Anda di halaman 1dari 18

Pengkajian

Spiritual
Paliatif
Kelompok 10
Care
Kelas Paliatif B
Nama
Kelompok
1. M. Sufyan. A (162310101271)
2. Fitria Hawatun Nisa (182310101006)
3. Linda Ayu Islamia (182310101017)
4. Latanza Delia. C (182310101023)
5. Sindi Arika Putri (182310101033)
6. Melaniara Anggista (182310101034)
Pengertian Spiritual Care
Spiritualitas dapat diartikan sebagai keyakinan yang terdapat dalam diri seseorang dan berpengaruh
dalam menemukan tujuan serta makna hidup. Spiritual merupakan salah satu aspek holistik dalam
keperawatan berupa pelayanan dalam aspek bio, sosio, psiko, dan spiritual.
Spiritual adalah proses dinamis dimana orang menjadi sadar akan makna, tujuan dan nilai-nilai dalam
hidupnya ( Carson, 1998).
Tujuan Spiritual Care
Keperawatan Spiritual bertujuan untuk
memberikan asuhan keperawatan dengan
pendekatan kepada pasien yang bersifat
kepercayaan (agama) masing-masing pasien
sehingga pasien dapat menemukan arti hidup,
tujuan hidup, keyakinan pada diri sendiri, dan
Tuhannya (Hamid, 2009 ) Mempunyai perasaan keterikatan
dengan diri sendiri dan dengan
tuhannya.
Dapat berhubungan dengan Beribadah secara teratur sesuai
sesuatu yang tidak diketahui atau dengan agama nya masing-masing,
ketidakpastian dalam kehidupan tujuannya agar keimanan
Menyadari kemampuan untuk Bagi orang beriman hidup ini seseorang tidak melemah kepada
menggunakan sumber dan terdapat dua tahap yaitu jangka tuhannya
kekuatan dalam diri sendiri pendek (hidup di dunia) dan jangka
Meningkatkan atau menemukan Penerimaan diri dan harga diri, panjang (hidup di akhirat). Hidup di
arti dan tujuan hidup setiap orang ingin dihargai, dunia sifatnya sementara yang
Untuk menemukan makna hidup merupakan persiapan bagi
diterima, dan diakui oleh
dalam membangun hubungan kehidupan yang kekal di akhirat
lingkungannya, karna hal itulah kita
yang selaras dengan Tuhannya seharusnya dapat percaya kepada nanti.
dan sesama manusia serta alam diri sendiri
sekitaraya
Konsep Dasar Spiritual Manusia

1.Manusia Makhluk Ber-Tuhan


2.Tahap-tahap perkembangan Spiritual
3.Manifestasi Spiritual
4.Pengaruh Spiritual terhadap Kesehatan
5.Kebutuhan Manusia terhadap aktivitas spiritual
(Ibadah)
1. Manusia Makhluk Ber-Tuhan
• Sebaik2nya makhluk yang diciptakan oleh Tuhan
• Penelitian oleh Michel Persinger & VS Ramachnadran,”God Spot” dalam
lobus frontalis yang menjadi center spiritual.
• Dalam Al Qur’an (Q.S Al-A’raf : 172) Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
2. Tahap-tahap perkembangan Spiritual

• Pertama : sejak dalam kandungan naluri beragama (ghorizatu at-


tadayun).
• Kedua : bayi & todler (0-2th)– belum memahami, namun dapat melihat
dan meniru kegiatan spiritual orangtua
• Ketiga : masa prasekolah– meniru, mulai bertanya, menanamkan spiritual,
masa paling efektif.
• Keempat : usia sekola  tertanam keyakinan, terlibat dalam kegiatan,
memahami dan memutuskan spiritual
• Kelima : dewasa-dewasa tua  kemantapan keyakinan, dan kesadaran
u/mendidik anak-anaknya.
• Keenam: lansia  kematangan spiritual.
3. Manifestasi Spiritual
• Perasaan membutuhkan sesuatu untuk disembah,
diagungkan naluri beragama. Jika tidak terpenuhi akan
menimbulkan kegelisahan, kecemasaan yg berpengaruh
pada organ.
• Manifestasi kebutuhan manusia terhadap tuhan tempat
untuk bergantung, mengeluh, meminta, menumpahkan
segala isi hati.
• Manifestasi klinis: Ketidakberdayaan, kelemahan,
terdesak perasaan membutuhkan Tuhan.
4. Pengaruh Spiritual terhadap Kesehatan
1. Sebagai penuntun kehidupan
2. Sumber dukungan
Keterkaitan
3.Sumber kekuatan dan penyembuhan
4. Sumber konflik

Kualitas spiritual
1. Gelombang beta 14-100Hz: pikiran sadar, kognitif, analisis, logika dan
perasaan, suasana prasangka. Aktif, cemas, was-was dan kawatir, stres. Hormon kortisol,
hati/emosi noreepineprin
2. Gel. Alpha, 8-13.9Hz: tenang, relaksasi, meditasi, focus, akses nurani
bawah sadar. Ikhlas, nyaman, santai, istirahat, bahagia. Hormon
endorphine, serotonin.
3. Theta, 4-7.9 Hz: sangat tenang, intuisi, nurani bawah sadar. Ikhlas,
hening, integratif, imajinatif. Catecolamin, AVP (arginin vasoprine)
4. Delta 0,1-3.9 Hz : Tidur lelap, non psycal state, nurani bawah sadar
kolektif. Tidak ada pikiran & perasaan, celuler regeneration. HGH
5. Kebutuhan Manusia terhadap aktivitas spiritual (Ibadah)

• Sepanjang sejarah manusia melakukan aktivitas


spiritual
• Dalam kelemahan semakin membutuhkan
ibadah mengeluh, menumpahkan beban,
memohon ampun kesalahan perasaan lega
dan tentram.
• Selama perawatan di RS, disesuaikan dengan
kemampuan dan kondisi medis.
Konsep
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian Diagnosa Intervensi
Spiritual
Pengkajian data subjektif Diagnosa spiritual Perencanaan pada klien distres
spiritual dibuat untuk merancang
Paliatif Care
Pengkajian data subjektif keperawatan berdasarkan
North American Nursing pemenuhan kebutuhan spiritual
secara umum mencakup
Diagnosis Association yaitu pada klien dengan membantu
konsep tentang sumber
distress spiritual yang pemenuhan kewajiban
kekuatan, ketuhanan,
diidentifikasi sebagai agamanya, membantu untuk
harapan, praktik agama
sebuah gangguan menggunakan sumber daya
atau ritual, serta hubungan
kemampuan seseorang pada klien dengan cara efektif
antara kondisi kesehatan
dalam mengintegrasikan untuk mengatasi kondisi yang
dengan keyakinan spiritual
tujuan atau arti hidup sedang dialaminya, membantu
seseorang yang berkaitan mempertahankan hubungan
Pengkajian data objektif
dengan diri sendiri, orang yang dinamik dengan Maha
Pengkajian data objektif
lain, musik, alam, seni, dan Pencipta ketika menghadapi
meliputi pengkajian afeksi,
kekuatan yang lebih besar peristiwa yang kurang
verbalisasi, sikap, perilaku,
dari dirinya. menyenangkan, meningkatkan
lingkungan, dan hubungan
perasaan penuh harapan pada
interpersonal
klien dan memberikan sumber
spiritual dengan cara yang
relevan
Con’t

Implementasi Evaluasi

Pada tahap implementasi, Evaluasi dilakukan untuk


perawat dapat menerapkan mengetahui apakah klien
rencana intervensi dengan telah mencapai kriteria
melakukan prinsip-prinsip hasil yang telah ditetapkan
kegiatan askep seperti pada tahap intervensi.
memeriksa keyakinan Perawat perlu untuk
spiritual pribadi pada mengumpulkan data yang
perawat, memfokuskan terkait dengan pencapaian
perhatian pada persepsi tujuan asuhan
klien terhadap kebutuhan keperawatan spiritual.
spiritualnya, mendengarkan
secara aktif serta
menunjukkan empati
terhadap permasalahan
klien.
Peran Perawat
Spiritual Care
Perawat berperan dalam proses keperawatan melakukan
01 pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun rencana,
implementasi, dan melakukan evaluasi kebutuhan spiritual
pasien

Perawat berperan dengan menjalin komunikasi dengan


02 pasien, mendengar keluh kesah dan melakukan tanya jawab
seputar keyakinan pasien sehingga dapat meningkatkan
pemahaman perawat mengenai kebutuhan spiritual pasien

Perawat berperan melakukan kolaborasi dengan


03 mendatangkan pemuka agama untuk memberikan bimbingan
kepada pasien dalam memenuhi kebutuhan spiritual
Con’t
04 Perawat berperan membantu dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien

05 Perawat berperan dalam memberikan motivasi dan


keyakinan kepada pasien demi kesembuhan
dengan berdoa

06 Perawat berperan dalam menfasilitasi pasien


dengan membacakan doa maupun kitab sesuai
(perawat yang berperan harus memiliki keyakinan
yang sama dengan pasien)

07 Perawat
kenyamanan,
berperan dalam
ketenangan dan
memberikan
menfasilitasi
terutama dalam keadaan pasien menjelang ajal
 
Penyuluhan Kesehatan Spiritual
Di dalam penyuluhan kesehatan spiritual terdapat beberapa macam aspek yang harus diperhatikan :
1. Makna Kehidupan
2. Makna kesehatan spiritual
3. Makna dari terjadinya musibah atau sakit
4. Cara beribadah pada orang sakit
5. Hubungan spiritualitas dengan proses penyambuhan
Daftar Pustaka
Hamid. 2009. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
https://books.google.co.id/books?
id=9OvdhSbeD00C&pg=PA1&dq=aspek+spiritual+dalam+keperawatan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjdupr279bs
AhVVWX0KHfYDBGAQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=aspek%20spiritual%20dalam
%20keperawatan&f=false (Diakses Pada Tanggal 28 Oktober 2020)

Hawari, Dadang. 2002. Dimensi Religi Dalam Praktek Psikiatri Dan Psikologi. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: Jakarta.

Indriyani, P., Supriyanto, H., & Santoso, A (2010). Pengaruh latihan fisik; senam aerobic terhadap penurunan
kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di wilayah Bukateja Purbalingga. Nurse Media Journal of Nursing,
1(2).

Jannah, N., dan N. Estetika.K. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Spiritual di Suatu Rumah Sakit Banda Aceh.
Spiritual Care in Nursing Process in Something Hospital Banda Aceh

Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di
panti asuhan. Jurnal Psikologi : PITUTUR, 1(1) 19- 28. Lapau, B. (2012). Metode penelitian kesehatan : Metode
ilmiah penulisan skripsi (Doctoral; dissertation, tesis, dan disertasi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia).

Khumsaen, N., Aoup-por, W., & Thammachak, P. (2012). Factors influencing quality of life among people living
with HIV (PLWH) in Suphanburi Province, Thailand. Journal of the Association of Nurses in AIDS Care, 23(1),
63-72.
Con’t
Laili, N. R., H. Zulkarnain, D. Yasmara, dan Sriyono. 2019. Promoting Spiritual Nursing Care Unit: A Systematic
Review. Indian Journal of Public Health Research & Development. 10 (8): 2773-2777.
 
Nurhanif, I. Purnawani, dan Sohibin. 2020. Gambaran Peran Perawat terhadap Pemenuhan Spiritual Pasien di
Ruang ICU. Jurnal Of Bionursing. 2 (1) : 39-46.

Saharuddin, S. Amir, dan Rosmita. 2018. Penerapan Model Pelayanan Berbasis Spiritual Ditinjau Dari Aspek
Proses Asuhan Keperawatan Spiritual di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Hospital Majapahit. Vol 10(1): 8 –
22.

Sriyono. 2019. Perlunya Perawatan Spiritual dengan Kondisi Kritis http://news.unair.ac.id/2019/11/20/perlunya-


perawatan-spiritual-pada-pasien-dengan-kondisi-kritis/ [Diakses pada tanggal 28 Oktober 2020].
 
Wardhani, D. P. 2017. Pengalaman Perawatan dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Islam pada Pasien Di
Intensive Care Unit (ICU). Skripsi. Semarang : Departemen Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro.

Yusuf, A. Nihayati, H, E. Iswari,M, F. Okviasanti, F. 2016. Kebutuhan Spiritual Konsep dan Aplikasi dalam
Asuhan Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai