Anda di halaman 1dari 18

METODE

PENELITIAN KUALITATIF
Pertemuan 5

Materi disampaikan oleh:


Tim Pengajar Mata Kuliah
Metode Penelitian Kualitatif

Imagining, Learning, & Creating


STUDI KASUS For Life
PENGANTAR
• Menurut Bogdan dan Biklen (1982) studi kasus
merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar
atau satu orang subjek atau satu peristiwa tertentu

• Penelitian studi kasus merupakan metode penelitian


yang mampu membawa pemahaman tentang isu yang
kompleks dan dapat memperkuat pemahaman tentang
pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya.

• Kelebihan dari metode penelitian studi kasus adalah


pada kemampuannya untuk mengungkapkan kehidupan
nyata yang kontemporer, situasi kemanusiaan, dan
pandangan umum melalui tentang suatu kasus, melalui
laporan-laporan penelitinya.
• Hasil penelitian studi kasus dapat
menghubungkan secara langsung
antara pengalaman pembacanya
yang awam dengan kasus terlihat
sangat kompleks, dan memfasilitasi
pemahaman tentang situasi keadaan
nyata yang kompleks tersebut untuk
lebih mudah dipahami oleh mereka

• Unit analisis studi kasus dapat berupa


orang, kelompok atau organisasi
Contoh Skripsi
Studi Kasus
KARAKTERISTIK
• Menempatkan fokus penelitian sebagai kasus à adanya cara pandang terhadap fokus (objek) penelitiannya
sebagai ’kasus’.

• Bahkan secara khusus, Stake (2005) menyatakan bahwa penelitian studi kasus bukanlah suatu pilihan metode
penelitian, tetapi bagaimana memilih kasus sebagai obyek atau target penelitian.
• Dilakukan pada kondisi kehidupan sebenarnya, meneliti obyek pada kondisi yang terkait dengan
kontekstualnya
• Memandang kasus sebagai fenomena yang bersifat kontemporer, bounded system (sistem yang dibatasi),
penelitian studi kasus dibatasi dan hanya difokuskan pada hal-hal yang berada dalam batas tersebut.
Pembatasan dapat berupa waktu maupun ruang yang terkait dengan kasus tersebut
• Menggunakan berbagai sumber data
Proses Studi Kasus
Jenis Studi Kasus
• Studi Kasus Intrinsik: Suatu kasus dipilih
karena keunikan kasus tersebut. Peneliti ingin
memahami kasus itu sendiri.
• Studi Kasus Instrumental: Suatu kasus dipilih
karena menyediakan pemahaman terhadap
suatu isu atau penjernihan suatu teori. Peneliti
ingin memahami teori melalui suatu kasus.
• Studi Kasus Kolektif: Suatu perluasan dari
studi kasus instrumental. Kasus-kasus dipilih
karena diyakini dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam terhadap
suatu teori
Fokus/Pertanyaan Penelitian
• Penelitian studi kasus sangat tepat digunakan pada penelitian yang
bertujuan menjawab pertanyaan ‘bagaimana’ dan ‘mengapa terhadap
sesuatu yang diteliti.
• Penelitian studi kasus tepat digunakan pada penelitian yang bersifat
eksplanatori, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggali
penjelasan kausalitas, atau sebab dan akibat yang terkandung di dalam
obyek yang diteliti.
• Penelitian studi kasus dapat digunakan pada penelitian eksploratori,
yaitu penelitian yang berupaya menjawab pertanyaan ‘siapa’, ‘apa’,
‘dimana’, dan ‘seberapa banyak’, untuk keperluan initial research
Contoh Rumusan Pertanyaan pada
Penelitian Studi Kasus
Rumusan fokus penelitian dapat dibuat rinci, terdiri dari:
n Grand tour question (pertanyaan utama)
n Sub question (pertanyaan turunan)

CONTOH:
GTQ: Bagaimana Kualitas Hidup Ibu yang Memiliki Anak Hidrosefalus?
Kualitas Hidup: Derajat kepuasan atas penerimaan terhadap suasana kehidupan yang sedang dialami (Goodinson &
Singleton, dalam Renwick, 2010), yang dapat diidentifikasi dari tiga aspek: Being (gambaran diri); Belonging
(relasi); dan Becoming (tujuan).
SQ:
1. Bagaimana ibu menggambarkan dirinya sebagai orangtua yang memiliki anak hidrosefalus?
2. Bagaimana relasi ibu dengan lingkungannya di tengah berbagai situasi yang dihadapi sebagai orangtua anak
hidrosefalus?
3. Bagaimana tujuan hidup ibu sebagai orangtua dari anak hidrosefalus?
Penggalian Data
• Teknik penggalian data
dalam studi kasus
dapat berupa:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Materi audio-visual
4. Dokumentasi
5. FGD
Analisis Data pada Studi Kasus
• Mengungkap situasi dan faktor yang memunculkan suatu kasus
• Apabila studi kasus lebih dari satu kasus maka dilakukan perbandingan
antar kasus. Analisis persamaan dan perbedaan antar kasus
• Model analisis data yang dapat digunakan antara lain:
1. Analisis Tematik (Boyatzis)
2. Analisis Tematik (Braun & Clarke)
3. Analisis Model Interaktif Miles & Huberman, dll
Gambaran Proses
Analisis Tematik
Boyatzis
(akan dijelaskan lebih lanjut pada
pertemuan Analisis Data)

(Fereday & Muir-Cochrane)


Gambaran Proses
Analisis Tematik
yang Dirumuskan
oleh Braun & Clarke
Gambaran Proses Analisis Model Interaktif
(Miles, Huberman, Saldana)
Keterlibatan Orangtua dalam Pendidikan Anak di TK Anak Ceria
Author : Contoh
•Mega Silvia Retnaningtya --> Mahasiswa Fakultas Psikologi
•Pramesti Pradna Paramitha --> Dosen Fakultas Psikologi
Studi Kasus
Abstract :
•Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk keterlibatan orangtua, faktor yang mempengaruhi keterlibatan orangtua,
dan dampak keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak di TK Anak Ceria. Keterlibatan orangtua adalah partisipasi orangtua
dalam proses dan pengalaman pendidikan pada anak (Jeynes, 2005 dalam Hornby & Witte, 2010). Menurut Hornby (2005)
keterlibatan orangtua dibagi menjadi dua piramida besar, yaitu parental contribution (information, collaboration, resource,
policy) dan parental needs (communication, liaison, education, support). Di sisi lain faktor faktor yang mempengaruhi
keterlibatan orangtua antara lain adalah motivational beliefs, parent's perception of invitations to involvement from other, dan
parent's perception of life context variables yang mengacu pada Hoover Dempsey & Sandler, dkk (2007). Akan tetapi dampak
yang diberikan berbeda beda tergantung dengan fokus penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus pada lima orangtua (ayah atau ibu) yang memiliki anak usia pra sekolah di TK Anak Ceria. Penggalian data
dan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan panduan umum dan observasi dengan panduan KPSP
(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis tematik dengan
theory driven. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima subjek menampakkan bentuk tingkatan (level) keterlibatan yang
berbeda satu sama lain. Khusus pada tingkatan policy (kebijakan), kelima subjek sama sama tidak menunjukkan keterlibatan.
Akan tetapi kelima subjek menampakkan bentuk collaboration (kolaborasi) dan liaison (kepenghubungan). Faktor parental self
efficacy (keyakinan diri orangtua) dan faktor ketersediaan time and energy (waktu dan energi) adalah faktor pendorong bagi
ketiga subjek untuk ikut terlibat di dalam pendidikan anak. Dampak yang ditemukan ketika orangtua terlibat di dalam
pendidikan anak sangat beragam bagi tiap tiap subjek.
Latihan..
Di antara judul-judul di bawah ini, menurut Anda mana yang lebih
tepat diteliti menggunakan pendekatan Studi Kasus, dan berikan
alasannya.
1. Pemaafan (Forgiveness) pada Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga yang
Memilih Bertahan dalam Pernikahan
2. Motif Pelaku Penyebaran Kebencian di Media Sosial: Studi pada Simpatisan
Partai Politik
3. Pengalaman Pasien Covid-19 dalam Menjalani Masa Isolasi di Ruang Khusus
Perawatan Covid-19
4. Makna Hidup Masyarakat Miskin Perkotaan yang Tinggal di Kawasan Kumuh
5. Kualitas Hidup Ibu yang Memiliki Anak Hidrocefalus
6. Strategi Pengembangan Bisnis Online pada Wirausaha Muda yang Berhasil

Anda mungkin juga menyukai