Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN GRATITUDE DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN

SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA DI PANTI


ASUHAN HARAPAN REMAJA RAWAMANGUN

OLEH :

R.APRILLIA KARTIKA SUSANTI


1524090280

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I


JAKARTA
2019
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Pada remaja yang hanya memiliki orang tua tunggal tentunya
akan merasa kehilangan salah satu sosok sebagai panutannya
di masa mendatang. Terlebih bagi mereka yang ditinggal oleh
kedua orang tua sekaligus, sama halnya dengan remaja-
remaja yang ada di panti asuhan yang banyak dari mereka
sudah tidak memiliki orang tua sejak kecil.

Banyaknya perubahan yang harus dihadapi remaja di panti


asuhan dituntut beradaptasi, penerimaan diri dan harus tetap
bersyukur. Apabila remaja tidak dapat menyesuaikan semua
itu, maka dimungkinkan remaja mengalami perasaan
tertekan,sehingga muncul sikap negatif dan bahkan merasa
tidak puas dengan kehidupannya sehingga menimbulkan
ketidak bahagiaan.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada Hubungan antara Gratitude dengan Subjective Well-Being
pada Remaja di Panti Asuhan Harapan Remaja Rawamangun?

2. Apakah ada Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Subjective Well-


Being pada Remaja di Panti Asuhan Harapan Remaja Rawamangun?

3. Apakah ada Hubungan Gratitude dan Penerimaan Diri dengan Subjective


Well-Being pada Remaja di Panti Asuhan Harapan remaja Rawamangun?

TUJUAN PENELTIAN
Untuk mengetahui:
1. Hubungan Gratitude dengan Subjective Well-Being pada Remaja di Panti
Asuhan Harapan Remaja Rawamangun.

2. Hubungan Penerimaan Diri dengan Subjective Well-Being pada Remaja di Panti


Asuhan Harapan Remaja Rawamangun.

3. Hubungan Gratitude dan Penerimaan Diri dengan Subjective Well-Being pada


Reamaja di Panti Asuhan Harapan Reamaja Rawamangun.
TINJAUAN PUSTAKA
SUBJECTIVE WELL-BEING
Compton (2005) mendefinisikan subjective well-
being merupakan suatu proses kognitif individu
mengenai penilaian yang global tentang
penerimaan hidup individu.

GRATITUDE
Gratitude adalah bentuk rasa berterimakasih
individu terhadap segala sesuatu yang terjadi
dalam hidupnya, baik kejadian maupun menerima
dari pihak lain Emmon & McCullough (dalam Irma
& Linda, 2018:207),

PENERIMAAN DIRI
menurut Ryff (dalam Ine, 2016:111) penerimaan diri
adalah sikap positif seseorang untuk menerima
dirinya secara keseluruhan dalam berbagai aspek
kehidupan baik pada masa kini maupun masa lalu.
KERANGKA BERFIKIR
Subjective well-
being
Gratitude Penerimaan Diri

Gratitude Penerimaan Diri

Larissa Inarah 2017, Hasil penelitiannya Fahrizal Idham dan Dwi sarwindah 2019,
menunjukan bahwa adanya hubungan Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
positif antara gratitude dengan subjective adanya hubungan positif antara penerimaan
well-being pada remaja panti, jika semakin diri dengan subjective well-being, jika
tinggi tingkat gratitude maka semakin tinggi semakin tinggi tingkat penerimaan diri
pula tingkat subjective well-being remaja maka semakin tinggi pula tingkat subjective
panti. well-being.
HIPOTESIS

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA GRATITUDE DENGAN


C
SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA DI PANTI
ASUHAN HARAPAN REMAJA RAWMANGUN.

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI


C
DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA DI
PANTI ASUHAN HARAPAN REMAJA RAWMANGUN.

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA GRATITUDE DAN


C PENERIMAAN DIRI DENGAN SUBJECTIVE WELL-
BEING PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN HARAPAN
REMAJA RAWMANGUN.
METODE PENGUMPULAN DATA

Subjective Well-Being
Komponen kognitif : Memiliki kepuasan hidup secara keseluruhan, evaluasi
terhadap kepuasan pada domain.
Komponen afektif : Afek positif dan Afek negatif.

Gratitude
• Aspek Frekuensi (Frequency)
• Aspek Rentang (Span)
• Aspek Keterikatan (Density)

Penerimaan Diri
• Aspek Perasaan Sederajat • Aspek Berpendirian
• Aspek Percaya Kemampuan • Aspek Menyadari Keterbatasan
• Aspek Bertanggung Jawab • Aspek Menerima sifat kemanusiaan
• Aspek Orientasi keluar diri
HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
POPULASI, SAMPEL & TEKNIK
PENGAMBILAN SAMPEL

Seluruh remaja di Panti Asuhan Penerimaan


Skala SWB Gratitude
Harapan Remaja 56 anak. diri
Total Item 45 12 27
Item Valid 34 10 26
Item Gugur 11 2 1
Teknik yang digunakan adalah sensus 0,837 0,764 0,720
atau sampling jenuh. Reliabilitas
(Reliabel) (Reliabel) (Reliabel)

Sampel berjumlah 56 anak.


HASIL PENELITIAN
Korelasi P
BIVARIATE 1
(GRATITUDE + SWB) 0,453 0,000
BIVARIATE 2
(PENERIMAAN DIRI + 0,431 0,001
SWB)
MULTIVARIATE
(SWB + GRATITUDE + 0,523 0,000
PENERIMAAN DIRI)

SWB GRATITUDE PENERIMAAN DIRI


Normalitas 0,000 < 0,05 0,001 < 0,05 0,000 < 0,05

Kategorisasi 144,27 43,16 105,86


DISTRIBUSI TIDAK DISTRIBUSI TIDAK DISTRIBUSI TIDAK
NORMAL ; NORMAL ; NORMAL ;
Keterangan KATEGORI TINGGI KATEGORI TINGGI KATEGORI TINGGI
KESIMPULAN

SECARA SIMULTAN GRATITUDE DAN PENERIMAAN


DIRI BERHUBUNGAN DENGAN SUBJECTIVE WELL-
BEING, DIMANA SEMAKIN TINGGINYA GRATITUDE
DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA DI PANTI
ASUHAN HARAPAN REMAJA MAKA SEMAKIN
TINGGI PULA TINGKAT SUBJECTIVE WELL-BEING
REMAJA PANTI.
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai