Filsafat Presented by 4th group Members of the Group
Laura Amelia Tipalayo Lutfiatun Nadifah 220401110098 220401110110
Alifia Dea Nadia Widayanti
Mawardani 220401110122 220401110134 Materi 01 02 03 Dasar Ontologis Pengertian Filsafat Dasar Epistemologi 04 05 Dasar Aksiologi Dasar Antropologis Pengertian Filsafat Kata filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani terdiri atas kata philein artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan. Dari pengertian menurut kata-katanya, filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Dalam hal ini filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang hakikat. Latar Belakang Filsafat Memahami sistem filsafat sesungguhnya menelusuri dan mengkaji suatu pemikiran mendasar dan tertuang yang mengawali kebudayaan manusia. Suatu sistem filsafat, berkembang berdasarkan ajaran seseorang atau beberapa orang tokoh pemikir filsafat. Sistem filsafat sebagai suatu tata nilai segi/bidang kehidupan suatu masyarakat/bangsa itu, tegasnya oleh kerjasama faktor dalam dan faktor luar. Faktor – faktor ini sedemikian kompleks; di antaranya yang utama ialah sikap dan pandangan hidup, cita karsa, dan kondisi alam lingkungan. Bagaimana bangsa itu berkembang, ditentukan oleh cita karsa dan kondisi alamnya. Sebaliknya walaupun cita karsanya tinggi dan kuat bila kondisi alamnya tidak menunjang, bangsa itu tumbuhnya tidak subur (tidak jaya). Dasar Ontologis Ontologi menurut Aristoteles merupakan cabang filsafat yang membahas tentang hakikat segala yang ada secara umum sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu-ilmu yang membahas sesuatu secara khusus. Ontologi membahas tentang hakikat yang paling dalam dari sesuatu yang ada, yaitu unsur yang paling umum dan bersifat abstrak, disebut juga dengan istilah substansi. Dasar Epistemologi Istilah “epistemologi” terkait dengan sarana dan sumber pengetahuan (knowledge). Epistemologi adalah cabang filsafat pengetahuan yang membahas tentang sifat dasar pengetahuan, kemungkinan, lingkup, dan dasar umum pengetahuan (Bahm, 1995: 5). Littlejohn and Foss menyatakan bahwa epistemologi merupakan cabang filosofi yang mempelajari pengetahuan atau bagaimana orang-orang dapat mengetahui tentang sesuatu atau apa-apa yang mereka ketahui. Dasar Aksiologi Dasar aksiologi menurut Runes: Aksiologi, berasal dari istilah Yunani axios berarti nilai, yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik; bidang yang menyelidiki hakekat nilai, kriteria, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Menurut Prof. Dr. Brameld, aksiologi dapat disimpulkan sebagai suatu cabang filsafat yang menyelidiki: 1). Tingkah laku moral, yang berwujud etika. 2). Ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan. 3). Sosio-politik yang berwujud ideologi. Dasar Antropologis Dasar antropologis dalam sila-sila Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, dimana antropologis ini memiliki hakikat mutlak monopluralis, yang terdiri dari susunan kodrat sebagai mahkluk individu dan makhluk sosial ,dan kedudukan manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri, dan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu hakikat dasar ini memandang manusia sebagai sesuatu yang bersifat kompleks. Kesimpulan Filsafat adalah pemikiran tertinggi mencari hakikat kebenaran dan kebijaksanaan. Aliran- aliran filsafat terbentuk berdasarkan keyakinan manusia menurut lingkungan ilmiah, sosial- budaya, zamannya dan tantangan-tantangan hidup mereka. Dan Pancasila sebagai sistem filsafat sendiri ada beberapa pendapat yang berbeda-beda mengemukakan maupun mengartikannya. Namun dari semua pendapat itu mengakui bahwa Pancasila adalah suatu filsafat. “Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah.” ~Soekarno Thank You for Listening! _laurameliaa nadifaltf