• Anode : Fe → Fe2+ + 2 e–
• Katode : O2 + 2H2O → 4e– + 4 OH–
• Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi
membentuk Fe3+.
• Sedangkan OH– akan bergabung dengan elektrolit yang ada
di alam atau dengan ion H+ dari terlarutnya oksida asam
(SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Dari hasil
reaksi di atas akan dihasilkan karat dengan rumus senyawa
Fe2O3·xH2O.
• Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan berikutnya
yang disebut autokatalis.
Reaksi perkaratan besi
a. Anoda: Fe(s) → Fe2+ + 2e
Katoda: 2 H+ + 2 e- → H2
2 H2O + O2 + 4e- → 4OH-
b. 2H+ + 2H2O + O2 + 3Fe → 3Fe2+ + 4OH- + H2
Reaksi perkaratan besi
• 1. Kelembaban udara
• 2. Elektrolit
• 3. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)
• 4. Adanya O2
• 5. Lapisan pada permukaan logam
• 6. Letak logam dalam deret potensial reduksi
• SEL VOLTA dan SEL ELEKTROLISIS
Mengoksidasi
Thiobacillus Besi dan baja, paduan sulfur dan
0.5-8 10-40
thiooxidans tembaga sulfida menjadi
H2SO4,
Thiobacillus Mengoksidasi
1-7 10-40 Besi dan baja
ferrooxidans Fe2+ menjadi Fe3+
Mengoksidasi
Besi dan baja,stainless Fe2+ dan
Gallionella 7-10 20-40
steel Mn2+menjadi
Fe3+ dan Mn3+
Mengoksidasi
Besi dan baja,stainless Fe2+ dan
Sphaerotilus 7-10 20-40
steel Mn2+menjadi
Fe3+ dan Mn3+
Besi dan baja,stainless Mereduksi
Pseudonomas 4-9 20-40
steel Fe3+menjadi Fe2+
P. aeruginosa 4-8 20-40 Paduan aluminium ...