Anda di halaman 1dari 18

Kementerian Agama

Republik Indonesia
Kantor Kabupaten Garut

PENGUATAN
MODERASI BERAGAMA

Dr. H. Cece Hidayat, M.Si


Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Garut
Salam
Moderasi Beragama

Salam Moderasi..... SALAM

Moderasi Beragama....
TOLERAN, HARMONIS, DAMAI

Duta Moderasi.... HEBAT, KUAT


Perlu Men-charge
Dr. Stephen R. Covey;
Penulis buku Seven Habits of
Highly Effective People
1. Be Proactive
2. Begin with the End in Mind
3. Put First Things First
4. Think Win-Win
5. Seek First to Understand, Then to be
Understood
6. Synergize
7. Sharpen the Saw

I am not a product of my circumstances. I am a product of my decisions.


APA YANG SEDANG TERJADI....?
Moderasi beragama merupakan
perekat antara semangat beragama
Urgensi Moderasi
dan komitmen berbangsa. Di
Indonesia, beragama pada
Penguatan Moderasi Beragama Beragama hakikatnya adalah ber-Indonesia
Tantangan 1 dan ber-Indonesia itu pada
Berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama hakikatnya adalah beragama
yang berlebihan (ekstrem), yang mengesampingkan martabat
kemanusiaan
Memperkuat esensi
ajaran agama dalam
kehidupan Tantangan 2
Berkembangnya klaim kebenaran subyektif
masyarakat dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama
serta pengaruh kepentingan ekonomi dan
politik berpotensi memicu konflik
Mengelola keragaman
tafsir keagamaan Toleran, Harmonis,
dengan mencerdaskan Damai
kehidupan Moderasi Beragama menjadi
keberagamaan Tantangan 3 sarana mewujudkan
kemaslahatan kehidupan
Berkembangnya semangat beragama yang
tidak selaras dengan kecintaan berbangsa beragama dan berbangsa
dalam bingkai NKRI yang harmonis, damai dan
toleran sehingga Indonesia
Merawat maju.
Keindonesiaan
AGAMA - POLITIK
Abu Bakar (632-634)
Dibaiat oleh Muhajirin dan Anshar di Tsaqifah, Madinah
Umar bin Khatab (634-644)
Dicalonkan oleh Abu Bakar dan mendapatkan baiat
Utsman bin Affan (644-656 M)
Disepakati oleh 6 sahabat besar dan mendapatkan baiat
Amr bin Ash gubernur Damaskus diganti
Ali bin Abi Thalib (656-661 M)
Disepakati oleh sebagian besar sahabat di Madinah
Perlawanan dari Mekkah (Thalhah dan Zubair) & di Damaskus (Muawiyah)
Amr bin Ash (Mu’awiyah) vs Abu Musa Al-Asy’ari (Ali): Tahkim, artbitrase
MODERASI ADA, KARENA ADA DUA KUTUB EKSTRIM

Komunis Pancasila Khilafah


RAGA
RUH KONTROL

AGAMA NEGARA
(SYARIAT ISLAM)
MENJAMIN PEMENUHAN
LANDASAN MORAL ETIK LANDASAN LEGAL

mewujudkan keadilan, kemanusiaan, kemaslahatan,


dan kerahmatan (perdamaian) semesta bagi umat
manusia (khususnya warga negara)
ALASAN ISLAM MENERIMA NEGARA PANCASILA

 Nabi SAW bersama penduduk Madinah menyusun dan menyepakati


konstitusi negara yang disebut “Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah)” tidak
berdasar pada agama.
 Nabi Muhammad SAW tidak memberikan wasiat, tidak mewariskan, dan
tidak menunjuk pengganti beliau sebagai pemimpin negara.
 Dalam khulafa’ rasyidun, tidak ada konstitusi yang disepakati, juga sistem
pengangkatan pemimpin (amirul mu’mini) antara satu periode dengan periode
berikutnya berbeda-beda.
 Islam tidak menetapkan suatu rezim pemerintahan tertentu, tidak pula
mewajibkan kepada kaum muslimin untuk menganut suatu sistem pemerintahan
tertentu lewat mana mereka harus diperintah.
 Islam mengajarkan prinsip atau etika bernegara, seperti musâwah (persamaan),
'adâlah (keadilan), syûrâ (musyawarah), perdamaian (ar-rahmah), dan persatuan
dan persaudaraan (al-wihdah dan al- ukhuwwah).
ALASAN ISLAM MENERIMA NEGARA PANCASILA...

 Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
adalah hasil perjuangan berabad-abad dari umat Islam melawan kaum penjajah.
 Pancasila dan UUD 1945 dirumuskan dan disepakati bersama oleh tokoh-tokoh
Islam dengan tokoh-tokoh bangsa lainnya.
 Pancasila adalah pengejawantahan ajaran Islam yang digali dari nilai- nilai agama
(Islam) dan kebudayaan Indonesia. Sangat sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai
Islam, yakni ketuhanan (at-tauhid), kemanusiaan (al-insaniyyah), persatuan (al-
ukhuwwah), musyawarah (asy-syura), dan keadilan (al-‘adalah).
 Isi UUD 1945 yang mengatur tata kelola negara, hak dan kewajiban warga negara,
dan mekanisme penyelenggaraan negara tidak bertentangan dengan ajaran Islam,
bahkan sangat sesuai.
 Pilihan bentuk pemerintahan “republik” tidak bertentangan dengan Islam, karena
Islam tidak menetapkan dan mewajibkan bentuk pemerintahan apapun.
ALASAN ISLAM MENERIMA NEGARA PANCASILA...

 Dalam sejarahnya sejak tahun 1945, Indonesia selalu


dipimpin oleh seorang muslim, baik Presiden (kepala
negara dan kepala pemerintahan), Ketua MPR, maupun
Ketua DPR.
 Indonesia bukan negara sekuler yang anti agama.
Sepanjang sejarahnya, umat Islam di Indonesia memiliki
kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya. Bahkan sejumlah syariat Islam/hukum
Islam sudah dilegislasikan (menjadi hukum positif) dan
perangkat pelaksanaannya sudah disediakan.
BATASAN EKSTREM
cara pandang, sikap, dan praktik keagamaan

ATAS NAMA
1 AGAMA: 3
melanggar ketentuan
mencederai nilai
hukum yang menjadi
luhur
kemanusiaan 2 panduan bermasyarakat
dan bernegara
melabrak kesepakatan
bersama dalam
kehidupan
bermasyarakat dan
bernegara

9
Rumusan
Moderasi Beragama
Moderasi beragama
bukanlah upaya
memoderasi agama,
MODERASI, menurut kamus bahasa: melainkan
• Bahasa Indonesia: 1. pengurangan kekerasan dan 2. penghindaran keekstreman.
• Bahasa Latin: ke-sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). memoderasi
• Bahasa Inggris: core (inti, esensi), standard (etika). pemahaman dan
• Bahasa Arab: wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth pengamalan kita
(tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).
dalam beragama.

Cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara
mengejawantahkan esensi ajaran agama – yang melindungi martabat kemanusiaan dan
membangun kemaslahatan umum – berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati
konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa
Dasar Hukum

Perpres 83 PMA 18 2020


UU 39 Tahun Perpres 18
Tahun 2015 tentang Renstra
1999 tentang Tahun 2020
UUD 1945 tentang Kementerian
Hak Asasi tentang RPJMN
Kementerian Agama 2020-
Manusia 2020-2024
Agama 2024

Negara menjamin Setiap orang bebas Kementerian Agama Program Prioritas Kementerian Agama yang
kemerdekaan tiap-tiap memeluk agamanya mempunyai tugas memperkuat moderasi profesional dan andal dalam
penduduk untuk masing-masing dan menyelenggarakan beragama, yang membangun masyarakat yang
memeluk agamanya untuk beribadat urusan pemerintahan di bertujuan untuk saleh, moderat, cerdas dan
masing-masing dan menurut agamanya dan bidang agama untuk mengukuhkan toleransi, unggul untuk mewujudkan
untuk beribadat kepercayaannya itu membantu Presiden kerukunan dan harmoni Indonesia maju yang berdaulat,
menurut agamanya dan dalam sosial, menjadi tanggung mandiri, dan berkepribadian
kepercayaannya itu menyelenggarakan jawab Kementerian berdasarkan gotong royong
pemerintahan negara Agama
Lampiran I
Pasal 29 ayat (2) Pasal 22 ayat (2) Pasal 2 Lampiran III
MODERASI BERAGAMA

KEBANGSAAN/
KENEGARAAN/
KEINDONESIAAN = KEAGAMAAN

Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di
Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber-Indonesia dan ber-Indonesia itu pada hakikatnya
adalah beragama
Indikator
Moderasi Beragama

Moderasi Beragama bukan hal absurd yang tak bisa diukur. Keberhasilan Moderasi Beragama dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dapat terlihat dari tingginya empat indikator utama berikut ini serta beberapa indikator lain yang selaras dan saling
bertautan:

1 Komitmen kebangsaan
Penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa
yang tertuang dalam konstitusi: UUD 1945 dan
regulasi di bawahnya
Toleransi
Menghormati perbedaan dan memberi ruang orang
lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan
keyakinannya, dan menyampaikan pendapat.
Menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama.
2
3
Anti kekerasan
Menolak tindakan seseorang atau kelompok
tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan,
baik secara fisik maupun verbal, dalam
mengusung perubahan yang diinginkan
Penerimaan terhadap tradisi
Ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya
lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak
bertentangan dengan pokok ajaran agama
4
Ekosistem Moderasi Beragama dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling bertautan. Setiap faktor
berinteraksi dan saling mempengaruhi sehingga membentuk sebuah sistem yang kompleks.
Penguatan Moderasi Beragama
Penguatan Moderasi Beragama perlu dilakukan secara holistik dan komprehensif dengan pendekatan
sinergitas kerja sama.

NEGARA
MASYARAKAT Ideologi, paradigma konstitusional, kebijakan,
Praktik keberagamaan, budaya, keluarga, program dan layanan, regulasi dan penegakan
keterlibatan, kepeloporan, perempuan, hukum, desentralisasi, sistem ekonomi, aktor
dan anak muda negara

PENDIDIKAN POLITIK
Penanaman nilai-nilai agama, pendidikan Praktik politik kekuasaan dan
formal dan nonformal, pendidikan kebangsaan, populisme
masyarakat (informal), pendidik, pengelola
pendidikan, bahan ajar

KEAGAMAAN MEDIA
Pemuka agama, organisasi berbasis keagamaan, Komodifikasi kasus agama, kemerdekaan
rumah ibadah, penyiaran agama, pendidikan agama, berpendapat, distorsi informasi, disrupsi
komodifikasi agama otoritas keagamaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai