a. klacht Delicten (delik aduan): Delik baru dilakukan penuntutannya setelah adanya
pengaduan terlebih dahulu (Mis. 310, 285)
b. gewone Delicten (Delik biasa): Delik yang penuntutannya tidak perlu adanya pengaduan
terlebih dahulu+ (mis.Ps.338, 362)
• Berdasarkan berat ringannya pidana yang diancamkan, maka dapat dibedakan antara
tindak pidana bentuk pokok (eenvoudige delicten), tindak pidana yang diperberat
(gequalificeerde delicten) dan tindak pidana diperingan (gepriviligieerde delicten)
• Delik Tunggal dan delik berganda
a. Zelfstandge Delict (delik tunggal):Delik yg
cukup dilakukan dg satu kali perbuatan
(Mis.480)
b. Voorgezit Delict (delik berganda): Delik baru
merupakan delik apabila dilakukan beberapa
kali perbuatan (Mis.481)
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
• Pertanggungjawaban pidana menjurus pada
pemidanaan pelaku, jika telah melakukan
suatu tindak pidana dan memenuhi unsur-
unsurnya yang telah ditentukan dalam
undang-undang.
• Menurut Romli Atmasasmita, pertanggungjawaban
pidana (criminal liability) diartikan sebagai suatu
kewajiban hukum pidana untuk memberikan
pembalasan yang akan diterima pelaku terkait
karena orang lain yang dirugikan.
• Pertanggungjawaban pidana menurut Roeslan
Saleh, menyangkut pengenaan pidana karena
sesuatu perbuatan yang bertentangan dengan
hukum pidana.
Pertanggungjawaban pidana (criminal
responsibility atau criminal liability) berarti
dalam hal terjadinya suatu perbuatan yang
dilarang dan diancam pidana, maka perlu
diatur kepada siapa perbuatan tersebut
harus dimintakan pertanggungjawaban,
guna menerima /menjatuhkan pidana yang
diancamkan.
• Pertanggung jawaban adalah bagaimana kita harus
bertanggung jawab dalam hukum pidana atau bagaimana
meminta pertanggung jawaban / tanggung jawab terhadap
orang / pelaku dalam hukum pidana.
• Kemampuan bertanggungjawab tersebut memperlihatkan
kesalahan dari pelaku yang berbentuk kesengajaan atau
kealpaan.
• Jadi pertanggung jawaban tadi bisa dimintakan kepada
manusia atau badan hukum karena manusia dan badan
hukum itu melakukan perbuatan pidana maka akibatnya
harus dibebankan kepada manusia atau badan hukum yang
melakukannya.
Kenapa manusia atau badan hukum itu harus bertanggung
jawab? Karena orang yang melakukan sesuatu dalam hal ini
tindak pidana harus bertanggungjawab atas perbuatan
tersebut.