Anda di halaman 1dari 50

Pasar Modal di

Indonesia, Mekanisme
Perdagangan, dan
Instrumen Pasar Modal
Tujuan Pembelajaran
• Memahami Peranan dan Fungsi Ekonomi Pasar Modal
• Mengetahui organisasi yang terkait dan perannya di Pasar
Modal Indonesia
• Memahami Mekanisme Perdagangan di pasar perdana
maupun di pasar sekunder
• Mengetahui indeks harga saham
• Mengetahui perkembangan pasar modal Indonesia
• Mengetahui berbagai jenis aset finansial yang
diperdagangkan di pasar modal Indonesia
• Mengetahui penghitungan return aktual dan resiko suatu
investasi
Ikhtisar Pertemuan
1. Definisi Pasar Modal
2. Fungsi Ekonomi dan Fungsi Keuangan Pasar Modal
3. Organisasi dan Struktur Pasar Modal Indonesia
4. Mekanisme Perdagangan
5. Indeks Harga Saham
6. Perkembangan Pasar Modal Indonesia
7. Instrumen Pasar Modal
8. Return dan Resiko Investasi
1. Definisi Pasar Modal
• Pasar Modal adalah pertemuan antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan instrumen keuangan
(sekuritas)
• Pasar Modal adalah pasar untuk
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya
memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti
saham dan obligasi
• Pasar Modal berfungsi sebagai lembaga perantara
(intermediaries) atau penghubung antara para
investor dengan perusahaan maupun institusi
pemerintahan melalui perdagangan instrumen
jangka panjang.

Pasar Modal

Pemodal/Investor Perusahaan/Institusi
yang memiliki Pemerintahan yang
kelebihan dana membutuhkan dana

dana
Instrumen keuangan
2. Fungsi Ekonomi dan Fungsi
Keuangan Pasar Modal
• Fungsi Ekonomi
Pasar modal sebagai fungsi ekonomi, yaitu menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lenders (para investor yang menanamkan
dananya dalam pasar modal) ke borrowers (emiten atau perusahaan
yang menerbitkan efek di pasar modal).
• Fungsi Keuangan
Pasar modal sebagai fungsi keuangan adalah dengan menyediakan
dana yang diperlukan oleh para borrowers. Lenders menyediakan
dana tanpa terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang
diperlukan untuk investasi tersebut.
Peranan Pasar Modal
1. Sebagai Tempat Pengalokasian Dana Secara
Efisien
2. Sebagai Alternatif Investasi
3. Memungkinkan investor untuk memiliki
perusahaan yang sehat dan berprospek baik.
4. Pelaksanaan manajemen secara profesional
dan transparan
5. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional
3. Organisasi Pasar Modal Indonesia
• Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8
Tahun 1995 tentang pasar modal :
3.1. Otoritas Pasar Modal
• Otoritas pasar modal dipegang oleh Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM - LK).
• Tugas yang diemban (sesuai UU Pasar Modal No 8,
Pasal 3) adalah melakukan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan
pasar modal.
3.2. Fasilitator Pasar Modal Indonesia
1. Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara
mereka
2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI) adalah pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa.
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI) adalah
pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral
bagi bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain.
3.3. Pelaku Pasar Modal
1. Penjamin Emisi Efek (underwriter) adalah pihak yang
membuat kontrak Emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual
2. Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer), adalah pihak yang
melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan
sendiri atau pihak lain
3. Manajer Investasi (Investment Manager) adalah pihak yang
kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah
3.4. Lembaga Penunjang
1. Biro Administrasi Efek, yaitu Pihak yang berdasarkan kontrak
dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.
2. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan
harta lain berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk
menerima deviden, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi
Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
3. Wali Amanat adalah lembaga yang ditunjuk oleh emiten untuk
mewakili kepentingan para pemegang obligasi.
4. Pemeringkat Efek adalah lembaga yang berperan sebagai
pemeringkat, yaitu penilaian kemampuan membayar kembali
surat hutang dan jasa Informasi yaitu penerbitan informasi
mengenai perusahaan di pasar modal.
3.5. Profesi Penunjang Pasar Modal
1. Akuntan adalah profesi penunjang yang bertujuan untuk
memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan
perusahaan yang akan go publik.
2. Konsultan hukum, adalah profesi yang berperan
memberikan perlindungan kepada investor dari segi hukum.
3. Penilai (appraisal) merupakan perusahaan yang melakukan
penilaian kembali terhadap aktiva tetap perusahaan untuk
memperoleh nilai yang dianggap wajar.
4. Notaris, adalah pihak yang berperan dalam pembuatan
perjanjian dalam rangka emisi sekuritas seperti perjanjian
penjamin sekuritas, perwaliamanatan dan lain-lain
perjanjian yang harus dibuat secara nota riil agar
berkekuatan hukum.
4.1. Mekanisme Perdagangan
Pasar Perdana
• Pasar perdana adalah penawaran efek dari suatu perusahaan
kepada masyarakat (publik) oleh suatu sindikasi penjaminan
untuk pertama kalinya sebelum efek tersebut
diperdagangkan di Bursa Efek.
• Mekanisme perdagangannya adalah sebagai berikut :

Penjamin Emisi

Emiten Investor

Agen Penjual

Dana
Efek
• Emiten menawarkan efek kepada masyarakat melalui
penjamin emisi dan penjamin emisi menunjuk beberapa
agen penjual agar dapat menjangkau investor. Investor
yang ingin membeli efek dapat melakukan pesanan beli
langsung kepada penjamin emisi atau kepada agen
penjual sekaligus dengan pembayarannya.
• Agen penjual yang ditunjuk oleh penjamin emisi berasal
dari perusahaan efek. Penjamin emisi bertanggung
jawab atas hasil emisi kepada emiten dan untuk
menjamin emisi mendapatkan komisi dari emiten
Ciri-Ciri Pasar Perdana
1. Emiten menjual saham kepada masyarakat melalui penjamin emisi
atau agen penjual yang ditunjuk oleh penjamin emisi
2. Harga kesepakatan antara emiten dan penjamin emisi. Harga
perdana tertera dalam prospectus
3. Pembeli tidak dipungut biaya transaksi
4. Pembeli belum tentu memperolah saham sebanyak yang dipesan
5. Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen penjual
yang ditunjuk
6. Masa pesanan terbatas
7. Penyusunan prospectus melibatkan profesi akuntan public,
notaris, konsultan hukum dan perusahaan penilai
4.2. Mekanisme Perdagangan
Pasar Sekunder
• Pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah
dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan.
• Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para
investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat
di bursa setelah terlaksananya penawaran perdana
• Mekanisme perdagangannya adalah sebagai berikut :

Investor Broker Bursa Broker Investor


Beli Beli Efek Jual Jual

Dana
Efek
Satuan Perdagangan Efek
• Satuan Perdagangan saham di BEI harus menggunakan
satuan perdagangan atau round lot yaitu 500 efek.
• Satuan perubahan harga disebut fraksi harga.
• Perubahan Fraksi Saham :
Harga Efek Fraksi Maksimum Jenjang
Perubahan
< 200 1 10
200 s.d. <500 5 50
500 s.d. < 2.000 10 100
2.000 s.d. 5.000 25 250
> 5.000 50 500
5. Indeks Harga Saham
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua emiten
yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
2. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada masing-
masing sektor.
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan.
4. Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk dalam
kriteria syariah, dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan
likuiditas tinggi.
5. Indeks Kompas100, menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan.
6. Milestones Perkembangan
Bursa Efek di Indonesia
1925 – 1942 : BE
Awal 1939 BE
1912 : Batavia – 1914 – 1918 : BE dibuka di Jakarta, 1942 – 1952 : BE
Sby dan Smg
BE 1 ditutup Semarang, ditutup
ditutup
Surabaya

