S1 Hukum
S2 Administrasi Rumah Sakit
Organisasi:
1. Sekretaris Kompartemen Hukum, Advokasi, Mediasi, dan Organisasi, Pengurus Pusat PERSI;
2. Ketua Kompartemen Hukum, Advokasi, dan Mediasi, Pengurus Wilayah PERSI Jakarta;
3. Anggota Divisi Kajian dan Peraturan Perundang-undangan, Pengurus Pusat PHPI;
4. Sekretaris Divisi Etik dan Hukum, LARSI.
Alamat:
Vila Nusa Indah 5, Blok SE 6 No. 23, RT 004/029, Desa Ciangsana, Kec. Gunung Putri
Kabupaten Bogor, 16968
SI
• Rumah sakit yang memahami fungsi akreditasi tidak akan menganggap
akreditasi sebagai beban
e m dipandu regulasi
si st
Implementasi
NG-
A
U ND SI
P ER ULA
R AN /REG RAH
A TU GAN DAE
DIREKTUR PER NDAN NAL -
U SIO
N A
AWAB
J
MEN
REGULASI
RS ME
MA
ND
U
PATUH
Direktur menjamin kepatuhan
RS terhadap peraturan
perundang-undangan
Pelayanan,
Tata Kelola
RS
AKREDITA
SI
Peraturan
Tidak berwenang mengatur rumah sakit
PATUH
MEMOTRET KEPATUHAN
Survei Akreditasi
TELAAH
DOKUMEN
Dokumen Bukti
Dokumen Kebijakan RS
Implementasi
Cara menyusun
peraturan/regulasi mengacu
pada
ARAHAN
KORESPONDENSI
N.D. KHUSUS
NASKAH DINAS
LAPORAN
TELAAH STAF
SERTIFIKAT
PERATURAN
INSTRUKSI
PENGATURAN
SOP
SURAT EDARAH
ARAHAN
PENETAPAN KEPUTUSAN
SURAT PERINTAH
NASKAH PENUGASAN
NOTA DINAS
INTERNAL
DISPOSISI
KORESPONDENS
I
SURAT DINAS
EKSTERNAL
UNDANGAN
PERJANJIAN
SURAT KUASA
BERITA ACARA
KHUSUS
SURAT
KETERANGAN
SURAT
NASKAH LAPORAN PENGANTAR
DINAS PENGUMUMAN
TELAAH STAF
SERTIFIKAT
KEBIJAKAN
RUMAH SAKIT
PERATURAN
INSTRUKSI
PENGATURAN
NASKAH DINAS ARAHAN SOP
PENETAPAN
SURAT EDARAH
Pemberlakuannya
Harus ada SK
untuk setiap perundang-
undangan yang berlaku
Semestinya:
Peraturan perundang-undangan
wajib dipatuhi oleh RS, dan
dipandu pelaksanaannya di RS
melalui regulasi di lingkup
internal rumah sakit SK Direktur RS ABC
Tentang
Pemberlakuan Permenkes nomor 44 tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit di
Lingkungan Rumah Sakit ABC
DOKUMEN REGULASI PERUMAH-SAKITAN
Ketetapan
Direktur RS
Peraturan Keputusan
Untuk
Pengaturan Untuk Penetapan
(Beschikking)
(Regelling)
PERATURAN VS KEPUTUSAN
DIREKTUR
PERATURAN DIREKTUR KEPUTUSAN DIREKTUR
Sifatnya mengatur Sifatnya administratif
Bersifat general/umum Bersifat individual
Berlaku terus menerus Memiliki batas waktu
Contoh dipakai pada saat Contoh dipakai pada saat
mengeluarkan peraturan baru, pengangkatan, pembentukan tim,
pedoman, panduan penetapan struktur organisasi,
kenaikan pangkat, rotasi dan mutasi
karyawan
Contoh Menetapkan aturan tentang PMKP
Kegunaa
n Menetapkan aturan tentang jam kunjung
Peraturan
Direktur
Menetapkan aturan tentang keamanan
lingkungan RS
Mengatur organisasi dan tata kelola unit di RS
dsb
Contoh Mengangkat pejabat RS di bawah
Keputusan direktur
Direktur
Merotasi pegawai
Memberhentikan pegawai
Menimbang
Konsiderans
Mengingat
Ketetapan
Direktur
Peraturan
Pasal-pasal
Diktum/ Memutuskan Direktur
berupa
Batang ,
Tubuh Menetapkan Keputusan Kesatu,
Direktur Kedua dst
Judul
Judul: Peraturan Direktur/
Keputusan Direktur
Konsiderans
Menimbang: Latar belakang/alasan
dikeluarkannya ketetapan
Batang Tubuh
Muatan Pengaturan:
Dalam Urutan berupa Bab, Bagian,
Paragraf, Pasal, Ayat, poin, dst.
DIKTUM PERATURAN DIREKTUR
Diktum/Batang
Tubuh PerDir Seluruhnya
dituangkan dalam
sejumlah pasal-pasal
Hal Kompleks
Bisa ditambah
Contoh Per Dir
penjelasan berupa
tentang PMKP/PPI
lampiran
Tidak ada ketentuan khusus rumah sakit harus membuat lampiran pada peraturan direktur
Seluruh isi diktum merupakan hak prerogatif dari RS untuk menyusunnya dalam bentuk seperti apa (hanya pasal,
atau pasal disertai lampiran)
Tulisan/Narasi
Sering
Narasi penjelasan/ Alur/ diagram/
disebut/diberi judul Isi bisa berupa
Petunjuk Teknis bagan
Pedoman/Panduan
Runtutan proses
Bagan/Alur
kerja
Bentuk Lampiran
Gambar/Foto dsb
Peraturan Direktur
pasal
Sejumlah
pasal
kebijakan yang
harus diatur,
ditetapkan dan
pasal
dituangkan
Lampiran
dalam
peraturan
Lampiran
direktur
Pedoman PMKP
Bab 1
Bab 2
Bab 3
dst
Panduan memuat suatu tata cara mengerjakan Pedoman berisi kumpulan langkah dalam
sesuatu melaksanakan sesuatu secara komprehensif
Panduan
Penggantian Oli Mesin
Penggantian Filter Udara
Penggantian Ban Pedoman
Pemeliharaan
Penggantian Lampu Utama Mobil
Perawatan Kaca
Perawatan Rem
RS diberi kebebasan dalam memilih, apakah akan membuat panduan atau membuat pedoman, dan juga tidak terlalu
substansial tentang bagaimana/cara RS menyusun isi di dalamnya (jangan mudah menyalahkan RS atas perbedaan
judul pedoman/panduan, serta cara mereka menyusun)
Yg substansial adalah, bagaimana regulasi RS mampu menjawab peraturan perundang-undangan sebagai acuan
dalam operasional sehari-hari, dan menjamin seluruh civitas RS patuh terhadap regulasi tersebut
Paradigma Lama Paradigma Baru
Poin-Poin kebijakan yang ingin ditetapkan dalam regulasi PMKP, otomatis dituangkan dalam pasal-pasal, dan
diperjelas pelaksanaanya dalam lampiran, sehingga tidak perlu ada dua regulasi/Per Dir yang mengatur hal yang sama
yaitu PMKP. Cukup satu judul dokumen Per Dir tentang Pedoman PMKP, yang memuat seluruh kebijakan dan cara
pelaksanaannya.
Peraturan Perundangan (Negara/Pusat/Daerah)
UU Perpres Per Men dst
Rumah Sakit
Pelengkap lain
Peraturan Direktur SPO (Keputusan, Edaran,
dll)
Naskah Pengaturan/Regulasi
Negera (UU)/ Peraturan
Peraturan Perundang - Pemerintah Pusat &
Undangan Daerah
Dokumen
Regulasi RS
SPO dalam mendukung
implementasi bisa dibuat bisa
juga tidak (tidak semua harus
dibuat SPO)
CONTOH PERATURAN DIREKTUR DENGAN
DIKTUM HANYA BERUPA PASAL-PASAL
KOP RUMAH SAKIT
Nama RS
Nomor naskah
Nama RS
Nama RS
Representasi Pemilik
Nama RS
Nama RS
Nama RS
Nama RS
dan
dan
Jumlah pasal dalam
tidak dibatasi/
ditentukan
Melainkan sesuai
kebutuhan
Dalam diktum penutup tidak perlu ada kata-kata Nama dan tanda tangan direktur/pimpinan RS
“jika didapatkan kekeliruan akan diperbaiki”
Sebab revisi atas peraturan direktur hanya bisa
dilakukan dengan cara menerbitkan peraturan
direktur yang baru
CONTOH PERATURAN DIREKTUR DISERTAI
LAMPIRAN BERUPA PEDOMAN
Nama RS
Ada pasal yg menyatakan bahwa lampiran yang
berjudul pedoman, merupakan kesatuan dengan
peraturan direktur dan dijadikan acuan
Berisi nama-nama
Contoh mengatur
Mengatur hubungan
Corporate by Law hubungan badan
pemilik/representasi Ditetapkan pemilik
(CBL) hukum RS berupa
pemilik & direksi
PT dengan RS
Hospital by Law
Mengatur
Medical Staff by
profesionalisme staf Ditetapkan direktur
Law (MSBL)
medis
Substansi Corporate by Law
Menurut PMK 772 2002
Pemerintah Menteri
Pemegang
Privat & Perseroan
Saham/
Orientasi Profit Terbatas
Komisaris
Representasi Pemilik
Badan Representasi Pemilik dapat menunjuk
representasi pemilik
Hukum RS Pemilik
Pengurus
Yayasan/
Yayasan/
Perkumpulan
Perkumpulan
Tugasnya diatur dalam
Perseroan
Direktur PT Permenkes 10 tahun
Terbatas
2014
Dewan
Pemerintah Dituangkan dalam
Pengawas
Corporate by Law
Permenkes 755 2011
Permenkes 755 2011
Substansi Medical Staff by Law
Menurut PMK 755 2011
a. MUKADIMAH/PENDAHULUAN
b. BAB I KETENTUAN UMUM
c. BAB II TUJUAN
d. BAB III KEWENANGAN KLINIS
e. BAB IV PENUGASAN KLINIS
f. BAB V KOMITE MEDIK
g. BAB VI RAPAT
h. BAB VII SUBKOMITE KREDENSIAL
i. BAB VIII SUBKOMITE MUTU PROFESI
j. BAB IX SUBKOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
k. BAB X PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA
KLINIS
l. BAB XI TATA CARA REVIU DAN PERBAIKAN
PERATURAN INTERNAL
STAF MEDIS
m. BAB XII KETENTUAN PENUTUP
Contoh Judul Corporate by Law Contoh Judul Medical Staff by Law
Peraturan Komisaris PT. Maju Sehat Sejahtera Peraturan Direktur Rumah Sakit Maju Sehat Sejahtera
Nomor: 123/Per-Kom/MSS/X/2020 Nomor: 123/Per-Dir/RSMSS/X/2020
Tentang Tentang
Tata Kelola Rumah Sakit Maju Sehat Sejahtera Tata Kelola Staf Medis
Menimbang: Menimbang:
Mengingat: Mengingat:
Memutuskan: Memutuskan:
Menetapkan: Menetapkan:
Peraturan Komisaris tentang Tata Kelola Rumah Sakit Peraturan Direktur tentang Tata Kelola Staf Medis
Maju Sehat Sejahtera Pasal 1
Pasal 1 Pasal 2
Pasal 2
Ditetapkan di
Ditetapkan di Tanggal
Tanggal
Direktur Rumah Sakit Maju Sehat Sejahtera
Komisaris PT. Maju Sehat Sejahtera
Regulasi Wajib Intra Unit
Peraturan Direktur
tentang Pedoman
Pelayanan
Peraturan
Peraturan Direktur Disusun & Ditetapkan/
Regulasi Intra Unit tentang Pedoman Diajukan oleh dikeluarkan
(Mengatur Unit Pengorganisian Pimpinan Unit oleh Direktur
Tersebut Saja)
Contoh:
SPO Pelaksanaan Pemeriksaan Xray Thorax
milik Radiologi
SPO Analisis Urine milik Laboratorium
Contoh Konten Pedoman Pelayanan (Umumnya dibuat
dalam bentuk lampiran dari peraturan direktur)
1. Pengertian
2. Ruang lingkup
3. Standar ketenagaan jumlah dan jenis SDM yg
dibutuhkan untuk menjalankan layanan rutin harian
(termasuk pengaturan jadwal jaga) menjadi dasar
dalam perencanaan SDM tidak sampai muncul
total kebutuhan jumlah orangnya
4. Standar fasilitas sarana prasarana yg dibutuhkan
untuk menjalankan layanan
5. Kemampuan layanan
6. Tata Laksana Layanan
7. Dsb sesuai kebutuhan
Contoh Konten Pedoman Pengorganisasian (Umumnya dibuat dalam bentuk lampiran
dari peraturan direktur)
1. Pendahuluan
2. Gambaran Umum RS
3. Visi & Misi, Tujuan, Falsafah RS mengacu HBL
4. Struktur Organisasi RS mengacu HBL
5. Struktur Organisasi Unit
6. Uraian Jabatan
1. Nama Jabatan
2. Persyaratan Jabatan
3. Tugas Pokok
4. Uraian Tugas
5. Tanggung Jawab
6. Wewenang
7. Tata Hubungan Kerja mengatur pola hubungan dengan pejabat dan unit, serta
komite dan tim yang berkaitan dengan penyelenggaraan kerja di unit tersebut
8. Pola Ketenagaan memuat seluruh penjelasan kebutuhan SDM
9. Program Orientasi Unit
10. Rapat
11. Dll sesuai kebutuhan pengaturan pengorganisasian unit, komite, atau tim
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Standar Prosedur Operasional, selanjutnya disingkat SPO adalah
suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Judul: SPO Dekontaminasi Ambulans Pasca Transfer Pasien Infeksius
Pengertian: (memuat definisi operasional dari SPO atau istilah istilah yg perlu dijelaskan dari judul SPO)
Contoh
SPO Dekontaminasi & Disinfeksi Ambulans adalah…
Dekontaminasi adalah….
Disinfeksi adalah…
Prosedur: (memuat kalimat yang berisi urutan kegiatan dari awal hingga akhir, disusun secara kronologis)
Unit Terkait: (memuat unit mana saja yang menggunakan SPO tersebut, yang nantinya terkait dengan distribusi SPO ke unit-unit
ini)
Penomoran SPO
SPO Hand Hygiene
SPO Hand Hygiene
Dinomori terpusat:
“123/SPO/RS-ABC/X/2020” Dinomori sesuai unit
“123/SPO/IGD/RS-ABC/X/2020”
Lalu suatu saat ada revisi terkait hand hygiene “442/SPO/RANAP/RS-ABC/X/2020”
karena ada rekomendasi baru dari WHO, maka SPO “034/SPO/SECURITY/RS-ABC/X/2020”
Hand Hygiene yg lama dicabut dan diganti dengan
SPO baru, dan mendapatkan nomor baru VS “238/SPO/ICU/RS-ABC/X/2020”
Dst sesuai jumlah unit yang ada SPO hand hygiene
Lalu SPO yg lama yg dahulu didistribusikan ke unit- Maka harus mengubah sejumlah besar SPO dan
unit sesuai yg tertera di kolom “Unit Terkait” sangat merepotkan
ditarik, dan diganti SPO yang baru
“Mohon tunjukkan regulasi RS yang mengatur tentang hak pasien untuk mencari
alternatif asuhan atau pendapat kedua tanpa rasa takut