Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Program Studi : Bimbingan dan Konseling

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Identitas Mata Kuliah


1 Kode MK/Mata Kuliah : KONS 104 Konseling Kognitif
2 sks/jp : 4/ 8
3 Prasyarat : ----
4 Semester/Tahun Akademik : V/2022-2023
5 Dosen : Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si

A. Deskripsi Mata Kuliah


Pemahaman dan kemahiran mempraktekkan pendekatan-pendekatan konseling kognitif dalam suatu simulasi proses konseling
dengan mengangkat masalah siswa SMP, dan SMA/K

B. Capaian Pembelajaran (learning outcomes matakuliah)


Setelah mengikuti perkuliahan selama satu semester, mahasiswa diharapkan mampu
1. Menguasai teori, pendekatan, dan teknik-teknik konseling yang berorientasi kognitif .
2. Mempraktekkan pendekatan-pendekatan konseling kognitif dari suatu kasus:
a) Menyusun kerangka/skema proses konseling.
b) Menyusun naskah wawancara (verbatim) secara lengkap dengan menggunakan teknik-teknik konseling verbal secara tepat.
c) Mensimulasikan proses konseling dalam suatu role playing dengan menggunakan teknik-teknik konseling verbal dan nonverbal.
d) Mengkritisi efektivitas simulasi proses konseling yang dilakukan oleh diri sendiri dan mahasiswa lain.

1
C. Rencana Pembelajaran

Pertemuan Kemampuan Akhir yang Materi Proses Pembelajaran Kriteria Bobot Referensi
Ke/Jumlah Diharapkan Pembelajaran (Indikator) Nilai (nomor
JP (Bahan Kajian) Penilaian referensi)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Mahasiwa memahami isi RPS 1. Rencana 1. Dosen menjelaskan isi RPS
(2 jp) mata kuliah ini dan Pembelajaran dan RTP.
mempersiapkan diri dalam Semester 2. Dosen membentuk
kelompok-kelompok belajar. (RPS) kelompok-kelompok belajar
2. Rencana dengan 4 orang setiap
Tugas kelompok (kelompok yang
Perkuliahan ideal).
(RTP).

2-5 Mahasiswa mampu memahami 1. Pelopor 1. Materi pembelajaran dibagi 1. Kelengkapan 5% 7


(8 jp) teori dan pendekatan Trait 2. Pandangan menjadi 4 kelompok bahan materi
Factor Counseling (TF) tentang kajian (1+2, 3, 4+5, 6). presentasi
manusia 2. Mahasiswa 2. Kejelasan
3. Konsep- mempresentasikan materi TF presentasi
konsep dasar secara berkelompok.
4. Relasi 3. Khususnya materi Teknik-
konselor- teknik konseling, mahasiswa
konseli menayangkan suatu simulasi
5. Tujuan konseling yang dimuat
konseling dalam film.
4. Mahasiswa mendiskusikan
6. Teknk-teknik
materi-materi.
konseling

6-7 Mahasiswa mampu mengolah Kasus-kasus 1. Dosen menjelaskan prosedur 1. Ketepatan 5% 7


(4 jp) kasus TF Counseling sesuai pemilihan studi konseling TF. pengolahan
prosedur sehingga lanjut. 2. Mahasiswa mengolah kasus kasus
menghasilkan suatu SKEMA yang disiapkan oleh dosen 2. Kelengkapan
proses konseling. secara berkelompok. unsur-unsur
3. Mahasiswa SKEMA
mempresentasikan SKEMA.

2
8-11 Mahasiswa mampu memahami 1. Pelopor 1. Materi-materi dibagi 1. Kelengkapan 5% 1,2,3,4,
(8 jp) teori dan pendekatan Rational 2. Pandangan menjadi 4 kelompok bahan materi 5,6,7
Emotive Behavior Therapy tentang kajian (1+2, 3, 4+5, 6). presentasi
(REBT) manusia 2. Mahasiswa mempresentasi- 2. Kejelasan
3. Konsep- kan REBT secara presentasi
konsep dasar berkelompok.
4. Relasi 3. Khususnya materi Teknik-
konselor- teknik konseling, mahasiswa
konseli menayangkan suatu simulasi
5. Tujuan konseling yang dimuat
konseling dalam film.
6. Teknik-teknik 4. Mahasiswa mendiskusikan
konseling materi-materi.

12-13 Mahasiswa mampu mengolah Kasus-kasus 1. Dosen menjelaskan prosedur 1. Ketepatan 5% 1,2,3,4,
(4 jp) kasus REBT sesuai prosedur pikiran irasional konseling REBT. pengolahan 5,6,7
sehingga menghasilkan suatu 2. Mahasiswa mengolah kasus kasus
SKEMA proses konseling. yang disiapkan oleh dosen 2. Kelengkapan
secara berkelompok. unsur-unsur
3. Mahasiswa mempresentasi- SKEMA
kan SKEMA.

14-18 Mahasiswa mampu memahami 1. Pelopor 1. Materi-materi dibagi 1. Kelengkap 5% 1,2,3,6


(10jp) teori dan pendekatan Cognitive 2. Pandangan menjadi 4 kelompok bahan an materi
Therapy (CT) tentang kajian (1+2, 3, 4+5, 6). presentasi
manusia 2. Mahasiswa mempresentasi- 2. Kejelasan
3. Konsep- kan materi CT secara presentasi
konsep dasar berkelompok.
4. Relasi 3. Khususnya materi Teknik-
konselor- teknik konseling, mahasiswa
konseli menayangkan suatu simulasi
5. Tujuan konseling yang dimuat
konseling dalam film.
6. Teknik-teknik 4. Mahasiswa mendiskusikan
konseling materi-materi.

3
19-22 Mahasiswa mampu memahami 1. Pelopor 1. Materi-materi dibagi 1. Kelengkapan 5% 7
(8 jp) teori dan pendekatan Eklektik; 2. Pandangan menjadi 4 kelompok bahan materi
Interview for Adjustment (IA) tentang kajian (1+2, 3, 4+5, 6). presentasi
dan Decision Making Interview manusia 2. Mahasiswa mempresentasi- 2. Kejelasan
(DI) 3. Konsep- kan materi teori dan presentasi
konsep dasar pendekatan eklektik secara
4. Relasi berkelompok.
konselor- 3. Dosen menayangkan suatu
konseli simulasi konseling dengan
5. Tujuan pendekatan IA dan DI.
konseling 4. Mahasiswa mendiskusikan
materi-materi.
6. Pendekatan IA
dan DI

23
(2 JP) UJIAN TENGAH SEMESTER (TES TERTULIS, INDIVIDUAL) – 20%
24-26 Mahasiswa mampu mengolah Kasus-kasus 1. Dosen menjelaskan prosedur 1. Ketepatan 5% 7
(6 jp) kasus IA dan DI sesuai penyesuaian diri konseling IA dan DI. pengolahan
prosedur sehingga (IA) dan 2. Mahasiswa mengolah kasus kasus
menghasilkan suatu SKEMA pemilihan yang yang disiapkan oleh dosen 2. Kelengkapan
proses konseling. BUKAN secara berkelompok. unsur-unsur
pemilihan 3. Mahasiswa mempresentasi- SKEMA
karir/studi lanjut kan SKEMA
(DI)
27-29 Mahasiswa memantapkan Teknik-teknik 1. Dosen menjelaskan ulang Ketepatan 5% 7
(6jp) pengunaan teknik-teknik verbal konseling teknik-teknik verbal identifikasi.
verbal konseling secara tepat (non direktif dan konseling yang telah
sehingga proses konseling direktif) diperoleh mahasiswa dalam
berlangsung secara efektif mata kuliah sebelumnya.
2. Mahasiswa mengidentifi-
kasi teknik-teknik verbal
konseling dari suatu
verbatim konseling
(LATIHAN)

4
30-35 Mahasiswa mengembangkan Skema-skema 1. Mahasiswa menyusun Ketepatan 10% 7
(12jp) verbatim konseling dari skema. kasus TF, REBT, verbatim dari Skema yang prosedur
IA, DI telah dipresentasikan
sebelumnya secara Ketepatan
kelompok. penggunaan
2. Satu kelompok mahasiswa teknik-teknik
terdiri dari 2 orang. Setiap verbal konseling
mahasiswa, secara
bergantian, berperan sebagai
konselor dan konseli.
3. Dosen yang menetapkan dan
menugaskan kelompok
mahasiswa untuk mengolah
skema menjadi verbatim.
4. Mahasiswa mempersiapkan
diri untuk simulasi konseling

36- 43 Mahasiswa mensimulasikan Verbatim kasus 1. Mahasiswa mensimulasikan Ketepatan 10% 8


(16p) proses konseling. TF, REBT, CT, proses konseling. prosedur
IA, DI. 2. Simulasi konseling direkam
terlebih dahulu dan diputar Ketepatan
ulang untuk dievaluasi pada penggunaan
pertemuan-pertemuan yang teknik-teknik
sudah dijadwalkan. verbal konseling
3. Evaluasi simulasi konseling dan teknik
tentang struktur konseling nonverbal
(tahap-tahap konseling), konseling
teknik verbal konseling,
teknik non vebal konseling
(konselor dan konseli)

UJIAN AKHIR SEMESTER (TES TERTULIS, KELOMPOK) 20%

5
D. Sumber referensi
1. Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek: Konseling dan Psikoterapi (Terjemahan). Bandung: PT.Refika Aditma.
2. Corey, Gerald. 2013. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Belmont: Brooks/Cole
3. Erford, Bradley T. 2016. 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
4. Lesmana, J.M. 2008. Dasar-dasar Konseling.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
5. McLeod. 2006. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus (terjemahan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
6. Seligman,L.,& Reichenberg, L.W. 2010. Theories of Counseling and Psychotherapy. New Jersey: Pearson Eucation, Inc
7. Winkel, W.S. & Sri Hastuti, M.M. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta: Media Abadi
8. Rambu-rambu kasus dan lembar observasi simulasi

Yogyakarta, 22 Agustus 2022

Dosen,
Dr. M.M.Sri Hastuti, M.Si

Anda mungkin juga menyukai