Anda di halaman 1dari 16

8 GAYA KOMUNIKASI

INTERPERSONAL
(Liliweri, 2017)
1. Gaya komando
Menuntut dominasi dan kontrol, pengendali
Ambisius
Bisa bersikap tegas
Dapat diandalkan, profesional dalam berbagai keadaan,
mampu menghadapi rintangan-rintangan berat
Strategi penyikapan:
Memberi umpan balik yang argumentatif-kritis
Hindari sikap “cengeng”/perasa/sensitif saat
berhadapan dengannya
Hargai upayanya dengan objektif untuk memvalidasi
prestasinya
2. Gaya Drifters/gelandang
Easy going, implusif
Menyukai suasana yang kurang teratur
Suka bersikap “menantang”
komandan/pimpinan/pihak yang dianggapnya lebih
superior secara kedudukan
Rentang perhatian pendek, sehingga seringkali
kurang memperhatikan rincian tugas
Sering kurang berhasil menindaklanjuti tugas, atau
melebihi deadline
Hangat, ramah, menyenangkan, tapi kadang
menjengkelkan orang lain
2. Gaya Drifters/gelandang

Inovatif, kreatif, fleksibel, mampu berimprovisasi,


up to date terhadap informasi baru, mampu
menyatukan tim
Strategi penyikapan:
Berikan motivasi membangun
Beri tugas yang bertujuan menyatukan tim,
‘entertain’ klien, atau kegiatan yang bersifat
membangun relasi dengan orang lain.
Berikan kesempatan untuk memberi feedback yang
kritis, tapi dalam suasana informal, jangan formal.
3. Gaya Pleasers
Bijaksana, menyenangkan, bermanfaat, mudah bergaul.
Menginginkan harmoni dan persetujuan dari orang lain
Saat memberikan persetujuan pada orang lain, bisa jadi
sebetulnya hanya kepura-puraan, demi menjaga harmoni.
Sulit mengatakan “tidak”
Tidak mudah mengeluh secara langsung jika diperlakukan
kurang baik oleh orang lain
Menjawab kritik dengan bukti ril
Kurang kritis, perkembangan kemampuan lebih lambat
Humanis, mampu memelihara suasana yang
menyenangkan, peduli terhadap orang lain
3. Gaya Pleasers
Strategi penyikapan:
Beri kesempatan untuk menyampaikan feedback
untuk membantunya mengembangkan diri. Tipe ini
akan lebih bersemangat untuk tumbuh dan
berkembang saat diberi kepercayaan dan
kesempatan dengan leluasa.
Jika mengkritiknya, menggunakan teknik
sandwich
Perhatikan hal-hal kecil dan hal-hal pribadi tentang
mereka agar merasa diperhatikan, dihargai.
4. Gaya Penantang/Attackers
Suka menantang orang lain
Sinis, mudah menyerang pihak lain, yang
berbeda dengannya dan mengekspresikannya
secara verbal, mudah mencari kambing hitam
Dapat bertahan dalam sebuah
pekerjaan/aktivitas mandiri lebih lama
daripada orang lain
Tidak terlalu mempedulikan pendapat orang
lain tentang aktivitasnya
4. Gaya Penantang/Attackers
Strategi penyikapan:
Dalam organisasi: penting untuk
meluruskan/mengatasi perilakunya melalui
pendekatan organisasional/resmi.
Jangan lakukan pendekatan pribadi, karena dia
akan menggunakan kesempatan itu untuk
membela diri dengan memaparkan bukti-bukti.
Alihkan energi dan perhatiannya dengan memberi
tugas yang menarik dan menantang bagi dia, yang
mungkin tidak bisa dilakukan oleh orang lain
5. Gaya “Gemar Tampil”/Performers
Flamboyan (banyak ‘tingkah’ untuk menarik perhatian orang
lain), suka tampil beda
Pekerja keras, tapi tidak mengutamakan kualitas.
Periang, gemar menghibur orang lain, membuat lelucon
Gemar mencari perhatian (cari muka)
Mudah menyalahkan orang lain bila ada yang tidak beres,
banyak alasan.
Kurang memperhatikan hal-hal yang bersifat administratif
yang rinci
Memiliki kemampuan untuk membangun sesuatu yang baru,
meskipun kurang terampil dalam mempertahankan apa yang
sudah dibangun
Memiliki kemampuan membangun hubungan relasi yang baru
5. Gaya “Gemar Tampil”/Performers
Strategi penyikapan:
Beri arahan dan motivasi, dengan ‘iming-iming’
pengakuan dari orang lain.
Beri standar yang jelas dan eksplisit mengenai
harapan Anda terhadap kualitas kerjanya, dan
lakukan pemantauan ketat.
Saat mengkritik, gunakan teknik naratif: bercerita
untuk menunjukkan perilakunya yang keliru
tersebut.
Berikan insentif untuk memastikan kepatuhan
mereka terhadap administrasi.
6. Gaya Penghindar/Avoiders
Tenang dan pendiam
Lebih suka bekerja sendiri
Kurang mampu menjadi inisiator dan menghindari tanggung
jawab yang lebih besar
Memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan tugasnya dengan
benar.
Dapat diandalkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang terbatas
ruang lingkupnya.

Strategi penyikapan:
Hindari gaya mengancam saat memberikan feedback.
Beri kesempatan mengembangkan diri tapi terbatas pada
keterampilan yang benar-benar dikuasainya
6. Gaya Penghindar/Avoiders
Saat memberi tugas, berikan petunjuk
rinci secara tertulis
Jangan mendorongnya ke posisi dengan
tanggung jawab yang lebih besar sebelum
benar-benar menguji kemampuannya.
Beri perhatian yang cermat saat
memberikan intruksi, pastikan bahwa dia
merasa percaya diri saat melaksanakannya
7. Gaya Analitis
Sangat berhati-hati, tepat, dan rajin
Suka menunda pekerjaan karena terlalu fokus pada
hal-hal detail dan prosedur.
Terlalu banyak melakukan analisa (over analyze)
Tidak terlalu peduli pada ide-ide baru karena ia akan
memiliki banyak analisa tentang mengapa hal itu
perlu/tidak perlu dilakukan.
Cenderung canggung dalam pergaulan
Memiliki kemampuan untuk melihat beberapa
langkah ke depan karena detail dalam mengantisipasi
berbagai potensi resiko.
7. Gaya Analitis
Strategi penyikapan:
Perlihatkan dengan bukti/contoh bahwa suatu analisa bisa
jadi keliru atau kurang valid.
Ketika ia menawarkan sebuah aktivitas, beri perhatian pada
hal-hal tertentu dengan memberikan pertanyaan yang
bermakna, dan beri pujian bahwa ia mau melakukan hal
tersebut.
Ungkapkan dan perlihatkan bahwa Anda mengandalkannya
untuk memberikan analisa saat terjadi hal-hal yang kurang
jelas.
Ingatkan tentang tenggat waktu/deadline dengan cara
memberikan analisis detail tentang resiko keterlambatan
Tunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan agar
semua tugasnya dapat selesai tepat waktu
8. Gaya Achiever
Percaya diri, menyenangkan
Tidak sombong atas prestasinya
Tidak alergi terhadap kritik, justru jika berhasil,
mereka akan mencari feedbcak dan mendengarkannya
dengan sungguh-sungguh.
Cenderung berusaha memelihara hubungan baik
dengan orang lain.
Mampu mematuhi standar kerja dan bahkan bisa
melampauinya.
Ketika gagal/melakukan kekeliruan, akan merasa
sangat ‘jatuh’ dan sangat merasa bersalah.
Sangat bisa diandalkan, mampu mencapai target-target,
perfeksionis
8. Gaya Achiever
Strategi penyikapan:
Jaga konsistensi prestasinya, memberi
penghargaan
Dorong mereka untuk bersikap objektif
atas prestasinya ataupun kegagalannya.
Beri mental support saat gagal menurut
persepsinya

Anda mungkin juga menyukai