Anda di halaman 1dari 37

Pemilu dan

Demokrasi
(Dasar-Dasar Demokrasi dan
Sistem Pemilu dan
Kepartaian)
Materi disampaikan pada pelaksanaan SKPP Dasar di 8 Titik (Gresik, Bojonegoro, Jombang,
Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Kota Surabaya dan Kota Batu) di Provinsi Jawa Timur, Juni s.d.
Agustus 2021

By: Tim Fasilitator Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota Se-Jawa Timur
DAFTAR ISI
Dasar-Dasar Demokrasi

1 Prinsip dan Nilai Demokrasi


dalam Pemilu

Sistem Pemilu dan Kepartaian


2 Pemilu serta Politik dan
Kepartaian

Your Logo or Name Here


Dasar-Dasar
Demokrasi
Prinsip dan Nilai
Demokrasi dalam Pemilu

Your Logo or Name Here


DASAR-DASAR
DEMOKRASI

Pengertian Prinsip Nilai-nilai ASAS Pengertian Sistem Penyelenggara


Demokrasi Demokrasi Demokrasi Pemilu Politik Kepartaian Pemilu

Toleransi
Ketaatan pada
Menghargai peraturan yang
Pemerintahan dari rakyat berlaku
(government of the people) perbedaan
pendapat

Pemerintahan oleh rakyat Memahami dan menyadari Kepercayaan diri


keanekaragaman Pengendalian diri
(government by the people)
masyarakat
Kemanusiaan dan
Pemerintahan untuk rakyat Terbuka dan menjunjung kebersamaan
(government for the people tinggi nilai-nilai dan martabat
manusia
Pengertian Demokrasi

 Keadaan negara di mana dalam sistem pemerintahannya


kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi
berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa,
pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
Hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan
memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam
penyelenggaraan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal, yaitu:
Prinsip Demokrasi

Suatu pemerintahan dinilai demokratis apabila dalam mekanisme


pemerintahannya diwujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-
prinsip tersebut berlaku universal. Maksudnya adalah keberhasilan
suatu negara dalam menerapkan demokrasi dapat diukur berdasarkan
prinsip-prinsip tertentu. Tolok ukur tersebut juga dapat digunakan
untuk menilai keberhasilan pelaksanaan demokrasi di negara lainnya.
NILAI-NILAI DEMOKRASI
 A. Toleransi
Toleransi merupakan suatu sikap yang menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak setiap individu, baik hak
beribadat sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing, hak untuk mengemukakan pendapat, hak
menjalin hubungan sosial di masyarakat maupun hak-hak yang lain.

 B. Menghargai perbedaan pendapat


Ciri dari kehidupan berdemokrasi adalah adanya kebebasan untuk berpendapat. Oleh karena itu dalam
kehidupan berdemokrasi harus mampu menjunjung tinggi adanya keragaman pendapat dari masing-masing
individu. Sikap menjunjung tinggi adanya perbedaan pendapat dalam kehidupan berdemokrasi ini
ditunjukkan dari adanya nilai untuk menghargai setiap pendapat yang dikemukakan orang lain.
 C. Memahami dan menyadari keanekaragaman masyarakat
Nilai yang perlu dijunjung tinggi dalam kehidupan berdemokrasi adalah adanya keanekaragaman
yang ada pada masyarakat, baik keanekaragaman ras, suku, maupun agama. Tanpa adanya
kesadaran adanya keanekaragaman yang ada pada masyarakat maka tidak mungkin nilai
demokrasi dapat dijunjung setinggi-tingginya dan bahkan apabila adanya keragaman tersebut
tidak diakui oleh anggota masyarakat maka yang timbul dimasyarakat adalah perpecahan.

 D. Terbuka dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat manusia


Sikap terbuka dan kemauan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat manusia merupakan
salah satu nilai yang terkandung dalam kehidupan berdemokrasi. Tanpa adanya kemauan
untuk terbuka dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat manusia maka yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat adalah saling menghina, merendahkan, dan menjatuhkan satu
dengan yang lain.
 E. Pengendalian diri
Nilai pengendalian diri dalam kehidupan berdemokrasi mutlak diperlukan agar setiap perbuatan yang
dilakukan tidak merugikan orang lain.

 F. Kemanusiaan dan kebersamaan


Sikap kemanusiaan dan kebersamaan adalah sudah menjadi salah satu nilai yang harus dijunjung tinggi
dalam kehidupan berdemokrasi sebab sudah menjadi kodratnya manusia diciptakan sebagai mahluk
individu dan sekaligus mahluk sosial. Dalam kehidupan sosial tanpa adanya kebersamaan dalam
menyelesaikan setiap persoalan yang timbul maka segala sesuatunya akan terasa sangat berat untuk
diselesaikan.

 G. Kepercayaan diri
Sikap percaya diri dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting dimiliki oleh setiap anggota
masyarakat guna mengurangi adanya sikap selalu menggantungkan diri kepada orang lain.
Dengan adanya kepercayaan diri yang mantap dalam diri setiap individu pada mereka
cenderung akan terlebih dahulu berusaha menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi
sebelum pada akhirnya meminta pertolongan orang lain.
 H. Ketaatan Pada Peraturan Yang Berlaku
Taat dan patuh memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan. Ketaatan dan kepatuhan
yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan mewujudkan ketertiban dan ketentraman dalam
kehidupan bermasyarakat. Peraturan yang dibuat harus dilaksanakan secara bersama-sama sebab
peraturan tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama. Ketaatan dan kepatuhan juga merupakan
modal yang utama bagi setiap orang untuk mewujudkan keadilan masyarakat secara keseluruhan.

 Wujud ketaatan dalam kehidupan bermasyarakat:


 Pengendalian tutur kata
 Tidak melukai perasaan orang lain
 Keluhuran nilai kemanusiaan
 Pengakuan adanya kelebihan manusia dan makhluk yang lain
 Perbuatan tidak merendahkan nilai kemanusiaan
Pembagian
Kekuasaan dalam
Negara yang
menganut Sistem
Demokrasi
Asas Pemilu
 Pasal 22E ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

ASAS PEMILU

BEBAS
LANGSUNG
UMUM Setiap pemilih bebas memilih RAHASIA
setiap warga negara dapat
pemimpin sesuai hati
menggunakan hak pilihnya
Setiap warga negara nuraninya. Setiap pemilih
secara langsung. Rakyat Pilihan pemimpin yang
Indonesia yang sudah berhak memilih dalam
pemilih mempunyai hak dipilih oleh setiap warga
memenuhi syarat sebagai menggunakan hak pilihnya
untuk memilih secara negara berhak
pemilih mempunyai hak dijamin keamanannya untuk
langsung memberikan dirahasiakan, dan dijamin
untuk memberikan melakukan pemilihan menurut
suaranya menurut hati oleh peraturan
suaranya hati nuraninya tanpa adanya
nuraninya tanpa perantara perundangan
pengaruh, tekanan atau paksaan
dan tanpa tingkatan
dari siapapun/dengan apapun
Pengertian Politik

Secara umum politik dapat diartikan sebagai sebuah tahapan untuk


membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang
berguna sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait
dengan kondisi masyarakat. negara. Pengambilan keputusan
(decisions making) menjadi tujuan dari sistem politik menyangkut
seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas
dari tujuan-tujuan yang telah dipilih.
Lanjutan…..!!!
Jika ditinjau berdasarkan kepentingan penggunanya maka terdapat 2 (dua) pengertian politik,
yaitu pengertian politik dalam arti kepentingan umum dan pengertian politik dalam arti
kebijaksanaan.

Pengertian politik dalam artian kepentingan umum berarti adalah segala usaha yang
dilakukan terfokus pada kepentingan umum baik itu yang ada dibawah kekuasaan negara
maupun pada daerah.
Sedangkan pengertian politik secara sederhana adalah sebuah teori, metode atau teknik dalam
mempengaruhi orang, baik sipil maupun individu.
Sistem Kepartaian

 Sistem kepartaian adalah suatu mekanisme interaksi antar partai politik dalam sebuah sistem
politik yang berjalan. Dengan kata lain karena tujuan utama dari partai politik ialah mencari
dan mempertahankan kekuasaan untuk mewujudkan program-program yang disusun berdasar
ideologi tertentu, maka untuk merealisasikan program-program tersebut partai-partai politik
yang ada berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam suatu sistem kepartaian secara klasik.

Sistem kepartaian di Indonesia menganut sistem multi partai. Aturan ini tersirat dalam pasal 6A(2)
UUD 1945 yang menyebutkan bahwa presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politik. Frasa gabungan partai politik mengisyaratkan paling tidak ada dua
partai atau lebih yang bergabung untuk mengusung seorang calon pasangan presiden dan wakil
presiden dan bersaing dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain. Ini artinya sistem
kepartaian di Indonesia harus diikuti oleh minimal 3 partai politik atau lebih.
Penyelenggara Pemilu

 Organisasi kelembagaan Pemilu di Indonesia menurut UU No.7 Tahun 2017 adalah KPU
(Komisi Pemilihan Umum), BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu), DKPP (Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu). Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah amanat dari
Konstitusi UUD 1945 Pasal 22E Ayat 5 yang menyebutkan bahwa Pemilihan umum
diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan
mandiri.
Sistem
Pemilu &
Kepartaian
Asas dan Sistem Pemilu serta Politik
dan Kepartaian

Your Logo or Name Here


• 3 (TIGA) PEMBAHASAN UTAMA :

1. ASAS PEMILU

2. SISTEM PEMILU

3. POLITIK DAN KEPARTAIAN


ASAS PEMILU :

1.LANGSUNG
2.UMUM
3.BEBAS
4.RAHASIA
5.JUJUR
6.ADIL
KRITERIA PEMILU DEMOKRATIS
:
 Semua orang dewasa memiliki hak suara.
 Pemilu secara teratur dalam batas waktu yang
ditentukan.
 Semua kursi di legislatif adalah subjek yang dipilih
dan dikompetisikan.
 Tidak ada kelompok subtansial ditolak kesempatannya
untuk membentuk partai dan mengajukan kandidat.
 Administrator pemilu harus bertindak adil, tidak ada
pengecualian hukum, tanpa kekerasan, tanpa
intimidasi kepada kandidat untuk memperkenalkan
pandangan atau pemilih untuk mendiskusikannya.
 Pilihan dilakukan dengan bebas dan rahasia, dihitung
dan dilaporkan secara jujur, dan dikonversi menjadi
kursi legislatif sebagaimana ditentukan oleh
peraturan.
FUNGSI PENTING PEMILU :

1. Pemilu menjadi mekanisme terpenting bagi


keberlangsungan demokrasi perwakilan.
2. Pemilu menjadi indikator negara demokrasi.
3. Pemilu penting dibicarakan juga terkait
dengan implikasi-implikasi yang luas dari
pemilu.
SISTEM PEMILU

A. Plurality Majority (Distrik)

B. Proportional Representation (Proporsional)

C. Mixed (Campuran)

D. Other (Lainnya)
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
A.FIRST PAST THE POST (FPTP) :
1.Setiap distrik terdiri atas anggota legislatif tunggal.
2.Pemilih
hanya memilih salah satu nama kandidat dengan cara menuliskan
atau memberi tanda.
3.Pemenangnya adalah kandidat yang mendapat suara terbanyak walau kurang
dari 50% +1 suara
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
B. BLOCK VOTE (BV) :
1.1 (satu) distrik untuk memilih beberapa anggota perwakilan
2.Pemilih mempunyai jumlah pilihan sebanyak jumlah kursi yang diperebutkan
3.Kandidat yang mendapat suara terbanyak otomatis mendapatkan jabatan
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
C.PARTY BLOCK VOTE (PBV) :
1.Sistem Party Block Vote (PBV) adalah variasi dari sistem Block Vote (BV).
2.Yang membedakan adalah pada sistem PBV, para pemilih memilih partai,
bukan kandidat.
3.Dan partai yang memenangkan suara terbanyak memenangkan semua suara
di dsitrik tersebut.
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)VOTE (AV) :
D. ALTERNATIVE
1.Distrik berwakil tunggal
2.Pemilih diminta meranking kandidat dalam jumlah tertentu sesuai dengan
preferensinya dengan cara pemilih mengurutkan caleg sesuai dengan pelilihan
mereka, dengan memberi tanda “1” untuk caleg yang paling disukai, “2” untuk
yang dibawahnya dan seterusnya.
3.Pemenangnya adalah yang mendapatkan suara mayoritas absolut (50% + 1)
PLURALITY MAJORITY
(DISTRIK)
E. TWO ROUND SYSTEM (TRS) :
1.Setiap distrik berwakil tunggal
2.Pemilih memilih satu kandidat
3.Pemenangnya jika seorang kandidat mendapat mayoritas absolut (50% + 1)
4.Jikabelum ada mayoritas absolut maka diadakan pemilu kedua pesertanya
diambil dari 2 (dua) kandidat yang mendapat suara terbanyak, selanjutnya
kandidat yang memperoleh suara terbanyak dari pemilu putaran kedua
dinyatakan sebagai pemenang
PROPORTIONAL
REPRESENTATION
(PROPORSIONAL)
A.LIST PROPORTIONAL
REPRESENTATION (OPEN, CLOSE) :
1.Setiap daerah pemilihan berwakil majemuk
2.Setiappartai menyajikan daftar kandidat dengan jumlah yang lebih banyak
dibandingkan jumlah kursi yang dialokasikan untuk satu daerah pemilihan
3.Pemilih memilih satu kandidat (maknanya adalah proporsional terbuka)
4.Partai memperoleh kursi sebanding dengan suara yang diperoleh.
5.Kandidat yang berhasil melampaui ambang batas suara (threshold) menjadi
pemenana
PROPORTIONAL
REPRESENTATION
(PROPORSIONAL)
B. SINGLE TRANSFERABLE VOTE
(STV):
1.Setiap daerah pemilihan beranggota majemuk.
2.Pemilih melakukan ranking kandidat secara preferensial.
3.Kandidat yang mendapatkan suara melebihi ‘kuota suara’ (threshold)
dinyatakan sebagai pemenang
SISTEM KEPARTAIAN

1. Sistem dua partai


2. Sistem dua partai dan beberapa partai
kecil
3. Sistem multi partai dengan satu partai
dominan
4. Sistem multi partai tanpa partai
dominasi
SEJARAH KEPEMILUAN DAN
KEPARTAIAN DI INDONESIA :
1. Pemilu Orde Lama (Pemilu 1955)
2. Pemilu Orde Baru (1971, 1977, 1982, 1987,
1992, 1997)
3. Pemilu Orde Reformasi (1999, 2004, 2009,
2014, 2019)
4. Pemilu Presiden & Wakil Presiden (2004,
2009, 2014, 2019)
SEJARAH KEPEMILUAN DAN
KEPARTAIAN DI INDONESIA :
1. Pemilu 1955 (diikuti 115 Peserta Pemilu
Anggota DPR dan 91 Peserta Pemilihan
Anggota Konstituante)
2. Pemilu 1971 (diikuti 10 Partai Peserta
Pemilu: Golkar, NU, Parmusi, PNI, PSII,
Parkindo, Katolik, Perti, IPKI, dan Murba)
SEJARAH KEPEMILUAN DAN
KEPARTAIAN DI INDONESIA :
1. Memasuki Pemilu 1977, kontestan pemilu
dari 10 partai pada pemilu 1971
dimampatkan menjadi 3 partai melalui fusi
1973, yaitu PPP, Golkar, PDI)
2. Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 (diikuti 3
partai peserta pemilu: PPP, Golkar, PDI)
SEJARAH KEPEMILUAN DAN
KEPARTAIAN DI INDONESIA :
1. Pemilu 1999 (diikuti 48 partai)
2. Pemilu 2004 (diikuti 24 partai)
3. Pemilu 2009 (diikuti 38 partai)
4. Pemilu 2014 (diikuti 12 partai)
5. Pemilu 2019 (diikuti 14 partai)
TERIMA
KASIH
Website: jatim.bawaslu.go.id
Instagram: @bawaslujatim
Twitter: @bawaslujatim
Facebook: Bawaslu Jatim
Youtube: Bawaslu Jatim

“Bersama Rakyat Awasi Pemilu,


Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan
Pemilu”

Anda mungkin juga menyukai