Anda di halaman 1dari 25

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SEBAGAI SEBUAH KONSEP


PEMBANGUNAN
ACHMAD FARICH
BIODATA
Nama : Dr. Achmad Farich, dr., MM
Pendidikan : S-3
Website : http://www.afarich.net
Email : farichrich@gmail.com
SINTA : 6107528
Jurnal/artikel :
http://www.afarich.net/2019/04/journal-article-from-men
deley.html
ALUR PIKIR (PROSES)
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
POLICY
REGULATION GOVERNMENT
FACILITY
SEKTOR
ING LAIN
RD INAT
C OO

PEMBANGUNAN
ING MASYARAKAT SUPP
DI NAT ORT
R
COO
SEKTOR
SWASTA COORDINATING

RT
O
PP
SU

SU
PP INSTITUSI &
OR
T TOMA/TOGA

SUPPORT

MASYARAKAT
BERDAYA PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN
(MAMPU, MAJU &
MANDIRI)
ALTERNATIF
SOLUSI
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT

?
Mencakup:
Community Development
(pembangunan masyarakat)
Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)
Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)

“Memampukan dan Memandirikan Masyarakat”


= PEMBERDAYAAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
pada awalnya diketengahkan oleh the World Commision on
Environmentand Development, pada tahun 1987.  disebut
Brundtland Commision
Dengan pembangunan berkelanjutan adalah merupakan suatu
daya upaya untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dengan
tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang.
Sedangkan dalam Ox ford concise Dictionary of Politics
mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah
merupakan konsep yang menekankan keseimbangan antara
kepentingan-kepentingan pertumbuhan ekonomi dan
perlindungan pelestarian lingkungan.
STRATEGI DAN TAHAPAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

STRATEGI
1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan
kemungkinan tanggapan terhadap upaya pemberdayaan
masy. Termasuk kecenderungan atau kemauan untuk
melaksanakan rancangan yang dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk
melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut
setelah dapat diterimanya.

-Perluasan jangkauan (Expansion


TAHAPAN Program)
-Pembinaan (Maintenance Program)
-Pelembagaan dan pembudayaan
PARADIGMA HUMAN DEVELOPMENT
Paradigma ini menekankan manusia dan masyarakat sebagai
modal social. Bertolak dari sini maka berkembanglah apa
yang disebut sebagai human capital dan sosial capital
Pembangunan yang berbasis pada manusia mencakup
pembangunan masyarakat (community based development)
dan pembangunan manusia (people centered development).
Sesungguhnya aliran pembangunan ini lahir atas dasar
keprihatinan terjadinya degradasi manusia, yang hanya
disamakan statusnya dengan alat produksi. Manusia tidak
dihargai harkat dan martabatnya, mereka tidak lebih
hanyalah sebagai alat produksi sebagaimana mesin industri.
Paradigma Pemberdayaan Masyarakat
Tampaknya pendekatan pemberdayaan masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan nasional
merupakan pilihan yang harus diambil.
Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk
memberdayakan rakyat hendaklah disertai tranformasi
secara seimbang, baik itu tranformasi ekonomi, sosial,
budaya maupun politik. Dengan demikian akan terjadi
keseimbangan dalam masyarakat antar kekuatan
ekonomi, sosial budaya, dan politik. Pemikiran
demikian diperkuat oleh sistem perekonomian
kerakyatan.
KERANGKA PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN SASARAN FUNGSI

Masyarakat Kelembagaan
Masyarakat FASILITASI

Keluarga Pasangan PENGGERAKA


Suami -Istri N

Pria/Perempuan PENDAMPINGAN
Individu
dan Anak
HIRARKI FUNGSI PEMB. MASY

Unit terkait dan LSM


Peduli prog pemb masy
PROVINSI Regulator

O
Unit terkait dan LSM KOTA/ P Implementator
Peduli prog pemb masy KABUPATEN Program
E
R
Unit terkait dan LSM A Supervisor
Peduli prog pemb masy KECAMATAN Kegiatan
T

Unit terkait dan LSM O Pelaksana


KELURAHAN R Kegiatan
Peduli prog pemb masy (Eksekutor)
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Goverment

ty

Re
ili

gu
asc

la
,,F

tio
icy

n,
Community
ol

P
Empowerment
,P

ol
ic
n

y,
tio

,F
la

as
gu

ci
Re

lit
Pemberdayaan masyarakat

y
Institution
People
& Leader Participation & Responsibility
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMBANGUNAN

Goverment

Re
it y

gu
cil

la
as
Movement

tio
Empowerment

,F
ic y

n,
P
ol

ol
P
PELAYANAN

ic
n,

y,
tio

MASYARAKAT

Fa
la

sc
gu

ili
ty
Re

Private Community
Participation & Responsibility

Partnership

Community Development
Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi:
Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju
perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan
peningkatan kapasitas diri.
Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan
pengetahuan, kecakapan keterampilan agar terbuka
wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga
dapat mengambil peran di dalam pembangunan.
Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-
keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan
kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada
kemandirian.
Tahapan Pemberdayaan Knowledge, Attitudes, Practice dengan
Pendekatan Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotorik dan Konatif

Tahapan Afektif Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif

Belum merasa sadar Belum memiliki Belum memiliki Tidak berperilaku


& peduli wawasan ketrampilan dasar membangun
pengetahuan  

Tumbuh rasa Menguasai Menguasai ketrampflan Bersedia terlibat dalam


kesadaran & pengetahuan dasar dasar pembangunan
kepedulian
Memupuk semangat Mengembangkan Mengembangkan Berinisiatif untuk
kesadaran & pengetahuan dasar ketrampilan dasar mengambil peran dalam
kepedulian pembangunan

Merasa Mendalami Memperkaya variasi Berposisi secara mandiri


membutuhkan pengetahuan pada ketrampilan untuk membangun diri
kemandirian tingkat yang lebih dan lingkungan
tinggi
Model Treatment untuk Meningkatkan Aspek Afektit, Kognitif,
Psikomotorik dan Konatif
Tahapan Afektlf Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif

Sangat Penyuluhan Tidak Unskilled   Pelalihan Perilaku Keteladanan


rendah untuk berpengeta untuk acuh tak perilaku
penyadaran huan ketrampilan acuh pemerintah
dasar dan agen
pembaharu
Rendah Mobilisasi Pengetahu Pembelajara Semikilled Pelatihan Bersedia Motivasi
pada an rendah n untuk (setengah lanjutan ikut serta menjadi obyek
program peningkatan terampil)
Cukup Motivasi Cukup Pilot project Skilled Percobaan/ Inisiatif Pilihan-pilihan
untuk (terampil) uji coba-uji untuk peran utama
berperan coba berperan
 
Relatif Supporting Relatif Peluang bagi Sangat Peluang Berperan Perilaku
tinggi program tinggi pemikiran terampil berkarya mandiri fasilitasi
inovatif inovatif
Prinsip Pendekatan Masyarakat
Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, dapat
mengacu pada pendekatan yang dilakukan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dalam penerapan Teknologi
Tepat Guna di masyarakat
1. Pendekatan berbasis masyarakat
2. Pendekatan berbasis sumberdaya lokal
3. Pendekatan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi lokal
4. Pendekatan lingkungan
5. Pendekatan kemitraan antara kelompok masyarakat dan
pemerintah
6. Pendekatan Community Based Development (CBD)
Prinsip pembangunan CBD adalah pembangunan yang menempatkan

masyarakat baik secara perseorangan atau kelompok sebagai penentu
dan pelaku utama sehingga seluruhpengambilan keputusan dan rencana
tindak didasarkan atas kehendak dan kesepakatan kelompok.
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Pendekatan: Partisipatif;
Sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil, dan
pengembangannya melibatkan masyarakat secara aktif;
Potensi Kawasan;
Teknologi Tepat Guna spesifik lokasi yang ditetapkan dan
dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah sebagai pendorong
peningkatan dan pengembangan produk unggulan daerah;
Keterpaduan Program;
Melibatkan instansi sektor lainnya, seperti lembaga swadaya
masyarakat dan swasta;
Perencanaan dari bawah;
Menggunakan lembaga dan mekanisme yang sudah ada dan berhasil
di daerah.
PERATURAN PERUNDANGAN
Peraturan Perundangan yang menjadi dasar dan acuan
pelaksanaan pengintegrasian antara lain:
1. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007
tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
PENGERTIAN PENGITEGRASIAN
Pengintegrasian adalah penyatupaduan pengelolaan
pembangunan partisipatif versi PNPM-MP ke dalam
sistem pembangunan daerah, dan penyelarasan model
perencanaan teknokratis dan politis dengan
perencanaan partisipatif melalui mekanisme
Musrenbang.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan efektivitas proses dan mengoptimalkan
capaian pembangunan

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas proses dan hasil perencanaan
pembangunan desa;
b. Menyelaraskan perencanaan teknokratis, politis dengan
perencanaan partisipatif;
c. Mendorong terwujudnya pembagian wewenang dan
penyerahan urusan pemerintah kabupaten kepada
pemerintah desa;
SASARAN
Sasaran Strategis, antara lain:
1. Peningkatan posisi tawar rakyat dalam proses perumusan
kebijakan publik dan pengelolaan pembangunan.
2. Peningkatan kapasitas dan peran lembaga
kemasyarakatan desa dan antar desa serta fungsi lembaga
pemerintahan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan desa.
3. Peningkatan kapasitas dan fungsi Pemerintah Daerah
mendorong perencanaan dan penganggaran yang pro
rakyat.
4. Peningkatan peran DPRD dalam pembentukan regulasi
daerah untuk penguatan pembangunan partisipatif
berbasis pemberdayaan masyarakat.
Sasaran operatif, antara lain:
1. Mengefektifkan proses perencanaan pembangunan
di tingkat desa atau sebutan lain dan kecamatan.
2. Menyelaraskan pengelolaan kegiatan pembangunan
di tingkat desa atau sebutan lain dan wilayah
perdesaan.
3. Tersedianya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rancangan
Rencana Kerja Pembangunan Desa atau sebutan
lain (RKP Desa).
Sasaran Praktis, antara lain:
1. Meningkatnya kemampuan dan peran Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)
2. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga
Pemerintahan Desa (Kepala Desa dan BPD)
3. Meningkatnya kemampuan dan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
4. Meningkatnya peran Pelaku Masyarakat PNPM-MP
KONSEP PENGINTEGRASIAN
A. PRINSIP
1. Desentralisasi
2. Keterpaduan
3. Efektif dan Efisien
4. Partisipasi
5. Transparansi dan Akuntabel
6. Keberlanjutan
TITIK TEMU INTEGRASI
MUSRENBANG
Kabupaten

Forum SKPD

MAD Musyawarah Antar Desa MUSRENBANG


Pendanaan
Prioritas Kecamatan

Pelaksanaan Musdes Perencanaan MUSRENBANG


sesuai PTO
PNPM-MP
dan MKP Desa

MMDD RPJMDes/Review

Penggalian Gagasan Pengkajian Keadaan


Desa (PKD)

Anda mungkin juga menyukai