Anda di halaman 1dari 36

PEMETAAN GEOLOGI MANDIRI

DAERAH PENIRON DAN SEKITARNYA


KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN
JAWA TENGAH
2022

OLEH :
Rachmad Dwi Yulianto
0551 19 035

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN
2022
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
PENDAHULUAN

DATA LAPANGAN

GEOMORFOLOGI

STRATIGRAFI

STRUKTUR GEOLOGI

SEJARAH GEOLOGI

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
kegiatan pemetaan mandiri dilaksanakan di kuliah
Karangsambung untuk memenuhi matakuliah wajib di semester
ini dan kegiatan ini dilaksanakan untuk bekal mahasiswa
geologi Universitas Pakuan dalam memahami ilmu kebumian
dan dapat bermanfaat untuk sekitar. Mengenalkan bagaimana
melaksanakan pemetaan geologi yang benar sesuai standar
pemetaan geologi.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari pemetaan geologi Daerah
Peniron dan Sekitarnya, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
untuk :
Memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kuliah Geologi
Lapangan pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik
- Universitas Pakuan
Untuk mengimplementasikan pengetahuan geologi
selama 6 semester dan menambah pengetahuan dalam
melaksanakan pemetaan geologi.
LETAK, LUAS DAN KESAMPAIAN DAERAH PENELITIAN
Luas lokasi pemetaan adalah 3km x 3km = 9 km².
Secara umum bentuk topografi daerah penelitian
sebagian berupa perbukitan dan dataran
METODOLOGI PENELITIAN

1. Tahap Persiapan Pemetaan (1 Hari)

2. Tahap Pekerjaan Lapangan (8 Hari)

3. Tahap Pembuatan Peta akhir (2hari)

4.Tahap Pembuatan Slide Presentasi


(1Hari)

5. Tahap Laporan/presentasi
DATA LAPANGAN
  kedudukan
hari, tanggal Lintasan Litologi Tujuan
LP strike dip
Sungai Lok Ulo 1.1 masif masif Breksi
1.2 95 39 Batupasir selang seling batulempung
1.3 98 74 Batupasir selang seling batulempung
Kali Sibango
Senin, 01 Agustus 2022 1.4 245 56 Batupasir selang seling batulempung Observasi Singkapan, Struktur Geologi

1.5 96 73 Batupasir selang seling batulempung


Kali Poh 1.6 masif masif Batupasir selang seling batulempung
Kali Cungkup 1.7 279 50 Batupasir selang seling batulempung
2.1 180 20 Batupasir selang seling batulempung Observasi Singkapan, Struktur Geologi
Selasa, 02 Agustus 2022 Kali Cungkup 2.2 240 19 Batupasir selang seling batulempung  

2.3 80 7 Batupasir selang seling batulempung  

3.1 200 9 Batupasir selang seling batulempung


3.2 296 36 Batupasir selang seling batulempung
Rabu, 03 Agustus 2022 Kali Sana 3.3 98 40 Batupasir selang seling batulempung Kontak Breksi Observasi Singkapan, Struktur Geologi

3.4 masif masif Breksi


3.5 masif masif Breksi
4.1 masif masif Breksi
Kamis, 04 Agustus 2022 Kali Terus 4.2 masif masif Breksi Observasi Singkapan, Struktur Geologi

4.3 masif masif Breksi


5.1 masif masif Batulempung
5.2 89 44 Batupasir
5.3 79 43 Batupasir
Jumat, 05 Agustus 2022 Kali Rancang Observasi Singkapan, Struktur Geologi
5.4 98 36 Batupasir
5.5 96 43 Batupasir
5.6 masif masif Breksi
6.1 90 46 Batupasir
6.2 93 40 Batupasir
Kali Langkung
6.3 95 36 Batupasir
6.4 99 38 Batupasir kontak Breksi
Sabtu, 06 Agustus 2022 Observasi Singkapan, Struktur Geologi
6.5 masif masif Breksi
6.6 masif masif Breksi
Kali Wayu
6.7 masif masif Breksi
6.8 masif masif Breksi
7.1 84 27 Batupasir
7.2 80 35 Batupasir selang seling Batulempung
Minggu, 07 Agustus 2022 Kali Keji 7.3 80 35 Batupasir Observasi Singkapan, Struktur Geologi

7.4 78 45 Batupasir selang seling Batulempung


7.5 81 40 Batupasir selang seling Batulempung
8.1 92 30 Batupasir
8.2 87 45 Batupasir kontak Breksi
Kali Keji
8.3 masif masif Breksi
Senin, 08 Agustus 2022 8.4 masif masif Breksi Observasi Singkapan, Struktur Geologi

8.5 60 31 Batupasir selang seling Batulempung


Kali Punggung 8.6 92 30 Batupasir selang seling Batulempung
8.7 masif masif Breksi
  TOTAL: 44 Lokasi Pengamatan
Peta Lokasi Pengamatan
GEOMORFOLOGI
FISIOGRAFI JAWA TENGAH

Berdasarkan bentuk fisiografinya, Jawa Tengah dapat dibagi


menjadi 6 zona fisiografi (van Bemmelen, 1949), yaitu:
•Zona Dataran Aluvial Pantai Utara Jawa
•Gunung Api Kuarter
•Zona Antiklinorium Bogor, Serayu Utara, Kendeng
•Zona Depresi Jawa Tengah
•Zona Pegunungan Serayu Selatan
•Zona Pegunungan Selatan Jawa
Satuan Geomorfologi Daerah Penelitian

Klasifikasi geomorfologi berdasarkan pada konsep yang


dikemukakan oleh Budi Brahmantyo, dan Bandono (2006) yang
meliputi aspek struktur, proses dan tahapan, maka geomorfologi
daerah ini dibagi menjadi 2 satuan geomorfologi, yaitu :
 Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial 20%
 Satuan Geomorfologi Punggungan Homoklin 60%
Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial
Genetika satuan geomorfologi dataran aluvial ini terbentuk sebagai
hasil pengendapan sungai berupa material-material lepas hasil pelapukan
dan erosi batuan-batuan yang terdapat di daerah penelitian dengan
ukuran mulai dari ukuran lempung hingga bongkah.
Satuan geomorfologi dataran aluvial ini terutama tersebar
disepanjang sungai Sungai Lokulo, menempati sekitar 40% dari luas
daerah penelitian. Pada peta geomorfologi, satuan ini diberi warna biru.

Foto diambil dari atas jembatan merah putih


Arah foto N 210 E
Satuan Geomorfologi Punggungan Homoklin

Luas penyebaran satuan geomorfologi punggungan Homoklin 60%


Dari luas lokasi pengamatan, Satuan Geomorfologi pada peta ditandai dengan
Warna ungu.
satuan geomorfologi punggungan homoklin dicirikan dengan kemiringan
Lapisan batuan yang searah.

Foto diambil dari gunung pranji dengan arah N 51E


Pola Aliran Sungai Daerah Penelitian

RD
Stadia Erosi Sungai Daerah Penelitian
Stadia erosi sungai daerah penelitian terdiri dari 3
stadia sungai yaitu :
a. Stadia Sungai Muda adalah sungai yang aktifitas
aliran sungainya mengerosi ke arah vertikal lebih
dominan dibanding berarah lateral, sehingga erosi
seperti membentuk huruf “V” pada badan
sungainya

Arah foto N 25 E
b. Stadia Sungai Dewasa adalah sungai yang aktifita
erosinya berarah vertikal dan lateral terjadi secara
seimbang. Mulai membentuk dataran banjir secara
setempat. Sehingga seperti membentuk huruf “U”
pada badan sungainya. Jentera geomorfik daerah penelitian:
Ciri-ciri stadia erosi sungai dewasa di
daerah penelitian adalah:
• Profil lembah sungai yang
berbentuk huruf “U”.
• Tahapan ini biasanya ada di Hulu-
Hilir sungai.
• Tahapan ini dicirikan oleh sungai
daerah penelitian kalijaya
• Diperlihatkan dengan adanya proses
sedimentasi yang masih
berlangsung pada lokasi tersebut,
maka bisa dikatakan jentera
geomorfiknya sebagai Dewasa.
Arah foto N 120 E
c. Stadia Sungai Tua adalah sungai yang aktifitas
erosinya berarah lateral lebih dominan dibanding
secara vertikal.

Arah foto N 168 E


Genetika Sungai Daerah Penelitian
- Sungai Subsekuen
Merupakan sungai yang berkembang
disepanjang suatu garis atau zona yang
resisten. Sungai ini pada umumnya dapat
dijumpai mengalir di sepanjang jurus
perlapisan batuan yang resisten terhadap erosi
seperti batupasir. Seperti pada daerah Lok Ulo

- Sungai Konsekuen adalah sungai yang


berkembang dan mengalir searah lereng topografi
aslinya. Sungai konsekuen sering diasosiasikan
dengan kemiringan asli dan struktur lapisan batuan
yang ada di bawahnya. Selama tidak dipakai sebagi
pedoman, bahwa asal dari pembentukan sungai
konsekuen adalah didasarkan atas lereng
topografinya bukan pada kemiringan lapisan
batuannya. Seperti pada daerah gunung brujul
sekitarnya
STATIGRAFI
Stratigrafi Daerah Penelitian

1. Satuan batuan breksi


2. Satuan batuan batupasir
Selang seling batulempung
3. Satuan endapan aluvial
Kolom Statigrafi

MUDA

TUA
Kolom Statigrafi

Lingkungan
UMUR Simbol Satuan Batuan
Pengendapan

MUDA Satuan Batuan


Batupasir selang
seling
Batulempung

LAUT

Satuan Batuan
Breksi
LAUT

TUA
Satuan Batuan Batupasir selang seling
Batulempung
- Tersingkap pada sebelah barat
Pertengahan blok 4 sampai selatan blok 4
daerah penelitian
•Batupasir sedang, berwarna abu-abu, ukuran
butir pasir sedang,, pemilahan baik, kemas tertutup,
semen karbonatan. *Batupasir selang seling
•Batulempung,warna abu kehitaman, ukuran batulempung
butir lempung, semen karbonat,pemilahan
baik,kemas tertutup, mineral lempung.
•Breksi berwarna abu kehitaman dengan ukuran
krikil-bongkah,bentuk butir menyudut
tanggung,kemas terbuka,terpilah buruk,sementasi
non karbonat,Fragmen berupa batuan beku dan
batuan
*Adanya struktur sedimen
Laminasi
Satuan Batuan Breksi
Penyebaran satuan batuan Breksi
meliputi Kaligending, Kali jaya, Kali
soka.
Penamaan satuan batuan breksi ini
berdasarkan ciri khas litologi yang ada,
yaitu fragmen – fragmen yang
menyudut yang berukuran 2 cm – 1 m,
maka satuan batuan ini dinamakan
satuan batuan breksi.

•Breksi, berwarna abu-abu, bentuk


butir menyudut sampai menyudut
tanggung, ukuran butir 0,2 cm – 30 cm,
pemilahan buruk, kemas tertutup, semen
non-karbonat, porositas buruk. Fragmen
batuan beku, (basalt), matrik pasir kasar.
Foto singkapan di lokasi
kali terus
Satuan Endapan Aluvial
endapan lepas yang terdiri dari pasir, kerikil, kerakal,berangkal
hingga bongkah.

Arah Foto N 245 E


Hubungan Statigrafi
Hubungan stratigrafi dari satuan batuan breksi dan satuan batuan
batupasir selang-seling batulempung adalah bahwa awalnya diendapkan
secara tidak selaras satuan batuan breksi yang dicirikan fragmen batuan
breksi yang mana makin kearah muda atau mendekati batupasir
fragmennya semakin berukuran kecil (krikil) lalu dilanjut pengendapan
satuan batupasir selang-seling batulempung dimana ini merupakan
satuan batuan yang berumur muda dimana dicirikan dengan ukuran
butir batupasir yang dekat dengan batu breksi berukuran pasir kasar dan
semakin ke umur muda ukuran butir semakin berukuran halus, serta
pada satuuan batuan batupasir selang-seling batulempung menunjukan
pola perlapisan semakin ke atas atau semakin ke muda itu semakin
tipis. Sehingga dilihat dari data lapangan tersebut dapat diketahui
lingkungan pengendapannya yaitu transgresi dimana pasokan sedimen
lebih lambat dibandingkan penurunan cekungan
STRUKTUR GEOLOGI
Micro Fold
Dijumpai Micro fold dalam pada 4 lokasi pengamatan
1. sayap kanan
N185/86
Sayap kiri 310/79
plunge 9
trend 72

2. sayap kanan N40/65


sayap kiri N282/85
plunge 5
trend 245
3. sumbu
trend 240
plunge 14
sayap kanan 5/88
sayap kiri 285/88

4. sayap kanan N85/23


sayap kiri N354/22
trend 310
plunge 29
Lipatan ini merupakan lipatan parasite yang dikenal dengan bentuk Z,
S,dan M yang merupakan sifat simetri serta posisinya terhadap
lipatan utamanya, bentuk ini penting untuk menentukan posisi dari
lipatan utamanya dari tempat lipatan minor diamati. Vergence (arah
tektonik) adalah istilah untuk menunjukan arah pergerakan dan
perputaran yang terjadi pada saat deformasi. Lipatan yang terdapat
pada daerah penelitian merupakan bagian dari Struktur Z yang
merupakan dextral.

*Buku Geologi Lapangan


SEJARAH GEOLOGI
Sejarah Terendapkannya

• Geologi sejarah yang dapat diceritakan pada daerah penelitian dimulai


dari tua ke muda, dimana diendapkan secara selaras batuan breksi yang
dilanjutkan dengan pengendapan batupasir selang seling batulempung
yang muda dimana butiran dari batuan yang diendapkan dari yang tua ke
muda diketahui makin ke muda semakin halus, menandakan lingkungan
pengendapan dengan proses transgresi dimana pasokan sedimen lebih
lambat dibanding penurunan cekungan. Setelah mengalami pembatuan,
terjadi proses orogenesa dan gaya utamanya adalah utara-selatan dengan
dijumpai lipatan microfold dengan jenis vergent/parasit dengan arah
sumbu 5’, N 245’E. dengan. Secara geomorfologi diketahui bahwa
daerah penelitian merupakan wilayah daerah penelitian pegunungan
homoklin dengan dijumpai kemiringan batuan relatif ke selatan
(klasifikasi Bramanthyo.B. dan Bandono 2006).
KESIMPULAN
Secara geomorfologi mempunyai dua satuan yaitu satuan
geomorfologi dataran alluvial dan satuan geomorfologi punggungan
homoklin.
Berdasarkan pada hal urutan-urutan stratigrafi, maka batuan yang
tersingkap di daerah penelitian, penulis membaginya menjadi 3 satuan
batuan. Adapun urut-urutannya dari yang tertua hingga yang termuda
adalah sebagai berikut :
- Satuan Batuan Endapan Aluvial
- Satuan Batuan Batupasir selang seling Batulempung
- Satuan Batuan Breksi

Anda mungkin juga menyukai