Penghasilan
Pasal 21
Penghasilan Karyawati
2
Bentuk Imbalan Tahunan
Tunjangan Hari
Raya atau Tahun Bonus Premi
Baru
Penghasilan
Sejenis Lain
3
Penghitungan Teknis
(Menerima Imbalan Tahunan)
Gaji Pokok XXX
Tunjangan, Bonus, Imbalan Bulanan Lain XXX
Iuran JKK, JKM,JPKyang dibayar perusahaan XXX
Penghasilan sebelumbonus per bulan {x 12} XXX
Penghasilan sebelumbonus setahun XXX
Bonus tahunan XXX
Penghasilan bruto setahun XXX
(Biaya jabatan) (YYY)
(Iuran dana pensiun, JHT, THTyang dibayar karyawan) (YYY)
Penghasilan netto setahun XXX
(PTKP) (YYY)
Penghasilan Kena Pajak {x Tarif} XXX
Pajak terutang setahun {/12} ZZZ
Pajak terutang per bulan ZZZ
Keterangan:
Imbalan tahunan dapat berupa bonus, tantiem, THR, atau sejenisnya.
4
Ilustrasi
PPh pasal 21 atas Gaji dan Bonus setahun
• Sudiro (tidak kawin) bekerja pada PT. Qolbu Jaya dengan
memperoleh gaji sebesar Rp 5.000.000 sebulan. Pada
tahun 2020, Sudiro memperoleh bonus tahunan sebesar
8.000.000. setiap bulannya Sudiro membayar iuran pension
ke dana pension sebesar Rp 80.000. Berapa PPh pasal 21
terutang atas penghasilan dan bonus yang diterima oleh
Sudiro?
Ilustrasi
(Pesangon Diterima Sekaligus)
Jawaban:
PKP Rp10,040,000.00
Pajak terutang:
5% x 10.040.000 Rp502,000.00
6
6
Penghitungan di Masa Pajak Terakhir
7
7
Pemindahan Lokasi Tugas
PPh diperhitungkan
kembali sesuai besaran
penghasilan baru.
Besaran penghasilan
mengalami perubahan.
Di akhir periode di
lokasi baru, dilakukan
Pemindahan Lokasi penghitungan pajak
Tugas kurang (lebih) bayar.
Besaran penghasilan
PPh lokasi baru = PPh
tidak mengalami
lokasi lama
perubahan.
8
8
Penghasilan dalam Mata Uang Asing
9
Kepemilikan NPWP di Pertengahan Tahun
10
10
Pola Pembayaran
Penghasilan
di Akhir Masa
Kerja
Diterima Diterima
Sekaligus Berkala
Dialihkan
Dana ke Anuitas
Pesangon Pensiun
Pensiun Seumur
Hidup
11
Penghasilan di Akhir Masa Kerja
Dibayarkan Sekaligus
Penghasilan di akhir masa kerja yang dibayarkan sekaligus dapat
berbentuk pesangon, manfaat pensiun, THT, atau JHT.
12
Lapisan Tarif Khusus dan Dasar Pengenaan
(Pesangon: PP No. 68 Tahun 2009)
13
13
Ilustrasi
(Pesangon Diterima Sekaligus)
Abiyasa (berstatus menikah dan memiliki dua anak)
memasuki masa pensiun di akhir bulan Maret 2021, dan atas
pengabdiannya perusahaan hendak membayarkan uang
pesangon secara sekaligus, sebesar 40 kali gaji pokok
terakhir yang dibayarkan. Sesuai slip gaji di bulan Februari,
Abiyasa menerima penghasilan bruto senilai Rp
11.143.000,00 yang di dalamnya tercakup pula komponen
iuran JKK dan JKM yang dibayarkan oleh perusahaan
masing – masing sebesar 1% dan 0,3% dari gaji pokok. Jika
pesangon tersebut baru akan dibayarkan di bulan April 2022,
bagaimanakah perlakuan pemotongan PPh 21?
14
14
Lapisan Tarif Khusus dan Dasar Pengenaan
(Manfaat Pensiun, THT, JHT: PP No. 68 Tahun 2009)
15
15
Ilustrasi
(Manfaat Pensiun Diterima Sekaligus)
16
16
Ilustrasi
(Manfaat Pensiun Diterima Sekaligus)
Jawaban:
17
17
Pensiun Diterima Berkala
Tarif yang berlaku merupakan tarif umum Pasal 17 Ayat (1) Huruf (a) UU PPh.
18
18
Lapisan Tarif Khusus dan Dasar Pengenaan
(Pengalihan ke Anuitas Seumur Hidup:
Kepdirjen No. 333/ PJ/ 2001)
Penghasilan
Pegawai Tidak
Tetap dan
Tenaga Kerja
Lepas
Upah Harian
Upah Upah Upah yang
Harian Satuan Borongan Dibayarkan
Bulanan
20
20
Tata Cara Penghitungan
21
21
Penghitungan Teknis
(Upah Harian, Satuan, Borongan)
Penghasilan harian < Rp
Tidak dikenai pajak
450.000,00
Penghasilan kumulatif
per bulan < Rp DPP = Penghasilan
4.500.000 yang melebihi Rp
Upah Harian/ Upah Hasil Konversi
450.000,00
Penghasilan harian > Rp
450.000,00
Tarif berlaku adalah tarif
lapis pertama (5%)
DPP = Penghasilan
harian – PTKP harian
Penghasilan kumulatif
per bulan > Rp
4.500.000
Tarif berlaku adalah tarif
lapis pertama (5%)
DPP = Penghasilan
disetahunkan - PTKP
Penghasilan kumulatif
per bulan > Rp
4.500.000
Tarif berlaku adalah tarif
progresif pasal 17.
22
22
Ilustrasi (Upah Harian)
23
Tata Cara Penghitungan
Memiliki NPWP
dan DPP = 50% x
berpenghasilan Penghasilan bruto
hanya dari satu – PTKP Bulanan
Bersifat pemberi kerja.
Berkesinambungan
Berpenghasilan
Penghasilan DPP = 50% x
lebih dari satu
Bukan Pegawai Penghasilan bruto
pemberi kerja.
Tarif yang berlaku adalah tarif umum Pasal 17 Ayat (1) Huruf (a) UU
PPh.
WP yang tidak memiliki NPWP dikenai tarif 20% lebih tinggi.
24
24
Ketentuan Khusus (1)
25
Ketentuan Khusus (2)
26
Tata Cara Penghitungan
27
Bentuk Pembayaran
Penerima
Penghasilan
Lain
Jasa Produksi,
Honorarium Tantiem,
Penarikan
Anggota Gratifikasi,
Dana Pensiun
Dewan Bonus
oleh Pegawai
Komisaris Non Diterima
Aktif
Pegawai Mantan
Pegawai
28
28
Tata Cara Penghitungan
29
Ilustrasi
(Honorarium Komisaris)
Puntadewa merupakan seorang komisaris independen di
suatu perusahaan, tanpa melakukan rangkap jabatan.
Perusahaan membayarkan honorarium kepada setiap
komisarisnya secara periodik per kuartal dengan nominal
tetap senilai Rp 135.000.000,00. Berapakah besar PPh 21
yang seharusnya dikenakan terhadap Puntadewa atas
penghasilan tersebut?
30
Ilustrasi
(Honorarium Komisaris)
Jawaban :
Periode Pembayaran Pajak Terutang Kumulatif
Kuartal I 135.000.000 5% x 50.000.000 + 15% x 135.000.000
85.000.000
= 15.250.000
Kuartal II 135.000.000 15% x 115.000.000 + 25% x 270.000.000
20.000.000
= 22.250.000
Kuartal III 135.000.000 25% x 135.000.000 405.000.000
= 33.750.000
Kuartal IV 135.000.000 25% x 95.000.000 + 30% x 540.000.000
40.000.000
=35.750.000
31