Canberra.
3
TEMA PEMBANGUNAN PRIORITAS NASIONAL
TAHUN 2022:
PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI
STRUKTURAL
Dasar Hukum PERPRES No. 85/2021 tgl 09092021 jo
PERPRES No. 115/2021 tgl 31122021 harus dipedomani o/
K/L/I/Pemda;
Sebelumnya: PP No. 23/2020 jo PP No. 43/2020 tentang 4
menuju Indonesia Emas 2045 mjd negara maju dan salah satu 5 kekuatan
ekonomi dunia dengan kualitas manusia yang unggul setelah baby booming,
penduduk usia produktif sbg generasi emas puncak bonus demografi @
2030 pd thn 2045 sekitar 223 juta atau 70% dari perkiraan total popolasi
5
319 jiwa
7 (TUJUH) PRIORITAS NASIONAL PEMBANGUNAN (PERPRES NO. 18/2020
kebudayaan,
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals-SDGs) ditetapkan pada Sidang
Umum PBB Tahun 2015 3 prinsip utama :
universal – integrasi – inklusif ;
9
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2021
▪ Dalam pemulihan aset, Kejaksaan
Kejaksaan adalah Lembaga berwenang melakukan kegiatan
pemerintahan yang penelusuran, perampasan,
fungsinya berkaitan dengan pengembalian aset perolehan Tipid
dan aset lainnya kepada negara,
kekuasaan kehakiman yang
korban, atau yang berhak.
melaksanakan kekuasaan
negara di bidang
▪ Menciptakan kondisi yang
penuntutan serta
mendukung & mengamankan
kewenangan lain
pelaksanaan pembangunan
berdasarkan UU 10
PROGRAM UNGGULAN KEJAKSAAN
11
PERANAN KEJAKSAAN DALAM MENDUKUNG
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UNTUK 12
TRANSFORMASI EKONOMI YANG INKLUSIF DAN
BERKELANJUTAN
DI SOLO TANGGAL 23 S.D 25 MEI 2022
PRIORITAS PENGGUNAAN DD TAHUN 2022
14
BUM DESA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA
15
BUM DESA
17
P E R M A NO. 13/2016
Menilai kesalahan korporasi:
1.korporasi dapat mem/oleh keuntungan atau manfaat dari
tindak pidana tersebut atau tindak pidana tersebut
dilakukan untuk kepentingan Korporasi;
2.Korporasi membiarkan terjadinya tindak pidana; atau
3.Korporasi tidak melakukan langkah-langkah yang
diperlukan
untuk melakukan pencegahan, mencegah dampak yang
lebih
besar dan memastikan kepatahuan terhadap ketentuan
hukum yang berlaku guna menghindari terjadinya tindak
pidana. 18
PEMERINTAHAN DESA
23
PENGERTIAN KORUPSI
• Asal kata : corruptio atau • KBBI: penyelewengan atau
corruptus (Latin); corruption penyalahgunaan uang negara
atau corrupt (Inggris); (perusahaan dsb.) untuk
keuntungan pribadi atau
• Arti harfiah kebusukan,
orang lain;
keburukan, kebejatan, ketidak-
• -- waktu adalah penggunaan
jujuran, dapat disuap, tidak
waktu dinas (bekerja) untuk
bermoral, penyimpangan dari
urusan pribadi;
kesucian (The Lexicon Webster
• Mengorupsi >>
Dictionary).
menyelewengkan atau
menggelapkan (uang dsb.) 24
Encyclopedia Americana korupsi adl suatu hal yang
buruk dengan beragam artinya, bervariasi menurut waktu,
tempat, dan bangsa.
▸ Buku ‘the Sociology of Corruption’ memasukkan
“nepotisme” dalam kelompok korupsi, dalam
klasifikasinya (memasang keluarga atau teman pada
posisi pemerintahan tanpa memenuhi persyaratan
untuk itu);
▸ Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) 25
PERKARA PIDANA
negara.
DELIK-DELIK KORUPSI
31
KORUPSI BENTURAN KEPENTINGAN DALAM PENGADAAN
(Ps. 12 huruf i):
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ dengan sengaja
▸ baik langsung maupun tidak langsung turut serta dalam
pemborongan, pengadaan, atau persewaan,
▸ yang pada saat dilakukan perbuatan, u/ seluruh atau sebagian
ditugaskan untuk mengurus / mengawasinya;
▸ ancaman pidana min 4 thn; max 20 thn
32
Pengertian turut serta PN/PN mengambil bagian dalam
kegiatan pemborongan, pengadaan, atau persewaan dengan
mengambil keuntungan pribadi :
▸ memasukkan sebagian modal;
▸ memasukkan orang lain baik keluarganya atau tidak ke
dalam usaha pemborongan;
▸ Memberi kemudahan dengan mendapatkan imbalan;
33
Ps. 12 huruf i :
▸ Makna keuntungan yang di/oleh tidak mensyaratkan adanya
kerugian negara;
▸ Meskipun PN/PN memasukkan sebagian modalnya, tetapi
seharusnya keuntungan diperoleh dengan cara tidak merugikan
keuangan negara / perekonomian negara;
▸ berorientasi pada pencegahan benturan kepentingan dalam
pengadaan:
34
▸ Makna keterlibatan langsung pelaku baik fisik atau dalam
bentuk penyertaan modal pelaku mem/oleh keuntungan pribadi
dari modal yang dimasukkan
▸ Keterlibatan tidak langsung berbuat sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu yang mem/mudah terlaksananya kegiatan pengadaan cs.
dimana pelaku mendapat keuntungan pribadi mis. mem/mudah
pemberian izin, meniadakan kewajiban2 tertentu atau
mengistimewakan orang2 tertentu utk mendapatkan pengadaan cs.
35
Pasal 12 huruf a:
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ Menerima hadiah atau janji;
▸ Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji
tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
kewajibannya;
▸ Ancaman pidana: penjara seumur hidup; min 4 th & max 20 tahun
36
Ps. 12 huruf a :
▸ suap aktif atau suap pasif?
▸ Melakukan perbuatannya sebelum atau setelah penerimaan
sesuatu/janji?
▸ pro parte dolus pro parte culpa;
▸ Menggerakkan pelaku mempengaruhi kehendak PN/PN agar
kehendak mereka terbentuk sesuai dengan apa yang diinginkan
/dimaksudkan oleh yg menggerakkan
37
▸ Pasal 12 huruf B:
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ Menerima hadiah
▸ Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut
diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan
atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya;
▸ Ancaman pidana : penjara seumur hidup; min 4 thn & max 20 thn
38
Pasal 12 huruf b:
Suap pasif atau aktif?
Penerimaan hadiah apakah sebelum atau sesudah melakukan
perbuatan?;
Hadiah baru akan diberikan jika PN/PN melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya;
Harus sdh terwujud sebelum hadiah tersebut diberikan oleh pelaku
dan diterima o/ PN/PN
39
▸ PEMERASAN DALAM JABATAN (Ps. 12 huruf e):
▸ Pegawai negeri atau penyelenggara negara
▸ Dengan maksud
▸ menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang
memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;
▸ Ancaman pidana : penjara seumur hidup; min 4 thn & max 20 thn.
40
▸ Ps. 12 huruf e:
▸ Subjek pelaku PN/PN
▸ Unsur objektif perbuatan “menyalahgunakan kekuasaan” harus
dihubungkan dengan perbuatan “memaksa” karena timbulnya
perbuatan memaksa disebabkan o/ penyelahgunaan kekuasaan
PN/PN
▸ Memaksa perbuatan PN/PN dengan menekan kehendak kepada
orang lain yang bertentangan dengan kehendak orang yang
ditekan itu sendiri shg orang yang ditekan menuruti kemauan
PN/PN 41
▸ Pasal 12 huruf e:
▸ Paksaan berkaitan dengan Tindakan orang yang dipaksa
melakukan sesuatu berupa memberi sesuatu cs
▸ selesainya delik bukan terletak pada selesainya memaksa dengan
menyalahgunakan kekuasaannya itu, tetapi apakah dari perbuatan
memaksa dengan menyalahgunakan kekuasaannya itu, membuat
orang yang dipaksa telah melakukan perbuatan spt memberi
sesuatu cs
42
KETENTUAN DALAM UU PTPK
▸ Ps. 4 Pengembalian kerugian KN tidak menghapuskan pidana;
▸ Ps.15 Percobaan, pembantuan atau permufakatan jahat melakukan TPK pidana yg
sama sbg pelaku TPK;
▸ Ps. 18 Pidana tambahan:
hrf a) perampasan barang bergerak/tdk bergerak;
hrf. b) pembayaran uang pengganti;
hrf. c) penutupan seluruh/sebagian perusahaan max 1 thn;
hrf. d) pencabutan seluruh/sebgn hak2 tertentu; penghapusan seluruh/sebgn
keuntungan tertentu yg tlh/dpt diberikan oleh Pemerintah kpd terpidana
43
CORRUPTION ERADICATION
START WITH
PREVENTION
NASIHAT HUKUM
51