Anda di halaman 1dari 21

D osen P eng ampu : Taufik Hidayatulloh,

M .P d

Pengelolaan
Manajemen Kelas
Pendekatan Otoriter, Pendekatan
Intimidasi dan Pendekatan
Permisif Lulu 201933001
Halimatusya'diah 0
Maita Siti Ainina 2019330011
Salsabila Nafa Az 2019330013
Zahra
Apasih
Pendekat an

Manajemen
Kelas itu?
Pendekatan
Manajemen Kelas
Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam
manajemen kelas akan sangat dipengaruhi oleh pandangan
guru tersebut terhadap tingkah laku siswa, dan situasi
kelas pada waktu seorang siswa melakukan penyimpangan.
Pendekatan Otoriter

Pendekatan Intimidasi

Pendekatan Permisif
Pendekat an
Otoriter
Menurut Ananda (2011) pendekatan
otoriter adalah suatu pendekatan
pengendalian perilaku peserta didik oleh
guru. Sedangkan menurut Rusydie,
(2011) pendekatan kekuasaan
merupakan sikap konsisten dari seorang
guru untuk menjadikan norma atau
aturan-aturan dalam kelas sebagai
acuan untuk menegakkan kedisiplinan.
Pandangan yang otoriter dalam pengelolaan kelas
merupakan seperangkat kegiatan guru untuk nienciptakan
dan mempertahankan ketertiban suasana
kelas.

NAMUN BAGAIMANA JIKA


TIMBUL M A S A L A H - M A S A L A H
YANG MERUSAK
KETERTIBAN A T A U
KEDISIPLINAN KELAS?
Perlu adanya pendekatan
seperti : Perintah dan Larangan
Penekanan dan Penguasaan
Penghukuman dan
Pengancaman Pendekatan
dan Larangan
Kelebihan Pendekatan
Otoriter
Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang diterapkan dalam
manajemen kelas
Pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa
kearah disiplin
·Menciptakan dan menegakkan
peraturan Memberikan perintah,
pengarahan dan pesan
·Menggunakan teguran ramah dalam
strategi
·Menggunakan pengendalian dengan
mendekati
·Menggunakan pemisahan dan
pengucilan.
Kelemahan Pendekatan
Otoriter
·Pendekatan ini kurang mantap dalam pelaksanaan baik perintah maupun
larangan dapat diterapkan atas dasar generalisasi masalah – masalah
pengelolaan kelas tertentu.
Guru yang mempraktekkan pendekatan otoriter memaksakan
kepatuhan, merendahkan peserta didik, dan bertindak kasar.
Pendekat an
Intimidasi
Menurut Ananda (2011) pendekatan
otoriter adalah suatu pendekatan
pengendalian perilaku peserta didik oleh
guru. Sedangkan menurut Rusydie,
(2011) pendekatan kekuasaan
merupakan sikap konsisten dari seorang
guru untuk menjadikan norma atau
aturan-aturan dalam kelas sebagai
acuan untuk menegakkan kedisiplinan.
Bentuk-bentuk Intimidasi
hukuman yang
kasar
ejekan
hinaan
paksaaan
ancaman
serta
menyalah
kan
A K A N TETAPI, A N C A M A N INTIMIDASI YANG BERLEBIHAN SEPERTI MENGEJEK,
MEMBANDING-BANDINGKAN, MEMUKUL, . DAN MEMAKSA, SEBAIKNYA DIPIKIRKAN
ULANG SEBELUM DITERAPKAN.
Catatan
Pendekatan intimidasi berguna dalam
situasi tertentu dengan menggunakan
teguran keras dan Penggunaan
pendekatan ini hanya bersifat
pemecahan masalah secara sementara
dan hanya menangani gejala
masalahnya, bukan masalah itu sendiri.
Kelebihan
Pendekatan
Intimidasi
Menurut Lafika, dkk (2014) menjelaskan
penggunaan pendekat an ini hanya ber sif at
pemecahan masalah secara sementara dan hanya
menangani gejala masalahnya, bukan masalah itu
sendiri. Akan tetapi, Per lakuan yang
menggunakan pendeka t an ini akan menj adikan
siswa t idak mengulangi per bua t annya lagi (siswa
akan merasa jera) dan sebagai suatu proses untuk
mengontrol tingkah laku anak didik.
Kelemahan Pendekatan
Int imidas
i
Menurut Lafika, dkk (2014) menyebutkan kelemahan yang timbul
dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap
bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta
didik. Siswa merasa dikucilkan dan takut terhadap guru,
pendekatan ini tidak berlaku untuk situasi kelas yang ricuh atau
ramai keseluruhan karena bersifat individu. Penggunaan
pendekatan ini hanya bersifat pemecahan masalah secara
sementara dan hanya menangani gejala-gejala masalahnya,
bukan masalahnya itu sendiri.
Pendekat an
Permisif
Pendekatan permisif (permisife apporoach;
“serba-bebas”) adalah pendekatan yang
merupakan lawan dari pendekatan otoriter.
Menurut pendekatan ini, setiap siswa harus
diberi kebebasan penuh untuk membuat apa
saja yang mereka kehendaki dalam proses
belajar mengajar.
Perlu di ingat
bahwaPendekatan ini secara esensial
ber t ent angan dengan makna kat a
pengelolaan itu sendiri, di dalam mana
terkandung unsur pengaturan. Kebebasan
memang mer upakan seuat u yang har us
dihomati dan diperhatikan; tetapi kebebasan
yang mengarah kepada “kebebasan tanpa
batas” akan dapat menciptakan masyarakat
yang serba-bebas (permissive-society ),
yang jelas tidak dapat diterapkan dalam
sistem pendidikan di Indonesia.
Pendekatan permisif adalah pendekatan yang
menekankan perlunya memaksimalkan kebebasan
siswa. Tema sentral dari pendekatan ini
adalah:
Apa
Kapan
Diman
a

guru hendaknya membiarkan peserta didik bertindak bebas sesuai


dengan yang diinginkannya.
Kelebihan
Pendekat an
Premisif
Tumbuhnya demokrasi dalam kelas, suasana
belajar yang tidakterlalu tegang sehingga
siswa juga nyaman di dalam prosesbelajar
mengajar.
Para peserta didik memperoleh kesempatan
secara psikologis,memiliki risiko yang aman,
mengatur kegiatan sekolah sesuaicakupannya,
mengembangkan kemampuan memimpin
dir isendir i, disiplin sendiri, dan tanggung
jawab sendiri.
Kelemahan
Pendekatan Permisif
Menurut Bonjoly (2013) adalah pendekatan ini tidak
realistis. Pendekatan ini dapat menghasilkan anak didik
yang serba tidak mematuhi aturan, nilai budaya, dan
agama baik dilingkungan rumah tangga atau keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Pendekatan ini kurang menyadari bahwa sekolah dan
kelas adalah sistem sosial yang memiliki pranata sosial.
Siswa menjadi bergantung kepada guru
dalam mengembangkan sikap baiknya.
Kesimpulan
Do you have any
quest ions for us
before we go?

Anda mungkin juga menyukai