0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Pelita II dan tantangan yang dihadapi selama periode tersebut antara 1974-1979. Pelita II berfokus pada peningkatan pangan, sandang, perumahan, sarana prasarana untuk kesejahteraan rakyat dan peningkatan lapangan kerja. Namun, tantangan seperti krisis minyak Pertamina dan musim kemarau yang berdampak pada produksi pangan menghambat pencapaian target pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang Pelita II dan tantangan yang dihadapi selama periode tersebut antara 1974-1979. Pelita II berfokus pada peningkatan pangan, sandang, perumahan, sarana prasarana untuk kesejahteraan rakyat dan peningkatan lapangan kerja. Namun, tantangan seperti krisis minyak Pertamina dan musim kemarau yang berdampak pada produksi pangan menghambat pencapaian target pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang Pelita II dan tantangan yang dihadapi selama periode tersebut antara 1974-1979. Pelita II berfokus pada peningkatan pangan, sandang, perumahan, sarana prasarana untuk kesejahteraan rakyat dan peningkatan lapangan kerja. Namun, tantangan seperti krisis minyak Pertamina dan musim kemarau yang berdampak pada produksi pangan menghambat pencapaian target pembangunan.
secara bertahap, setiap tahap berlangsung selama lima tahun yang disebut Pelita. Apa yang dimaksud trilogi pembangunan ?
Adalah wacana pembangunan nasional
yang dicanangkan oleh pemerintah orde baru di Indonesia sebagai landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam melaksanakan pembangunan negara. Trilogi pembangunan terdiri dari 3 :
Stabilitas Nasional yang dinamis.
Pertumbuhan Ekonomi Tinggi. Pemerataan Pembangunan dan hasil- hasilnya. Pelita ii (1 april 1974-31 maret 1979)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini
adalah pangan, sandang perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja. Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikan produksi. pertanian, dengan meningkatkan industri yang mengelola bahan mentah menjadi bahan baku (misal : karet, minyak, kayu, dan timah). Pada awal periode ini pembicaraan tentang makna pembangunan tentang makna pembangunan mulai bergeser. Apablia sebelum periode Repelita II ini pembangunan ekonomi hanya ditekankan pada jalur pertumbuhan ekonomi, maka awal periode ini pandangan bahwa pembangunan harus berwawasan keadilan semakin dominan. Masalah-masalah lain yang dihadapi dalam Repelita II pada dasarnya merupakan masalah- masalah yang belum dapat dipecahkan dalam Repelita II, yaitu perluasan kesempatan kerja dan Mmsj Mkskk kesempatan berusaha, pembagian pendapatan dan hasil-hasil yang lebih merata, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah- daerah, penyempurnaan dan peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat. Sementara itu tantangan yang dihadapi dalam Repelita II ini secara garis besarnyadapat dirumuskan sebagai berikut : • Merosotnya kegiatan ekonomi dunia kkkk terutama di negara-negara industri, telah melemahkan permintaan atas ekspor hasil produksi Indonesia sedangkan inflasi di negara-negara tersebut telah meningkatkan pula harga barang-barang modal yang diperlukan bagi pembangunan. • Krisis pertamina (1974/75-1976/77) merupakan suatu musibah dan pengalaman yang sangat mahal bagi usaha pembnagunan Indoensia. Kenaikan harga minyak bumi di pasaran dunia yang seharusnya melipat gandakan kemampuan untuk meningkatkan laju petumbuhan, ternyata harus dipakai untuk membayar hutang-hutang jangka pendek pertamina. • Hambatan-hambatan dalam produksi pangan oleh karena musim kering yang luar biasa (krisis beras tahun 1974/1975).
Faktor pendorong utama laju pertumbuhan
ekonomi pada periode ini adalah meningkatnya harga minyak dipasaran Internasional.
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya