PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
Desatya Rossa Amygha
KONSEP AKREDITASI RUMAH SAKIT
dipandu regulasi
Implementasi
DIREKTUR
REGULASI
RS
PATUH
Direktur menjamin kepatuhan
RS terhadap peraturan
perundang-undangan
Pelayanan,
Tata Kelola
RS
AKREDITASI
Akreditasi memandu RS untuk selesai pada fase compliance/kepatuhan, dan menghantarkan menuju
performa yang baik melalui kualitas/mutu, yang nantinya akan menjadi pondasi bagi
keberlangsungan/sustainability rumah sakit di masa yang akan datang
LARSI bukanlah regulator
Tidak berwenang mengatur rumah sakit
PATUH
MEMOTRET KEPATUHAN
Fokus pada Hal Substansial
Substansial Tidak Substansial
• RS punya regulasi yang mengatur • Tata naskah RS berbeda dengan yg
pelaksanaan implementasi tertentu diajarkan oleh LARSI
• RS punya dokumen regulasi dgn • Judul dokumen tidak sama seperti
tata naskah yg seragam di internal yg dicontohkan surveior/LARSI
RS
• Format dokumen program kerja
• RS punya program kerja dan tidak sama persis seperti yang
lengkap, serta formatnya seragam dicontohkan LARSI/surveior
di semua unit di RS • RS melakukan triase dgn metode yg
• RS melakukan proses triase berbeda—beda (sepanjang ada
menggunakan metode yg diakui sumbernya) Format risk
• RS melakukan langkah manajemen register/laporan manajemen risiko
risiko (identifikasi, asesmen, tiap RS berbeda
pengelolaan risiko)
EDARAN
ARAHAN
PENETAPAN KEPUTUSAN
SURAT PERINTAH
PENUGASAN
NOTA DINAS
INTERNAL
DISPOSISI
KORESPONDENSI
SURAT DINAS
EKSTERNAL
UNDANGAN
Regulasi RS
Peraturan
Direktur
Edaran Naskah
Direktur Pengaturan
Regulasi
SPO
Keputusan Naskah
Direktur Penetapan
Mengapa RS
Menyusun Regulasi?
Contoh:
SPO Pelaksanaan Pemeriksaan Xray Thorax
→ milik Radiologi
SPO Analisis Urine → milik Laboratorium
Kolom “Unit
Terkait” berisi
unit-unit yang
menjalankan
SPO tersebut
Dipakai atau mengatur SPO Hand Hygiene
banyak unit
SPO Transfer Pasien Internal
Lintas Unit SPO Pelaporan Hasil Kritis
Atau kegiatan dalam SPO Disinfeksi Permukaan
SPO dikerjakan secara
kolaboratif lintas dll
sektoral
SPO
Berupa narasi
Sederhana urut-urutan
Berdasarkan kegiatan
Kompleksitas Berupa matrix
Kompleks tabel dilengkapi
flowchart
Bentuk SPO – Berdasarkan Cakupan
Kegiatan
SPO Hand Hygiene
Memuat satu
SPO Mikro dengan Cairan
kegiatan spesifik
Berbasisi Alkohol
Berdasarkan Cakupan
SPO Hand Hygiene
Kegiatan
Memuat beberapa
SPO Identifikasi
SPO Makro kegiatan yg telah di SPO Injeksi Intravena
Pasien
SPO-kan secara mikro
Untuk kegiatan yg
Berisi urutan langkah
panjang, namun tidak
Narasi langkah bertingkat pokok yg dijabarkan ke
ada/sedikit pengambilan
beberapa sub langkah
keputusan
Format SPO
Berisi urutan langkah dan Jika kegiatan yg dijelaskan
visualisasi keterlibatan sangat kompleks dan
Diagram alir
pelaku, hasil kerja & banyak pengambilan
keterangan lain keputusan
Untuk menjelaskan
Berisi foto-foto yg
kegiatan yang butuh
Grafik (foto-foto/ilustrasi) menjelaskan urutan
ilustrasi (misal
kegiatan
penggunaan APD)
Contoh SPO Narasi Langkah
Sederhana
• SPO Identifikasi Pasien
• Petugas meminta pasien menyebutkan nama lengkap pasien
• Petugas meminta pasien menyebutkan salah satu dari tanggal
lahir atau alamat pasine
• Petugas mencocokan jawaban pasien dengan informasi yang
tertera di gelang pasien
Contoh SPO Narasi Langkah
Bertingkat
1. Melakukan hand hygiene
1. ambil cairan hand rub secukupnya Bila RS sudah menyusun SPO Hand
2. gosok telapak tangan Hygiene tersendiri, maka langkah ini
3. Gosok punggung tangan tidak perlu dijabarkan (agar tidak
4. Gosok sela-sela jari terjadi overlap antar SPO)
5. Kunci telapak tangan dan gosok
6. Gosok ibu jari memutar, dengan cara
1. Genggam ibu jari kanan dengan tangan kiri
Maka kalimat prosedurnya menjadi:
2. Gosokkan tangan kiri di area ibu jari kanan, dan sekitarnya petugas melakukan hand hygiene
3. Ulangi dengan ibu jari kiri sesuai prosedur yang telah
7. Gosok ujung jari ditetapkan
2. Melakukan perkenalan diri kepada pasien
1. Ucapkan salam kepada pasien
2. Sebutkan nama (diri sendiri)
3. Sebutkan jabatan
3. Melakukan identifikasi pasien
1. Minta pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir
2. Cocokkan jawaban pasien dengan gelang identitas pasien
4. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
5. Menjelaskan hasil pemeriksaan
6. Berpamitan dan mengucapkan salam kepada pasien
Contoh SPO non
Narasi
Untuk memudahkan
pembacaan SPO, dapat
pula SPO disusun dengan
flowchart sederhana untuk
ditempel di unit yang
melaksanakan
Perlu Mudah
Diperhatikan dipahami
Dijadikan acuan
dalam pekerjaan
Penetapan SPO
• SPO tidak ditetapkan menggunakan
keputusan/peraturan
• Penanda-tanganan SPO oleh direktur RS dengan
sendirinya merupakan penetapan SPO itu sendiri
• Sehingga tidak diperlukan “SK Pemberlakuan SPO”
Policy & Procedure
Kebijakan VS Prosedur
Kebijakan Prosedur
• Memuat ketentuan tentang • Memuat urut-urutan
suatu hal bagaimana kegiatan
• Dituangkan dalam dilaksanakan
Peraturan Direktur • Dituangkan dalam bentuk
• Contoh kalimat kebijakan: SPO
• Asesmen pra anestesi • Contoh SPO:
dilaksankan oleh dokter • Prosedur hand hygeien
anestesi sebelum pasien • Prosedur transfer pasien
direncakan tindakan
anestesinya • Prosedur pelaksanaan
asesmen nyeri menggunakan
wong baker scale
Contoh Kalimat Kebijakan/Policy
• Pelaksanaan asesmen awal pasien rawat inap harus terlaksana
dalam waktu 24 jam setelah pasien diterima sebagai pasien
rawat inap
• Pemberian susu formula dilarang pada bayi baru lahir di rumah
sakit ini
• Pasien hanya boleh ditunggui oleh maksimal dua orang
penunggu pasien
• Seragam karyawan hari kamis adalah batik
Dituangkan dalam
Kebijakan bentuk Peraturan
Direktur
Dituangkan dalam
Prosedur
bentuk SPO
Perlu Dipahami terkait Kebijakan
• Kebijakan/policy merupakan suatu istilah
• Kebijakan bukan merupakan suatu nama jenis naskah
• Kebijakan dituangkan dalam batang tubuh suatu
peraturan, ditulis dalam bentuk pasal-pasal
• Bentuk naskah yang memuat kebijakan yg sifatnya
mengatur disebut sebagai peraturan
Peraturan VS SPO
Peraturan Umumnya mengatur hal yang kompleks
Berupa ketentuan-ketentuan
Tidak ditentukan apakah RS harus membuat SPO makro dan mikro. Yang penting, pokok
kegiatan yang merupakan urut-urutan itulah yg mesti ada SPO-nya
Dalam hal RS tidak membuat SPO mikro tertentu, maka RS mesti menjelaskan seluruh langkah-
langkah di dalam SPO Makro
Peraturan VS SPO
Tidak ditentukan apakah RS harus membuat SPO makro dan mikro. Yang penting, pokok
kegiatan yang merupakan urut-urutan itulah yg mesti ada SPO-nya
Dalam hal RS tidak membuat SPO mikro tertentu, maka RS mesti menjelaskan seluruh langkah-
langkah di dalam SPO Makro
Kapan SPO Disusun?
• RS sebenarnya bisa memilih SPO yang disusunnya
apakah mengatur hal yang luas atau spesifik
• Jika SPO mengatur hal yang luas, maka dalam SPO
mesti ada algoritma-algoritma, karena pasti akan ada
persimpangan-persimpangan keputusan berdasarkan
kondisi yang ditemui → akan lebih mudah dibuat
dalam bentuk narasi di peraturan, ketimbang SPO
• Jika SPO mengatur hal yang spesifik, cenderung lebih
mudah disusun
Kapan SPO Disusun?
• SPO disusun untuk memberi penjelasan atau panduan
bagaimana suatu kegiatan yang spesifik dikerjakan
secara urut dan rinci.
• Hal-hal yang diatur dalam peraturan, membutuhkan
penjelasan lebih lanjut untuk dapat dilaksanakan
• Dengan kata lain, SPO disusun saat dibutuhkan acuan
untuk melaksanakan kegiatan spesifik yang langkah-
langkahnya mesti berurutan.
Langkah Penyusunan SPO
• Identifikasi kebutuhan SPO (kebutuhan di
layanan/pekerjaan, STARKES, atau perundangan)
• Tunjuk staf/tim penyusun
• Tim mempelajari perundangan yg terkait, STARKES, dan
literatur
• Tim penyusun mengidentifikasi langkah demi langkah
kegiatan (dapat disusun pula flowchart)
• Tim menyusun dalam bentuk format SPO
• SPO diuji cobakan
• SPO direview oleh pimpinan terkait
• SPO disahkan/ditetapkan direktur
• SPO disosialisasikan/dilatihkan dan di edarkan
Langkah Penyusunan Regulasi
STARKES & Link Pahami & Identifikasi Instrumen dijadikan
Antar EP Sistem yg Harus Ada Pertimbangan Tambahan
Regulasi Disusun
Berdasarkan Topik
Bahan Penyusunan (bukan per EP)
Regulasi Memenuhi
STARKES
Perundang- Sesuai acuan UU,
Undangan Literatur, dll
Regulasi yg
Berkualitas
Bahan Pelatihan
Regulasi RS
Peraturan
Direktur
Edaran Naskah
Direktur Pengaturan
Regulasi
SPO
Keputusan Naskah
Direktur Penetapan
SPO Model Narasi
Format Umum SPO
Judul: SPO Dekontaminasi Ambulans Pasca Transfer Pasien Infeksius
Pengertian: (memuat definisi operasional dari SPO atau istilah istilah yg perlu dijelaskan dari judul SPO)
Contoh
SPO Dekontaminasi Ambulans adalah…
Dekontaminasi adalah….
Pasien infeksius adalah….
Prosedur: (memuat kalimat yang berisi urutan kegiatan dari awal hingga akhir, disusun secara kronologis)
Unit Terkait: (memuat unit mana saja yang menggunakan SPO tersebut, yang nantinya terkait dengan distribusi SPO ke unit-unit
ini)
Penulisan Kolom Kebijakan
• RS bisa memilih beberapa cara dalam penulisan kolom
kebijakan
• Menuliskan dasar acuan perundang-undangan yang
dijadikan acuan penyusunan SPO
• Menuliskan nomor regulasi RS yang dijadikan acuan dalam
penyusunan SPO
• Menuliskan pokok-pokok kalimat kebijakan yang menjadi
acuan dalam penyusunan SPO
Penulisan Kolom Kebijakan dengan
Dasar Hukum Perundang-Undangan
Penulisan Kolom
Kebijakan dengan
Penulisan Judul
Regulasi RS
Penulisan kolom kebijakan seperti
ini mengandung konsekuensi
bilamana peraturan RS yg dijadikan
acuan mengalami perubahan,
maka seluruh SPO yang mengacu
padanya juga mesti ikut direvisi
Penulisan Kolom
Kebijakan
dengan Kalimat
Policy/Kebijakan
Kolom kebijakan seperti ini
mengakomodir bilamana dalam
penulisan SPO dibutuhkan
ketentuan-ketentuan yang mesti
diperhatikan berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan dalam SPO
tersebut
Penulisan Kalimat SPO yang Baik
• Harus jelas siapa yang melakukan apa, dimana/kapan
• Sebisa mungkin menghindari kalimat majemuk
• Menggunakan bahasa yang dipahami oleh pengguna
SPO
• Kalimat harus ringkas, jelas, tidak ambigu
• Setiap kalimat prosedur harus merupakan urutan
langkah demi langkah
Indikator Kalimat SPO yg Baik
• Bila di uji coba dilaksanakan dengan hanya mengikuti
langkah demi langkah pada SPO, seluruh rangkaian
kegiatan terlaksana dengan benar
• Bila dibaca oleh orang yang tidak pernah melakukan
kegiatan tersebut, maka orang itu bisa melaksanakan
sama persis seperti yang dilakukan oleh orang yang
sering melaksanakannya
Bentuk Kesalahan Paling Banyak
dalam Penulisan SPO
• Urutan-urutan pengerjaannya tidak urut
• Terselip kalimat yang tidak merupakan urut-urutan
kegiatan
• Tumpang tindih dengan SPO lain (beda SPO, mengatur
hal yang sama)
Apakah SPO di Bawah ini Benar?
1. Perawat melakukan hand hygiene sesuai prosedur yg telah
ditetapkan
2. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien
3. Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan
4. Identifikasi pasien dilakukan dengan menanyakan nama
lengkap pasien dan salah satu dari tanggal lahir atau
alamat pasien, dan mesti dicocokkan dengan gelang
pasien
5. Perawat menyampaikan maksud kedatangan dan tujuan
dari tindakan yang akan dilakukan
6. Dst…
Apakah SPO di Bawah ini Benar?
1. Perawat melakukan hand hygiene sesuai prosedur yg telah
ditetapkan
2. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien
3. Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan
4. Identifikasi pasien dilakukan dengan menanyakan nama
lengkap pasien dan salah satu dari tanggal lahir atau
alamat pasien, dan mesti dicocokkan dengan gelang
pasien
5. Perawat menyampaikan maksud kedatangan dan tujuan
dari tindakan yang akan dilakukan
6. Dst…
Kalimat nomor 4 bukan merupakan urutan kegiatan, namun
merupakan kebijakan terkait pelaksanaan identifikasi pasien
Apakah SPO di Bawah ini Benar?
1. Analis lab membaca hasil pemeriksaan dan menemukan hasil kritis
2. Analis lab menghubungi perawat yang merawat pasien melalui telepon
antar unit
3. Analis lab menyampaikan hasil kritis pemeriksaan
4. Perawat menulis hasil kritis pemeriksaan di rekam medis
5. Perawat ketika menerima informasi dari laboratorium, melakukan tulis-baca-
konfirmasi
6. Perawat melaporkan hasil kritis kepada DPJP melalui telepon
7. SBAR digunakan untuk melaporkan hasil kritis
Apakah SPO di Bawah ini Benar?
1. Analis lab membaca hasil pemeriksaan dan menemukan hasil kritis
2. Analis lab menghubungi perawat yang merawat pasien melalui telepon
antar unit
3. Analis lab menyampaikan hasil kritis pemeriksaan
4. Perawat menulis hasil kritis pemeriksaan di rekam medis
5. Perawat ketika menerima informasi dari laboratorium, melakukan tulis-baca-
konfirmasi
6. Perawat melaporkan hasil kritis kepada DPJP melalui telepon
7. SBAR digunakan dalam berkomunikasi lisan untuk melaporkan hasil kritis
SELESAI
Pengelolaan SPO
MRMIK 3 Tata naskah mengatur:
a) Peninjauan dan persetujuan semua dokumen oleh pihak yang
berwenang sebelum diterbitkan
b) Proses dan frekuensi peninjauan dokumen serta persetujuan
berkelanjutan
c) Pengendalian untuk memastikan bahwa hanya dokumen versi
terbaru/terkini dan relevan yang tersedia
d) Bagaimana mengidentifikasi adanya perubahan dalam
dokumen
e) Pemeliharaan identitas dan keterbacaan dokumen
f) Proses pengelolaan dokumen yang berasal dari luar rumah
sakit
g) Penyimpanan dokumen lama yang sudah tidak terpakai
(obsolete) setidaknya selama waktu yang ditentukan oleh
peraturan perundangan, sekaligus memastikan bahwa
dokumen tersebut tidak akan salah digunakan
h) Identifikasi dan pelacakan semua dokumen yang beredar
(misalnya, diidentifikasi berdasarkan judul, tanggal terbit, edisi
dan/atau tanggal revisi terbaru, jumlah halaman, dan nama
orang yang mensahkan pada saat penerbitan dan revisi
dan/atau meninjau dokumen tersebut)
Pengelolaan SPO
• Proses penyusunan oleh tim
• Ada proses review oleh para pimpinan terkait
• Pengelolaan terpusat di sekretariat RS, bukan di masing-
masing unit
• Sekretariat mengendalikan
• Penomoran
• Distribusi dokumen
• Penyimpanan dokumen asli
• Penarikan dokumen
• Memastikan hanya dokumen terkini yang beredar
Penomoran SPO
SPO Hand Hygiene
SPO Hand Hygiene
Dinomori terpusat:
“123/SPO/RS-ABC/X/2020” Dinomori sesuai unit
“123/SPO/IGD/RS-ABC/X/2020”
Lalu suatu saat ada revisi terkait hand hygiene “442/SPO/RANAP/RS-ABC/X/2020”
karena ada rekomendasi baru dari WHO, maka SPO “034/SPO/SECURITY/RS-ABC/X/2020”
Hand Hygiene yg lama dicabut dan diganti dengan
SPO baru, dan mendapatkan nomor baru VS “238/SPO/ICU/RS-ABC/X/2020”
Dst sesuai jumlah unit yang ada SPO hand hygiene
Lalu SPO yg lama yg dahulu didistribusikan ke unit- Maka harus mengubah sejumlah besar SPO dan
unit sesuai yg tertera di kolom “Unit Terkait” ditarik, sangat merepotkan
dan diganti SPO yang baru
Fasilitas