Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

FERRA DWI MARANTINA ( 857598871 )


NANI SUSILOWATI ( 857599787 )
UMI HANI BANDIASIH ( 857598864 )
MODUL 2
RUANG LINGKUP KEBUDAYAAN DALAM
PENDIDIKAN
HAKIKAT KEBUDAYAAN

 A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
 Kata kebudayaan berasal dari (Bahasa sansekerta) budda
yah yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi”
yang berarti budi atau akal.
 Menurut Tylor
(1871) kebudayaan merupakan kompleks yang mencaku
ppengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hokum adat dan istiadat.
 Implikasi yang dapat dipetik dari pengertian kebudayaan
 menurut Tylor adalah:
 1. Adanya keteraturan dalam hidup bermasyarakat.

 2. Adanya proses pemanusiaan.
B. WUJUD KEBUDAYAAN
J.J. Honingmann membuat perbedaan atas tiga 
gejala kebudayaan, yakni; (1) ideas,
(2) activitirs, (3) artifact.
Koentjaraningrat (1996) menyarankan kebuday
aan dibedakan empat wujudnya, terdiri dari:
 
1.    Artifact
Kebudayaan yang berasal dari hasil karya yang 
bersifat fisik yang dapat diraba.
2.  
 Sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola
Tingkah laku yang berpola ini mengikuti suatu 
aturan yang berlaku pada system
social masyarakattertentu.
3.    Sistem gagasan
Sifatnya abstrak (tidak berwujud), hanya dapat 
diketahui serta dipahami (terutama oleh orang 
denganbudaya yang berbeda).
4.    Sistem idiologis
Merupakan suatu gagasan yang telah dipelajari 
oleh warga suatu masyarakat sejak dini, karena 
itu sanga
 C.   SISTEM NILAI BUDAYA
 Sistem nilai budaya adalah tingkat tertinggi dan palin
g abstrak dari adat istiadat. Berfungsi sebagai suatupe
doman orientasi pada kehidupan para warga yang ber
sangkutan.
 D.   ADAT ISTIADAT, NORMA, DAN HUKUM

 Norma merupakan aturan untuk bertinfak yang sifatn
ya khusus, dan perumusannya pada umumnya sangatr
inci atau ruang lingkupnya tidak terlalu luas dan peru
musannya tidak terlalu kabur.
UNSUR-UNSUR POKOK KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari
unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang
merupakan bagian dari suatu yang bersifat kesatuan.
Menurut Meville J. Herskovits (Soekanto:1990) ada empat
unsur pokok kebudayaan yaitu:
1. Alat-alat teknologi

2. Sistem ekonomi

3. Keluarga

4. Kekuasaan politik
Kluckhohn (1953) menyebut unsur-unsur pada kebudayaan yang ada di dunia ini
secara universal. Kebudayaan universal tersebut dapat dijabarkan lagi ke dalam
unsur-unsur yang lebih kecil. Ralph Linton (1936) menyebutnya dengan kegiatan-
kegiatan kebudayaan atau cultural Activity. Masing-masing unsur kebudayaan
tersebut dapat dianalisis berikut ini:
1. Alam pikiran
2. Religi
3. Bahasa
4. Hubungan Sosial
5. Hidup Perekonomian
6. Ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Kesenian
8. Politik dan Pemerintah
9. Pendidikan
Di dalam mengatur perilaku khususnya hubungan antar
manusia kebudayaan dinamakan struktur normatif artinya
kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku
yang menetapkan peraturan peraturan mengenai apa yang
harus dilakukan, apa yang dilarang, dan lain sebagainya.
Unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari
kebudayaan adalah sebagai berikut :
1. Unsur-unsur yang menyangkut penilaian
2. Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang
seharusnya
3. Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan
Sebagaimana telah diuraikan pada uraian kegiatan belajar dua
model ini bahwa kebudayaan dalam arti yang luas adalah hasil
cipta, rasa, dan karya manusia. Pada perkembangan
kebudayaan adalah suatu yang diwariskan (transformasi) dari
satu generasi kepada generasi berikutny. Pada masyarakat
modern, sekolah merupakan salah satu lembaga utama (di
samping keluarga) dipergunakan oleh orang dewasa dalam
mewariskan kebudayaan kepada anak-anaknya (generasi
berikutnya).
TRANSFORMASI KEBUDAYAAN
PERAN LEMBAGA YANG BERFUNGSI
SEBAGAI LEMBAGA PEWARIS
KEBUDAYAAN
Keluarga merupakan salah satu lembaga pewaris kebudayaan.
Zimmerman (1983) mengemukakan fungsi utama keluarga
adalah sebagai:
1. Pemeliharaan fisik dan kesejahteraan anggota keluarga

2. Menambah anggota keluarga baru, baik melalui kelahiran


maupun adopsi
3. Sosialisasi anak-anak terhadap peran orang dewasa

4. Pengendali sosial anggota keluarga

5. Pemelihara moral keluarga dan motivasi untuk memastikan


kinerja tugas baik di dalam keluarga maupun dalam
kelompok sosial lain
6. Produksi dan konsumsi peralatan dan pelayanan yang
diperlukan untuk mendorong dan memelihara inti keluarga
Keluarga adalah kelompok pertama yang mengenalkan
nilai-nilai kebudayaan dengan anak, dan disinilah yang
dialami antar aksi dan disiplin pertama yang dikenakan
kepadanya dalam kehidupan sosial. Fase permulaan anak
berinteraksi dengan teman sebayanya dinamakan fase
soliter, di mana pertengkaran merupakan ciri utama
interaksi pada tahap ini (Vembrianto), fase selanjutnya
adalah permainan semi soliter atau permainan paralel,
kemudian berkembanglah permainan kooperatif, fase
berikutnya adalah permainan khayal, fase terakhir adalah
fase dimana anak memiliki teman dengan ikatan yang kuat
dengan anak seusianya (peer group).
PERANAN PENDIDIKAN DALAM
KEBUDAYAAN
Dalam uraian ini ada beberapa peranan pendidikan dalam
kebudayaan antara lain:
1. Penemuan dan invensi

2. Difusi

3. Akulturasi

4. Asimilasi

5. Inovasi

6. Fokus

7. krisis
LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI
PUSAT PEMBUDAYAAN
Theodore Brameld (1965) dalamTilaar (2002),
Menjelaskan kaitan antara proses pendidikan dan proses
pembudayaan. Poses pendidikan adalah aspek integratif
dari proses kebudayaan. Menurut kajian Brameld, proses
kebudayaan mempunyai tiga aspek yang saling berkaitan
satu dengan lainnya, yaitu:
1. Kebudayaan mempunyai tata susunan (order) yang
kompleks namun merupakan suatu anyaman yang
berpola
2. Nilai-nilai kebudayaan ditransmisikan dengan proses-
proses “acquiring” melalui “inquiring”
3. Proses pembudayaan mempunyai tujuan. Tujuan
merupakan patokan /standar yang akan dicapai.
Lembaga pendidikan merupakan salah satu pranata sosial
di dalam setiap kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat
(1996),Setiap pranata mempunyai komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Sistem norma

2. Personil, dan

3. Peralatan fisik
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai