Anda di halaman 1dari 10

//PRESENTASI//

KELOMPOK
6
Anggota :

• Dimas Ardiyansah Purwonegoro (2108010126)


• Alfian Tri Pamuji (2108010130)
• Wikrisna Saputra (2108010136)
• Aditiya Nur Prasetio (2108010143)
• Ivan Fakhri Waluyo Putra (2108010144)
PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHASA DALAM GRUP WA
MAHASISWA YANG ADA DOSENNYA DAN YANG TIDAK
ADA
HAKIKAT
BAHASA

Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi sangat penting bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari
manusia yang mampu membedakan dari makhluk lainnya. Ilmu yang mempelajari bahasa adalah linguistik. Untuk itu
bahasa tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena sebagai alat penopang aktivitas di dalam bermasyarakat. Di
dalam berbahasa tersebut ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor linguistik serta faktor non linguistik diantaranya
faktor sosial, karena bahasa tidak dapat dipisahkan oleh pengguna bahasa, dan tidak dapat diingkari bahwa bahasa
merupakan bagian dari suatu sistem sosial.
MEDIA
SOSIAL
• Pengertian Media Sosial Media sosial adalah sebuah sarana yang dibuat untuk memudahkan interaksi sosial dan
komunikasi dua arah. Dengan semua kemudahan yang diberikan oleh media sosial ini, penyebaran informasi dari satu
individu ke individu lain menjadi sangat mudah (Paramitha, 2011).
• Menurut Evans (2008), media sosial selalu berubah dari waktu ke waktu sehingga memungkinkan seseorang dapat
menjadi kedua pihak, yaitu penerima informasi dan juga penyebar informasi.
• Media sosial merupakan salah satu tempat membangun citra diri seseorang di depan orang lain. Pembangunan
popularitas dan eksistensi diri inilah yang menghasilkan kepuasan tersendiri bagi kebanyakan orang (Puntoadi, 2011).
• Selain itu, media sosial juga merupakan sarana yang sangat tepat untuk pemasaran. Segala kemudahan mengakses ke
berbagai penjuru tempat hanya dengan melalui berbagai jenis gadget memudahkan pemasar untuk berkomunikasi dan
lebih dekat dengan kosumen. Segala kenyamanan yang bisa didapatkan melalui media sosial inilah yang memicu
perkembangan pesat pemakaiannya (Puntoadi, 2011).
WhatsApp

WhatsApp Messenger adalah aplikasi gratis untuk pengiriman pesan yang


tersedia untuk Android dan ponsel cerdas lainnya. WhatsApp menggunakan
koneksi Internet telepon (4G/3G/2G/EDGE atau Wi-Fi, jika tersedia) untuk
mengirim pesan dan menelepon teman atau keluarga. WhatsApp dapat
digunakan untuk mengirim dan menerima pesan, panggilan, foto, video,
dokumen, dan pesan suara.
PEMBAHASAN

Sekarang ini tidak dipungkiri adanya mahasiswa Farmasi UMP menggunakan bahasa non
baku di dalam grup tanpa dosen. Penyebab kurang mampunya mahasiswa berbahasa yang
baik di WhatsApp karena tidak ada kemauan mengetahui cara berbahasa yang baik dan
benar. Mahasiswa sangat mencampuradukkan bahasa ketika mengirimkan WhatsApp
kepada mahasiswa pengguna telepon seluler. Sebagai contoh, pesan WhatsApp yang sering
kita jumpai adalah ‘Aku lagi otw’. Padahal pemakaian otw (on the way) dapat diganti
menjadi “di jalan‟ sehingga kalimat tersebut dapat diubah menjadi “Aku lagi di jalan‟.
Kemudian penggunaan huruf “P” untuk memulai suatu obrolan, contoh: “p bagi tugas”.
Serta sering sekali terdapat penggunaan bahasa kasar separti nama hewan, alat kelamin, dan
lain-lain di dalam obrolan grup tanpa dosen.
PEMBAHASAN

Sedangkan pada grup yang terdapat dosen didalamnya, mahasiswa cenderung


menggunakan Bahasa yang sopan dan baku. Dikarenakan, sebagai mahasiswa
maka sudah seharusnya memiliki etika berbicara di depan dosen. Di sisi lain,
dosen juga mengamati perilaku mahasiswanya dalam berbahasa didalam grup
tersebut yang dapat berpengaruh pada nilai akhir mahasiswa. Sehingga
mahasiswa akan menggunakan Bahasa yang sopan dan baku, untuk menghindari
ditandai oleh dosen yang akibatnya bisa berpengaruh pada nilai akhir mahasiswa
tersebut.
SOLUSI
- Mahasiswa perlu meningkatkan kesadaran untuk menggunakan Bahasa yang
baku dalam obrolan baik di grup yang didalamnya terdapat dosen maupun
tidak.
- Mahasiswa perlu menerapkan etika dalam berbicara tidak hanya pada dosen
juga pada antar sesama mahasiswa sebagai bentuk menghormati dan
menghargai orang lain.
- Harus ada mahasiswa yang berani menegur dan mengingatkan sesamanya
jika obrolan didalam grup sudah mulai tidak kondusif, seperti bahasa kasar
yang mulai digunakan dalam obrolan, karena bisa mengganggu atau bahkan
bisa menyinggung mahasiswa lain.
KESIMPULAN

Penggunaan bahasa mahasiswa didalam grup yang memiliki dosen dengan yang
tidak memiliki dosen didalamnya, sangat berbeda. Mahasiswa cenderung
beretika dalam berbahasa jika didalam grup yang terdapat dosen didalamnya,
sedangkan didalam grup yang tidak memiliki dosen, mahasiswa cenderung lebih
bebas, dan bervariasi dalam berbahasa, tetapi terkadang mereka lupa dalam etika
obrolan. Sehingga diperlukan kesadaran dalam etika berbahasa tidak hanya
Ketika didepan dosen tetapi juga antar sesama mahasiswa juga harus
menggunakan Bahasa yang baik.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai