukum
dari Tuhan;
 Kedaulatan hukum berasal dari
kesadaran hukum masyarakat
(Krabbe)
 Kedaulatan negara (Kelsen, Jelineck,
Paul Laband);
 Perjanjian masyarakat (Hobbes,
Locke dan Rousseau)
 Pactum unionis dan pactum
subjektionis dari Locke
 INDIKATIF :
 The Living Law (Eugen Erlich);
 Volkgeist (Von Savigny)
 OPTATIF
 Keadilan(Hukum Alam)
 Kepastian (Kelsen)
 Kegunaan (Rechmatig Legalis, Pound)
 Kebahagiaan (Utility, Bentham)
Terimakasih