Anda di halaman 1dari 1

ENSIKLOPEDIA PEMIMPIN · HEADLINE

Mengenal Social Style


dalam Organisasi untuk
Memimpin dengan Lebih
Baik
Pemimpin.ID | February 19, 2021 |  2324

  

Oleh : Shania Aulia (Intern di Research


Team Pemimpin ID)

Seperti kita pahami bersama bahwa kita


selalu berdampingan dengan keragaman.
Baik dari segi karakter, wajah, sifat,
pemikiran, budaya, dan lain sebagainya.
Keragaman tersebut terkadang bisa
menjadi sesuatu kekuatan atau malah
bumerang tergantung bagaimana kita
menyikapinya. Begitu pula di dalam
organisasi. Maka penting bagi seorang
pemimpin untuk bisa memahami
lingkungannya. Salah satu teori yang bisa
membantu pemimpin untuk
berkomunikasi adalah social style.

Apa Itu Social Style?

Social Style (gaya sosial) merupakan


nama instrumen psikometri yang dapat
membantu kita lebih memahami orang
lain melalui dasar pengambilan
keputusan dan kontrol mereka. Model ini
menggunakan dua dimensi, yaitu
assertiveness dan responsiveness untuk
mengidenti@kasi empat gaya sosial.
Pemahaman terkait social style dapat
dapat membantu seseorang
mengembangkan hubungan, terutama di
tempat kerja.

Sejarah Singkat

Pada tahun 1964 Dr. David W. Merrill dan


Roger Reid memulai penelitian untuk
membuat model yang dapat memprediksi
kesuksesan dalam karier penjualan dan
manajemen. Mereka menemukan bahwa
perilaku dan tindakan orang-orang itu
cenderung konsisten. Dr. James W. Taylor
lalu menciptakan alat ukur social style di
atas fondasi berupa penelitian Merrill dan
Reid. 

Macam-macam Social Style

Driving

Gaya ini memiliki ciri berorientasi pada


tugas dan hasil. Selain itu, mereka identik
dengan bergerak secara cepat,
bersemangat untuk membuat keputusan,
mengambil kekuasaan, dan terkadang
ingin memegang kendali. Namun, mereka
dinilai tidak kooperatif, tidak memiliki
toleransi, sehingga dapat mengorbankan
hubungan pribadi dalam jangka pendek
bahkan panjang. Orang dengan gaya ini
hanya perlu didengarkan.

Kelebihan:

Dapat dianggap menjadi sosok


pemimpin organisasi
Memiliki fokus pada tugas dan
orientasi hasil sehingga selalu
memiliki perencanaan yang matang
Dapat membuat keputusan dengan
cepat

Kekurangan: 

Sering tidak mau mendengarkan dan


mengakomodasi kebutuhan orang lain
Bisa jadi tidak sabar dan tidak peka
Ketika stres mungkin memegang
kendali menjadi terlalu kritis

Expressive

Seseorang yang memiliki kecenderungan


bersedia mengungkapkan perasaannya
kepada orang lain dianggap mewakili
gaya sosial ini. Mereka dapat bereaksi
secara impulsif dan terbuka dalam
menunjukkan perasaan positif maupun
negatif. Biasanya, orang dengan gaya ini
digambarkan sebagai orang yang
menarik, banyak bicara, dan argumentatif.
Orang dengan gaya ini hanya perlu
diingatkan, terutama jika mereka
berlebihan dalam berekspresi.

Kelebihan:

Terkesan ramah dan antusias


Dapat bekerja dengan baik dengan
orang lain di tempat kerja
Seringkali dianggap kreatif 

Kekurangan: 

Ketegasan dalam berbicara atau


berekspresi mereka terkadang
membuat mereka menjadi pendengar
yang buruk.
Saat mengalami stres mungkin
mereka menjadi sarkastik
Terkadang mereka juga terkesan
bertele-tele, tidak sabaran, dan mudah
mengabaikan atau menolak

Amiable

Gaya ini identik dengan sikap yang


responsif, tetapi kurang asertif. Artinya,
orang-orang yang bergaya ini memiliki
kepedulian terhadap orang-orang di atas
segalanya. Orang dengan gaya ini
dianggap mudah bergaul dapat
diandalkan dalam bekerja. Namun,
mereka cenderung menghindari konRik
dan terkadang menjadi sedikit pasif dan
ceroboh. Orang dengan gaya ini hanya
perlu diberi kepercayaan atau dipantik
untuk berinisiatif.

Kelebihan:

Dapat menaikkan mood dan semangat


orang-orang dalam organisasi
Meminimalisasi konRik dalam internal
organisasi

Kekurangan:

Kemauan untuk memulai perubahan


dan pengambilan tindakan rendah
karena memiliki ketakutan terhadap
ketidakpastian 
Lebih suka diberitahu apa yang harus
dilakukan daripada memimpin,
sehingga cenderung lamban
Saat stres bisa menjadi bimbang dan
tak berdaya

Analytical

Orang dengan gaya sosial ini dinilai


kurang memiliki sikap asertif dan
responsif terhadap orang lain. Mereka
biasanya pendiam, logis, dan terkadang
berhati-hati. Mereka cenderung tampak
jauh dari orang lain dan mungkin tidak
berkomunikasi, kecuali ada kebutuhan
khusus untuk melakukannya. Biasanya,
mereka akan lebih nyaman bekerja
sendiri. Orang dengan gaya ini hanya
perlu diakui atas kebenaran analisis
mereka.

Kelebihan :

Mereka mungkin bijaksana dan


sistematis, membuat mereka pandai
dalam pekerjaan analitik.
Orang dengan gaya ini dianggap
memiliki tingkat kedetailan yang baik
Memiliki objektivitas yang tinggi

Kekurangan :

Sangat menghindari kerja kelompok


karena lebih suka bekerja sendiri dan
sangat berhati-hati, sehingga
terkadang membuat orang lain
menunggu kabar yang lama
Bisa menjadi sangat kritis dan tidak
responsif pada saat berbeda pendapat
Saat stres bisa menarik diri atau
menjadi keras kepala

Referensi

Clayton, M. (2017, April 18). David Merrill


& Roger Reid: Social styles. Management
Pocketbooks.
https://www.pocketbook.co.uk/blog/2017/04/18/david-
merrill-roger-reid-social-styles/

Social style. (n.d.). Psychology Wiki.


Retrieved February 3, 2021, from
https://psychology.wikia.org/wiki/Social_style#Historical_Development

Social style model. (n.d.). TRACOM Group.


Retrieved February 3, 2021, from
https://tracom.com/social-style-
training/model#:~:text=The%20Expressive%20Style

Photo by: Alexandar

 Post Views: 2,324

ENSIKLOPEDIA ORGANISASI

PEMIMPIN SOCIAL STYLE STRATEGI

STRATEGY

Pemimpin.ID
Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan
Pemberdayaan Kepemimpinan
Indonesia melalui konten dan
program kreatif.

 

PREVIOUS
The Untold Story of
Motherhood

NEXT
The Lean Startup: Panduan
bagi Pemimpin yang Ingin
Menaklukkan Ketidakpastian

Deepspace
Jl. Melawai X No. 09, Melawai,
Kebayoran Baru, DKI Jakarta 12160
 
 
info@pemimpin.id

Pemimpin.id

Tentang
+
Yang kami lakukan

Blog

Info

Bantuan

Kolaborasi

FAQ

Pemimpin.ID 2019 - 2020

Anda mungkin juga menyukai