MARWA MALAM
NIM. 18145016
Ternate
Tujuan Penelitian
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang a. Bila self-efficacy tingi dan lingkungan responsif, hasil yang paling bisa diperkirakan
adalah kesuksesan.
ditetapkan, dan berusaha untuk menilai tingkatan
b. Bila self-efficacy rendah dan lingkungan responsif, manusia dapat menjadi depresi
dan kekuatan di seluruh kegiatan dan konteks. saat mereka mengamati orang lain berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang menurut
mereka sulit.
c. Bila self-efficacy tinggi bertemu dengan situasi lingkungan yang tidak responsif,
manusia biasanya akan berusaha keras mengubah lingkungan mereka mungkin akan
menggunakan protes, aktivisme sosial, bahkan kekerasan untuk mendorong
perubahan, namun jika semua upaya gagal. Bandura berhipotesis bahwa mereka
mungkin akan menyerah, mencari alternatif lain, atau mencari lingkungan lain yang
lebih responsif.
A. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek
penelitian ini adalah: Kepala
sekolah, di pilih sebagai subjek
penelitian karna data-data yang di
peroleh melalui kepala sekolah,
guru bimbingan konseling (BK),
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi serta pengumpulan data berdasarkan instrumen penelitian untuk memperoleh informasi dan
gambaran mengenai tentang layanan bimbingan konseling untuk memperkuat self-efficacy Di MTs negeri 1 kota Ternate.
1. Observasi
• Observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara pengamatan atau dengan pencatatan dengan
sistematis tentang fenomena yang diselidiki. Alasan penelitian melakukan observasi adalah untuk
menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian untuk menjawab pertanyaan.
1. Wawancara
• Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan Tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai
dengan menggunakan pedoman wawancara. Burhan Bungin, “Penelitian Kualitatif”,
Teknik Analisis Data
1. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polannya serta membuang yang tidak penting.
Dokumentasi adalah suatu cara Data disajikan dapat berupa uraian singkat, bagian hubungan antara kategori flow chart dan sejenisnya,
adapun dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk deskriftif atau naratif.
pengumpulan data yang menghasilkan
3. Mengambil kesimpulan
catatan-catatan penting yang berhubungan
Penelitian menarik kesimpulan dari data yang telah diperoleh dan di kelompokkan. Dari kesimpulan
dengan masalah yang diteliti, sehingga
kegiatan analisis data kualitatif terletak pada penulisan atau penurunan tentang apa yang dihasilkan, dapat mengerti
akan diperoleh data-data yang lengkap, berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti. Dari sinilah terakhir kesimpulan atau masalah yang bobotnya
sah dan bukan berdasarkan perkiraan tergolong komperensif dan mendalam (deepth).
Bagaimana Deskripsi Self-Efficacy Siswa MTS Negeri 1 Kota Ternate setelah mengikuti layanan konseling
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru BK MTsN 1 Kota Ternate di ketahui
Peran guru BK dalam meningkatkan self efficacy siswa menjadi peran utama.
Peran guru BK Dalam layanan bimbingan konseling untuk meningkatkan self-efficacy menjadi peran utama. Sebagai pelaksana, penilaian dan menjadi pelopor dari hasil layanan yang di
bahwasanya upaya guru BK Dalam meningkatkan self-efficacy berjalan dengan
berikan, bimbingan merupakan pelengkap bagi semua pendidikan, dalam kali ini BK membantu proses pendidikan dengan efektif.
baik. Guru BK Bekerja sama dengan guru-guru dan orang tua di rumah. Apakah
ada perubahan perilaku siswa tersebut setelah di berikan layanan. Selain itu, di
lihat juga dari sikap, belajar siswa dan hasil belajar siswa mengalami perubahan
“meningkatkan self-efficacy siswa ini kami lebih menekankan pada aspek kamauan salah satunya afektif atau rasa kemauan, dan sini afektif ini emosiolnya kami
lihat lebih dalam lagi harga dirinya, jika harga dirinya rendah maka percaya dirinya rendah.harga diri renda di cari penyebabnya apakah dari lingkungan
keluarga , masalah iri sendiri, ataukah lingkungan sekolah yang belum memberikan efek yang positif sehingga ada kemauan?. Kami menekankan dalam hal
afektif ini untuk mendorong siswa dan mengavaluasi siswa salah satunya membangkitkan harga diri siswa.
Desi nawangsari Wijayanti dan kusnarto kurniyawan menyimpulkan bahwa pengaruh layanan
informasi teknik modeling simbolik terhadap self-eefficacy dalam pengambilan keputusan studi
lanjut pada siswa. Secera umum dapat di simpulkan bahwa layanan informasi tehnik modeling dapat
mempengaruhi self-efficacy dalam pengambilan keputusan
Self-efficacy ialah upaya kita melakukan sesuatu tugas sehingga ke tahap tertentu. Apabila kita
memiliki tugas itu dapat kita selesaikan, ia akan menghasilkan kejayaan.
Suryabrata (2002) menyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Nasun
Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan
kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Tujuan dari layanan konseling pada siswa adalah untuk mengetahui masalah-masalah
kesulitan yang terjadi pada siswa dan agar kita dapat membantu mengatasi masalah-
masalah yang di alami, oleh siswa, supaya tujuan penidikan SSdiharapkan dapat tercapai.
Sejalan dengan tujuan dari bimningan belajar diatas maka terdapat sebuah lembaga
Self efficacy siswa di MTs Negeri 1 Kota Ternate dilihat rata-rata memilki self-efficacy siswa
salah satunya pola asuh orang tua, kurangnya motivasi belajar dan terutama cara guru
menyampaikan materi. Ditambah lagi dengan keadaan pandemi covid-19 yang membuat
proses belajar mengajar di alihkan secara online membuat self-efficicay siswa akhir-akhir ini
Self efficacy siswa di MTs Negeri 1 Kota Ternate dilihat rata-rata memilki self-efficacy siswa salah satunya pola asuh orang tua, kurangnya motivasi belajar dan terutama cara guru menyampaikan materi. Ditambah lagi dengan
keadaan pandemi covid-19 yang membuat proses belajar mengajar di alihkan secara online membuat self-efficicay siswa akhir-akhir ini lebih cendurung menurun.
• b. Deskripsi
• self-efficacy merupakan keyakinan dalam diri seseorang terhadap kemampuan yang di miliki bahwa ia
mampu untuk melakukan sesuatu atau mengatasi situasi bahwa ia akan berhasil dalam melakukannya.
Sebagaimana bandura mengemukakan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan orang tentang kemampuan
mereka utnuk menghasilkan tingkat kinerja serta menguasi situasi yang mempengaruhi kehidupan mereka,
kemudian self-efficacy juga akan menentukan bagaimana orang merasa, berpikir, memotivasi diri dan perperilaku.
Pada saat ini, di MTsN 1 Kota Ternate suda memiliki Guru BK Seperti pada umumnya sekolah
yang ada di kota Ternate. MTsN kota Ternate memiliki 3 guru BK di sekolah yang merupakan
sarjana BK. Sangat penting semua instansi memiliki guru BK karena dalam pendidikan Formal
sangat memerlukan BK guna untuk membantu siswa dalam menghadapi siswa-siswi yang
mengalami permasalahan self-efficacy.
C. Penerapan layanan bimbingan konseling untuk memperkuat self-efficacy siswa di
Berdasarkan wawanacara dengan Pak Muhklis selaku guru Wali kelas VII, di MTsN 1 Kota Ternate mengenai bagaimana layanan bimbingan konseling untuk memperkuat self-efficacy siswa, mengemukakan bahwa :
“pelaksanaan layanan bimbingan konseling untuk memperkuat self-efficacy di sekolah ini prosesnya di terapkan beberapa layanan lebih banyak fokus pada self-efficacy siswa salah satunya berfokus pada problem
solving atau pemecahan masalah siswa terhadap tekanan-tekanan yang nanti di dapatkan sehingga akan memacu pada rasa emosional dan suasana hatinya contohnya beban tugas, karena disini sekitar 14 mata
pelajaran karena sekolah agama dan memberatkan siswa guna memunculkan emosional negatifnya belum hafalan sehingga untuk memperkuat self-effcicay siswa kami edukasikan melalui salah satu teknik
transpersonal.
Menurut Bandura (1986), self-efficacy adalah suatu kepercayaan diri terhadap kemampuan
Berdasarkan hasil wawancara di atas, bahwa penerapan layanan bimbingan konseling sangat di butuhkan, sehingga penerapan layanan konseling sangat efektif.self-efficacy atau efikasi diri yang di miliki seseorang biasanya akan berpengaruh pada individu tersebut dalam menentukan sebuah tindakan atau keputusan.
Selanjutnya peneliti juga Mewawancarai siswa, guru wali kelas, guru BK, dan Ibu Rusna Gani
selaku kepsek MTs Negeri 1 Kota Ternate. Apakah bimbingan koseling yang diberikan oleh guru
“Guru BK masuk kelas setiap hari pada jam kosong untuk memberikan bimbingan konseling
dan memotivasi kami untuk dapat meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri. Guru BK
memberikan tugas berupa hafalan surat pendek zus amma setiap hari. Selai itu kami dapat
bimbingan bakat dalam ekstrakulikuler seperti pramuka, Palang Merah Remaja (PMR),
• “Layanan konseling yang biasa kami lakukan ialah dalam kegiatan ekstrakulikuler disini kami dapat melihat
potensi bakat yang diharapkan mampu menopang self Efficacy siswa yakni, pramuka wajib, bidang seni,
kepemimpinan dan olahraga. Dan siswa silahkan memilih kegiatan apa yang diminati”.
• Berdasarkan Hasil data di atas tentang self-efficacy siswa di MTS Negeri 1 Kota Ternate, sangat efektif.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepercayaan Diri ( Self Efficacy) siswa di MTs Negeri 1 Kota Ternate yang dilihat rata-
rata para siswa cukup memiliki kepercayaan diri dalam belajar dan menyelesaikan tugas
yang diberikan dengan baik, dan lebih meningkatkan self-efficacy, hal ini menunjukkan
adanya perubahan positif.
Penerapan layanan BK untuk memperkuat self-efficacy, layanan bimbingan konseling
yang digunakan pada siswa MTS Negeri 1 Kota Ternate menggunakan tehknik attending,
tehnik tersebut salah satu metode yang di gunakan untuk memusatkan perhatian kepada
siswa agar siswa merasa di hargai sehingga siswa merasa bebas mengekspresikan atau
mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
A. Saran
yaitu :kepada guru konselor agar dapat memberikan layanan bimbingan konseling untuk memperkuat self-
efficacy siswa di MTsN 1 Kota Ternate, dengan efektif dan rutin. Agar lebih dapat memotivasi anak lebih
baik dan belajar. Guru konselor juga harus lebih memperhatikan self-effcicacy agar lebih optimalkan lagi.