Anda di halaman 1dari 10

Diagnosis TTTS TTTS  dimulai pada umur

kehamilan 13 minggu/trimester
kedua

• Pengukuran nuchal
translucency > 3 mm (10-14
mg)
• Hasil CRL buruk pada salah satu
janin
• Polihidramnion pada janin
resipien
• Oligohidramnion pada janin
USG  kehamilan kembar donor
monochorionic, jenis kelamin sama,
dipisahkan oleh membrane ketuban (Taylor et al, 2002)
Diagnosis TTTS Klasifikasi Quintero et al (2003) :
Stage
Stage I Awal TTTS ; + oligohidramnion pada janin donor (MVP ≤2 cm), vesika
urinaria masih tampak
+ Polihidramnion pada janin resipien (MVP ≥8 cm)
Stage II Vesika urinaria janin donor tidak tampak
Stage III • Doppler velocimetry  gambaran abnormal pada tali pusat dan
ductus venosus salah satu/keduanya
• Arteri umbilikalis  - gambaran aliran diastolic terbalik pada janin
donor
• Pada ductus venosus  diastolic yang hilang/terbalik (biasanya pada
janin resipien), tanda tanda regurgitasi trikuspid
Stage IV Satu/kedua janin +gejala hydrops (+edema pada kulit kepala/asites/ efusi
pleura/efusi pericard  biasanya pada janin resipien
Stage V Kedua janin meninggal
Tata Laksana TTTS

Menormalkan volume air


Amnioreduksi ketuban sehingga dapat
mencegah partus preterm oleh
Microseptosomy karena polihidramnion

(Dickinson et al,
2004)
Secara serial  mengurangi n
Reduction Amniocentesis air ketuban yang >> dari
kantung amnion janin resipien

n air ketuban yang dikeluarkan


bervariasi berdasarkan :
• Volume awal ketuban
• Umur kehamilan
• +kontraksi uterus selama
prosedur

• Sementara waktu efektif pada


TTTS stadium I-II
Komplikasi prosedur berulang  • Tidak efektif pada TTTS stadium
persalinan premature, KPD, Infeksi, III dan IV
Abruptio plasenta
Septostomy
/Microseptostom Membuat lubang pada
membrane diantara memb.
Ketuban ke-2 janin 
perpindahan cairan

Risiko : tali pusat kedua janin


dapat terlilit satu sama lain
Selective Laser Ablation Tindakan kuratif pada st ≥2
of the Placenta
Anastomosis Vessels Insisi kecil pada kulit 
instrument masuk kedalam
kantung ketuban janin
resipien (panduan USG).
Menggunakan fetoscope u/
menemukan pembuluh
darah  “ditutup” dengan
laser  amniocentesis
Prosedur dilakukan bila :
Selective Cord • Teknik ablasi dengan laser tidak
memungkinkan
Coagulation • Salah satu janin kritis

Menghentikan aliran darah pada tali


pusat janin yang kritis  melindungi
janin lainnya

Prosedur menggunakan forcep yang


dimasukkan kedalam kantung ketuban
janin resipien  tali pusat dikoagulasi
dengan aliran listrik
Radio Frequency Untuk kondisi sindroma TRAP
Ablation
Jarum khusus untuk
membakar pembuluh darah
besar pada janin yang
abnormal  menghentikan
aliran darah dari janin normal
ke janin acardiac
Komplikasi TTTS
• Prematur
• Kematian janin dalam kandungan
• Cacat lahir (gagal jantung)
• Anemia
• Hidrops Fetalis
• Mirror syndrome  pada ibu

(Barbachowska et al, 2018)


Prognosis TTTS
• Usia kehamilan muda  Prognosis > buruk
• Angka kelangsungan hidup kedua janin sekitar 50% dengan perawatan
• Angka kelangsungan hidup terbaik pada stage I (86%)
• Stage IV  mortalitas 70%
• Stage V  setelah kematian salah satu janin, ada risiko kematian 10%
untuk janin lainnya + kelainan bawaan

(Washburn et al, 2018)

Anda mungkin juga menyukai