1977 – 1987 : 1977 : BEJ 1956 – 1977 : BE 1956 : BE tidak 1952 : BE di


BEJ lesu diresmikan vakum aktif Jakarta diaktifkan

1988 – 1990 : 1995 : UU No. 8


1992 :
Deregulasi. BEJ 1989 : BES 1995 : JATS Tahun 1985
Swastanisasi
terbuka untuk beroperasi dioperasikan tentang Pasar
BEJ
asing Modal

2007 :
2002 : BEJ 2000 :
Penggabungan
mengoperasikan Perdagangan
BEJ dan BES
remote trading tanpa warkat
menjadi BEI
7. Instrumen Pasar Modal
• Instrumen pasar modal dikenal dengan sebutan
sekuritas atau efek atau surat berharga.
• Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995
mendefinisikan efek adalah surat berharga yaitu
surat pengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang,
unit penyertaan investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
• Sekuritas diperdagangkan di pasar finansial yang
terdiri dari pasar modal dan pasar uang
Saham biasa
Sekuritas
Jangka Pendek
(Pasar Uang) Saham preferen
Sekuritas di
Sekuritas Pasar Ekuitas Bukti right

Waran

Obligasi
Sekuritas di
Sekuritas Pasar Obligasi
Jangka Panjang Obligasi Konversi
(Pasar Modal)

Kontrak Opsi
Sekuritas di
Pasar Derivatif
Kontrak berjangka

Reksa dana
Saham Biasa
• Saham biasa (common stock) menyatakan kepemilikan suatu
perusahaan
• Sebagai pemilik, pemegang saham biasa suatu perusahaan
mempunyai hak suara proporsional pada berbagai keputusan
penting perusahaan di antaranya persetujuan keputusan
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS)
• Pemegang saham biasa memiliki hak klaim atas penghasilan
dalam aktiva perusahaan berupa pembagian dividen yang
harus memperoleh keputusan dalam RUPS
• Indikator yang menarik perhatian investor dalam
perdagangan saham adalah :
– Fluktuasi harga
– Aktivitas perdagangan (volume, nilai, dan frekuensi)
Dividen
• Dividen tunai (Cash dividend) adalah dividen yang
dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham
dalam bentuk rupiah tunai
• Dividen saham (stock dividend) adalah dividen yang
dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk
saham baru sehingga meningkatkan jumlah saham
yang dimiliki pemegang saham
• Saham bonus (bonus shares) adalah saham baru
yang diberikan kepada pemegang saham dan
berasal dari kapitalisasi agio saham.
Contoh Soal Dividen
• Sebuah perusahaan membagikan dividen total Rp.
10 milliar kepada para pemegang saham. Banyaknya
saham yang beredar adalah 1 milliar lembar saham
biasa. Jika Bapak Bambang memiliki 1 juta lembar
saham, berapa rupiah Bapak Bambang menerima
pembagian dividen tersebut?
• Dividen per lembar saham adalah Rp10
milyar / 1 milyar saham = Rp10. Untuk
setiap lembar saham yang dimilikinya,
Bapak Bambang menerima Rp10 dari
dividen yang dibagikan perusahaan.
Karena Bapak Bambang memiliki 1 juta
lembar saham, maka dia mendapat total
Rp10 juta.
Saham Preferen
• Saham preferen (preferred stock) merupakan saham
yang memiliki karakteristik gabungan (hybrid)
antara saham biasa dan obligasi.
• Saham preferen di satu sisi serupa dengan saham
biasa karena merupakan ekuitas yang menyatakan
kepemilikan, tetapi di sisi lain sifatnya serupa
dengan obligasi karena menghasilkan pendapatan
tetap berupa dividen dalam jumlah tetap dari waktu
ke waktu.
Bukti Right
• Bukti right merupakan sekuritas yang memberikan
hak kepada pemegang saham lama untuk membeli
saham baru perusahaan pada harga yang telah
ditetapkan selama periode tertentu
• Bukti right disebut juga Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) dan diterbitkan melalui penawaran
umum terbatas (right issue)
• Bukti right dapat diperjualbelikan antar investor di
bursa efek selama periode waktu perdagangan yang
terbatas.
Waran
• Warran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada
waktu dan harga yang sudah ditentukan sebelumnya.
• Keputusan perusahaan menjual waran ditetapkan pada
waktu RUPS
• Waran biasanya dijual bersamaan dengan sekuritas lainnya
seperti saham atau obligasi
• BEI mengatur perdagangan waran memiliki masa berlaku
sekurang-kurangnya 3 tahun dan pelaksanaan haknya tidak
dapat dilakukan lebih cepat dari 6 bulan sejak waran
diterbitkan
Obligasi
• Obligasi (bond) atau surat tanda bukti hutang adalah
sekuritas yang memuat janji untuk memberikan
pembayaran tetap menurut jadwal yang telah ditetapkan.
• Obligasi disebut juga sekuritas pendapatan tetap (fixed
income securities)
• Obligasi berdasarkan penerbitnya dibagi menjadi :
– Obligasi negara (government bond) adalah obligasi yang
diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
– Obligasi perusahaan (corporate bond) adalah obligasi
yang diterbitkan oleh perusahaan baik perusahaan swasta
maupun perusahaan negara (BUMN)
Karakteristik Obligasi
• Nilai nominal (nominal value atau face value) atau nilai
pari (par value) menunjukkan besarnya nilai rupiah obligasi
yang diterbitkan.
• Kupon (coupon rate) merupakan bunga yang dibayar reguler
oleh penerbit obligasi kepada pemegangnya. Kupon obligasi
ditetapkan dalam persentase tahunan dari nilai nominal dan
dibayarkan pada interval waktu tertentu
• Jatuh tempo (maturity) merupakan tanggal ketika
pemegangnya akan menerima uang pokok pinjaman yang
jumlahnya sebesar nilai nominalnya.
SOAL-JAWAB KUPON OBLIGASI
30/52
Ibu Niken membeli sebuah obligasi yang baru
saja diterbitkan oleh pemerintah dengan nilai
nominal Rp100 juta dan kupon 10 persen dibayar
setengah tahunan. Ibu Niken terus memegang
obligasi ini sampai jatuh tempo pada 3 tahun
mendatang.
– Berapa banyaknya pembayaran bunga kupon dan
kapan dibayarkan?
– Berapa kali kupon seharusnya dibayarkan sampai jatuh
tempo?
– Selain kupon, arus kas apalagi yang akan diterima
pemegang obligasi ini?
• Jawab:
– Ibu Niken sebagai pemegang obligasi akan
menerima Rp10 untuk setiap Rp100 dari nilai
nominal sebagai pembayaran bunga kupon,
atau sebesar Rp500.000 tiap setengah tahun.
– Bunga kupon seharusnya diterima sebanyak 6
kali, yaitu setiap setengah tahun, sampai
jatuh tempo di akhir tahun ketiga.
– Pada waktu jatuh tempo di akhir tahun
ketiga, Ibu Niken juga akan menerima
pelunasan pokok pinjaman atau nilai nominal
sebesar Rp1 juta.
Obligasi Konversi
• Obligasi Konversi (convertible bond) memiliki
karakteristik seperti obligasi biasa mempunyai nilai
nominal, memberikan kupon, dan mempunyai jatuh
tempo.
• Perbedaan antara obligasi biasa dengan obligasi
konversi adalah obligasi konversi dapat ditukar
dengan saham biasa
• Obligasi konversi mencantumkan persyaratan untuk
melakukan konversi dimana persyaratan ini berbeda
antar obligasi konversi dengan yang lainnya
Pasar Derivatif

• Sekuritas derivatif (turunan) adalah aset finansial


yang diturunkan dari saham dan obligasi dan bukan
dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk
mendapatkan dana
• Aset derivatif menyatakan klaim terhadap aset
finansial lainnya seperti saham dan obligasi atau
terhadap harga di masa mendatang aset riil seperti
emas dan komoditas
Kontrak Berjangka

• Kontrak berjangka (future contract) merupakan


suatu perjanjian yang mengharuskan adanya
transaksi di masa mendatang
• Kontrak berjangka menggunakan underlying assets
berbentuk aset riil berupa barang-barang pertanian
seperti kopi, gula, kentang, maupun sumber daya
alam seperti emas atau minyak; dan berupa aset
finansial dalam bentuk efek seperti saham atau
indeks saham
Kontrak Opsi
• Kontrak Opsi (Option Contract) adalah suatu perjanjian yang
memberi pemiliknya hak, tetapi bukan kewajiban, untuk
membeli atau menjual suatu aset tertentu pada harga
tertentu selama waktu tertentu
• Pemilik call option mempunyai hak untuk membeli aset induk
atau underlying asset pada harga tetap selama waktu
tertentu, sebaliknya pemilik put option mempunyai hak untuk
menjual aset induk atau underlying asset pada harga tetap
selama waktu tertentu
• Harga tetap pada aset induk yang dapat dibeli atau dijual
dengan sebuah kontrak opsi disebut harga pelaksanaan
Reksa Dana
• Reksa dana (mutual fund) adalah wadah yang berisi
sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan
investasi dan dibeli oleh investor
• Reksa dana dibedakan menjadi dua yaitu :
– Reksa dana berbentuk perseroan dimana perusahaan yang
menerbitkan reksa dana menghimpun dana investor dengan menjual
saham reksa dana yang selanjutnya diinvestasikan pada berbagai
jenis sekuritas di pasar modal maupun di pasar uang.
– Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif merupakan
kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mewakili
investor. Kontrak ini memberikan kewenangan kepada manajer
investasi untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan kepada
bank
kustodian untuk melaksanakan penitipan kolektif
Jenis-jenis Reksa Dana
1. Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang
menginvestasikan dananya khusus pada berbagai jenis sekuritas
di pasar uang.
2. Reksa dana pendapatan tetap merupakan reksa dana yang
menginvestasikan dananya khusus pada portofolio obligasi
3. Reksa dana saham merupakan reksa dana yang
menginvestasikan dananya khusus pada portofolio saham-saham
perusahaan
4. Reksa dana campuran merupakan reksa dana yang
menginvestasikan dananya pada berbagai jenis sekuritas yang
berbeda baik di pasar modal maupun di pasar uang.
5. Reksa dana terproteksi merupakan reksa dana yang memberikan
proteksi atas nilai investasi awal investor melalui
mekanisme pengelolaan portofolio.
Hubungan Investor dan Pialang
• Salah satu cara berinvestasi adalah calon investor
membuka sebuah rekening (account) pada suatu
perantara pedagang efek (pialang atau broker)
• Margin account adalah fasilitas dimana investor
dapat membeli sekuritas secara kredit dengan
meminjam uang dari pialangnya
• Investor yang membeli dan memiliki saham
dikatakan mempunyai long position
• Short sale adalah penjualan yang penjualnya
sebenarnya tidak memiliki sekuritas yang
dijualnya.
8. Menghitung Return
• Total return atas investasi umumnya memiliki dua
komponen yaitu yield dan capital gain (loss)
Total return = yield + capital gain (loss)

• Contoh 2 :
Bapak Prapto membeli 100.000 lembar saham biasa pada
harga Rp. 1.000 per lembar dan dijual satu tahun kemudian
pda harga Rp. 1.200 per lembar. Dividen adalah Rp. 50 per
lembar. Pada akhir tahun Bapak Prapto ingin mengetahui
apa yang terjadi dengan investasinya.
• Total return rupiah atas investasi yang dibuat
Bapak Prapto adalah penjumlahan dividen dan
capital gain, yaitu Rp5.000.000 + Rp20.000.000 =
Rp25.000.000.
• Yaitu didapat dari :
• Penghasilan Dividen total = Rp. 50 x 100.000 lembar = Rp. 5.000.000
• Peningkatan harga saham ( Rp. 1.200-Rp.1.000) x 100.000 lembar = Rp.
20.000.000
CONTOH MENGHITUNG RETURN
42/52

• Informasi mengenai return lebih sering


dinyatakan dalam persentase daripada
dalam unit mata uang rupiah.
• Contoh:
Kasus 2
Penjelasan
(Rp)
Harga penutupan per lembar saham, 1 Januari 2005: 1.000
Dividen selama 2005: 50
Harga penutupan per lembar saham, 31 Desember 2005: 900
CONTOH MENGHITUNG RETURN
43/52
• Menghitung dividend yield:

= Rp50 / Rp1.000 = 0,05 = 5%


• Menghitung capital gain (loss):

= (Rp900 – Rp1.000) / Rp1.000


= -10%
• Menghitung total return:
Total return = total yield + capital gain (loss)
= 5% - 10% = -5%
Menghitung Return
• Contoh
Bapak Edi membeli saham biasa Unilever Indonesia
pada harga Rp. 16.350 per lembar. Setelah satu
tahun, harga saham adalah Rp. 18.200 per lembar.
Selama tahun itu, Bapak Edi menerima dividen Rp.
500 per lembar. Berapakah dividen yield, capital
yield, dan return persentase? Jika Bapak Edi
menginvestasikan sebanyak Rp. 16.350.000, berapa
banyak rupiah yang dimiliki pada akhir tahun?
• Dividen Yield = 500/16.350 = 3,058%
• Capital gain yield = ( 18.200-16.350) = 11,315%
• Jadi return = 3,058% + 11,315% = 14,373%
• Total investasi Pak Edi = Rp. 16.350.000 Saham yang telah dibeli
sebanyak 16.350.000/16.350 = 1000 lembar
• Dengan 1000 lembar saham mendapat 1000 x Rp. 500 = Rp.
500.000 dalam dividen tunai
• Dalam Capital Gain = Rp. 1.850/lembar sehingga Pak Edi
mendapatkan capital gain Rp. 1.850 x 1000 = Rp. 1.850.000
• Jadi total return rupiah adalah Rp. 500.000 + Rp. 1.850.000 =
Rp.2.350.000
Sehingga pada akhir tahun Pak Edi mempunyai Rp. 16.350.000 + Rp.
2.350.000 = Rp. 18.700.00
9. Menghitung Risiko
• Risiko sering diasosiasikan dengan variabilitas atau
dispersi.
• Jika return suatu aset tidak mempunyai variabilitas,
maka aset tersebut tidak mempunyai risiko.
• Contoh :
Tahun Sekuritas BBAA Sekuritas KKSS
2001 5% 11%
2002 -15% 11%
2003 10% 11%
2004 38% 11%
2005 17% 11%
CONTOH MENGHITUNG RISIKO
47/52

• Rata-rata return sekuritas BBAA


= (5% - 15% + 10% + 38% + 17%) / 5 = 11%
• Rata-rata return sekuritas KKSS
= (11% + 11% + 11% + 11% + 11%) / 5 = 11%
• Perhatikan bahwa return dari tahun 2001 s.d. 2005
untuk sekuritas KKSS adalah selalu tepat tidak
pernah menyimpang dari nilai rata-ratanya, yaitu
11 persen. Sedangkan return-return untuk
sekuritas BBAA tidak pernah tepat 11 persen.
CONTOH MENGHITUNG RISIKO
48/52
Sekuritas BBAA Sekuritas KKSS
(5 – 11)2 = 36 (11 – 11)2 = 0
(-15 – 11)2 = 676 (11 – 11)2 = 0
(10 – 11)2 = 1 (11 – 11)2 = 0
(38 – 11)2 = 729 (11 – 11)2 = 0
(17 – 11)2 = 36 (11 – 11)2 = 0
1.478 0

Varians return 2 dihitung sebagai: 


2 (sekuritas BBAA) = 1.478 / (5 – 1) = 369,5 persen kuadrat
2 (sekuritas KKSS) = 0 / (5 – 1) = 0 persen kuadrat
CONTOH MENGHITUNG RISIKO
49/52

• Deviasi standar, , dihitung sebagai berikut:


 (sekuritas BBAA) = 2 = 369,5 = 19,22%
 (sekuritas KKSS) = 2 = 0 = 0%
• Semakin besar nilai varians atau deviasi
standarnya, semakin jauh return-return aktual
berbeda dari rata-rata returnnya (semakin
besar pula risikonya).

Anda mungkin juga menyukai