Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN ANAK DENGAN HIRSCHPRUNG


RUANG ASTER RSD dr SOEBANDI JEMBER

Olifia Nafa Jelita, S. Kep


NIM 212311101139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Klien


dengan Hirschprung Disease

telah dilaksanakan pada


tanggal ……………………………di Ruang Aster RSD dr Soebandi Jember

Jember, ……………..
Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

Ns. Inganah, S.Kep. Ns. Lantin Sulistyorini, S. Kep., M. Kes


NIP. 19760510 200604 2 019 NIP. 19780323 200501 2 002

Mengetahui,
Kepala Ruangan ,

Ns. Inganah, S.Kep.


NIP. NIP. 19760510 200604 2 019
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Aster
Tgl/Jam MRS : 3 Mei 2022 / 14.45 WIB
Dx. Medis : Hirschprung
No. Register : 341962
Tgl/Jam Pengkajian : 9 Mei 2022/14.00-selesai

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : By Ny. F
Nama Panggilan : By Ny. F
Umur / Tgl. Lahir : 13 hari / 28 April 2022
Jenis Kelamin : Laki-laki

1. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Tn.A W Nama Ibu : Ny.F
Umur : 29 tahun Umur : .24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia Bahasa : Indonesia
Pendidikan :SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan : Penghasilan :
Alamat :Sukowono,Jember Alamat : Sukowono,Jember

B. KELUHAN UTAMA
Bayi Ny.F masih belum bisa BAB selama 2 hari, dengan distensi abdomen, perut
kembung.dalam 1 hari muntah 2 x bewarna kuning .

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Bayi lahir pada tanggal 28 April 2022 pukul 23.00 spontan di Puskesmas
sukowonno dengan BBL 3300 gram BBS 3400 gram, panjang bayi 52cm dan usia
kehamilan menurut BS 36 minggu. Riwayat kelahiran G2 P1A0. Setelah
dilahirkan bayi sudah mengeluarkan mekonium kemudian dibawa pulang. Ketika
di rumah pasien tidak bisa BAB dan kentut, kemud ian dirawat Kembali di
Puskesmas dan dirujuk ke RSD dr Soebandi via IGD pada tanggal 3 Mei 2022.
Selain itu bayi juga muntah, tidak ada sesak dan minum ASI, anus (+) genitalia
(+).

Upaya yang telah dilakukan :


Pemeriksaan Colon in Loop (CIL)
Penyemprotan anus (lavement) dengan PZ 30cc

Terapi yang diberikan :


1. Inj.Cefo 100mg
2. Lavement PZ 30cc

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita
-
2. Riwayat operasi
-
3. Riwayat Alergi
-
4. Riwayat Imunisasi
Imuniasi lengkap
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
G2P1A0, By.Ny.F merupakan kehamilan kedua dengan Riwayat kelahiran
dan abortus 0 atau tidak ada. Ibu By.Ny.F rutin mengikuti kegiatan
posyandu selama kehamilan. Ketika hamil ibu mengkonsumsi vitamin dan
obat penambah darah yang diberikan di posyandu dan tidak mengkonsumi
obat-obatan lain.
2. Intra Natal
Bayi lahir pada 28 April 2022 pukul 23.00 WIB secara spontan di bidan
puskesmas Sukowono dengan Panjang badan 52cm BBL 3300 gr BBS 3400
gr lingkar kepala 25 cm Lingkar dada 32 cm dan Lingkar lengan atas: 8 cm
dan usia kehamilan menurut BS 36 minggu.
3. Post Natal (0-7 hari)
Bayi baru lahir dengan BBLC, setelah lahir bayi masih bisa mengeluarkan
meconium, namun setelah beberapa hari bayi tidak bisa mengeluarkan BAB
sehingga terjadi distensi abdomen.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Px

G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Perkembangan
a. Adaptasi sosial
Bayi terbiasa dengan lingkungan yang ramai, bayi tidak mudah
menangis.
b. Motorik kasar
Gerakan bayi sedikit lemah,tangisan dapat terdengar tanpa
mengunakan bantuan alat
c. Motorik halus
Refleks Babinski (+),rooting (+),grasp reflek (+),sucking reflek (+),
bayi lancar minum ASI (+) tidak ada kesulitan
d. Bahasa
By.Ny.F hanya bisa merintih dan menangis untuk menunjukkan
respon lapar dan ketidaknyamanan yang dirasakan
H. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit
Tidak ada factor lingkungan yang mempengaruhi terjadinya penyakit
hirschprung pada anak, kemungkinan penyakit tersebut merupakan bawaan
dari lahir (kongenital)
I. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
By.Ny.F composmentis, memiliki Riwayat muntah kuning, tidak bisa
BAB selama 2 hari dan distensi abdomen.
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
Antopometri:
Panjang Tubuh : 46cm
Lingkar dada : 32cm
BB: BBL 3300 BBS 3400
Lingkar lengan atas : 8cm
Lingkar kepala : 25 cm
Lingkar perut : 36 cm

Biomedical sign:
No. Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
lab normal
1. 3 Mei HEMATOLOGI
2022
09.17 WIB
HEMATOLOGI
LENGKAP (DL)
- Hemoglobin 13,8 13,5-21,5 gr/dL
- Lekosit 10,3 5,0-21,0 109 /L
- Hematokrit 38,6 42-66 %
- Trombosit 451 150-450 109 /L
FAAL HATI
- Albumin 3,8 3,4-4,8 gr/dL
ELEKTROLIT
- Natrium 140,9 135-155 mmol/L
- Kalium 3,71 3,5-5,0 mmol/L
- Chlorida 111,6 90-110 mmol/L
GULA DARAH
- Glukosa sewaktu 71 stik <200 mg/dL

Clinacl sign: keadaan umum bayi sedikit lemah dan banyak tidur
Diet:
Kebutuhan cairan bayi (13 April 2022)
Bayi diberikan ASI secara langsung oleh ibu dan tidak menggunakan infus

Pengkajian
3. Pola eliminasi
By.Ny.F memakai pampers dan terkaji bayi BAK namun tidak BAB
selama 2 hari
4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
By.Ny.F sedikit lemah dan lebih banyak tidur
5. Pola Istirahat tidur
By.Ny.F lebih sering tertidur di gendongan ibu atau neneknya. Bayi jarang
terbangun dan menangis,jika bayi menangis biasanya karena bayi lapar
dan merasa nyeri pada abdomennya.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
Refleks Babinski (+),rooting (+),grasp reflek (+),sucking reflek(+), reflek
moro (+)
7. Pola konsep diri
-
8. Pola Hubungan – Peran
By.Ny.F ditemani oleh ibu dan neneknya, bayi juga sering digendong oleh
ibunya dan diberikan ASI secara langsung sehingga bayi mendapatkan
bonding attachment yang baik dari ibu dan neneknya.
9. Pola Seksual – seksualitas
By.Ny.F berjenis kelamin laki-laki
10. Pola Mekanisme Koping
Ketika lapar dan merasa tidak nyaman akibat nyeri pada abdomen
By.Ny.F menangis
11. Personal Nilai dan kepercayaan
Keluarga By.Ny.F beragama islam
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum

Keadaan Umum: sedikit lemah


Kesadaran: composmentis

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah: - mmHg
Suhu :37,4 0 C
Nadi : 134x/mnt
RR : 40x/menit,
Panjang badan : 52 cm
Lingkar kepala : 25 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar lengan atas: 8 cm
Lingkar perut : 36cm
BBL 3300 gram
BBS 3400 gram
2. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala (normocephal) bundar,persebaran rambut merata,
tidak ada jejas
3. Leher :
Inspeksi: tidak ada pembesaran KGB,tidak ada jejas
4. Thorax / dada :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada jejas, aerola lebih jelas,tonjolan
3-4mm
Palpasi : tidak ada nyeri tekan (dilihat ketika dada dipegang tidak ada
rintihan) dan vocal vremitus terapa seimbang (getaran dilihat
ketika bayi menangis)
Perkusi : sedikit pekak
Auskultasi: suara nafas vaskuler, tidak ada suara nafas tambahan, S1 dan S2
tunggal
5. Abdomen :
Inspeksi : tidak ada jejas,terjadi pembesaran abdomen (distensi
abdomen) ,tali pusat sudah lepas, lingkar perut 36cm.
Auskultasi: bising usus 4x/menit
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen (dilihat ketika perut sedikit
ditekan bayi terlihat tidak nyaman), abdomen teraba keras.
Perkusi : hiper timpani (kembung)

6. Keadaan punggung:
Tidak ada jejas, terdapat lanugo tipis
7. Ekstremitas :
- Ekstermitas atas: tidak terpasang cairan infus namun terpasang 3 IV
cath di tangan kanan, tidak terdapat jejas maupun odeme, kedua bahu
bengkok sampai 900
- Ekstermitas bawah: terdapat garis pada plantar,tidak terdapat jejas
maupun odeme, lutut agak bengkok, tumit sampai 1400 dari bidang
datar
8. Genetalia & Anus :
Terdapat anus normal, testis turun dan terdapat rugae pada skrotum
9. Pemeriksaan Neurologis :
Refleks Babinski (+), rooting (+), genggaman (+), sucking (+)

K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
No. Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
lab normal
1. 3 Mei HEMATOLOGI
2022
09.17 WIB
HEMATOLOGI
LENGKAP (DL)
- Hemoglobin 13,8 13,5-21,5 gr/dL
- Lekosit 10,3 5,0-21,0 109 /L
- Hematokrit 38,6 42-66 %
- Trombosit 451 150-450 109 /L
FAAL HATI
- Albumin 3,8 3,4-4,8 gr/dL
ELEKTROLIT
- Natrium 140,9 135-155 mmol/L
- Kalium 3,71 3,5-5,0 mmol/L
- Chlorida 111,6 90-110 mmol/L
GULA DARAH
- Glukosa sewaktu 71 stik <200 mg/dL

2. Radiologi
No. Tanggal Pemeriksaan Hasil
1. 3 Mei 2022 Babygram TF:
Cor: ukuran dan bentuk normal
Pulmo: tak tampak infiltrate
Sinus costofrenikus kanan kiri tajam, tulang-
tulang tampak normal
BOF:
Peritoneal fat line baik
Kontur kedua ginjal superposisi dengan udara
usus.
Tak tampak opasitas patologis pada cavum
abdomen maupun cavum pelvis. Jumlah dan
distribusi udara usu meningkat disertai distensi
large bowel, tak tampak free air

Kesan:Cor tak membesar


Gambaran Large bowel obstruction
2. 9 Mei 2022 Colon in Plain foto:
Loop (CIL) Bayangan gas usus meningkat bercampur fecal
Usus besar material prominent dengan distribusi minimal di
cavum pelvis
Bayangan hepar dan lien tak tampak membesar
Contour ginjal kanan dan kiri tak tampak jelas
Psoas shadow kanan dan kiri tak tampak jelas
Corpus,pedicle dan spatium intervertebralis
tampak baik
Tak tampak proses osteolitik/osteoblastic

Contrast study:
Contrast watersoluble sebanyak +/- 100cc
dimasukkan ke lubang anus melalui kateter
Tampak kontras masuk dengan lancer mengisi
rectum, rectosigmoid,sigmoid,colon descenden,
flexura lienalis dan Sebagian colon tranversum.
Tampak zona transisional tipe abrupt di distal
rectum disertai dilatasi sigmoid dan colon
descenden

Kesan:Short Segment Hirschprung disease


L. Terapi
1. Oral
- ASI
2. Parenteral
- Inj.Cefo 100mg

Mahasiswa,

Olifia Nafa Jelita


NIM. 212311101139
ANALISA DATA
Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi

9 Mei 1 DS : ibu mengatakan bayinya tidak Konstipasi (D. Hirschprung


2022 bisa BAB sejak 2 hari yang lalu. 0149)
DO:
Aganglionik
- Peristaltic usus bayi menurun
4kpm
- Distensi abdomen, lingar Peristaltic usus menurun
abdomen 36cm
- Bayi terlihat lemah
- Abdomen teraba keras Pendorongan feses menuju
anus dan absorbsi yang
dilakukan usus tidak
maksimal

Konstipasi
9 Mei 2 DS : ibu mengatakan bayi dalam Nausea (D.0076) Hirschprung
2022 sehari sudah muntah 2 x bewarna
kuning
DO :
Feses tidak bisa keluar
- Terdapat muntah 2 x berwarna
kuning
- Bayi tampak meringis ketika Feses menumpuk
abdomen sedikit ditekan

Feses mengeras dalam usus


besar

Distensi abdomen

Peningkatan tekanan intra


abdominal

Nausea
9 Mei 3 DS : ibu mengatakan bayinya tidak Disfungsi motilitas Hirschprung
2022 mengeluarkan kentut ataupun feses gastrointestinal
selama 2 hari, terdapat nyeri
abdomen pada bayi karena distensi (D.0021)
abdomen. Aganglionik

DO :
- Suara peristaltic usu bayi Peristaltic usus menurun
menurun 4kpm
- Bayi muntah 2 x dari pai hingga
siang dengan warna kuning Konstipasi
berlendir
- Terdapat distensi abdomen
Disfungsi motilitas
gastrointestinal
9 Mei 4 DS : ibu mengatakan bayinya tidak Resiko infeksi Hirschprung
2022 bisa BAB 2 hari dan muntah dari (D.0142)
pagi hingga siang 2 x berwarna
kuning
Aganglionic
DO:
- Peristaltic usus menurun 4kpm
- Terjadi penumpukkan feses Absorbsi usus tidak
karena tidak bisa BAB maksimal
- Bayi muntah 2x berwarna
kuning
- Keadaan umum bayi lemah Penumpukkan feses pada
abdomen

Resiko penyerapan kembali


feses secara berulang dan
kandungan kotoran pada
organ lain

Mual muntah

Resiko infeksi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
Muncul DX
9 Mei 2022 1 Konstipasi b.d aganglionik (hirschprung) d.d
peristaltic usus menurun, distensi abdomen,
keadaan umum bayi lemah
Olifia
9 Mei 2022 2 Nausea b.d peningatan tekanan intraabdominal
d.d distensi abdomen dan muntah

Olifia
9 Mei 2022 3 Disfungsi motilitas gastrointestinal b.d adanya
gangguan neurologis pada usus (hirschprung) d.d
penurunan peristaltic usus
Olifia
9 Mei 2022 4 Resiko infeksi b.d penumpukkan feses

Olifia
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Tgl Jam Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Perawatan Nama


Perawat
/Mhs
9 Mei 07.00 Setelah dilakukan asuhan Manajemen eliminasi fekal Olifia
2022 s/d keperawatan 3 x 24 jam (I.04151)
14.00 diharapkan konstipasi membaik Observasi:
dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi masalah usus
(adanya penyakit
Eliminasi fekal (L.04033) hirschprung)
1. Kontrol pengeluaran feses 2. Monitor peristaltic usus
membaik dari skala 2 (cukup 3. Monitor BAB
menurun) ke skala 4 (cukup 4. Monitor nyeri akibat distensi
meningkat) abdomen
a.Feses bisa keluar secara Terapeutik:
spontan atau dengan bantuan 1. Berikan asupan ASI secara
2. Distensi abdomen membaik maksimal sebagai nutrisi
dari skala 2 (cukup meningkat) ke bayi
skala 4 (cukup menurun) 2. Ukur distensi abdomen
a. Lingkar perut mengecil 3. Periksa adanya masa pada usus
b.Peregangan otot abdomen besar atau anus
berkurang 4. Lakukan lavement dengan PZ
c.Kontraksi otot abdomen 30cc 2x dalam 1 hari
semakin relaksasi kolaborasi:
3. Teraba masa pada rektal atau 1. Pemasangan rectal tube
abdomen membaik dari skala 2
(cukup meningkat) ke skala 4
(cukup menurun)
a. palpasi abdomen mulai
lunak tidak terlalu keras
b. perkusi abdomen sudah
tidak hipertimpani
4. Nyeri abdomen membaik dari
skala 2 (cukup meningkat) ke skala
4 (cukup menurun)
a. Tidak ada nyeri akibat
adanya penumpukan masa
pada abdomen
5. Peristaltik usus ditingkatkan dari
skala 2 (cukup memburuk) ke skala
4 (cukup membaik)
a. terdengar suara peristaltic
usus dalam rentang normal
b. bising usus mudah
diidentifikasi
9 Mei 07.00 Setelah dilakukan asuhan Manajemen muntah (I.03118)
2022 s/d keperawatan 2 x 24 jam diharapkanObservasi:
14.00 Nausea dapat membaik dengan 1. Identifikasi karakteristik
kriteria hasil: muntah
(warna,jumlah,frekuensi)
Fungsi gastrointestinal (L.03019) 2. Identifikasi factor penyebab
1. Muntah membaik dari skala 2 muntah
(cukup meningkat) ke skala 4 (cukup Terapeutik:
menurun) 1. Atur posisi (memiringkan
a. Tidak terdapat muntah pada jika muntah) untuk
pasien mencegah aspirasi

9 Mei 07.00 Setelah dilakukan asuhan Manajemen nutrisi (I.03119)


2022 s/d keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Observasi:
14.00 Disfungsi motilitas gastrointestinal 1. Monitor pemberian ASI pada
membaik dengan kriteria hasil: bayi
Motilitas Gastrointestinal Manajemen eliminasi fekal
(L.03023) (I.04151)
1. Suara peristaltic membaik dari Observasi:
skala 4 (cukup menurun) ke skala 2 5. Identifikasi masalah usus
(cukup meningkat) (adanya penyakit
a. suara bising usus mudah hirschprung)
diidentifikasi 6. Monitor peristaltic usus
b. bising usus dalam rentang 7. Monitor BAB
normal 5-30 x/menit 8. Monitor nyeri akibat distensi
2. Flatus membaik dari skala 5 abdomen
(menurun) ke skala 3 (sedang) Terapeutik:
a. keluar flatus dari bayi 5. Ukur distensi abdomen
3. Distensi abdomen membaik dari 6. Periksa adanya masa pada usus
skala 4 (cukup meningkat) ke skala besar atau anus
2 (cukup menurun) 7. Lakukan lavement dengan PZ
a. Lingkar perut mengecil 30cc 2x dalam 1 hari
b.Peregangan otot abdomen
berkurang
c.Kontraksi otot abdomen
semakin relaksasi
4. Feses bisa keluar
a. bayi dapat mengeluarkan
feses baik secara spontan
maupun dengan bantuan
5. Nutirisi tercukupi
a. bayi mendapatkan ASI cukup
9 Mei 07.00 Setelah dilakukan asuhan Resiko Infeksi (D.0142)
2022 s/d keperawatan selama 2x24 jam Pencegahan infeksi (I.14539)
14.00 diharapkan risiko infeksi dapat Observasi:
dicegah dengan kriteria hasil : 1. cek hasil lab DL
2. cek hasil lab kultur feses
Tingkat Infeksi (L.14137)
1. kebersihan tangan
a. Tidak terjadi penularan infeksi Terapeutik:
nosocomial dari tangan dan 1. cuci tangan sebelum dan
badan petugas sesudah berkontak dengan
b. hand hygine 5 moment pasien(bayi)
2. kadar sel darah putih 2. pemberian ASI secara langsung
a. kadar sel darah putih tidak oleh ibu kepada bayi
melebihi nilai normal 5,0-21,0 x
3. mengeluarkan feses yang
109 /L
tertumpuk dalam abdomen
3. kultur feses
a. hasil pemeriksaan kultur feses dengan lavement
tidak terjadi kelainan ataupun
tidak terdapat darah pada feses Manajemen nutrisi (I.03119)
Observasi:
Status nutrisi (L.03030) 1. Monitor pemberian ASI pada
1. Pemenuhan Nutrisi ASI pada bayi bayi
dipertahankan dari skala 4 (cukup
meningkat) dan ditingkatkan pada
skala 5 (meningkat)
a. pemberian ASI secara
langsung dari ibu kepada bayi
secara berkala dan kontinyu
b. memberikan posisi dan situasi
yang nyaman untuk bayi ketika
memberikan ASI agar pemberian
bisa maksimal
2. Bising usus membaik dari skala 1
(memburuk) ke skala 3 (sedang)
a. bising usus dalam rentang
normal 5-30 x/menit
TINDAKAN PERAWATAN

Tanggal Jam Kode No DX SOAPIE (R) Respon / Evaluasi TTD


9 Mei 07.00 I Mengikuti operan shift pagi Terdapat 9 pasien, dengan pasien binaan berada pada
2022 ruang bangsal aster kelas 3
08.00 4 Oplos obat By.Ny.F mendapatkan terapi obat cefotaxime 3 x 100mg
dan tidak terpasang infus, hanya terpasang IV cath
4 Mencuci tangan dan Penerapan hand hygine pada 5 moment
menggunakan APD
4 Memberikan obat per IV Memberikan antibiotic cefotaxime 3 x 100mg
10.00 1,2,3,4 Melakukan pemeriksaan TTV Pengecekkan TTV By.Ny.F
N=140kpm
RR=32kpm
Suhu=36,50 C
11.00 1 1. Memonitor status BAB dan 1. BAB keluar jika dilakukan lavement PZ 30cc oleh ibu.
BAK BAK keluar spontan.
2. Mengukur Lingkar perut (cek 2.Lingkar Perut= 36
distensi abdomen)
11.00 1,3 1. Mengecek keras lunaknya 1. Abdomen terasa keras
abdomen (akibat distensi) 2. Bising usus sulit diidentifikasi karena fase diamnya
2. Mengauskultasi bising usus lama, namun dari 1 menit terdengar 4x
12.00 2 1. Monitor adanya muntah 1. Dari pagi hingga siang pasien muntah 2x bewarna
kuning
13.00 1,3,4 1. Monitor pemberian ASI ibu 1. Ibu sering memberikan ASI pada bayinya.
s/d secara kontinyu
14.00
E S/O Cek TTV dan keadaan umum Breathing :
pasien Napas spontan tidak dengan bantuan O2 , RR 32x/menit,
suara napas tambahan ronkhi (-) /wheezing (-), retraksi
dinding dada (-)

Blood :
Nadi pasien 140x/menit, pasien tampak lemah, akral
cenderung hangat, suhu 36,50 C, CRT <2 detik.

Brain :
Pasien tampak lemah, kesadaran compos mentis,
pergerakan lemah, riwayat kejang (-) PCS 456 reflek
babinski (+), rooting (+), sucking (+)

Bladder :
Ibu mengatakan Pasien BAK spontan dengan memakai
pampers, warna urin tidak terkaji karena sudah terserap
oleh pampers, dan tidak ada bau yang berlebih.

Bowel :
Pasien tidak bisa BAB secara spontan, harus dibantu
dengan lavament, perut mengeras, bising usus 4kpm,
Lingar perut 36cm dan kembung. Pasien muntah 2x
kuning dari pagi-siang. Pasien diberi ASI secara
langsung oleh ibu. BB bayi 3200 gram
Bone and Integument :
Pasien tampak lemah, posisi ekstermitas atas dan bawah
pasien lurus, kulit mengelupas terutama pada bagian kaki,
garis pantar halus,, tali pusar terlepas, tidak ada jejas skar.
Pada ekstermitas kiri terpasang IV cath
A Diagnosa 1. Konstipasi belum teratasi
2. Nausea belum teratasi
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal belum teratasi
4. Resiko infeksi belum teratasi
P Rencana Tindak Lanjut Diagnosa 1
1. Leviment lanjut
2. Pemberian ASI
Diagnosa 2
1. Monitor adanya muntah
Diagnosa 3
1. Cek bising usus
2. Monitor distensi abdomen
3. Pasang rectal tube
Diagnosa 4
1. Lakukan HH pada 5moment
2. Pakai APD
3. Cefotaxime 100mg lanjut
10 Mei 07.00 I Mengikuti operan shift pagi Terdapat 11 pasien, dengan pasien binaan berada pada
2022 ruang bangsal aster kelas 3
08.00 4 Oplos obat By.Ny.F mendapatkan terapi obat cefotaxime 3 x 100mg
dan tidak terpasang infus, hanya terpasang IV cath
4 Mencuci tangan dan Penerapan hand hygine pada 5 moment
menggunakan APD
4 Memberikan obat per IV Memberikan antibiotic cefotaxime 3 x 100mg
10.00 1,2,3,4 Melakukan pemeriksaan TTV Pengecekkan TTV By.Ny.F
N=145kpm
RR=40kpm
Suhu=36,80 C
11.00 1 1. Memonitor status BAB dan 1. BAB keluar dengan bantuan rectal tube. Terdapat
BAK ampas lembut dan terdapat cairan pada feses, warna
2. Mengukur Lingkar perut (cek kuning. BAK keluar spontan.
distensi abdomen) 2.Lingkar Perut= 32
11.00 1,3 1. Mengecek keras lunaknya 1. Abdomen teraba lebih lunak, kembung berkurang,
abdomen (akibat distensi) distensi abdomen berkurang.
2. Mengauskultasi bising usus 2. Bising usus sulit diidentifikasi karena fase diamnya
lama, namun dari 1 menit terdengar 10x
12.00 2 1. Monitor adanya muntah 1. tidak ada muntah
13.00 1,3,4 1. Monitor pemberian ASI ibu 1. Ibu sering memberikan ASI pada bayinya.
s/d secara kontinyu
14.00
E S/O Cek TTV dan keadaan umum Breathing :
pasien Napas spontan tidak dengan bantuan O2 , RR 40x/menit,
suara napas tambahan ronkhi (-) /wheezing (-), retraksi
dinding dada (-)

Blood :
Nadi pasien 145x/menit, pasien tampak lebih aktif, akral
cenderung hangat, suhu 36,80 C, CRT <2 detik.
Brain :
Pasien tampak lebih aktif, kesadaran compos mentis,
PCS 456 reflek babinski (+), rooting (+), sucking (+)

Bladder :
Ibu mengatakan Pasien BAK spontan dengan memakai
pampers, warna urin tidak terkaji karena sudah terserap
oleh pampers, dan tidak ada bau yang berlebih.

Bowel :
Pasien bisa mengeluarkan feses dengan bantuan alat
(rectal tube), perut lebih lunak, bising usus 10kpm,
Lingar perut 32cm. Pasien sudah tidak muntah. Pasien
diberi ASI secara langsung oleh ibu.

Bone and Integument :


Pasien tampak lebih aktif, posisi ekstermitas atas dan
bawah pasien normal, kulit mengelupas terutama pada
bagian kaki. Pada ekstermitas kiri terpasang IV cath
A Diagnosa 1. Konstipasi teratasi sebagian
2. Nausea teratasi
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal teratasi sebagian
4. Resiko infeksi teratasi
P Rencana Tindak Lanjut Diagnosa 1
1. Leviment dilanjutkan secara mandiri di rumah
2. Pemberian ASI
Diagnosa 2
1. Hentikan intervensi
Diagnosa 3
1. Cek bising usus
2. Monitor distensi abdomen
3. AFF rectal tube
Diagnosa 4
1. Lakukan HH pada 5moment
2. Pakai APD
3. Cefotaxime stop, ganti Cefixime 0,5 mL
11 Mei 07.00 I Mengikuti operan shift pagi Terdapat 12 pasien, dengan pasien binaan berada pada
2022 ruang bangsal aster kelas 3
08.00 4 Oplos obat By.Ny.F mendapatkan terapi obat Cefixime 0,5 mL dan
tidak terpasang infus, hanya terpasang IV cath
4 Mencuci tangan dan Penerapan hand hygine pada 5 moment
menggunakan APD
4 Memberikan obat per IV Memberikan antibiotic Cefixime 0,5 mL
10.00 1,2,3,4 Melakukan pemeriksaan TTV Pengecekkan TTV By.Ny.F
N=136kpm
RR=40kpm
Suhu=36,00 C
11.00 1 1. Memonitor status BAB dan 1. BAB keluar dengan bantuan rectal tube. Ampas
BAK berkurang dan masih ada cairan pada feses, warna kuning.
2. Mengukur Lingkar perut (cek BAK keluar spontan.
distensi abdomen) 2.Lingkar Perut= 30
11.00 1,3 1. Mengecek keras lunaknya 1. Abdomen teraba lunak, kembung (-), distensi abdomen
abdomen (akibat distensi) (-).
2. Mengauskultasi bising usus 2. Bising usus sulit diidentifikasi karena fase diamnya
lama, namun dari 1 menit terdengar 20x
13.00 1,3,4 1. Monitor pemberian ASI ibu 1. Ibu sering memberikan ASI pada bayinya.
s/d secara kontinyu
14.00
E S/O Cek TTV dan keadaan umum Breathing :
pasien Napas spontan tidak dengan bantuan O2 , RR 40x/menit,
suara napas tambahan ronkhi (-) /wheezing (-), retraksi
dinding dada (-)

Blood :
Nadi pasien 136x/menit, pasien tampak lebih aktif, akral
cenderung hangat, suhu 36,00 C, CRT <2 detik.

Brain :
Pasien tampak lebih aktif, kesadaran compos mentis,
PCS 456 reflek babinski (+), rooting (+), sucking (+)

Bladder :
Ibu mengatakan Pasien BAK spontan dengan memakai
pampers, warna urin tidak terkaji karena sudah terserap
oleh pampers, dan tidak ada bau yang berlebih.

Bowel :
Pasien bisa mengeluarkan feses dengan bantuan alat
(rectal tube), perut lunak, tidak ada kembung, bising usus
20kpm, Lingar perut 30cm. Pasien sudah tidak muntah.
Pasien diberi ASI secara langsung oleh ibu.
Bone and Integument :
Pasien tampak lebih aktif, posisi ekstermitas atas dan
bawah pasien normal, kulit mengelupas terutama pada
bagian kaki. Pada ekstermitas kiri terpasang IV cath
A Diagnosa 1. Konstipasi teratasi
2. Nausea teratasi
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal teratasi
4. Resiko infeksi teratasi
P Rencana Tindak Lanjut Diagnosa 1
1. Leviment dilanjutkan secara mandiri di rumah
2. Pemberian ASI dilanjutkan
3. hentikan intervensi lainnya
Diagnosa 2
1. Hentikan intervensi
Diagnosa 3
1. hentikan intervensi
2. AFF rectal tube
Diagnosa 4
1. hentikan intervensi
Rencana Tindak Lanjut Pasien pulang, ibu diajarkan untuk memasang rectal tube
secara mandiri dirumah.

Anda mungkin juga menyukai