Demokrasi
(Dasar-Dasar Demokrasi dan
Sistem Pemilu dan
Kepartaian)
Materi disampaikan pada pelaksanaan SKPP Dasar di 8 Titik (Gresik, Bojonegoro, Jombang,
Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Kota Surabaya dan Kota Batu) di Provinsi Jawa Timur, Juni s.d.
Agustus 2021
By: Tim Fasilitator Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota Se-Jawa Timur
DAFTAR ISI
Dasar-Dasar Demokrasi
Toleransi
Ketaatan pada
Menghargai peraturan yang
Pemerintahan dari rakyat berlaku
(government of the people) perbedaan
pendapat
G. Kepercayaan diri
Sikap percaya diri dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting dimiliki oleh setiap anggota
masyarakat guna mengurangi adanya sikap selalu menggantungkan diri kepada orang lain.
Dengan adanya kepercayaan diri yang mantap dalam diri setiap individu pada mereka
cenderung akan terlebih dahulu berusaha menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi
sebelum pada akhirnya meminta pertolongan orang lain.
H. Ketaatan Pada Peraturan Yang Berlaku
Taat dan patuh memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan. Ketaatan dan kepatuhan
yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan mewujudkan ketertiban dan ketentraman dalam
kehidupan bermasyarakat. Peraturan yang dibuat harus dilaksanakan secara bersama-sama sebab
peraturan tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama. Ketaatan dan kepatuhan juga merupakan
modal yang utama bagi setiap orang untuk mewujudkan keadilan masyarakat secara keseluruhan.
ASAS PEMILU
BEBAS
LANGSUNG
UMUM Setiap pemilih bebas memilih RAHASIA
setiap warga negara dapat
pemimpin sesuai hati
menggunakan hak pilihnya
Setiap warga negara nuraninya. Setiap pemilih
secara langsung. Rakyat Pilihan pemimpin yang
Indonesia yang sudah berhak memilih dalam
pemilih mempunyai hak dipilih oleh setiap warga
memenuhi syarat sebagai menggunakan hak pilihnya
untuk memilih secara negara berhak
pemilih mempunyai hak dijamin keamanannya untuk
langsung memberikan dirahasiakan, dan dijamin
untuk memberikan melakukan pemilihan menurut
suaranya menurut hati oleh peraturan
suaranya hati nuraninya tanpa adanya
nuraninya tanpa perantara perundangan
pengaruh, tekanan atau paksaan
dan tanpa tingkatan
dari siapapun/dengan apapun
Pengertian Politik
Pengertian politik dalam artian kepentingan umum berarti adalah segala usaha yang
dilakukan terfokus pada kepentingan umum baik itu yang ada dibawah kekuasaan negara
maupun pada daerah.
Sedangkan pengertian politik secara sederhana adalah sebuah teori, metode atau teknik dalam
mempengaruhi orang, baik sipil maupun individu.
Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian adalah suatu mekanisme interaksi antar partai politik dalam sebuah sistem
politik yang berjalan. Dengan kata lain karena tujuan utama dari partai politik ialah mencari
dan mempertahankan kekuasaan untuk mewujudkan program-program yang disusun berdasar
ideologi tertentu, maka untuk merealisasikan program-program tersebut partai-partai politik
yang ada berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam suatu sistem kepartaian secara klasik.
Sistem kepartaian di Indonesia menganut sistem multi partai. Aturan ini tersirat dalam pasal 6A(2)
UUD 1945 yang menyebutkan bahwa presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politik. Frasa gabungan partai politik mengisyaratkan paling tidak ada dua
partai atau lebih yang bergabung untuk mengusung seorang calon pasangan presiden dan wakil
presiden dan bersaing dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain. Ini artinya sistem
kepartaian di Indonesia harus diikuti oleh minimal 3 partai politik atau lebih.
Penyelenggara Pemilu
Organisasi kelembagaan Pemilu di Indonesia menurut UU No.7 Tahun 2017 adalah KPU
(Komisi Pemilihan Umum), BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu), DKPP (Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu). Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah amanat dari
Konstitusi UUD 1945 Pasal 22E Ayat 5 yang menyebutkan bahwa Pemilihan umum
diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan
mandiri.
Sistem
Pemilu &
Kepartaian
Asas dan Sistem Pemilu serta Politik
dan Kepartaian
1. ASAS PEMILU
2. SISTEM PEMILU
1.LANGSUNG
2.UMUM
3.BEBAS
4.RAHASIA
5.JUJUR
6.ADIL
KRITERIA PEMILU DEMOKRATIS
:
Semua orang dewasa memiliki hak suara.
Pemilu secara teratur dalam batas waktu yang
ditentukan.
Semua kursi di legislatif adalah subjek yang dipilih
dan dikompetisikan.
Tidak ada kelompok subtansial ditolak kesempatannya
untuk membentuk partai dan mengajukan kandidat.
Administrator pemilu harus bertindak adil, tidak ada
pengecualian hukum, tanpa kekerasan, tanpa
intimidasi kepada kandidat untuk memperkenalkan
pandangan atau pemilih untuk mendiskusikannya.
Pilihan dilakukan dengan bebas dan rahasia, dihitung
dan dilaporkan secara jujur, dan dikonversi menjadi
kursi legislatif sebagaimana ditentukan oleh
peraturan.
FUNGSI PENTING PEMILU :
C. Mixed (Campuran)
D. Other (Lainnya)
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
A.FIRST PAST THE POST (FPTP) :
1.Setiap distrik terdiri atas anggota legislatif tunggal.
2.Pemilih
hanya memilih salah satu nama kandidat dengan cara menuliskan
atau memberi tanda.
3.Pemenangnya adalah kandidat yang mendapat suara terbanyak walau kurang
dari 50% +1 suara
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
B. BLOCK VOTE (BV) :
1.1 (satu) distrik untuk memilih beberapa anggota perwakilan
2.Pemilih mempunyai jumlah pilihan sebanyak jumlah kursi yang diperebutkan
3.Kandidat yang mendapat suara terbanyak otomatis mendapatkan jabatan
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
C.PARTY BLOCK VOTE (PBV) :
1.Sistem Party Block Vote (PBV) adalah variasi dari sistem Block Vote (BV).
2.Yang membedakan adalah pada sistem PBV, para pemilih memilih partai,
bukan kandidat.
3.Dan partai yang memenangkan suara terbanyak memenangkan semua suara
di dsitrik tersebut.
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)VOTE (AV) :
D. ALTERNATIVE
1.Distrik berwakil tunggal
2.Pemilih diminta meranking kandidat dalam jumlah tertentu sesuai dengan
preferensinya dengan cara pemilih mengurutkan caleg sesuai dengan pelilihan
mereka, dengan memberi tanda “1” untuk caleg yang paling disukai, “2” untuk
yang dibawahnya dan seterusnya.
3.Pemenangnya adalah yang mendapatkan suara mayoritas absolut (50% + 1)
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
E. TWO ROUND SYSTEM (TRS) :
1.Setiap distrik berwakil tunggal
2.Pemilih memilih satu kandidat
3.Pemenangnya jika seorang kandidat mendapat mayoritas absolut (50% + 1)
4.Jikabelum ada mayoritas absolut maka diadakan pemilu kedua pesertanya
diambil dari 2 (dua) kandidat yang mendapat suara terbanyak, selanjutnya
kandidat yang memperoleh suara terbanyak dari pemilu putaran kedua
dinyatakan sebagai pemenang
PROPORTIONAL
REPRESENTATION
(PROPORSIONAL)
A.LIST PROPORTIONAL
REPRESENTATION (OPEN, CLOSE) :
1.Setiap daerah pemilihan berwakil majemuk
2.Setiappartai menyajikan daftar kandidat dengan jumlah yang lebih banyak
dibandingkan jumlah kursi yang dialokasikan untuk satu daerah pemilihan
3.Pemilih memilih satu kandidat (maknanya adalah proporsional terbuka)
4.Partai memperoleh kursi sebanding dengan suara yang diperoleh.
5.Kandidat yang berhasil melampaui ambang batas suara (threshold) menjadi
pemenana
PROPORTIONAL
REPRESENTATION
(PROPORSIONAL)
B. SINGLE TRANSFERABLE VOTE
(STV):
1.Setiap daerah pemilihan beranggota majemuk.
2.Pemilih melakukan ranking kandidat secara preferensial.
3.Kandidat yang mendapatkan suara melebihi ‘kuota suara’ (threshold)
dinyatakan sebagai pemenang
SISTEM KEPARTAIAN