Anda di halaman 1dari 51

KEJAKSAAN NEGERI CIAMIS

Peran Kejaksaan dalam


Mendukung Ketahanan Ekonomi
yang Tangguh dan
Berkelanjutan

OLEH: ERNY VERONICA MARAMBA, S.H., M.HUM.


CIAMIS, 23 MEI 2022
1. Nama lengkap : Erny Veronica Maramba, SH., M.Hum.
2. Pendidikan Terakhir : Program S2 Ilmu Hukum Univ. Diponegoro
3. Pekerjaan:
• Kajari Ciamis Maret 2022 s.d sekarang
• Kajari Luwu Oktober 2019 s.d Maret 2022
• Kabag TU Kejati DKI Jakarta: Maret 2018 s.d Oktober 2019;
• Satsus/Satgassus TP3TPK Direktorat Penuntutan pada JAMPIDSUS
Kejagung RI: 2010 s.d Maret 2018;
• Mengajar pada Badiklat Kejaksaan RI dengan mata pelajaran a.l:
 Upaya Hukum Pidana;
 Tindak Pidana Asal dan TPPU;
 Tindak Pidana Korupsi & Korelasinya TP. Perbankan
 Kejahatan Korporasi.
• Mengikuti short course Australia Award Indonesia “Corruption Eradication”
tahun 2016 di University of Oueensland & University of Australia, 2

Canberra.
3
TEMA PEMBANGUNAN PRIORITAS NASIONAL
TAHUN 2022:
PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI
STRUKTURAL
Dasar Hukum  PERPRES No. 85/2021 tgl 09092021 jo
PERPRES No. 115/2021 tgl 31122021 harus dipedomani o/
K/L/I/Pemda;
Sebelumnya: PP No. 23/2020 jo PP No. 43/2020 tentang 4

penanganan covid dan Program PEN;


PEMBANGUNAN NASIONAL
Merujuk pada:
• UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005 - 2025
• Perpres No. 59/2017  Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional
Berkelanjutan (SDGs = Sustainable Development Goals) Nasional  2015 s.d 2030
• Perpres No. 18 Tahun 2020 ttg RPJMN 2020 – 2024
• RPJPN  RPJMN  RPJMD  RPJMDes

menuju Indonesia Emas 2045  mjd negara maju dan salah satu 5 kekuatan
ekonomi dunia dengan kualitas manusia yang unggul  setelah baby booming,
penduduk usia produktif sbg generasi emas  puncak bonus demografi @
2030  pd thn 2045 sekitar 223 juta atau 70% dari perkiraan total popolasi
5

319 jiwa
7 (TUJUH) PRIORITAS NASIONAL PEMBANGUNAN (PERPRES NO. 18/2020

1.memperkuat ketahanan ekonomi 5.memperkuat infrastruktur untuk


untuk pertumbuhan yang mendukung pengembangan
berkualitas dan berkeadilan; ekonomi dan pelayanan dasar;
2.mengembangkan wilayah untuk 6.membangun lingkungan hidup,
mengurangi kesenjangan dan menjamin meningkatkan ketahanan bencana dan
perubahan iklim;
pemerataan;
7.memperkuat stabilitas
3.meningkatkan SDM berkualitas dan
Polhukhankam dan transformasi
berdaya saing;
pelayanan publik.
4.revolusi mental dan pembangunan 6

kebudayaan,
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals-SDGs) ditetapkan pada Sidang
Umum PBB Tahun 2015  3 prinsip utama :
universal – integrasi – inklusif ;

target  untuk Tahun 2030 yang merupakan


komitmen global dan nasional dalam upaya utk
menyejahterakan masyarakat.
pilar ke-1  SOSIAL ; pilar ke-2  EKONOMI ; pilar ke-3  LINGKUNGAN ;
ke-4  Pembangunan HUKUM dan Tata Kelola dengan tujuan ke-16 yaitu 7

Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh.


PERAN KEJAKSAAN DALAM MENDUKUNG PRIORITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL
Instruksi JA Nomor B-160/A/SUJA/08/2021 tentang Akselerasi Program Vaksinasi
serta Penyaluran Bantuan Sosial;
Program kerja prioritas Kejaksaan RI:
2021: poin 1) pendampingan dan pengamanan PEN dalam rangka percepatan
pembangunan nasional;
Tahun 2022: poin 1) laksanakan penegakan hukum integral yang menempatkan
kebijakan penegakan hukum dan kebijakan kriminal sebagai satu kesatuan
dalam Kebijakan Pembangunan Nasional;
poin 6) Tingkatkan kepercayaan publik melalui peningkatan kinerja dan strategi 8

komunikasi hukum yang adaptif, inovatif dan kolaboratif.


KEJAKSAAN RI TERHADAP MAFIA PELABUHAN DAN BANDAR UDARA

SE Jaksa Agung No. 17 Th 2021 tentang


Pemberantasan Mafia Pelabuhan dan Bandar Udara
Yang berpotensi menghambat investasi & lalu lintas
perdagangan baik DN & LN melalui ekspor impor
Berindikasi TIPIKOR, TP. PERPAJAKAN, CUKAI &
KEPABEANAN dan/atau TIPIDUM

9
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2021
▪ Dalam pemulihan aset, Kejaksaan
Kejaksaan adalah Lembaga berwenang melakukan kegiatan
pemerintahan yang penelusuran, perampasan,
fungsinya berkaitan dengan pengembalian aset perolehan Tipid
dan aset lainnya kepada negara,
kekuasaan kehakiman yang
korban, atau yang berhak.
melaksanakan kekuasaan
negara di bidang
▪ Menciptakan kondisi yang
penuntutan serta
mendukung & mengamankan
kewenangan lain
pelaksanaan pembangunan
berdasarkan UU 10
PROGRAM UNGGULAN KEJAKSAAN

11
PERANAN KEJAKSAAN DALAM MENDUKUNG
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UNTUK 12
TRANSFORMASI EKONOMI YANG INKLUSIF DAN
BERKELANJUTAN
DI SOLO TANGGAL 23 S.D 25 MEI 2022
PRIORITAS PENGGUNAAN DD TAHUN 2022

• SDGs Desa  ada 18 tujuan pembangunan Berkelanjutan Desa 


RPJMDes  RKP Desa  APBDesa`
• Permendesa PDTT No. 7/2021, Ps. 5 ayat (2) sesuai kewenangan desa:
1)PEN  s.d 40% BLT; Pemberdayaan BUM Desa; 2) Program
Prioritas Nasional; 3) mitigasi dan bencana alam dan non alam
• Permendesa PDTT RI No 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran, Pendataan,
dan Pemeringkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan
Barang dan/ atau Jasa BUM Desa/ BUM Desa Bersama. 13
BUM DESA  MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA

• Badan hukum/korporasi  mengelola usaha, memanfaatkan aset,


mengembangkan investasi & produktifitas, menyediakan jasa
layanan dll  se-besar2nya kesejahteraan masy desa
• di bidang ekonomi dan layanan umum;
• Pengelolaannya sebagai BUM Desa yang Sehat;
• PENTING  laporan per-tg.jwb-an operasional (tahunan)  jika
rugi MUSDES memutuskan penutupan kerugian BUM Desa

14
BUM DESA  MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA

• Badan hukum/korporasi  mengelola usaha, memanfaatkan aset,


mengembangkan investasi & produktifitas, menyediakan jasa
layanan dll  se-besar2nya kesejahteraan masy desa
• di bidang ekonomi dan layanan umum;
• Pengelolaannya sebagai BUM Desa yang Sehat;
• PENTING  laporan per-tg.jwb-an operasional (tahunan)  jika
rugi MUSDES memutuskan penutupan kerugian BUM Desa

15
BUM DESA

• Modal  1. penyertaan modal Desa (DD), masyarakat desa (badan


hukum/bukan; orang per orang; gabungan orang dari Desa / desa2 setempat
• Pengelolaannya sebagai BUM Desa yang Sehat;
• PENTING  laporan per-tg.jwb-an operasional (tahunan)  jika rugi
MUSDES memutuskan penutupan kerugian BUM Desa
• RUGI ?? Pastikan karena akibat BJR (business judgement rule) yaitu
doktrin pada sistem hukum anglo saxon yang memberi imunitas
kepada Pengurus bhw kerugian usaha-nya adalah murni karena risiko
bisnis bukan karena tidak adanya prudential principle atau adanya
mens rea (niat Jahat) untuk keuntungan pribadi
16
BUM DESA = KORPORASI
Pengertian korporasi menurut PERJA N O . PER-028/A/JA/2014 Kriteria
perbuatan dalam penanganan perkara pidana dengan subjek hukum
korporasi a.l:
Segala bentuk perbuatan yang didasarkan pada keputusan Pengurus
Korporasi yang melakukan maupun turut serta melakukan;
Segala bentuk perbuatan baik berbuat atau tidak berbuat yang
dilakukan o/ seseorang untuk kepentingan korporasi;
Sgla bentuk bentuk perbuatan dalam rangka melaksanakan kegiatan
usaha se-hari2 korporasi; sgla bentuk bentuk perbuatan yang
menguntungkan korporasi.

17
P E R M A NO. 13/2016
Menilai kesalahan korporasi:
1.korporasi dapat mem/oleh keuntungan atau manfaat dari
tindak pidana tersebut atau tindak pidana tersebut
dilakukan untuk kepentingan Korporasi;
2.Korporasi membiarkan terjadinya tindak pidana; atau
3.Korporasi tidak melakukan langkah-langkah yang
diperlukan
untuk melakukan pencegahan, mencegah dampak yang
lebih
besar dan memastikan kepatahuan terhadap ketentuan
hukum yang berlaku guna menghindari terjadinya tindak
pidana. 18
PEMERINTAHAN DESA

▪ Mendorong partisipasi ▪ Meningkatkan pelayanan


masyarakat Desa untuk publik bagi warga
pengembangan potensi dan masyarakat Desa
Aset Desa; ▪ Memperkuat masyarakat
▪ PEMDES yang profesional, Desa sebagai subjek
efisien dan efektif, terbuka, pembangunan.
serta bertanggungjawab. 19
PEMDES TUNDUK PADA KIP

▪ Akuntabilitas Kinerja adl Keikut-sertaan masy dlm


sistem pertanggung-jawaban proses pengidentifikasian
atas pemberian amanah; masalah & potensi yg ada di
▪ Mengedepankan outcome; masyarakat;
▪ Mem/tanggungjawaban Partisipasi masyarakat untuk
kualitas proses  mekanisme ikut serta menilai
perencanaan, sistem pertanggung-jawaban
pengukuran s.d evaluasi. kinerja Pemerintah.
20
TAGLINE HUKUM

KENALI HUKUM, JAUHI


HUKUMAN
Keuangan Negara >< Kerugian Negara
Keuangan Negara:
• Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang;
• Serta segala sesuatu baik uang maupun barang yang dapat dijadikan milik
negara;
• Berhubung dengan pelaksanaan hak & kewajiban tsb.
Kerugian negara (Pasal 1 angka 22 UU No. 1/2014):
• Kekurangan uang, surat berharga, dan barang;

• Yang nyata dan pasti jumlahnya ;


• Sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
22
KERUGIAN KEUANGAN NEGARA

Administratif Perdata Pidana

23
PENGERTIAN KORUPSI
• Asal kata : corruptio atau • KBBI: penyelewengan atau
corruptus (Latin); corruption penyalahgunaan uang negara
atau corrupt (Inggris); (perusahaan dsb.) untuk
keuntungan pribadi atau
• Arti harfiah  kebusukan,
orang lain;
keburukan, kebejatan, ketidak-
• -- waktu adalah penggunaan
jujuran, dapat disuap, tidak
waktu dinas (bekerja) untuk
bermoral, penyimpangan dari
urusan pribadi;
kesucian (The Lexicon Webster
• Mengorupsi >>
Dictionary).
menyelewengkan atau
menggelapkan (uang dsb.) 24
Encyclopedia Americana  korupsi adl suatu hal yang
buruk dengan beragam artinya, bervariasi menurut waktu,
tempat, dan bangsa.
▸ Buku ‘the Sociology of Corruption’  memasukkan
“nepotisme” dalam kelompok korupsi, dalam
klasifikasinya (memasang keluarga atau teman pada
posisi pemerintahan tanpa memenuhi persyaratan
untuk itu);
▸ Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) 25
PERKARA PIDANA

▪ Buper (bukti permulaan) yang cukup ▪ Ada kesengajaan  sengaja


▪ Mengumpulkan bukti2 untuk membuat sbg MAKSUD; sengaja sbg
terang peristiwanya & menemukan TSK
SADAR KEPASTIAN; sengaja
▪ Membuktikan sikap batin pelaku, mens
sbg SADAR KEMUNGKINAN
rea
▪ Ada willen en wetten
▪ Tidak bergantung pd keterangan pelaku,
tp bds actus reus/rangkaian perbuatan (menghendaki perbuatan yang
pelaku yg dinilai ber-ssi-an dengan dilakukan) & (mengetahui
peraturan yang dilanggar perbuatan dan akibat dari
perbuatan)
26
PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI

▸ Setiap orang: orang perseorangan or korporasi.


Misalnya:
 Pegawai Negeri
 Penyelenggara Negara
 siapa saja yang melakukan PMH/kesengajaan yang
tidak mempunyai alasan pembenar & alasan pemaaf;
27
MENGENAL PERATURAN TENTANG
KORUPSI
Bagian inti (bestanddelen) Pasal 3:
Bagian inti (bestanddelen) Pasal  dengan tujuan menguntungkan diri
2 ayat 1: sendiri atau orang lain atau suatu
• melawan hukum; korporasi;

• memperkaya diri sendiri atau  menyalahgunakan kewenangan,


orang lain atau suatu kesempatan, atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau
korporasi;
kedudukan;
• dapat merugikan keuangan
 yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian
negara atau perekonomian negara. 28

negara.
DELIK-DELIK KORUPSI

▸ Delik suap aktif > Psl 5 ay (1); Psl 6; Psl 13;


▸ Delik suap pasif > Psl 5 ay (2); Psl 6 ay (2); Psl 12 hrf a, b, c, d

▸ Gratifikasi > Psl 12B


▸ Kelompok delik pemerasan dalam jabatan > Psl 12 huruf e
▸ Kelompok delik penggelapan dalam jabatan > Psl 8, Psl 9, Psl 10
▸ Kelompok delik yang berkaitan dengan pemborongan, rekanan > Psl 7, Psl 12
hrf i
29
TINDAK PIDANA KORUPSI MENERIMA GRATIFIKASI (12B):
▸ Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dianggap pemberian suap
▸ Apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya:
▸ > Rp. 10 juta  bukti bukan suap o/ penerima
▸ < Rp. 10 juta  bukti sbg suap o/ PU
▸ Ancaman pidana  pidana penjara: seumur hidup; min 4 thn; max
20 tahun
30
▸ Pengecualian pd Ps. 12 C:
▸ bila terima > Rp. 10 juta dilaporkan kepada KPK dalam
jangka waktu 30 hari, Ps. 12B ayat (1) tidak berlaku;
▸ Gratifikasi sbg pemberian dalam arti luas  pemberian
uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas lainnya; diterima di dalam
negeri atau LN;

31
KORUPSI BENTURAN KEPENTINGAN DALAM PENGADAAN
(Ps. 12 huruf i):
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ dengan sengaja
▸ baik langsung maupun tidak langsung turut serta dalam
pemborongan, pengadaan, atau persewaan,
▸ yang pada saat dilakukan perbuatan, u/ seluruh atau sebagian
ditugaskan untuk mengurus / mengawasinya;
▸ ancaman pidana  min 4 thn; max 20 thn
32
Pengertian turut serta  PN/PN mengambil bagian dalam
kegiatan pemborongan, pengadaan, atau persewaan dengan
mengambil keuntungan pribadi :
▸ memasukkan sebagian modal;
▸ memasukkan orang lain baik keluarganya atau tidak ke
dalam usaha pemborongan;
▸ Memberi kemudahan dengan mendapatkan imbalan;

33
Ps. 12 huruf i :
▸ Makna keuntungan yang di/oleh  tidak mensyaratkan adanya
kerugian negara;
▸ Meskipun PN/PN memasukkan sebagian modalnya, tetapi
seharusnya keuntungan diperoleh dengan cara tidak merugikan
keuangan negara / perekonomian negara;
▸ berorientasi pada pencegahan benturan kepentingan dalam
pengadaan:

34
▸ Makna keterlibatan langsung  pelaku baik fisik atau dalam
bentuk penyertaan modal  pelaku mem/oleh keuntungan pribadi
dari modal yang dimasukkan
▸ Keterlibatan tidak langsung  berbuat sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu yang mem/mudah terlaksananya kegiatan pengadaan cs.
dimana pelaku mendapat keuntungan pribadi mis. mem/mudah
pemberian izin, meniadakan kewajiban2 tertentu atau
mengistimewakan orang2 tertentu utk mendapatkan pengadaan cs.

35
Pasal 12 huruf a:
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ Menerima hadiah atau janji;
▸ Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji
tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
kewajibannya;
▸ Ancaman pidana: penjara seumur hidup; min 4 th & max 20 tahun

36
Ps. 12 huruf a :
▸ suap aktif atau suap pasif?
▸ Melakukan perbuatannya sebelum atau setelah penerimaan
sesuatu/janji?
▸ pro parte dolus pro parte culpa;
▸ Menggerakkan  pelaku mempengaruhi kehendak PN/PN agar
kehendak mereka terbentuk sesuai dengan apa yang diinginkan
/dimaksudkan oleh yg menggerakkan

37
▸ Pasal 12 huruf B:
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ Menerima hadiah
▸ Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut
diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan
atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya;
▸ Ancaman pidana : penjara seumur hidup; min 4 thn & max 20 thn

38
Pasal 12 huruf b:
 Suap pasif atau aktif?
 Penerimaan hadiah apakah sebelum atau sesudah melakukan
perbuatan?;
 Hadiah baru akan diberikan jika PN/PN melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya;
 Harus sdh terwujud sebelum hadiah tersebut diberikan oleh pelaku
dan diterima o/ PN/PN

39
▸ PEMERASAN DALAM JABATAN (Ps. 12 huruf e):
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ Dengan maksud
▸ menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang
memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;
▸ Ancaman pidana : penjara seumur hidup; min 4 thn & max 20 thn.

40
▸ Ps. 12 huruf e:
▸ Subjek pelaku  PN/PN
▸ Unsur objektif  perbuatan “menyalahgunakan kekuasaan” harus
dihubungkan dengan perbuatan “memaksa” karena timbulnya
perbuatan memaksa disebabkan o/ penyelahgunaan kekuasaan
PN/PN
▸ Memaksa  perbuatan PN/PN dengan menekan kehendak kepada
orang lain yang bertentangan dengan kehendak orang yang
ditekan itu sendiri  shg orang yang ditekan menuruti kemauan
PN/PN 41
▸ Pasal 12 huruf e:
▸ Paksaan berkaitan dengan Tindakan orang yang dipaksa
melakukan sesuatu berupa memberi sesuatu cs
▸ selesainya delik bukan terletak pada selesainya memaksa dengan
menyalahgunakan kekuasaannya itu, tetapi apakah dari perbuatan
memaksa dengan menyalahgunakan kekuasaannya itu, membuat
orang yang dipaksa telah melakukan perbuatan spt memberi
sesuatu cs

42
KETENTUAN DALAM UU PTPK
▸ Ps. 4  Pengembalian kerugian KN tidak menghapuskan pidana;
▸ Ps.15  Percobaan, pembantuan atau permufakatan jahat melakukan TPK  pidana yg
sama sbg pelaku TPK;
▸ Ps. 18 Pidana tambahan:
 hrf a) perampasan barang bergerak/tdk bergerak;
 hrf. b) pembayaran uang pengganti;
 hrf. c) penutupan seluruh/sebagian perusahaan max 1 thn;
 hrf. d) pencabutan seluruh/sebgn hak2 tertentu; penghapusan seluruh/sebgn
keuntungan tertentu yg tlh/dpt diberikan oleh Pemerintah kpd terpidana

43
CORRUPTION ERADICATION
START WITH

PREVENTION
NASIHAT HUKUM

• UBI SOCIETAS IBI IUS = DIMANA ADA


MASYARAKAT, DISITU ADA HUKUM
• PRESUMPTIO IURES DE IURE = SEMUA ORANG
DIANGGAP TAHU HUKUM
• IGNORANTIA JURIS NON EXCUSAT =
KETIDAKTAHUAN HUKUM TIDAK BISA
DIJADIKAN ALASAN
46
47
48
49
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

51

Anda mungkin juga menyukai