Anda di halaman 1dari 16

UJIAN SKRIPSI

ANALISIS ETIKA BERKOMUNIKASI DALAM INTERAKSI SOSIAL


ANTAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PONTIANAK

Pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Asrori, M.Pd


Pembimbing II : Dra. Hj. Yuline, M.Pd

Penguji I : Dr. Indri Astuti, M.Pd


Penguji II : Ana Fergina, S.Pd., M.Appling
UJIAN SKRIPSI
ANALISIS ETIKA BERKOMUNIKASI DALAM
INTERAKSI SOSIAL ANTAR PESERTA DIDIK
DI SMP NEGERI 18 PONTIANAK

OLEH
ARFILA MUHARTISA YUANDRA
F114116125
BIMBINGAN DAN KONSELING
POKOK PEMBAHASAN
BAB I BAB V KESIMPULAN & SARAN
PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB III METODE


PENELITIAN
Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia pada saat ini tidak Fenomena yang terjadi yang dimana etika
akan lepas dari saling berkomunikasi dalam berkomunikasi antar peserta didik
dengan orang lain, karena manusia mengalami penurunan, peserta didik
merupakan makhluk sosial yang menganggap bahwa sudah akrab dengan
sanantiasa ingin berhubungan dengan guru sehingga peserta didik dengan
manusia yang lainnya  mudah berbicara kepada guru seperti
teman sebaya

Begitu pentingnya komunikasi bagi


manusia, sehingga ada yang Interaksi sosial adalah sebuah
menyatakan bahwa tanpa hubungan timbal balik antara satu
berkomunikasi kehidupan manusia individu dengan individu, individu
tidak akan punya arti atau manusia dengan kelompok, maupun kelompok
tidak akan bertahan lama dengan kelompok yang saling
memberikan pengaruh

Menurut Cangara (2009, h.19)


menyatakan bahwa “komunikasi
adalah suatu transaksi, proses Etika menjadi aspek yang sangat
simbolik yang menghendaki orang- penting untuk berkomunikasi, maka
orang mengatur lingkungannya dari itu ketika seseorang sedang
dengan membangun hubungan antar melakukan komunikasi hendaklah
sesama manusia melalui pertukaran memperhatikan etika-etika
informasi untuk menguatkan sikap komunikasi dengan baik. Hal ini
dan tingkah laku orang lain serta yang terkadang orang lain salah
berusaha mengubah sikap dan menafsirkan isi dari informasi yang
tingkah laku itu” diberikan atau didengarkan.
Banyak faktor yang mempengaruhi interaksi sosial antar peserta
didik, baik yang bersumber dari faktor internal maupu faktor
eksternal. Adapun beberapa faktor internal atau yang berasal dari
dalam individu peserta didik sendiri meliputi inteligensi, minat, bakat,
motif dan lain-lain.
Faktor eksternal atau yang berasal dari luar diri individu peserta didik
adalah faktor keluarga maupun teman bergaul dan lain-lain. Secara
garis besar kemampuan peserta didik dalam melakukan interaksi
sosial dapat dikategorikan dalam dua kelompok yaitu, peserta didik
yang dapat berinteraksi sosial dengan baik atau pandai bergaul dan
peserta didik yang mengalami kesulitan bergaul atau tidak bisa
berinteraksi dengan baik.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, mendorong


peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Etika Berkomunikasi Dalam Interaksi Sosial
Antar Peserta Didik di SMP Negeri 18 Pontianak”
RUMUSAN MASALAH

01 02
Bagaimanakah etika Bagaimanakah etika
berkomunikasi verbal dalam berkomunikasi non-verbal
interaksi sosial antar peserta dalam interaksi sosial antar
didik peserta didik

03
Bagaimana upaya guru BK dalam
meningkatkan etika berkomunikasi dalam
interaksi sosial antar peserta didik
Variabel Penelitian
• Bahasa lisan
Etika • Penggunaan kosa kata
• Klarifikasi
berkomunikasi
verbal
Etika Berkomunikasi
Dalam Interaksi Sosial
Antar Peserta Didik
 Kontak mata
 Ekspresi wajah
 Gerak isyarat dan sikap tubuh
 Penampilan pribadi
Etika  Sentuhan
 Krakteristik vokal
berkomunikasi  Waktu dan ruang

non-verbal
METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN BENTUK PENELITIAN POPULASI SAMPEL

DESKRIPTIF
KUANTITATIF
STUDY SURVEY 212 SISWA 56 SISWA

TEKNIK PENGUMPULAN ALAT PENGUMPULAN UJI VALIDITAS


DATA TEKNIK ANALISIS DATA
DATA UJI RELIABILITAS
KOMUNIKASI TIDAK PERSENTASE
LANGSUNG KUISIONER/ANGKET CRONBACH’S ALPHA CORRECTION
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN 
 
PERSIAPAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN PENELITIAN

PELAKSANAAN PENGOLAHAN &


PENELITIAN ANALISIS DATA
Hasil Uji Validitas & reliabilitas
Uji validitas dilakukan kepada 21 responden, namun bukan yang menjadi sampel penelitian
dengan db = n-2 = 21-2 = 19, dan taraf signikasi 0.05 maka diperoleh rtabel = 0.456. Apabila
rhitung > 0.456 maka pernyataan tersebut valid akan tetapi jika rhitung < 0.456 maka
pernyataan tersebut tidak valid

Uji validitas
Berdasarkan Tabel 4-1 menunjukan bahwa 40 butir pernyataan setelah di uji validitas, data
yang dihasilkan ada 9 butir pernyataan yang tidak valid yaitu butir nomor 02, 10, 19, 21, 23,
25, 26, 32 dan 38 karena rhitung < rtabel

Uji reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items
.949 .949 31
Pengolahan dan Analisis Data
Mencari Skor Maksimal Ideal
= Skor Jawaban Tertinggi x Jumlah item x jumlah
responden
= 4 x 31 x 56
= 694

Mencari Rata-rata Ideal


No Rentang Skor Persentase Kategori = - = = 3472

1 4630 – 6944 66,69 % - 100 % Tinggi Mencari Standar deviasi Ideal ( S ideal)
= = 1157
2 2325 - 4629 33,33 % - 66,68 % Sedang Nilai Z= 1 (rumus)
Mencari Kategori Sedang
3 0 – 2314 00,00 % - 33,31 % Rendah
= 3472 – (1 x 1157) s/d 3472 + ( 1 x 1157)
= 2315 s/d 4629

Kategori tinggi diatas batas rentang kategori sedang


= 4630 s/d 6944

Kategori rendah adalah dibawah batas rentang kategori


sedang
= 0 s/d 2314
Persentase Hasil Analisis Data Angket

Etika Berkomunikasi Verbal dalam 75%


Interaksi Sosial Antar Pesera didik Kategori : Tinggi

76%

Etika Berkomunikasi Non-Verbal 78%


dalam Interaksi Sosial Antar Pesera Kategori : Baik
didik
Etika Berkomunikasi
Dalam Interaksi Sosial
Skor Aktual : 5328
Skor Max Ideal : 6944
Kategori : Tinggi
Pembahasan Hasil Penelitian
Burhanuddin (2012, h.53)
“Kemampuan verbal adalah kemampuan untuk menyusun pikiran
dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara
kompeten melalui kata-kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran ini
dalam berbicara, membaca dan menulis”

etika berkomunikasi yang berupa bahasa yang


Aziz (2017, h.173)
digunakan sopan, mudah dipahami, dan tidak “Komunikasi merupakan suatu instrument penting yang
menyinggung perasaan orang lain dapat selalu dilakukan manusia dalam kehidupannya maka dari
menjadi acuan bagi peserta didik untuk selalu
berhati-hati dalam berkomunikasi
itu manusia sebagai mahluk hidup selalu hidup
berkelompok sehingga membutuhkan komunikasi”

Scott (1990, h.38)


peserta didik menggunakan komunikasi isyarat
“Pembicara harus mampu menggunakan energinya untuk
melalui kontak mata, ekspresi wajah, gerak dan membentuk pola komunikasi non- verbal, yang jauh lebih
sikap tubuh, intonasi kata, penampilan pribadi, ampuh ketimbang sekedar kata-kata”.
sentuhan, waktu dan ruang. dengan adanya
peserta didik menggunakan bahasa isyarat
suatu informasi atau pesan dapat menjadi
Hardjana (dalam Naim, 2011, h.18)
lebih mudah dipahami orang lain atau bahkan “Komunikasi adalah proses penyampaian makna dalam
sebaliknya. bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada
orang lain melalui media tertentu”.
KESIMPULAN

Etika berkomunikasi verbal dalam interaksi sosial antar


peserta didik mencapai 75,08% dengan kategori “Tinggi”.

Etika berkomunikasi non-verbal dalam interaksi sosial antar


peserta didik mencapai 81,74% termasuk dalam katergori
“Tinggi”
Saran
Peserta didik
Siswa seharusnya lebih memperhatikan etika
ketika berkomunikasi kepada orang lain,
Guru Mata Pelajaran terlebih lagi kepada orang yang lebih tua,
siswa perlu meningkatkan pengetahuan
Guru Mata Pelajaran sebaiknya
mengenai etika dalam berkomunikasi baik
mengembangkan penerapan dalam
verbal maupun non-verbal, karena akan
pelaksanaan komunikasi guru dengan peserta
didik, Guru juga hendaknya lebih komunikatif, sangat berguna bagi kehidupan mendatang.
bersikap ramah sehingga akan tercipta Misalnya: siswa jangan sungkan untuk
suasana kelas yang nyaman dan memulai percakapan dengan orang lain agar
menyenangkan. terkesan ramah dan untuk menambah
pengetahuan.

Guru Bimbingan & Konseling


Agar siswa memiliki pengetahuan mengenai
komunikasi verbal, guru bimbingan dan konseling Kepala Sekolah
harus memberikan informasi tentang gambaran Pihak sekolah sebaiknya dapat lebih
cara berkomunikasi verbal dengan baik. memperhatian kegiatan yang dilaksanakan oleh
Contohnya: saat memberikan layanan klasikal, Guru BK dan memberikan dukungan serta
guru bimbingan dan konseling mimilih tema fasilitas penuh agar kegiatan Guru BK berjalan
tentang bagaimana berkimunikasi verbal dengan dengan lancar terlebih lagi dalam hal
baik dan benar antar sesama teman dan dengan meningkatkan pengetahuan mengenai etika
orang yang lebih tua berkomunikasi verbal dan non-verbal antar
pesera didik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai