Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan

Kebijakan Pemerintah
Terkait Jaminan
Kesehatan Nasional
(JKN)
Kelompok 1
1.Sindi April Liyana
2.Alfi Safira
3.Meysa P. Genessy
(P17331171004)
(P17331173020)
(P17331173028)
4.Cinde Cintania D. P. (P17331173029)
5.Recavery Dwi W. (P17331173033)
6.Filaili Jihan (P17331174036)
7.Kunti Zakiyah M. (P17331174039)
8.Agnesya Sekar D.P. (P17331174044)
Pengertian
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah
jaminan berupa perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap
orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah)

-Peraturan BPJS No. 1 Tahun 2014


Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional

Jaminan Kesahatan Nasional (JKN) yang


dikembangkan di Indonesia merupakan bagian
dari Sinstem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Sistem Jaminan Sosial Nasional ini
diselenggaakan melalui mekanisme asuransi
kesehatan sosial yang bersifat wajib (Mandatory)
Peran Bidan dalam
Pelayanan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
Bidan sebagai salah satu jenis tenaga
kesehatan memiliki pengertian menurut
Sofyan adalah “Seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan
bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi ijin
untuk menjalankan praktik kebidanan di
Negara itu”.
Peran bidan menurut Soepardan Suryani antara lain :

Peran Peran
sebagai sebagai
Pelaksana Pengelola

Peran Peran
sebagai sebagai
Pendidik Peneliti
01. Peran sebagai
Pelaksana
Sebagai pelaksana bidan
memiliki tiga kategori tugas
02. Peran sebagai
yaitu tugas mandiri, tugas
Pengelola
kolaborasi dan tugas
ketergantungan. Sebagai pengelola bidan
memiliki dua tugas diantaranya
tugas pengembangan
pelayanan dasar dan tugas
partisipasi dalam tim
04. Peran sebagai
Peneliti
Sebagai peneliti bidan dapat
melakukan investigasi atau
03. Peran sebagai penelitian terapan dalam
Pendidik bidang kesehatan baik secara
Sebagai pendidik bidan mandiri maupun
mempunyai dua tugas yaitu berkelompok.
penyuluhan kesehatan bagi
klien serta memberikan
pelatihan dan pembimbingan
bagi kader.
Bidan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan berpartisipasi pada
program jaminan sosial. Jaminan sosial ini diselenggarakan
oleh Pemerintah secara Nasional dengan memberikan jenis
pelayanan berupa pelayanan pemeriksaan kehamilan,
persalinan, pasca persalinan (nifas), penanganan perdarahan
pasca keguguran, pelayanan KB pasca salin dan komplikasi
yang terkait dengan kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca
salin dan perawatan Bayi Baru Lahir (BBL) yang dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan.
Gambar
Kartu JKN
Tugas dan Tanggung
Jawab Bidan dalam
Pelayanan JKN
Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama
sesuai dengan ketentuan yang di tentukan dalam
peraturan perundangan.

Dalam menguatkan pelayanan kesehatan tingkat


pertama, bidan praktek mandiri memiliki proses yang
strategis untuk menjakau perempuan peserta JKN
yang tidak mendapat pelayanan puskesmas.
Selama ini PMB berupaya untuk bekerjasama dengan
BPJS kesehatan melalui prosedur kerjasama dengan
klinik mandiri. Namun ternyata PMB memiliki
keterbatasan sumberdaya (informasi, tenaga dan waktu)
dalam memenuhi tahapan persyaratan kerjasama dengan
BPJS. Perjanjian kerjasama PMB dengan dokter atau
puskesmas pembinanya harus dikoordinasikan oleh BPJS
kesehatan.
Menerbitkan dan mendistribusikan buku
pegangan/pedoman berjejaring fasilitas yang dibuat oleh
BPJS kesehatan. BPJS kesehatan dapat membuat media
sosialisasi yang di gunakan tidak hanya kepada bidan
praktik mandiri, tetapi juga fasilitas kesehatan yang ingin
bekerjasama dengan BPJS kesehatan agar bisa melayani
peserta JKN. Selama ini, BPJS kesehatan hanya menbuat
satu pedman kerjasama BPJS dengan apotek.
Menerbitkan surat edaran kementrian kesehatan untuk
mendistribusikan dan menggunakan buku pegangan /
pedoman berjejaring fasilitas kesehatan kepada
pemerintah daerah / dinas kesehatan. Buku pedoman
yang di hasilkan perlu didistribusikan dengan digunakan
oleh bidan praktik mandiri melalui IBI dan dinas
kesehatan melalui surat edaran kementrian kesehatan.
Kedua lembaga ini dapat bekerja sama untuk membuat
system berjejaring bidan praktik mandiri dengan FKTP
lebih terkoordinasi.
TERIMA
KASIH
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai