Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA)

UNTUK PERUBAHAN PERILAKU PEMENUHAN ASUPAN GIZI


ANAK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING

ERNAWATI, SST, M. Kes


GARUT, 12 MEI 2020
PENDAHULUAN
TUJUAN PENURUNAN
PREVALENSI STUNTING
TARGET PENURUNAN
STUNTING
PREVALENSI
BALITA STUNTING
STUNTING
5 PILAR PENANGAN STUNTING
5
4
3 Pemantauan dan Evaluasi

2
1 Gizi dan ketahanan
pangan

Konvergensi,
Koordinasi, dan
Kampanye Konsolidasi
Nasional Berfokus Program Nasional,
Komitmen pada pemahaman, Daerah, dan
dan Visi perubahan Masyarakat
Pimpinan perilaku,
Tertinggi komitmen politik
Negara dan akuntabilitas
H

PENYEBAB & AKAR


D
MASALAH PADA
N GIZI BURUK DAN
RI
STUNTING
H
TUMPENG GIZI
PANDUAN KONSUMSI SEHARI - HARI
SEIMBANG Susunan makanan
2-4 PORSI SETARA
sehari-hari yang
DENGAN : megandung zat-zat
-1 ptg Sedang Ikan Segar
(40gr)
gizi dalam jenis
-1 ptg Kecil Ikan Asin dan jumlah yang
(15gr)
-1 sdm Ikan Teri Kering sesuai dengan
(20gr) kebutuhan tubuh,
dengan
memperhatikan
prinsip
keanekaragaman
atau variasi
makanan, aktivitas
PIRING MAKANKU
Lakukan aktivitas fisik
yang cukup dan
pertahankan BB Batasi konsumsi pangan
Normal manis, asin dan berlemak
Cuci tangan pakai
sabun dengan air Biasakan mengkonsumsi
bersih mengalir aneka ragam makanan pokok
Biasakan membaca label

10 PESAN
pada kemasan pangan Biasakan mengkonsumsi lauk
pauk yang mengandung
protein tinggi
Biasakan sarapan

GIZI
Banyak makan sayuran dan
cukup buah-buahan
Biasakan minum air
putih yang cukup dan
aman Syukuri dan nikmati

SEIMBAN aneka ragam makanan

G
KEBUTUHAN
Berdasarkan Studi Diet Total 2014, konsumsi buah hanya memenuhi 48,8% kebutuhan

250 gr SAYUR 150 gr BUAH


SAYUR DAN BUAH
SETARA DENGANSETARA
: DENGAN :
- 300-400 gr / ORANG / HARI BAGI
2 ½ PORSI - 3 BUAH PISANG ANAK BALITA DAN ANAK USIA
ATAU 2 ½ AMBON SEKOLAH
GELAS UKURAN - 400-600 gr / ORANG / HARI BAGI
SAYUR SEDANG REMAJA DAN ORANG DEWASA
SETELAH - 1 ½ POTONG
DIMASAK PEPAYA 2/3 DARI JUMLAJ ANJURAN
DAN UKURAN ADALAH PORSI SAYUR
DITIRISKAN SEDANG SUMBER : BUKU PGS
- 3 BUAH JERUK
UKURAN
SEDANG
 
Permenkes No.63 tahun 2015
tentang Perubahan atas Permenkes No.30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan Lemak untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji

 
Pesan Kesehatan :
“Konsumsi Gula lebih dari 50 gr, Natrium
lebih dari 2000 mg, atau Lemak total lebih
dari 67 gr per orang per hari berisiko
Hipertensi, Stroke, Diabetes dan Serangan
Jantung”

Edukasi dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat


tentang Diet dan Gizi Seimbang
BATAS MAKSIMUM AMAN TERHINDAR DARI
RISIKO PTM KONSUMSI GULA, GARAM DAN
LEMAK PER ORANG
PRINSIP DASAR KHUSUS PANDUAN
KONSUMSI MAKANAN SEHARI-HARI
IBU HAMIL DAN ANAK BALITA
MEMASTIKAN KESEHATAN YANG
BAIK DAN GIZI YANG CUKUP PADA
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
KOMPONEN
KENAIKAN
BERAT BADAN
IBU HAMIL
STANDAR
MAKANAN
BALITA
IMD segera setelah
persalinan, skin-toskin
contact, min 1 jam

ASI Eksklusif (0-5 bulan)

Meneruskan
Menyusui (2
tahun atau lebih)
Makanan
Pendamping
ASI (6-23 bulan)
Praktek PMBA secara tepat dan aman pada saat Bencana
SATU HARI

I
SEJARAH PEMBERIAN
MAKANAN TAMBAHAN
2007-2009
2006 DIBERIKAN DALAM BENTUK
2005 MP-ASI PABRIKAN
1998 - 2002 BERDASARKAN: • SK MENKES
DIBERIKAN
NO: 224/MENKES/SK/II/2007
1980 - 1990 DI BERIKAN
DALAM
MP-ASI
TENTANG SPESIFIKASI MP-ASI •
MELALUI JPS- LOKAL YANG
BENTUK MP- DILAKSANA SK MENKES NO:
BK 889/MENKES/SK/II/2009
ASI PABRIKAN KAN OLEH
DIBERIKAN TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS
PMT → → TINGKAT PARA KADER
MP-ASI MAKANAN TAMBAHAN ANAK
DANA PENERIMAAN POSYANDU
PABRIKAN (6- BALITA 2-5 TAHUN, ANAK USIA
DIBERIKAN SASARAN DI
11 BULAN) SEKOLAH DASAR DAN IBU
SECARA CUKUP BAIK, LAPANGAN
DAN MP-ASI HAMIL
LANGSUNG NAMUN
LOKAL (12-23
KEPADA MISKIN
BULAN )
KELUARGA PEMBERDAYA
AN
PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
STANDAR
Pasal 1 PRODUK SUPLEMENTASI GIZI
.
(1) Untuk memenuhi kecukupan gizi bagi bayi, balita, anak usia sekolah, wanita usia subur, ibu hamil, dan ibu
nifas,diberikan suplementasi gizi.

(2) Suplementasi gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penambahan makanan atau zat gizi yang
diberikan dalam bentuk:
a.makanan tambahan;
b.tablet tambah darah; AD
c.kapsul vitamin A; dan
d.bubuk tabur gizi.

(3) Suplementasi gizi dalam bentuk makanan tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a merupakan
makanan tambahan dengan formulasi khusus dan
PRIORITAS DIBERIKAN
difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada:
KEPADA ANAK DENGAN
a.balita 6-59 bulan dengan kategori kurus;
KATEGORI MASALAH AKUT
b.anak usia sekolah dasar dengan kategori kurus; dan
PRIORITAS DIBERIKAN SERTA AKUT KRONIS DAN
c.ibu hamil kurang energi kronis.
KEPADA IBU HAMIL KEK AKG < 70%
DAN AKG < 70%
KOMBINASI PEMENUHAN MAKANAN LOKAL DAN PABRIKAN

MAKANAN
PABRIKAN

MAKANAN
LOKAL
MAKANAN LOKAL DAN MAKANAN PABRIKAN
BAGI IBU HAMIL ( SALING MELENGKAPI )

per 100 gram : 155 kalorI


4 butir telur = 3
keping biskuit
atau 4 potong
lumpia tahu untuk
mencapai kalori
setara 3 keping
biskuit

baru setara kalori,


bagaimana dengan zat gizi
lainnya terutama zat gizi
mikro?
Lumpia tahu (tepung beras, zat gizi makro dan mikro pada
terigu, telur, minyak goreng, biskuit PMT telah dihitung sesuai
udang, tahu, slada, selai kebutuhan sehingga dapat
kacang) : 147 kalori (2 potong berkontribusi pada total asupan gizi
sedang) secara maksimal
ROPORSI PEMBERIAN PMT PADA BALITA 6-59 BULAN, 20

BALITA MENDAPAT PMT

BALITA
MENDAPAT PMT
PROGRAM
TIDAK
0-30 bungkus =
41% YA YA 58,3 97.1% •31-89
%
59%
bungkus = 2% •≥90
bungkus = 0.9
TIDAK
41,7 %
PROPORSI PMT YANG DIPEROLEH IBU HAMIL, 2018

IBU HAMIL MENDAPAT PMT


Bumil mendapat
PMT program

25% • 0-30 bungkus = 92%


TIDAK YA 89,7
YA
% • 31-89 bungkus
=5.9%
75%
• ≥90 bungkus = 2.1%
TIDAK
10,3 %
PENDIDIKAN GIZI
MASYARAKAT UNTUK
AT PERUBAHAN PERILAKU
AK
PEMENUHAN ASUPAN ZAT
GIZI IBU HAMIL DAN ANAK
BALITA
PENUTUP
STRATEGI PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA)

1. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi


praktek menyusui melalui kebijakan dan peraturan
perundang- undangan.
2. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam
menerapkan 10 langkah keberhasilan menyusui
3. Peningkatan komitmen dan kapasitas stakeholder
dalam meningkatkan, melindungi dan mendukung
pemberian ASI dan MPASI 4. Pemberdayaan ibu,
keluarga dan masyarakat dalam praktek
pemberian ASI dan MP-ASI.
Intervensi Yang Paling Efektif The Lancet, Maternal
Child Undernutrition Series, January 2008 (Bhutta et al)

• Paling efektif menurunkan kematian : Breastfeeding


counselling
• Paling efektif menurunkan anak pendek: Improvement of
complementary
feeding
10 LMKM
Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui di Fasilitas
1 Kesehatan Sayang Bayi 2
PP psl 33 Psl 33
Kebijakan PP-ASI Nakes terlatih
3
Psl 13,14,33 EdukASI
10 pranatal 4
Psl 33,37 Rujuk KP- Psl 9,14,33 IMD min
ASI 7 1 jam
Psl 10, 14, 33 Rawat
gabung

Psl 33 ASI semau bayi

6 5 9
Psl 7, 8, 11, 33 Hanya Psl 6, 33 Pertahankan Psl 33 Tanpa botol-dot
ASI saja ASI
PERAN MASYARAKAT UNTUK KEMANDIRIAN KELUARGA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai