Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

KRISIS TIROID
Oleh :
MARISA HEIDIYANA, S.Ked
(G1A106035)
Pembimbing :
dr. Eryasni Husni, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD RADEN MATTAHER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011
PENDAHULUAN
 Krisis tiroid tirotoksikosis (berbahaya, jarang terjadi)
 Tidak ada satu indikator biokimiawipun mampu
meramalkan terjadinya krisis tiroid tindakan kita
didasarkan pada kecurigaan atas tanda-tanda krisis tiroid
 Ditandai oleh demam tinggi, takikardi, mual, muntah,
agitasi, dan psikosis stupor atau komatose yang
disertai dengan hipotensi.
 Krisis tiroid jarang terjadi sekitar 1-2% pasien
hipertiroidisme insidensi hipertiroidisme 0,05-1,3%
dimana kebanyakannya bersifat subklinis
 Karena mortalitas amat tinggi, kecurigaan krisis saja
cukup menjadi dasar mengadakan tindakan agresif.
 Krisis tiroid dapat terjadi akibat manipulasi operasi,
infeksi, dan trauma.
ANATOMI
 Kelenjar tiroid tiroksin (T4) bentuk aktifnya yaitu
triiodotironin (T3).
 Bahan baku iodium non organik yang diserap dari
saluran cerna.
 T4 dan T3 yang dihasilkan ini kemudian akan disimpan
dalam bentuk koloid di dalam tiroid dilepas ke
sirkulasi
BIOSINTESIS HORMON TIROID
PENGATURAN FAAL KELENJAR TIROID
KRISIS TIROID
 Krisis tiroid merupakan komplikasi hipertiroidisme yang ditandai
oleh demam tinggi, takikardi, mual, muntah, agitasi, dan psikosis.
 Awalnya, timbul hipertiroidisme yang merupakan kumpulan
gejala akibat peningkatan kadar hormon tiroid yang beredar
dengan atau tanpa kelainan fungsi kelenjar tiroid.
 Ketika jumlahnya menjadi sangat berlebihan, terjadi kumpulan
gejala yang lebih berat, yaitu tirotoksikosis. Krisis tiroid
merupakan keadaan dimana terjadi dekompensasi tubuh terhadap
tirotoksikosis tersebut. 
ETIOLOGI
Krisis tiroid merupakan keadaan hipertiroidisme yang ekstrim, dan
biasanya terjadi pada individu dengan hipertiroidisme yang tidak
diobati. Faktor pencetus lain termasuk:
 Trauma dan tekanan
 Infeksi
 Pembedahan tiroid pada pasien dengan overaktivitas kelenjar tiroid
 Mengentikan obat-obatan yang diberikan pada pasien hipertiroidisme
 Dosis penggantian hormone tiroid yang terlalu tinggi
 Pengobatan dengan radioaktif yodium
 Persalinan
EPIDEMIOLOGI

Mortalitas
Jenis
frekuensi
Dan Usia
kelamin
morbiditas
PATOGENESIS
 Perubahan kadar hormon tiroid mendadak di
sirkulasi paska bedah, pemberian yodium
radioaktif, dan faktor pencetus lainnya.
 Diduga : intoleransi jaringan terhadap T3 dan T4
GAMBARAN KLINIS
 Pada anamnesis :
• kehilangan berat badan sebesar 15% dari berat badan sebelumnya,
• Nyeri dada,
• Menstruasi yang tidak teratur pada wanita,
• Sesak nafas,
• Mudah lelah,
• Banyak berkeringat,
• Gelisah
• Emosi yang tidak stabil.
• Keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, nyeri perut.
 Pada pemeriksaan fisik, ditemukan :
• Demam > 38,5oC. Pasien bahkan dapat mengalami hiperpireksia
hingga melebihi 41oC dan keringat berlebih.
• Tanda-tanda kardiovaskular seperti hipertensi atau hipotensi
pada fase berikutnya dan disertai syok.
• Tanda-tanda gagal jantung antara lain aritmia
• Tanda-tanda neurologik mencakup agitasi dan kebingungan,
hiperrefleksia dan tanda piramidal transien, tremor, kejang, dan
koma.
• Tanda-tanda tirotoksikosis mencakup tanda orbital dan goiter..
Kecurigaan akan terjadi krisis apabila terdapat triad :
 Menghebatnya tanda tirotoksikosis

 Kesadaran menurun

 Hipertermia
SKOR INDEKS KLINIS KRISIS TIROID DARI BURCH-WARTOSKY.

KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK KRISIS TIROID


Disfungsi pengaturan panas (suhu)
 99-99.9 5
 100-100.9 10
 101-101.9 15
 102-102.9 20
 103-103.9 25
 > 104.0 30
Efek pada susunan saraf pusat
 Tidak ada 0
 Ringan (agitasi) 10
 Sedang (delirium, psikosis, letargi berat) 20
 Berat (koma, kejang) 30
Disfungsi gastrointestinal-hepar
 Tidak ada 0
 Ringan (diare, nausea/muntah/nyeri perut) 10
 Berat (ikterus tanpa sebab yang jelas) 20
Disfungsi kardiovaskular (takikardi)
 99-109 5
 110-119 10
 120-129 15
 130-139 20
 > 140 25
Gagal jantung
 Tidak ada 0
 Ringan (edema kaki) 5
 Sedang (ronki basal) 10
 Berat (edema paru) 15
Fibrilasi atrium
 Tidak ada 0
 Ada 10
Riwayat pencetus
 Ada 0
 Tidak ada 10
Ket: pada kasus tirotoksikosis pilih angka tertinggi.
> 45 Highly Suggestive
25-44 Suggestive of Impending Storm
< 25 kemungkinan kecil
GAMBARAN LABORATORIUM
 ↑ kadar T3, T4 dan bentuk bebasnya, ↓ kadar TSH
 Bisa ditemukan anemia normositik normokrom dengan
limfositosis relative
 Hiperglikemia sering ditemukan
 Enzim transaminase hati meningkat
 Azotemia prarenal akibat gagal jantung dan dehidrasi
PENATALAKSANAAN
Perawatan suportif
 Atasi faktor pencetus segera
 Koreksi gangguan cairan dan elektrolit
 Kompres atau pemberian antipiretik, asetaminofen lebih dipilih
 Atasi gagal jantung dengan oksigen, diuretik, dan digitalis.

Mengoreksi hipertiroidisme dengan cepat, dengan cara:


 Memblok sintesis hormone baru
 Memblok keluarnya cikal bakal hormone

 Menghambat konversi perifer dari T4 menjadi T3


KOMPLIKASI
 Komplikasi dapat ditimbulkan dari tindakan bedah, yaitu
antara lain hipoparatiroidisme, kerusakan nervus
laringeus rekurens, hipotiroidisme pada tiroidektomi
subtotal, gangguan visual atau diplopia akibat
oftalmopati berat, miksedema pretibial yang terlokalisir,
gagal jantung dengan curah jantung yang tinggi,
pengurangan massa otot dan kelemahan otot proksimal
PROGNOSIS
 Krisis tiroid dapat berakibat fatal jika tidak ditangani.
Angka kematian keseluruhan akibat krisis tiroid
diperkirakan berkisar antara 10-20% tetapi dengan
diagnosis yang dini dan penanganan yang adekuat,
prognosis biasanya akan baik
PENCEGAHAN
 Melakukan terapi tirotoksikosis yang ketat
setelah diagnosis ditegakkan
 Operasi dilakukan pada pasien tirotoksik hanya
setelah dilakukan blokade hormon tiroid dan/atau
beta-adrenergik
 Pemeriksaan fungsi tiroid sebelum prosedur
operatif dilakukan pada pasien yang berisiko
mengalami hipertiroidisme
KESIMPULAN
 Krisis tiroid merupakan suatu keadaan tirotoksikosis yang secara
mendadak menjadi hebat dan disertai antara lain adanya panas
badan, delirium, takikardi, dehidrasi berat dan dapat dicetuskan
oleh antara lain: infeksi dan tindakan pembedahan.

 Prinsip pengelolaan krisis tiroid yakni mengendalikan


tirotoksikosis dan mengatasi komplikasi yang terjadi.

 Sedangkan untuk mengatasi komplikasinya tergantung kondisi


penderita dan gejala yang ada. Tindakan harus secepatnya karena
angka kematian pada penderita ini cukup besar
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai