Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
TAHUN 2021

Identifikasi
Asesmen dan
Intervensi

:: Tim Fasilitator Direktorat Guru Dikmensus


Kemendikbudristek
:: IDENTIFIKASI
:: Skenario Pembelajaran

Penyampaian
Materi Diskusi Penyimpulan
Keseluruhan/ Interaktif Materi dan
Tayangan PPT 10’ Penutup 5’
45’
Tujuan Pembelajaran
Identifikasi Asesmen Intervensi
1. Menjelaskan pengertian 1. Menjelaskan pengertian asesmen 1. Menjelaskan pengertian intervensi
identifikasi 2. Menjelaskan tujuan asesmen 2. Menjelaskan tujuan intervensi
2. Menjelaskan tujuan identifikasi 3. Menjelaskan penggolongan dan 3. Menjelaskan prinsip layanan
3. Menyebutkan petugas yang jenis asesmen
intervensi
melaksanakan identifikasi 4. Menjelaskan bentuk/model
4. Menyebutkan fungsi identifikasi asesmen 4. Fase-fase dalam pelaksanaan
5. Menjelaskan cara melakukan 5. Menyebutkan petugas/pelaksana intervensi
identifikasi asesmen 5. Menjelaskan ruang lingkup layanan
6. Menjelaskan prosedur pelaksanaan 6. Menjelaskan prosedur asesmen intervensi
identifikasi 7. Memberikan contoh instrumen
7. Menjelaskan cara menyusun asesmen.
instrumen identifikasi
:: Rasional
o Kondisi peserta didik sangat beragam, baik secara intelektual maupun sosial,
emosi, budaya, dan etnik
o Setiap peserta didik memiliki karakteristik unik yang berkaitan dengan bagaimana
cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan khususnya dan pembelajarannya
o Guru harus mengetahui kondisi keempat area fungsi yang dimiliki peserta didik,
yaitu area fungsi belajar (learning), sosial emosi (socio-emotional), komunikasi
(communication), dan sensorimotor (neuromotor)

Keempat area fungsi tersebut menjadi bagian penting bagi penguatan pendidikan
karakter yang akan memperkuat proses pembelajaran sehingga peserta didik kelak
memiliki nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupannya di tengah masyarakat
yang plural
:: Diskusi Interaktif
Apa yang harus dilakukan guru untuk mengetahui potensi
keempat area fungsi peserta didik?

Lakukan identifikasi dan


asesmen
:: Batasan Identifikasi
Identifikasi itu apa dan apa yang diidentifikasi?
o Identifikasi merupakan suatu proses untuk menemukan dan mengenali
keberagaman karakteristik dan hambatan peserta didik.
o Identifikasi dibatasi hanya untuk menentukan individu yang diduga
mengalami hambatan sehingga belum dapat menjawab pertanyaan potensi
apa yang dimiliki peserta didik
o Identifikasi jenis hambatan/kekhususan dan area fungsi peserta didik
(area fungsi belajar, sosial emosi, komunikasi, dan sensorimotor)
:: Tujuan Identifikasi
 Menemukan dan mengenali kasus; apakah peserta didik memiliki
hambatan fisik, intelektual, sosial, emosi, dan/atau sensori motor
 Menemu dan mengenali masalah; apakah hambatan yang dimiliki
peserta didik berdampak pada aspek akademik/perkembangan
 Mengkategorikan dan mengklasifikasikan keragaman hambatan dari
peserta didik.
:: Waktu Pelaksanaan, Teknik dan Alat
o Pelaksanaan Identifikasi
 Pada waktu PPDB dan setelah PPDB (awal tahun ajaran) sekurang-kurangnya
sekali dalam satu tahun ajaran
o Teknik Identifikasi
 Utama
• Wawancara
• Observasi
 Penunjang
• Dokumen
 Alat Identifikasi
• Pedoman Wawancara
• Pedoman Observasi
:: Pelaksana Identifikasi
o Guru Kelas
o Wali kelas
o Guru Bidang Studi/Mata Pelajaran
o Guru Pembimbing Khusus
o Orang Tua
o Tenaga profesional lain yang terkait
 Psikolog
 Terapis
 Audiolog
 Dokter
:: Prosedur Identifikasi
IDENTIFIKASI KASUS IDENTIFIKASI MASALAH HASIL IDENTIFIKASI

PENGLIHATAN MEMBACA Misal:


KESULITAN
PENDENGARAN MENULIS DALAM
MENULIS
INTELEKTUAL ARITMATIK

HAMBATAN

INDIVIDU
AKADEMIK TERIDEN
YANG
MENGGALI SCREENING DIDUGA
ASPEK TIFIKASI
INFORMASI PERKEMBANGAN MEMILIKI
MASALAH
HAMBATAN

KOGNITIF
FISIK/MOTORIK
PERILAKU MOTORIK Misal:
KOMUNIKASI HAMBATAN
SOSIAL EMOSI MOTORIK
SOSIAL EMOSI
:: A S E S M E N
:: Diskusi Interaktif

Apa yang Bapak/Ibu


ketahui tentang
asesmen?
:: Pengertian Asesmen

 Asesmen adalah suatu proses yang sistematis dan komprehensif


untuk menggali permasalahan lebih lanjut untuk mengetahui apa
yang menjadi potensi, masalah, dan hambatan.
 Hasil asesmen digunakan untuk menentukan kebutuhan individu dan
memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan berdasarkan
kepada modalitas (potensi) yang dimiliki individu yang diperlukan
dalam menyusun program pembelajaran (Robert M. Smith, 2002).
:: Tujuan, Ruang Lingkup, dan Teknik
Tujuan
Menggali informasi potensi, masalah/hambatan, dan kebutuhan peserta didik
yang dapat dijadikan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran
Ruang Lingkup
o Area Perkembangan
o Area Akademik
o Sumberdaya Pendukung dan lingkungan

Teknik Pengumpulan Data


:: Wawancara:: Observasi
:: Penugasan :: Dokumen
:: Penggolongan, Jenis, dan Bentuk Asesmen
 Penggolongan Asesmen:
1. Asesmen formal (baku)
2. Asesmen informal
 Jenis Asesmen:
1. Asesmen akademik, untuk mengungkap kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam
bidang akademik atau pembelajaran
2. Asesmen non akademik, untuk mengungkap perkembangan, masalah kebutuhan khusus, dan
bakat minat peserta didik
 Bentuk Asesmen:
1. Assessment for Learning; yaitu asesmen yang digunakan untuk kepentingan proses belajar
(berorientasi pada kurikulum)
2. Assessment as Learning; yaitu asesmen yang dilakukan dalam proses belajar berlangsung untuk
melihat respon atau perilaku yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung
3. Assessment of Learning yaitu asesmen yang dilakukan diakhir pelajaran untuk melihat tingkat
penguasaan setelah intervensi dilakukan.
:: Petugas dan Prosedur Pelaksanaan Asesmen
Petugas
Setiap guru pada satuan pendidikan selayaknya dapat melaksanakan asesmen perkembangan yang
sifatnya informal dan melaksanakan asesmen akademik dan nonakademik sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan. Asesmen dapat dilakukan oleh tim asesmen yang dibentuk oleh satuan
pendidikan, dengan melibatkan guru pendidikan khusus atau guru pembimbing khusus, guru,
orangtua, dan/atau tenaga ahli lain sesuai dengan kebutuhan.

Prosedur Pelaksanaan
1. Merencanakan/menyusun instrumen asesmen
2. Melaksanakan asesmen (pengumpulan data)
3. Analisis hasil asesmen, pemetaan hambatan dan potensi, dan analisis skala prioritas
4. Menggambarkan profil; sebagai kesimpulan yang menggambarkan hambatan, potensi, dan
kebutuhan
5. Laporan hasil asesmen
6. Tindak lanjut hasil asesmen (rekomendasi)
INSTRUMEN ASESMEN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK AUTIS
Aspek Kompetensi Indikator Mampu Tidak Mampu
1. Memiliki perilaku yang  Duduk dengan tenang selama 5-10 menit    
kooperatif Dapat memperhatikan/fokus pada kegiatan belajar di kelas    

 Dapat mengikuti/melakukan kegiatan sederhana; pasang puzzle, mewarnai bebas dsb.    
Perilaku
2. Mampu menirukan  Dapat menirukan gerakan motorik kasar; angkat tangan, tepuk tangan, lompat dsb.    
gerakan/ aktivitas  Dapat menirukan gerakan dengan benda (kibarkan bendera, memainkan mobil, pukul kendang, bunyikan    
lonceng dsb)
3. Mampu bersosialisasi di  Dapat menunggu giliran/ antrian    
lingkungan sekitar Mematuhi aturan sederhana (boleh/ tidak boleh di lakukan)    

Interaksi Sosial 4. Mampu mengikuti  Memilih kegiatan sendiri    
permainan dengan baik Dapat bermain dengan teman sebaya    

 Melakukan permainan terstruktur    
5. Melakukan komunikasi  Melakukan kontak mata pada saat berkomunikasi    
awal dengan benar Menirukan verbal vokal    

 Menjawab” iya” setiap kali namanya di panggil    
 Menjawab kabar sesuai dengan kondisi pada saat itu    
 Memberi salam pada saat bertemu orang lain    
6. Mampu mengungkapkan  Memanggil orang di sekitarnya/ temannya    
Komunikasi dan perasaan dan pikiran
Bahasa  Menyatakan keinginan secara lisan: mau ke toilet, makan dan minum    
   menjawab pertanyaan sederhana mengenai apa    
  7. Mengidentifikasi orang  Mengidentifikasi diri sendiri    
  -orang atau tempat-tempat Mengidentifikasi keluarga inti    

  yang ada di sekitar
   Mengidentifikasi teman sekelas    
   Mengidentifikasi guru-gurunya    
 
8. Memahami objek/benda  Dapat menunjukkan alat makan; sendok dan piring    
yang ada di sekitar Dapat menunjukkan alat minum; gelas    

 Dapat menunjukkan binatang; ayam, bebek, kucing dsb.    
 Dapat menunjukkan alat transportasi; mobil, motor, pesawat    
9. Memahami kata perintah  Dapat melakukan perintah satu tahap duduk, berdiri, ke sini dan ambil    
10. Dapat melakukan  Berdiri dengan satu kaki    
kegiatan (merespon)  Melakukan kegiatan melompat    
dengan baik terkait  Melakukan gerakan menggantung/ bergelayut    
dengan  Meniti di atas papan titian    
keseimbangan  Berdiri di atas papan keseimbangan    
 
 Main ayunan    
 Bermain prosotan    
 Bermain jungkat-jungkit    
Sensori

11. Dapat melakukan  Bermain pasir    


kegiatan (merespon)  Melem    
dengan baik terkait  Bermain lilin    
dengan sentuhan  Bermain dengan media tanah liat    
12.Mampu melakukan  Memasang puzzle 1 keping    
latihan motorik halus  Memasukkan benda ke dalam botol    
   Memegang alat tulis    
   Meronce manik-manik dengan tepat    
Motorik    Meremas kertas, plastisin atau kain dengan menggerakkan seluruh jari    
   Menyobek    
   Melem dan menempel    
  13. Mampu melakukan  Melempar dan menangkap bola dengan benar    
  latihan motorik
kasar  Menarik suatu benda    
 Melompat dengan dua kaki dari lingkaran satu ke lingkaran lainnya    
14. Mampu merawat  Dapat
Dapat berguling
melakukandikegiatan
atas matras
buang air kecil      
diri sendiri  Mengangkat beban    
 Melakukan kegiatan buang air besar (BAB)    

Pengem- 15. Kemandirian terkait  Membuka makanan kemasan    


bangan diri dengan  Mengambil nasi dan lauk sendiri    
diri sendiri Makan menggunakan tangan/sendok dan garpu    

 Minum menggunakan gelas atau cangkir    
:: Contoh Format Asesmen Akademik

Hasil Asemen
Kompetensi
Dasar/ Pertanyaan/ Mampu
No Indikator Tidak Ket
Capaian Pernyataan Mampu dengan
Pembelajaran Mampu
Bimbingan
1              
2              
3              
4              
5
:: INTERVENSI
:: Pengertian, Tujuan, dan Prinsip Intervensi
Pengertian
Intervensi secara harfiah diartikan sebagai “ikut campur atau keterlibatan”.
Intervensi dapat diartikan keterlibatan seseorang di dalam memberikan bantuan/stimulasi
Tujuan
Intervensi bertujuan untuk meminimalisir atau meredakan masalah, bahkan jika mungkin dapat
menghilangkannya
Prinsip
 Spesifik; apa yang akan diselesaikan fokus pada satu perilaku tertentu
 Cermat; tindakan yang dilakukan didasarkan atas pertimbangan yang tepat dan matang
 Inten dan berkelanjutan; tindakan-tindakan intervensi dilakukan secara konsisten, terjadwal dan
terstruktur berdasarkan tahapa-tahapan dan berkesinambungan
 Keterlibatan pihak lain; melibatkan pihak lain yang dekat dengan individu, misalnya
keterlibatan orang tua (keluarga) agar setiap tindakan yang dilakukan keluarga sejalan dengan
tindakan-tindakan yang dilakukan guru/sekolah.
 Responsif dan reaktif
:: Tahapan/Fase Intervensi
1. Fase pertama
intervensionis (guru ahli intervensi) melakukan intervensi secara khusus dan langsung kepada anak
tanpa melibatkan pihak manapun. Treatment atau di-remedial langsung agar kelemaham dan hambatan
itu dapat diatasi
2. Fase kedua
intervensionis melibatkan pihak lain, yaitu orang tua/keluarga untuk melakukan tindakan tertentu atas
rekomendasi-rekomendai yang diberikan oleh intervionis. Fase kedua belum membangun kompetensi
pihak yang dilibatkan, tetapi masih sebatas berpartisifasi aktif untuk ikut melakukan tindakan
berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh intervensionis.
3. Fase ketiga
Intervionis tidak lagi melakukan intervensi langsung kepada anak, melainkan adanya pengalihtanganan
kepada keluarga agar memilki kompetensi. Intervensionis bersama keluarga melakukan intervensi
kepada anak. Intervensi pada fase ketiga ini melihat bahwa faktor utama dalam perkembangan anak
adalah penciptaan lingkungan keluarga (microsystem). Tugas intervensionis pada fase ini adalah
membangun kompetensi keluarga (orang tua) untuk dapat melakukan intervensi pada anaknya. Jadi
sasaran intervensionis adalah keluarga.
:: Ruang Lingkup Intervensi
 Intervensi Akademik
Intervensi yang sangat mendasar dan paling awal dilakukan dalam masalah akademik terkait dengan
keterampilan dasar sebagai berikut;
o Kemampuan akademik dalam bahasa; mendengar, berbicara, membaca, menulis
o Kemampuan berhitung; komputasi, bilangan, operasi hitung, geometri, waktu dan uang.
 Intervensi Perkembangan
o Aspek kognitif (klasifikasi, seriasi, korespondensi dan konservasi.
o Aspek motorik (gross motor, fine motor, balance, locomosi dan koordinasi),
o Aspek persepsi visual (diskriminasi, spasial, figure and ground, memory),
o Aspek persepsi auditori (keadaran fonem, morfem, semantic dan sintaksis)
 Intervensi Perilaku Spesifik
o Stereotif fisik (memukul-mukul bagian anggota badan)
o Stereotif verbal (membunyikan kata-kata terentu tanpa arti), echolalia (mengikuti ucapan orang lain),
o Hipoaktif (tidak mau merespon),
o Hiperaktif (tidak maudiam tanpa arah), memukul tanpa sebab, meludah tanpa henti, memutar-mutar benda
tertentu, menjambak rambut tanpa sebab
LEMBAR KERJA B3 (TUGAS MANDIRI)
A. Identifikasi
1. Jelaskan pengertian, tujuan, dan fungsi identifikasi
2. Jelaskan Prosedur pelaksanaan Identifikasasi ketika Anda menemukan peserta didik
yang diindikasi memerlukan Pendidikan Khusus.
3. Susunlah Model Identifikasi yang akan Anda lakukan!

B. Asesmen
4. Jelaskan pengertian, tujuan, serta fungsi Asesmen!
5. Jelaskan jenis Asesmen yang dilakukan dalam perencanaan pembelajaran.
6. Susunlah Model Asesmen yang akan Anda lakukan untuk menyiapkan sebuah
perencanaan pembelajaran!

C. Intervensi
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan intervensi dalam pembelajaran.
8. Berikan contoh Intervensi sesuai dengan hasil model asesmen yang dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai