Anda di halaman 1dari 4

CASE STUDY

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA

ANALISIS KASUS DAN PENYELESAIANNYA SECARA EBP

Spiritual Distress

A.DIAN MIRANDA YUSRAN.P

PROFESI NERS

21210109292

KELAS A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2021
Case Study 2

Analisa Kasus :

 Mr.B dirawat di bangsal rehabilitas rumha sakit komunitas


 Klien transfer dari rumah sakit kabupaten mengalami stroke dan mengalami
kelumpuhan pada lengan kaki kirinya
 Klien ditempatkan pada program rehabilitasi yang bekerja dengan fisioterapis dan
terapis okupasi.
 Klien memiliki tiga anak, salah satunya sangat dekat dengannya, putri-putri lain yang
tidak dia pedulikan selama bertahun-tahun meskipun mereka tinggal dekat satu sama
lain. Dia selalu memiliki hubungan khusus dengan cucunya yang baru saja mulai
kuliah.
 Klien dapat mengangkat lengannya setelah beberapa bulan terapi
 Klien juga dapat berdiri dengan bantuan, kadang kadang ia berpindah dari satu ke
tempat lainnya
 Klien sangat tertekan dikarenakan keluarga menyarankan mencari panti jompo
 Klien mengatakan ini tidak adil bagi dirinya
 Klien megatakan kalau dia berdoa setiap malam agar Tuhan mengambil saya, saya
tidak ingin hidup seperti ini
1. Diagnosa keperawatan
Resiko Distress spiritual berhubungan dengan kejadian hidup yang tidak diharapkan
2. Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam terjadi peningkatan terhadap
dukungan spiritual

Kriteria hasil :
Menurun Cukup Menurun Sedang Cukup Meningkat Meningkat
1. Verbalisasi makna dan tujuan hidup
1 2 3 4 5
2. Verbalisasi kepuasan terhadap makna hidup
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
1 2 3 4 5
3. Perilaku marah kepada tuhan
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup memburuk Sedang Cukup membaik Membaik
4. Kemampuan beribadah
1 2 3 4 5

3. Perencanaan/ interverensi
Promosi harga diri
Observasi :
1. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri
2. Fasilitasi mengidentifikasi masalah spiritual
3. Fasilitasi mengidentifikasi hambatan dalam pengenalan diri
4. Fasilitasi mengeplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh, pikiran dan jiwa
5. Fasilitasi hubungan persahabatan dengan orang lain dengan pelayanan

Terapeutik :

1. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai


2. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan peribadah

Edukasi :

1. Rujuk pada pemuka agama/kelompok agama, jika perlu


2. Rujuk kepada kelompok pendukung, swabantu, atau program spiritual, jika perlu

4. Penjabaran intervensi sesuai dengan EPB

Judul dan peneliti Karakteristik Frekuensi Intervensi Hasil


responden caranya
PERAN usia 60 tahun Desain yang menggunakan uji Hasil penelitian
PENDAMPINGAN digunakan adalah Spearman Rho dengan ini menunjukkan
tingkat signifikansi α ≤
SPIRITUAL Cross Sectional, bahwa
0,05.
TERHADAP dimana penelitian mayoritas
MOTIVASI menekankan waktu responden
KESEMBUHAN pengukuran mempunyai
PADA PASIEN observasi data peran
LANJUT USIA variabel pendampingan
(Karina Dinda independen dan spiritual baik
Kinasih &Aries dependen hanya yaitu 72
Wahyuningsih) satu kali pada satu responden
saat (90%). Peran
pendapingan ini
dilakukan oleh
petugas spiritual
rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai