Anda di halaman 1dari 64

CONTINUUM OF CARE BAYI BARU LAHIR

DI PELAYANAN PRIMER

UKK Neonatologi PP IDAI


FASILITAS PRIMER BERJARAK ≤30 MENIT
DARI RUMAH SAKIT RUJUKAN:
MAMPU GADAR MAT-NEO 247
PEMBENTUKAN TIM GADAR MAT-NEO 247

 SEMUA PERSALINAN ITU BERISIKO

Wall et al. Inter Gyn Obs. 2009; 107: S47– S64.


PENDEKATAN KERJASAMA TIM
• Kegawatdaruratan mat-neo  2
objek individu
• Masing-masing satu  mat dan
neo
• Sisa satu  terintegrasi, dokter
• Prioritas pada resusitasi
neonatus  dua penolong
(ketua tim pada A dan B, asisten
C dan D)
• Kompetensi sama rata
HELP BABY BREATH….......THE FIRST GOLDEN SECOND
Identifikasi
kegagalan
bernapas 
apnea primer
apnea sekunder
• Faktor
maternal
• Faktor tali
pusat
• Faktor janin
• Kelengkapan
alat
• Kesiapan tim
KELENGKAPAN ALAT
PEMBAGIAN TUGAS DALAM TIM
PEMBAGIAN TUGAS DALAM TIM
PEMBAGIAN TUGAS DALAM TIM
30 detik 
BAYI BUGAR

Perlu CPAP
atau VTP
PERIODE GOLDEN SECONDS – MINUTES  30”

• BAYI BUGAR

• BAYI
BERISIKO
• BAYI SAKIT
TIM GADAR MAT-NEO 247
BANTUAN PERNAPASAN NEONATUS
KONDISI I II

USAHA NAPAS Merintih Apnea/gasping

TAKIPNEA + -

RETRAKSI + -

BANTUAN NAPAS CPAP VTP


PEEP 7 Dada mengembang
max.8
FiO2 (disesuaikan)
BERNAPAS TIDAK ADEKUAT  CPAP
BERNAPAS TIDAK ADEKUAT  CPAP
BAYI LAHIR APNEA  VTP
BAYI LAHIR APNEA  VTP
PENILAIAN VTP PERTAMA
Penilaian awal VTP
(dilakukan setelah 15 detik VTP)

 Lanjutkan VTP
 Lakukan penilaian kedua
LDJ naik Dada mengembang (second assessment) 15 detik
lagi

 Lanjutkan VTP
 Lakukan penilaian kedua
Dada mengembang (second assessment) 15 detik
kemudian
LDJ tidak naik
Dada tidak  Koreksi ventilasi (SR
mengembang IBTA) sampai dada
mengembang
 Lanjutkan VTP ini
 Lakukan penilaian kedua
(second assessment) 30
detik kemudian
PENILAIAN VTP KEDUA
Penilaian kedua VTP
(dilakukan setelah 30 detik VTP yang
mengembangkan dada)

≥ 100 kali/menit  Lanjutkan VTP 40-60 kali/menit sampai ada


usaha napas

60-99 kali/menit  Re-evaluasi VTP


 Koreksi ventilasi bila diperlukan

<60 kali/menit  Re-evaluasi VTP


 Koreksi ventilasi bila diperlukan
 Intubasi (bila belum dilakukan)
 Bila tidak ada perbaikan, berikan oksigen
100% dan mulai kompresi dada
TARGET SATURASI OKSIGEN
KOMPRESI DADA
PERIODE GOLDEN SECONDS – MINUTES  30”

• BAYI BUGAR

• BAYI
BERISIKO
• BAYI
TIM GADAR MAT-NEO 247
SAKIT
STABLE
PASANG AKSES PEMBULUH DARAH: Darurat vena
SUGAR + SAFE CARE
umbilikalis, periksa kadar gula darah

TEMPERATURE CEGAH HIPOTERMI: Target suhu: 36,5 – 37,5oC


Kangaroo Mother Care, inkubator transport

JAGA JALAN NAFAS, PERNAPASAN: Posisi, bebaskan,


AIRWAY lancarkan (intubasi), oksigenisasi (nasal kanul, CPAP)

BLOOD PRESSURE JAGA SIRKULASI: Bolus NaCl0,9%, cairan rumatan

LAB WORK DATA DASAR OBJEKTIF: Infeksi, gula darah,


metabolik
EMOTIONAL SUPPORT INFORM CONSENT : KIE tentang kondisi bayi, tanda tangan
TRANSPORT NEONATAL  METODE KANGURU
MODUL NEONATAL ESENSIAL
Periode golden hours:
tindakan pemantauan transisi
intra ke ekstra uteri, 0 – 6 jam

Buku Panduan Gadar MatNeo, Neonatal Esensial, KIA


PERIODE GOLDEN HOURS  0 – 6/ 12 HOURS
PELAYANAN NEONATAL ESENSIAL:
• Inisiasi menyusu dini
• Identitas bayi
• Antropometri
• Pemeriksaan fisik bayi, identifikasi
tanda bahaya neonatus  sianosis,
pucat, perdarahan, ikterus, muntah
bilier, kejang
• Pemberian vitamin K1
• Pemberian tetes mata antibiotik
• Pemberian imunisasi Hepatitis B-0
STABLE
PASANG AKSES PEMBULUH DARAH: Darurat vena
SUGAR + SAFE CARE
umbilikalis, periksa kadar gula darah

TEMPERATURE CEGAH HIPOTERMI: Target suhu: 36,5 – 37,5oC


Kangaroo Mother Care, inkubator transport

JAGA JALAN NAFAS, PERNAPASAN: Posisi, bebaskan,


AIRWAY lancarkan (intubasi), oksigenisasi (nasal kanul, CPAP)

BLOOD PRESSURE JAGA SIRKULASI: Bolus NaCl0,9%, cairan rumatan

LAB WORK DATA DASAR OBJEKTIF: Infeksi, gula darah,


metabolik
EMOTIONAL SUPPORT INFORM CONSENT : KIE tentang kondisi bayi, tanda tangan
TRANSPORT NEONATAL  METODE KANGURU
FASILITAS PRIMER BERJARAK >30 MENIT DARI
RUMAH SAKIT RUJUKAN:
MAMPU GADAR MAT-NEO 247 + PO-NED
MODUL PONED: Tata kelola klinis awal
kegawatan neonatal, stabilisasi, transport
BIRU PADA NEONATUS
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
KELAINAN JANTUNG KELAINAN NON JANTUNG
• Penurunan aliran darah ke • Gangguan napas pada
paru neonatus
• Campuran • PPHN
• Gangguan saraf
• Campuran

Sianosis sentral
Sianosis perifer
DIFERENSIAL DIAGNOSIS

KELAINAN JANTUNG KELAINAN NON JANTUNG

• Tidak ada distres • Distres pernapasan dan


pernapasan, tetapi ada takipnea
takipnea • Sianosis ringan dan
• Sianosis merata tidak merata
• Tidak membaik dengan • Membaik dengan
pemberian oksigen pemberian oksigen
• Sianosis bertambah saat • Membaik dengan
menangis menangis
• Terjadi setelah 24 jam • Terjadinya segera
pasca lahir setelah lahir
BIRU KARENA GANGGUAN NAFAS
NEONATUS
EVALUASI GAWAT NAFAS DENGAN MENGGUNAKAN
SKOR DOWNE

0 1 2

Frekuensi nafas < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan O2 Sianosis menetap


walaupun diberi O2

Air entry Udara masuk Penurunan ringan udara Tidak ada udara masuk
bilateral baik masuk

Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan Dapat didengar tanpa


stetoskop alat bantu
34
EVALUASI GAWAT NAFAS DENGAN
MENGGUNAKAN SKOR DOWN

Skor < 4 Tidak ada gawat nafas

Skor 4 -7 Gawat nafas

Skor > 7 Ancaman gagal nafas (pemeriksaan gas darah


harus dilakukan)
MERAH PADA NEONATUS
MALROTASI, ENTEROKOLITIS
NEKROTIKANS, MUNTAH BERDARAH
Petanda klinis:
• Intoleransi pemberian
minum, kembung,
hematemesis, residu
berdarah
• Melena
• Klinis secara umum
adanya infeksi
HEMATEMESIS, MELENA DENGAN KLINIS BAIK

Tanda klinis HDN/


gangguan koagulasi
pada neonatus:
• Klinis baik
• ASI eksklusif
• Perdarahan saluran
cerna:
hematemesis,
melena
KUNING PADA NEONATUS
IKTERUS PADA NEONATUS:
KEGAWATAN ?

 bilirubin  bilirubin ensepalopati


Kernikterus/ HIPERBILIRUBINEMIA
ENSEFALOPATI

Tahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap


buruk
Tahap 2: Demam, hipertonia,
opistotonus
Tahap 3: Kondisi terlihat membaik

Gejala sisa:
Kehilangan pendengaran sensorineural,
serebral palsi koreoatetoid, abnormalitas
penglihatan Transfusi Tukar
IKTERUS NON FISIOLOGIS

• Awitan terjadi sebelum Kemungkinan besar


usia 24 jam • Rhesus, ABO, atau
• Tingkat kenaikan > 0,5 penyakit hemolitik
mg/dl/jam lain
• Ikterus bertahan > 8 hari • Sferositosis
pada bayi cukup bulan >
14 hari pada bayi prematur Kemungkinan yang lebih
• Tanda-tanda penyakit lain jarang
• Infeksi kongenital
• Defisiensi G-6-P-D
KEGAWATAN SALURAN CERNA NEONATUS
TANDA KEGAWATAN SALURAN CERNA
NEONATAL
Tanda sumbatan:
• polihidramnion, muntah
hijau, kembung, tidak
ada defekasi
Tanda perdarahan:
• muntah, defekasi
berdarah
Defek dinding abdomen.
KEJANG PADA NEONATUS
MENGHENTIKAN KEJANG DENGAN ANTI KEJANG

Obat Dosis Keterangan Efek Samping


Pheno- • Dosis awal: 10 - • Merupakan obat • Hipotensi
barbital 20 pilihan. • Apnea
mg/kg.tambahka • Berikan secara IV
n 5 mg/kg selama 5 mnt .
sampai • Tingkat • Pantau status
maksimal 40 Terapeutik: 20-40 pernafasan
mg/kg g/ml. selama
• Pemeliharaan: 3- • Berikan IM, IV, pemberian
5 mg/kg/hari bagi atau PO setiap 12 dan periksa
dalam beberapa jam. tempat
dosis dan masuknya
berikan setiap 12 • Mulai terapi 12 infus.
jam setelah dosis
jam .
rumatan.
MENGHENTIKAN KEJANG DENGAN
ANTI KEJANG
Jika kejang tidak dapat dikendalikan dengan phenobarbital saja

Obat Dosis Keterangan Efek Samping


Phenytoin • Dosis awal: • Berikan IV dgn kec. • Jangan berikan
15-20 mg/kg maksimal 0.5 sec.IM.
IV selama 30 mg/kg/min • Keracunan
min. • Dosis rumatan: 4-8 merupakan
• Dosis mg/kg/hari secara IV masalah
rumatan: 3-5 cepat atau PO. dengan obat ini
mg/kg/hari • Bagi dosis total dan • Aritmia
berikan IV setiap 12 Jantung
jam • Kerusakan
otak
PUCAT PADA NEONATUS
SYOK PADA NEONATUS

Tanda-tanda Syok
 Sianosis, pucat
 Tekanan darah
rendah
 Depresi pernafasan
 Tonus otot buruk
SYOK HIPOVOLEMIK
SAAT LAHIR

Hidropik resipien
Kehilangan darah
antepartum:
• Perdarahan plasental,
abruptio plasenta,
plasenta previa atau
terpotongnya
plasenta selama
bedah sesar Plethoric donor
• Transfusi fetofetal
• Transfusi
fetomaternal
SYOK HIPOVOLEMIK
PASCA LAHIR

• Kelainan darah seperti hemorrhagic disease


of the newborn (HDN) atau dissemenitated
intravascular coagulation (DIC)
• Cedera lahir, laserasi hati atau perdarahan
adrenal
• Perdarahan paru dalam jumlah besar (PDA,
Sepsis, asfiksia)
SYOK SEPTIK SYOK KARDIOGENIK

• Volume darah normal tetapi • Asfiksia lahir → kontraktilitas


volume ini didistribusikan secara buruk, disfungsi otot papilari, dan
buruk sehingga mengarah pada regurgitasi tricuspid
perfusi jaringan yang tidak
memadai. • Sepsis, hipoglikemia, hipokalsemia
→ Disfungsi myokardium
• Pada sepsis terdapat efek
penekanan langsung dari • Penyumbatan aliran darah
produk-produk mikroba jantung:
(termasuk endotoksin) pada • Anomali jantung: struktur,
sistem kardiovaskuler selain ritme
dilepasnya substansi vasodilator • Paru-paru: peningkatan
tekanan intra thorakal misalnya
tension pneumothorax;
tekanan ventilator tinggi
HIPOTERMI
Termoregulasi
Metode kehilangan panas
Definisi Evaporasi: kehilangan panas ke udara
ruangan melalui kulit yang basah atau
• Suhu neonatus normal: 36,5 – selaput mukosa.
37,5 ºC.
Konduksi: terjadi jika bayi diletakkan pada
• Hipotermia: suhu tubuh di permukaan yang dingin dan padat.
bawah 36,5 ºC.
Radiasi: terjadi jika panas berpindah dari bayi
• Hipertermia: suhu tubuh di atas ke benda padat lainnya tanpa melalui
37,5 ºC. kontak langsung.
• Lingkungan suhu netral (NTE): Konveksi: kehilangan panas dari kulit bayi ke
Kondisi/suhu lingkungan dimana udara yang bergerak.
suhu tubuh normal dengan
pengeluaran kalori dan
konsumsi oksigen yang minimal.
TRANSPORT NEONATAL  METODE KANGURU
Periode golden hours - days
tindakan pemantauan fungsi defekasi,
diuresis, hiperbilirubinemia

• Panduan Gadar Mat-Neo, Neonatal Esensial, PONED


Periode golden days, 3 – 7 hari, KN-2
tindakan pemantauan tanda bahaya
neonatus
Buku MTBM
PERIODE GOLDEN DAYS, 3 – 7 HARI, KN-2

• Pemantauan pemberian ASI, kelancaran defekasi,


diuresis, ikterus
• Tanda bahaya neonatus, sesuai MTBM:
o Sianosis
o Pucat, hipotermi (suhu <36,5∘C)
o Malas minum, muntah, diare
o Muntah bilier
• Perawatan tali pusat, identifikasi tanda infeksi
Periode golden weeks, 7 – 28 hari, KN-3
tindakan pemantauan tanda bahaya
neonatus, penurunan berat badan

Buku KIA, MTBM


Periode golden weeks,
7 – 28 hari, KN-3

Tindakan yang harus


dilakukan:
• Menjaga selalu
kehangatan tubuh bayi
• Mencegah infeksi, dengan
selalu cuci tangan
• Memberi ASI sesering
mungkin

Tindakan awal, stabilisasi


dan rujuk
TRANSPORT NEONATAL  METODE KANGURU
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai