Anda di halaman 1dari 11

DIVISI PELATIHAN TMCC 2021

HUKUM ACARA
PERDATA
Pengertian Hukum Acara Perdata

Hukum acara perdata adalah hukum perdata formil, yang pada dasarnya berfungsi mempertahankan atau
menegakkan hukum perdata materiil melalui pengadilan apabila terjadi pelanggaran terhadap hukum perdata
materiil atau terjadi sengketa. Bahkan hukum acara perdata juga mengatur bagaimana tata cara memperolah
hak dan kepastian hukum manakala tidak terjadi sengketa melalui pengajuan “permohonan” ke pengadilan

Menurut Wiryono Prodjodikoro, hukum acara perdata adalah rangkaian peraturan yang memuat cara
bagaimana orang harus bertindak terhadap dan di muka pengadilan dan cara bagaimana pengadilan itu harus
bertindak, semuanya itu untuk melaksanakan peraturan hukum perdata
secara garis-garis besar tahapan-tahapan
peradilan perdata meliputi

1. Pengajuangugatan;

2. Pemeriksaan gugatan;

3. Pembuktian;

4. Putusan;

5. Upaya upaya hukum terhadap putusan ; dan

6. 6. Eksekusi.
Sumber Hukum Acara Perdata
1. HIR (Het Herziene Indonesche Reglement).
2. RBg (Het Rechtsreglement Buitengewesten),
3. Rv (Reglement op de Burgerlijke Rechtsvordering)
4. BW (Kitab Undang Undang Hukum Perdata), khususnya Buku ke IV.
5. WvK (Kitab Undang Undang Hukum Dagang).
6. Berbagai undang-undang yang berkaitan seperti:
a. UU tentang Peradilan Ulangan / Acara Banding ( UU Nomor 20/1947).
b. UU tentang Kekuasaan Kehakiman (UU Nomor 48 / 2009).
c. UU tentang Peradilan Umum (UU Nomor 2 / 1986, jo. UU Nomor 8 / 2004, jis. UU Nomor 49 /
2009).
d. UU tentang Mahkamah Agung ( UU Nomor 14 / 1985, jo. UU Nomor 5 / 2004, jis UU Nomor 3 /
2009).
e. UU tentang Advokat (UU Nomor 18 / 2003).
f. UU tentang Perkawinan (UU Nomor 1 / 1974) dan peraturan pelaksanaannya seperti: PP Nomor
9 /1975 dan PP Nomor 10 / 1983.
g. UU tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Utang (UU Nomor 37/2004).
Sumber Hukum Acara Perdata
1. HIR (Het Herziene Indonesche Reglement).
2. RBg (Het Rechtsreglement Buitengewesten),
3. Rv (Reglement op de Burgerlijke Rechtsvordering)
4. BW (Kitab Undang Undang Hukum Perdata), khususnya Buku ke IV.
5. WvK (Kitab Undang Undang Hukum Dagang).
6. Berbagai undang-undang yang berkaitan seperti:
a. UU tentang Peradilan Ulangan / Acara Banding ( UU Nomor 20/1947).
b. UU tentang Kekuasaan Kehakiman (UU Nomor 48 / 2009).
c. UU tentang Peradilan Umum (UU Nomor 2 / 1986, jo. UU Nomor 8 / 2004, jis. UU Nomor 49 / 2009).
d. UU tentang Mahkamah Agung ( UU Nomor 14 / 1985, jo. UU Nomor 5 / 2004, jis UU Nomor 3 / 2009).
e. UU tentang Advokat (UU Nomor 18 / 2003).
f. UU tentang Perkawinan (UU Nomor 1 / 1974) dan peraturan pelaksanaannya seperti: PP Nomor 9
/1975 dan PP Nomor 10 / 1983.
g. UU tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Utang (UU Nomor 37/2004).
Sumber Hukum Acara Perdata

7. Yurisprudensi.
8. Peraturan Mahkamah Agung (PERMA).
9. Instruksi dan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA).
10.Perjanjian Internasional.
11.Doktrin.
12.Adat Kebiasaan.
Asas Hukum Perdata
1. Hakim bersifat menunggu
2. Hakim bersifat pasif
3. Persidangan Terbuka Untuk Umum (Openbaarheid van rechtspraak)
4. Audi Et Alteram Partem
5. Putusan Harus disertai alasan (motivering plicht-voeldoende gemotiveerd)
6. Beracara dikenakan biaya
7. Trilogi Peradilan (Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan)
8. Asas Bebas Dari Campur Tangan Pihak Di Luar Pengadilan
Present Your Research
• Refer to the notes section below  for
guidelines on this topic.
Present Your Research
• Refer to the notes section below  for
guidelines on this topic.
• Refer to the notes section below  for
guidelines on this topic.
THANK YOU!!!

Anda mungkin juga menyukai