Anda di halaman 1dari 15

STUDI KASUS

(SEBAGAI SALAH SATU TEKNIK DALAM


ASESMEN)
PENGERTIAN STUDI KASUS
• Metode untuk mempelajari keadaan dan
perkembangan seorang siswa secara lengkap dan
mendaam, dengan tujuan memahami individualitas
siswa dengan lebih baik dan membantunya dalam
perkembangan selanjutnya.
• Studi kasus mengandung pula analisis antara data
yang terkumpul, disertai interpretasi dan
rekomendasi tentang tindak lanjutnya.
OBYEK STUDI KASUS

• Siswa yang menarik perhatian karena mengalami


kesulitan dalam belajar atau pergaulan social yang
lebih banyak dari siswa-siswa yang lain, atau
menunjukkan perilaku yang sedikit banyak
menyimpang.
• Jadi yang menjadi kasus khusus adalah siswa yang
membutuhkan pelayanan khusus pula.
• Konselor yang menangani studi kasus.
DATA STUDI KASUS

1. Kartu pribadi
2. Wawancara informasi,
3. Otobiografi
4. Data hasil tes
5. Minat dan hobby
6. Catatan riwayat kesehatan
7. Informasi dari guru
Setelah semua data yang relevan dan signifikan
terkumpul, konselor menulis suatu ringkasan riwayat
hidup, menghubungkan data yang satu dengan data
lainnya untuk menemukan asal-usul permasalahan
yang muncul pada saat sekarang, merumuskan
interpretasi berdasarkan pertimbangan professional,
dan memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut.
• Laporan studi kasus harus disusun secara sistematis,
ditulis dengan jelas, bersifat komprehensif dan bebas
dari subyektifitas yang tidak wajar.
• Intinya: studi kasus merupakan suatu proyek yang
menuntut keahlian dalam pengumpulan data, saling
menghubungkan data, mengadakan interpretasi, dan
memberikan rekomendasi.
• Studi kasus memakan waktu yang tidak sedikit.
• Apabila konselor di sekolah merasa tidak
kompeten menangani kasus, maka studi
kasus di sekolah hasilnya adalah suatu
rekomendasi supaya siswa tersebut
diserahkan keada ahli lain di luar lingkungan
pendidikan (referral)
KONFERENSI KASUS (1)
• Pertemuan untuk diskusi bersama antara tenaga
bimbingan, guru, serta wali kelas, tentang seorang siswa
yang membutuhkan perhatian khusus karena ada
kesulitan-kesulitan tertentu.
• Pemimpin pertemuan: Koordinator BK atau seseorang
yang diberi tanggungjawab untuk kasus itu.
• Yang terlibat dalam konferensi kasus: guru dan tenaga
kependidikan yang rela ikut mengumpulkan data dan
membahas bersama apa yang dapat diusahakan untuk
membantu siswa.
KONFERENSI KASUS (2)
• Konferensi ksus dapat lepas dari studi kasus yang ditangani
konselor, sehingga merupakan studi kasus bersama.
• Dapat juga dalam rangka studi kasus yang ditangani oleh
seseorang, tetapi pada saat-saat tertentu diminta pandangan
dari rekan-rekan tenaga kepandidikan, khususnya yang
menyangkut interpretasi data dan rekomendasi tentang
tindak lanjut.
• Konferensi kasus juga bermanfaat bagi guru atau tenaga
kependidikan karena mereka berkesempatan tukar pikiran
serta lebih memahami pandangan seorang tenaga pengajar
dan pandangan seorang pembimbing.
• Data rahasia pribadi bukan materi yang dibahas dalam studi
kasus.
DATA UMUM, TERBUKA BAGI
SIAPA SAJA

1. Nama
2. Tanggal lahir
3. Alamat
4. Jenis kelamin
5. Agama
6. Tanda tamat sekolah  data umum, terbuka bagi siapa saja.
DATA HANYA UNTUK TENAGA
KEPENDIDIKAN YANG YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN SISWA
DAN AKAN MENGGUNAKANNYA UNTUK
MEMBANTU SISWA (1)
1. Latar belakang keluarga
2. Riwayat pendidikan,
3. Hasil evaluasi belajar
4. Pengalaman di luar sekolah
5. Kesehatan jasmani, hasil tes kecerdasan
6. Hasil tes bakat
7. Hasil tes minat
DATA HANYA UNTUK TENAGA
KEPENDIDIKAN YANG YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN SISWA
DAN AKAN MENGGUNAKANNYA UNTUK
MEMBANTU SISWA(2)

8. Hasil tes kepribadian


9. Evaluasi terhadap kepribadian,
10. Laporan kunjungan rumah
11. Laporan studi kasus
12. Pergaulan social
13. Rencana masa depan
DATA YANG BOLEH DIKETAHUI ORANG TUA

• Sejauh orang tua meminta informasi tentang


anaknya, maka data-data di atas dapat diketahui
oleh orang tua.
• Tetapi hal-hal yang perlu penjelasan, harus diberi
penjelasan. Misalnya hasil tes psikologis.
DATA YANG DIRAHASIAKAN

• Otobiografi yang dibuat atas permintaan konselor.


• Fakta atau data pribadi yang hanya dipercayakan
kepada konselor dalam rangka konseling.
• Pikiran dan perasan yang diungkapkan ketika
konseling
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai