Anda di halaman 1dari 73

STIMULASI, DETEKSI DAN

INTERVENSI DINI TUMBUH


KEMBANG (SDIDTK)
◦ Masalah Tumbuh Kembang anak akhir-akhir ini makin 
◦ Harapan orang tua : Kualitas anaknya baik
◦ Tuntutan masyarakat :

“Mengatasi gangguan pertumbuhan dan


perkembangan sedini mungkin “

BAGAIMANA CARA ?
Meningkatkan kualitas Anak
Pemantauan secara teratur dan berkala sejak dini DETEKSI
DINI

Mengoptimalkan stimulasi secara dini sesuai tahap perkembangan anak


STIMULASI DINI

Melakukan tindakan intervensi dini jika ada penyimpangan


INTERVENSI DINI
DETEKSI DINI TUMBUH
KEMBANG
◦ Salah satu cara deteksi dini adalah dengan METODE SKRINING
◦ Skrining dapat dilakukan pada saat pemeriksaan rutin / anak berobat di RS atau
praktek
◦ Dokter dan tenaga kesehatan lain :
profesi yang paling mungkin melakukan skrining tumbuh kembang
◦ FAKTA : HANYA 15-30% dokter anak di USA melakukan skrining
secara formal

MENYITA WAKTU
IMBALAN KURANG
KETERBATASAN KETRAMPILAN
ANAK TIDAK KOOPERATIF
KONTROL TIDAK TERATUR
KURANG YAKIN
◦ Keterbatasan waktu dalam praktek :
Mengabaikan pengetahuan tentang
pertumbuhan perkembangan anak
termasuk kelainan psikososial

◦ Perlu metode yang mudah dan cepat


DEPKES RI & IDAI 2005
◦ Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini tumbuh
Kembang anak (SDIDTK) edisi revisi

◦ Mudah dipahami, sederhana ,dapat dilakukan dengan cepat


Skrining perkembangan

Deteksi dini Tumbuh Kembang


Buku KIA
Denver II
Bayley Infant Neurodevelopmental
Screener
SDIDTK Anak

Meliputi
◦ Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
◦ Deteksi dini penyimpangan perkembangan
◦ Deteksi dini penyimpangan emosional.
PERKEMBANGAN ANAK
menggambarkan peningkatan
kematangan fungsi individu
◦ Harus dipantau secara berkala
◦ Bayi/Anak dengan resiko tinggi perlu mendapat prioritas, antara lain
bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia,
infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus, gemeli dll.
◦ Denver II merupakan salah satu alat skrining perkembangan untuk
mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan yang
terjadi pada anak sejak lahir sampai umur 6 tahun
◦ Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh depkes
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP


(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) mulai
umur 3 bulan :
- minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
- minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.

2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes


daya dengar) mulai umur 3 bln :
- minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
- minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
…Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat) mulai umur 3
tahun tiap 6 bulan.

4. Gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah mental


emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler) dan Conners
untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)

Cara menghitung usia anak :


Tanggal Tahun Bulan Hari
pengukuran
2001 03 02

Tanggal lahir 2000 10 15


Konversi bulan 2001-1= 2000 03 – 1 =02 02+30=32
ke hari dan 02 +12=14
tahun ke bulan
2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17

Umur sekarang 4 bulan 17 hari


Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan :

1. Pengukuran Berat badan dan Tinggi badan


2. Pengukuran Lingkar kepala
Z SCORE
Deteksi dini penyimpangan
perkembangan
terdiri dari :

1. Pemeriksaan perkembangan anak dengan Kuesioner Pra Skrining


Perkembangan (KPSP)
2. Tes daya lihat (TDL)
3. Tes daya dengar (TDD)
Deteksi dini penyimpangan mental
emosional
1. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak usia 36-72
bulan
2. Ceklis Autis Anak Pra Sekolah (Checklist for Autism in Toddlers
=CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan
3. Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH) bagi anak usia 36 bulan ke atas
KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP)

◦ Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai


kemampuan yang telah dicapai oleh bayi dan
anaknya.
◦ Tujuan : untuk mengetahui apakah perkembangan
bayi / anak normal atau ada penyimpangan
◦ Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24 bulan
kmd tiap 6 bulan sampai usia 72 bulan.
◦ Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri
◦ Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan usia
bayi / anak
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) (lanjt..)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
 tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran
0,5-1 cm
◦ Jika anak datang belum mencapai usia pemeriksaan rutin, maka ibu diminta
kembali kontrol pada usia terdekat dengan pemeriksaan rutin

◦ Jika ibu datang dengan masalah tumbuh kembang anak, sedangkan umur
anak bukan umur skrining, maka lakukan skrining dengan menggunakan
formulir KPSP usia terdekat – yang lebih muda.
Interpretasi KPSP
◦ Hitunglah jumlah jawaban Ya.
◦ Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10,
perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
◦ Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan
anak meragukan (M)
◦ Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan
ada penyimpangan (P)
◦ Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis
keterlambatan
◦ Apabila jumlah jawaban Ya = kurang dari 9, maka
perlu diteliti kembali mengenai:
◦ a) Cara menghitung umur anak
◦ b) Daftar pertanyaan, apakah sesuai dengan
umur anak
◦ c) Apakah jawaban orang tua/pengasuh anak
sesuai dengan yang dimaksudkannya.
Intervensi
◦ Bila perkembangan sesuai (S):
◦ Puji ibu, teruskan pola asuh anak
◦ Beri stimulasi sesering mungkin, tiap saat
sesuai umur dan kemampuan anak
◦ Lakukan pemeriksaan / skrining rutin
sesuai umur
◦ Perkembangan meragukan (M) :

◦ Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap saat


untuk mengejar ketertinggalannya
◦ Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain yang
menyebabkan penyimpangan perkembangan
◦ Ulangi KPSP 2 minggu kemudian
◦ Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu kemudian.
◦ Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada
penyimpangan (P)
◦ Perkembangan ada Penyimpangan (P):

◦ Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk memeriksa perkembangan anak


lebih lanjut / penanganan Tim spesialistik
Deteksi Dini Penyimpangan Mental
Emosional
 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini penyimpangan mental emosional pada anak pra sekolah
 Jadwal :
 setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan
 Alat : Kuesioner masalah Mental Emosional (KMME)
 12 pertanyaan mengenai problem mental emosional anak umur 36-72 bulan
KMME
Interpretasi : bila jawaban YA maka mengalami masalah
mental emosional
KMME
Intervensi
◦Bila jawaban YA hanya satu : lakukan konseling Buku Pedoman Pola Asuh yang
Mendukung Perkembangan Anak
◦Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS
◦Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS (fasilitas tumbuh kembang
anak)

◦Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS memiliki fasilitas tumbuh


kembang anak
Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah
 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18-36 bulan.
 Jadwal :
 Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan autis.
 Alat ; yang digunakan adalah CHAT ( Checklist for Autism in’ Toddlers)
 9 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak
 5 perintah untuk anak
 Intepretasi

 Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5,
A7,B2,B3 dan B4
 Risiko rendah menderita autis : bila jawaban “ Tidak” pada pertanyaan A7 dan B4
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban “tidak” jumlahnya 3
atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6; A8 – A9; B1-B5.
 Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1,2 dan 3.

 Intervensi

 bila anak beresiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan,
rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang
anak.
Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak Prasekolah

Tujuan :
Mendeteksi secara dini adanya gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan atas.
 Jadwal :
 Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
 Alat ; yang digunakan adalah formulir gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
 10 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak
 Cara deteksi dini menggunakan formulir formulir GPPH
• Ajukan pertanyaan dengan lambat. Jelas, nyaring, satu per satu perilaku
yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada orang tua /
pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab
• Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada
formulir deteksi dini GPPH
• Keadaan yang ditanyakan/ diamati ada pada anak dimanapun anak
berada , misal ketika dirumah., sekolah, pasar, toko, dll) ; setiap saat dan
ketika anak dengan siapa saja
• Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku aak selama dilakukan
pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi
Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai “
berikut ini dan jumlahka nilai masing-masing jawaban menjadi nilai
total
Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak
Nulai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
Nulai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak
Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH
Intervensi
◦ Anak dengan kemampuan GPPH perlu dirujuk ke
rumah sakit yang mem tetapi memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak untuk
konsultasi dan lebih lanjut
Bila nanti total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu ,
jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian.
Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dega
anak ( orag tua, pengasuh, nenek, guru, dsb.
2. Tes Daya Dengar (TDD)
 Tujuan :
Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.
Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang mengalami
gangguan pendengaran.
 Jadwal
 Setiap 3 bulan pada bayi umur  12 bulan
 Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.
Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan
petugas terlatih lainnya.
 Alat / sarana yang diperlukan adalah :
Instrumen TDD menurut umur anak
Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia
Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)
 Cara melakukan TDD :
 Menghitung umur anak dalam bulan
 Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak
 Pada anak umur  24 bulan :
 semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh anak.
 Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan berurutan.
 Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh
 Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak dapat melakukannya satu bulan terakhir.
 Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak tidak pernah, tidak tahu atau tidak dapat
melakukannya dalam satu bulan terakhir,
 Pada anak umur 24 bulan atau lebih
 Pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/ pengasuh untuk
dikerjakan oleh anak.
 Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orang
tua/pengasuh.
 Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan perintah orang tua/
pengasuh.
 Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan
perintah orang tua/ pengasuh.
 Intepretasi
 Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran.
 Catat dalam buku KIA atau kartu kohort bayi/ balita atau status/catatan medik
anak, jenis kelainan.
 Intervensi
 Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada .
 Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.
3. Tes Daya Lihat (TDL)
 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.
 Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh
ketajaman daya lihat menjadi besar.
 Jadwal tes daya lihat :
 Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37 bulan)
 Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih
lainnya.
 Alat/ sarana yang diperlukan adalah :
 Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.
 Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa
 Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk dipegang anak.
 Alat penunjuk.
 Cara melakukan tes daya lihat :
 menggantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk
 Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke poster “E”
 Letakan kursi pemeriksa disamping poster “E”
 Mengajari anak menggunakan kartu “E”
 Beri pujian anak jika dapat melakukannya.
 Minta anak menutup sebelah matanya dengan buku/kertas.
 Cara melakukan tes daya lihat (lanj..)
 Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu mulai baris pertama sampai baris
ke empat atau bari “E” terkecil yang masih dapat dilihat.
 Puji anak setiap kali dapat melakukannya
 Ulangi pemeriksaan pada mata satunya dengan cara yang sama.
 Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat
Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........
 Interpretasi :
 Bila kedua mata anak tidak dapat melihat baris
ketiga poster “E”, artinya tidak dapat
mencocokan arah kartu “E” yang dipeganggnya
dengan arah “E” pada baris ketiga yang ditunjuk
oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami
gangguan daya lihat.
 Intervensi
 melakukan pemeriksaan ulang.
Bila pemeriksaan berikutnya, anak
tidak dapat melihat sampai baris
yang sama dengan kedua matanya,
rujuk ke`Rumah Sakit dengan
menuliskan mata yang mengalami
gangguan (kanan, kiri, atau
keduanya).
Skenario kasus
Nurlela bayi perempuan lahir tanggal 20 januari 2013. Berat badan 4
kg, Panjang badan 55 cm. Lingkar kepala 40 cm. Ibu berkata bahwa
bayinya sering kaget dengan suara keras. Petugas kesehatan
memeriksa bayi nurlela, kedua tungkai dan lengan bergerak dengan
mudah, bayi nurlela menangis aktif, menggerakkan kepala ke kanan
dan kekiri. Petugas kesehatan bertanya dan ibu mengatakan bahwa
bayinya dapat tersenyum bila diajak bermain dan sudah tengkurap
dengan kepala terangkat tegak.
◦Hitung usia bayi nurlela
◦Bagaimana pertumbuhannya
◦Bagaimana perkembangannya (KPSP)
◦Interpretasi bayi nurlela
◦Intervensi untuk bayi nurlela
Pertanyaan

◦ Apa Jenis skrining yang dilakukan pada bayi nurlela?


◦ Hitung usia bayi Nurlela
◦ Bagaimana pertumbuhan bayi Nurlela
◦ Bagaimana perkembangan bayi Nurlela
◦ Interpretasi bayi Nurlela
◦ Intervensi untuk bayi Nurlela
jawaban
Jenis skrining/Deteksi dini Penyimpangan Tumbuh Kembang :
◦Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : BB/PB
◦Deteksi dini penyimpangan perkembangan: KPSP, TDD
Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)

Cara menghitung usia anak :


Tanggal Tahun Bulan Hari
pengukuran
2013 05 13

Tanggal lahir 2013 01 20


Konversi bulan 2013-2013= 0 05 – 1 =04 13+30=43
ke hari dan
tahun ke bulan
04 -0 = 03 43-20=23

Umur sekarang 3 bulan 23 hari


KPSP
◦ Perkembangan bayi Nurlela sesuai dengan tahap
perkembangannya

TDD :
◦ Instrumen Tes Daya Dengar umur 0-6 bulan
(tidak mengalami gangguan pendengaran)
Intervensi
◦ Puji kepada ibu bayi nurlela karena telah mengasuh
anaknya
◦ Teruskan pola asuh bayi nurlela sesuai dengan tahap
perkembangannya
◦ Beri stimulus perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin sesuai umur dan kesiapan anak
◦ Ikutkan bayi nurlela pada kegiatan penimbangan dan
pelayana di posyandu secara teratur
◦ Lakukan pemeriksaan/skrining menggunakan KPSP setiap 3 bulan sampai usianya 1 tahun, dst
Skenario kasus
Andi anak laki-laki umur 4 tahun.Berat badan 10 kg. Tinggi badan 78 cm, suhu
badan 370C. Ibu datang hari ini karena Andi tidak bisa duduk tenang, andi
seharian bermain dan tidak mengenal lelah, dan suka memukul teman-
temannya dengan tiba-tiba.
Petugas kesehatan memeriksa anak andi atas kecurigaannya bahwa anak andi
tidak tenang
◦ Jenis skrining /Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang
Jenis skrining/Deteksi Dini
Penyimpangan Tumbuh Kembang

◦ BB/PB
◦ KPSP
◦ TDL
◦ KMME
◦ GPPH
◦ Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas
/GPPH (Abbreviated Conners Rating Scale)
Setelah petugas memberi nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan
bobot nilai, anak andi mendapat nilai total 10
◦Bagaimana interpretasi untuk anak Andi?
Intervensi untuk anak Andi
◦ Bila nilai total kurang dari 13 tetapi ragu-ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1
bulan kemudian
Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpanan (P), lakukan tindakan berikut :

Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan


perkembangan
(gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan
kemandirian)

Anda mungkin juga menyukai