Anda di halaman 1dari 26

PAK PADA HIDUNG DAN

TENGGOROKAN
PUTU RATNA SUPRIMA DEWI, S.KM, SE, MPH
PAK PADA HIDUNG
RHINITIS
Rinitis akibat kerja adalah inflamasi pada hidung dengan
karakteristik gejala yang bersifat intermiten atau persisten,
berupa bersin-bersin, beringus, hidung gatal, dan atau
hidung tersumbat, dengan hambatan aliran udara hidung
(nasal airflow), dan atau hipersekresi yang disebabkan oleh
kondisi lingkungan kerja dimana gejala akan membaik jika
berada di luar tempat kerja.
PENYEBAB RHINITIS
Agen penyebab rinitis akibat kerja dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis berdasarkan berat
molekulnya, yaitu:
1) Bahan dengan berat molekul tinggi, seperti:
 Glikoprotein hewani seperti tikus, hewan ternak, ikan, udang, kerang, tungau atau serangga
lain.
 Glikoprotein nabati seperti latex, debu gandum, debu terigu, debu kacang kedelai, bioaerosol
(jamur, endotoksin), enzim biologi (enzim proteolitik).
LANJUTAN…
2) Bahan dengan berat molekul rendah, seperti bahan-bahan kimia seperti anhidrat, amin,
pewarna reaktif, isosianat, antibiotik, solvent, kromium, kobalt, asap polusi atau asap
pembuangan.
KLASIFIKASI RHINITIS
FAKTOR RISIKO TERJADINYA
RHINITIS
1. Usia
2. Lama paparan per hari
3. Kepemilikan ruang kerja khusus
4. Penggunaan APD
TINGKAT KESAKITAN
1)  Ringan, bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aktivitas harian, bersantai,
berolahraga, belajar, bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu.
2)  Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas.
PEKERJA YANG RENTAN
TERKENA RHINITIS
 Pekerja bagian pengecatan
 Pekerja bengkel
 Pekerja dengan proses kerja menggunakan bahan kimia
DIAGNOSA RHINITIS
PENCEGAHAN RHINITIS
 Mengidentifikasi substan alergen
 Menghindari alergen yang merupakan penyebab rhinitis.
 Pencegahan ditunjukkan kepada peniadaan kontak alergen kepada pekerja yang sensitif
terhadap alergen di tempat kerja.
 Pemeriksaan/skrining prakerja untuk mengenali tanda atopi, memperbaiki lingkungan kerja
serta memodifikasi teknik-teknik industri seharusnya dapat mengurangi prevalensi penyakit
rhinitis alergi akibat kerja .
 Penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan serta topi pelindung
untuk menghindari kontak dengan alergen
PAK PADA
TENGGOROKAN
FARINGITIS
 Sakit tenggorokan seringkali dianggap remeh oleh sebagian orang.
 Penyakit ini dianggap sebagai itirasi ringan dibagian tenggorokan yang akan dapat sembuh
dengan sendirinya.
 Dengan demikianlan, penyakit ini tak jarang didiamkan dan tidak dicari solusi tepat untuk
segera menanganinya.
 Baru setelah di penderita mengalami kondisi yang lebih parah, mereka akan sadar dan
membawa penyakitnya ini ke dokter untuk diobati.
 Peradangan yang terjadi dibagian daerah faring akan menyebabkan rasa sakit yang cukup
panjang serta timbulnya gangguan lain yang berhubungan dengan organ pernapasan dan
mulut.
PENYEBAB FARINGITIS
 Penyebab umum dari sakit tenggorokan atau faringitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus,
seperti influenza.
 Infeksi bakteri seperti alergi, radang tenggorokan atau refluks asam lambung yang dapat
menyebabkan kondisi ini terjadi.
 Contohnya, sepert bakteri yang termasuk kedalam Streptococcus Grup A dan jenis bakteri
lainnya yang konteksnya lebih jarang seperti bakteri arcanobacterium dan juga bakteri
corynebacterium.
FAKTOR RISIKO UMUM
FARINGITIS
 Orang yang sudah memiliki penyakit sinusitis.
 Orang yang memiliki riwayat alergi terhadap debu, bulu binatang dan aroma yang menyengat.
 Orang yang terkena paparan asap rokok dalam waktu lama.
FAKTOR RISIKO KHUSUS
FARINGITIS
 Adanya tumor
 Adanya infeksi bakteri
 Pernafasan yang tidak benar
 Paparan asap rokok dan polusi
 Adanya penyakit asam lambung
GEJALA FARINGITIS
1. Gejala Faringitis Akibat Virus:
 Demam
 Sakit tenggorokan
 Nyeri otot
 Batuk
 Hidung beringus
 Sakit kepala
 Kelenjar yang membesar pada leher
LANJUTAN…
2. Gejala Faringitis Akibat Bakteri:
 Demam Tinggi
 Tonsil/ amanedel yang membengkak
 Pada pemeriksaan ini, faring umumnya berwarna merah. Tonsil palatum yang
membesar dan terdapat tanda eritma dan mungkin memiliki eksudat yang berwarna
putih.
PEKERJA YANG RENTAN
TERKENA FARINGITIS
 Polisi
 Supir taksi
 Tukang ojek
 Pekerja dengan proses kerja menggunakan bahan kimia
 Tukang bangunan
 Tukang parkir
PENCEGAHAN FARINGITIS
 Budaya hidup bersih dan sehat
 Menghindari asap rokok
 Menjaga kebersihan lingkungan kerja
 Menggunakan APD
DIAGNOSA FARINGITIS
 Anamnesa
 Pada pemeriksaan fisik untuk melihat apakah terjadi pembengkakan atau kemerahan
pada tenggorokan pasien. Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan kondisi telinga dan
hidung, serta sisi samping leher untuk melihat adanya pembesaran kelenjar.
 Untuk mengetahui penyebab faringitis, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Salah satunya
adalah kultur bakteri dari sampel sekresi tenggorokan penderita untuk menguji keberadaan
bakteri Streptococcus. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknis swab atau usap.
 Selain tes tersebut, pemeriksaan darah (termasuk penghitungan darah lengkap) juga bisa
dilakukan untuk menentukan penyebab faringitis. Jika penyebab belum diketahui, dapat
dilakukan pemindaian dengan CT scan untuk melihat gambaran kondisi tenggorokan dan leher
secara lebih detail.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai