Anda di halaman 1dari 11

“Sistem

Rujukan
Kesehatan
Nama Kelompok 3 :
Nasional” FITRIANI FITRAH
SITTI KHADIJAH
GUSLIANA
SRI WAHYUNI
ST MAGFIRAH WAHYUNI
HASLIAN NOVIYANTI
1. Pengertian Sistem Rujukan
Sistem rujukan pada pelayanan kesehatan merupakan penyelenggara dalam
pelayanan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal (Permenkes, 2012).
2. Alasan Melakukan Rujukan

a. Fasilitas pelayanan kesehatan b. Pasien tertentu


bersangkutan mengalami
membutuhkan pelayanan
keterbatasan sumber daya
(sarana, prasarana, alat, tenaga, Kesehatan spesialistik/sub
anggaran/uang) spesialistik

c. Pasien membutuhkan d. Pada pelayanan pasien yang


pelayanan rawat inap dan memiliki penyakit tertentu,
dibutuhkan peralatan diagnostik
penatalaksanaan selanjutnya, atau terapetik, sementara di
sementara di fasyankes fasyankes yang bersangkutan tidak
semula tidak tersedia. tersedia.
3. Syarat-Syarat Pemberian Rujukan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2012 rujukan
diberikan dengan syarat sebagai berikut:

a. Rujukan harus mendapatkan persetujuan


langsung dari pasien atau keluarganya.

b. Persetujuan diberikan setelah pasien atau keluarga


mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan yang
berwenang.
Macam-Macam Sistem Rujukan
Sistem Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam yaitu:

Rujukan Medik

Rujukan Kesehatan
Menurut tata hubungan, yaitu:
Sistem Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam yaitu:

Rujukan
Eksternal
Rujukan
Internal
Rujukan secara konseptual
Sistem Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam yaitu:

kabupaten atau
Puskesmas ke kota masih belum
instansi lain mampu
diteruskan
Rujukan keprovinsi atau
operasional pusat.
Rujukan
upaya
kesehatan
masyarakat
Rujukan
upaya
kesehatan
perorangan
Karekteristik Sistem Rujukan
Menurut WHO (pada Referral Health System), karakteristik
rujukan medis adalah :
1. Adanya kerjasama
antara fasilitas
pelayanan kesehatan
2. Kepatuhan
6. Ketentuan
terhadap SOP
rujukan rujuk balik

3. Kelengkapan 5. Komunikasi pra


rujukan dengan
sumber daya fasilitas tujuan
pendukung rujukan

4. Kelengkapan
formulir rujukan
Prosedur Rujukan
Pada dasarnya, prosedur fasilitas pemberi pelayanan
kesehatan pengirim rujukan adalah sebagai berikut:

a) Menjelaskan kepada para pasien atau


keluarganya tentang alasan rujuk;
b) Melakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan
yang dituju sebelum merujuk;
c) Membuat surat rujukan dan juga melampirkan
hasil diagnosis pasien dan catatan medisnya;
d) Mencatat pada register dan juga membuat
laporan rujukan;
e) Stabilisasi keadaan umum pasien, dan
dipertahankan selama dalam perjalanan;
f) Pendampingan pasien oleh tenaga kesehatan;
g) Menyerahkan surat rujukan kepada pihak-pihak
yang berwenang di fasilitas pelayanan kesehatan
di tempat rujukan;
h) Surat rujukan pertama harus berasal dari fasilitas
pelayanan kesehatan primer, kecuali dalam
keadaan darurat; dan
i) Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Askes,
Jamkesmas, Jamkesda, SKTM dan badan
penjamin kesehatan lainnya tetap berlaku.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2012)
Manfaat Sistem Rujukan
Menurut Azwar (1996), beberapa manfaat yang akan
diperoleh ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan
kesehatan terlihat sebagai berikut:

Sudut pandang pemerintah sebagai


penentu kebijakan

Sudut pandang masyarakat sebagai


pemakai jasa pelayanan

Sudut pandang kalangan kesehatan


sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai