Anda di halaman 1dari 60

ASSESMENT

PSIKOSOSI
AL
Disampaikan Oleh Piriadi,
M.Sos Koordinator PKH Kota
Bengkulu Bengkulu, 4 Agustus
2022
Asesmen psikososial
adalah laporan pekerja
sosial mengenai
masalah yang harus
dipecahkan.
Mengkomunikasikan informasi
tentang klien kepada kolega
untuk perencanaan kasus dan
tujuan referal.

Asesmen menawarkan informasi dasar

psikososia
tentang klien ketika
memasuki lembaga
pelayanan
l harus Memberikan kesempatan
kepada pekerja sosial untuk
berefleksi, memperbaiki
pemikiran, dan membuat
pertanyaan klien dan
situasinya
—untuk mencernakan
informasi dan kesannya
Bagian-Bagian Assesment
• Informasi Dasar Klien
Psikososial
1.Informasi identitas klien
2.Referal
3.Pernyataan Masalah ( Presenting Problem)
4. Sumber Data
5.Deskripsi Umum Klien

• Latar Belakang dan Keberfungsian Klien Saat Sekarang


1. Latar Belakang dan Susunan Komposisi Keluarga
2. Latar belakang pendidikan
3.Pekerjaan dan Keterampilan
4. Agama/Keterlibatan Spiritual
5.Keberfungsian Fisik, Kondisi Kesehatan, & Latar
BelakanMedis
6. Latar Belakang dan Keberfungsian Psikologis dan Psikiatri
7.Sosial, Komunitas, dan Kegiatan Rekreasi
8. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
9. Status Hukum Klien
10.Lingkungan lainnya atau faktor psikososial klien
11.Kekuatan, Kapasitas, dan Sumber Daya Klien
INFORMASI
NamaDASAR
Klien
Jenis Kelamin
Tempat dan Tanggal lahir dan umur
Status pernikahan
Ras, etnis
Penghasilan (status sosial ekonomi)
Lingkungan klien tinggal (profil
umum masyarakat)
Pengaturan Hidup (dengan siapakah
klien hidup?)
Contoh::

Elmita Sari, seorang wanita lajang, 37 tahun dari Curup, Rejang


Lebong, kini tinggal di Lempuing, Kota Bengkulu sudah sepuluh
tahun. Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang pekerja
keras, dia menjelaskan bagaimana dia memegang posisi sebagai
asisten manejer selama tiga tahun terakhir, setelah mendapatkan
promosi. Penghasilannya, tergantung pada bonus tahunan,
bervariasi antara Rp 45.000,000,- dan Rp 55.000.000,- per tahun
RUJUKAN/
REFERAL
Sumber referal (Siapa yang merujuk klien
ke lembaga?)
Bentuk permintaan klien ( Apa bentuk
bantuan yang dicari klien)
Contoh:

Tomy pertama meminta bantuan setelah mendengar tentang


layanan lembaga dari adik iparnya. Meskipun Tomy tak bisa
menjelaskan sumber masalahnya, ia melihat, kesedihan dan
depresi yang sedang dialaminya mulai mempengaruhi
pekerjaannya, dia menghawatikan hal itu karena telah
mengalami beberapa peristiwa kecemasan ekstrim. Ia percaya,
bahwa kesepakatan mendapatkan bentuk bantuan yang
diperlukan akan meningkatkan kesuksesannya dalam bekerja.
PERNYATAAN
MASALAH
Definisi masalah/kebutuhan menurut klien
dan harapan pelayanan klien dari lembaga.
Sejarah singkat perumusan masalah:
1.Durasi/rentang masalah
2.Upaya yang dilakukan sebelumnya
untuk memecahkan masalah
3.Keterlibatan klien sebelumnya
dengan lembaga-lembaga sosial
untuk bantuan pemecahan masalah
Contoh:
Kedaugh, 32 tahun, pengusaha yang menyatakan masalahnya (the presenting problem): dia
merasa tidak layak memperoleh penghasilan lebih dari satu juta dolar setiap tahun dalam 10
tahun terakhir karirnya.. Dia mengatakan bahwa jumlah uang itu, jauh dari memadai dengan
tingkat energi yang telah dia gunakan, dan dibandingkan orang lain dengan karir yang sama.
Tampaknya dia merasa bersalah dengan keadaan ini, dia menginginkan penghasilan yang
lebih dari yang sudah diperolehnya.
Pak Kedaugh datang ke wawancara, mengenakan celana panjang dan kemeja polo,
kecokelatan, dan mengatakan tinggi badannya 1,61 m dan berat 165 kg. Dia berjalan 5 mil
sehari dan bekerja di gym setidaknya satu jam setiap hari. Dia tidak memakai cincin atau
perhiasan lainnya, tetapi ia mengenakan jam emas merak Rolex. Awalnya, ia duduk bergerak
terus di kursinya dan jari-jarinya terus mengetuk lengan kursinya. Setelah 5 menit, dia
merosot di kursinya, dan terus menerus mengusap air matanya saat ia membahas karirnya
setelah resmi bercerai, kehidupan keluarga dan isu-isu keintiman . Dia datang untuk
mendapatkan pertolongan memecahkan masalahnya dari perasaan tidak berharga, depresi,
dan rasa bersalah yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun, hal ini dimulai ketika
perceraiannya beberapa tahun lalu.
PERNYATAAN
MASALAH
Jika klien berada dalam krisis atau dianggap
"berisiko tinggi" (misalnya, dalam bahaya
dilecehkan, menggunakan kekerasan terhadap
orang lain, bunuh diri, relapse//kambuh
menggunakan napza), maka jelaskan dan
berikan asesmen resiko (risk assessment)
singkat
SUMBER
Wawancara DATA
Observasi
Bahan-bahan tertulis (misalnya catatan
lembaga)
Konsultasi dengan kontak
sejajar/tambahan
Catatan dari lembaga yang merujuk
Hasil dari test diagnostik (psikiatrik,
pendidikan, psikologik, kejuruan, medik)
GAMBARAN UMUM
KLIEN
Penampilan klien,sikap, pengaruh, dan
gaya interpersonal selama wawancara.
1.Kejelasan klien dalam menyampaikan
masalah, melalui memori, pikiran, berbicara,
atau perasaan klien terhadap kenyataan
2.Catatan tentang tanda-tanda atau
penyampaian
klien tentang kecemasan, depresi, atau
mood (suasana perasaan) lainnya, jika ada
3.Tunjukkan cara klien berelasi dengan Anda
Contoh
"Sepanjang wawancara kami, pak Kedaugh terus menyatakan
keprihatinan tentang pekerjaannya dan profesionalisme. Meskipun
demikian, dia selalu datang tepat waktu untuk wawancara, yang
dijadwalkan setelah jam kerja regulernya. Ia selalu mengenakan
jas dan dasi setiap wawancara. Beberapa kali selama percakapan
kami, ia berhenti; lalu berkomentar, bahwa ia mengalami
kesulitan mengekspresikan perasaan dan kecemasannya kepada
orang lain. Meskipun demikian, setelah beberapa pertemuan, ia
tampak jauh lebih nyaman, bahkan terlibat dengan saya dalam
topik percakapan santai, meskipun pada awal sesi, ia menolak
untuk berbicara tentang apa pun selain kecemasannya.
LATAR BELAKANG DAN SUSUNAN
Anggota keluarga dan hubungan yang signifikan; daftar
KELUARGA
anggota, usia, tanggal pernikahan, kematian, perceraian.
Gambarkan relasi pernikahan baikkekuatan maupun
kesulitannya, jika hal itu diperlukan.
Pertumbuhan keluarga; daftar anggota keluarga, usia, di
mana mereka tinggal, kematian, perceraian. Gambarkan
seluruh relasi ini.
Sejarah penyalahgunaan zat yang terkait, masalah hukum,
dan/ataumasalah psikiatrik/kejiwaan di antara
anggota keluarga.
Contoh:

Mita, ibu dari dua anak remaja, Oliv (12 tahun), tinggal di
rumah, sementara Marcel, (17 tahun), saat ini berada dalam
kamp di Gunung Bungkuk. Marcel menyatakan, dia dan
Oliv rukun dan baik-baik saja di sekolah. Mita mengunjungi
Marcel setiap akhir pekan, dan berharap pengalaman
Marcel di kamp akan berguna untuk kehidupannya kelak.
LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN
Pendidikan tertinggi
Gelar yang
diperoleh
Sekolah khusus/pendidikan
bakat,tantangan, dan tujuannya
Contoh;

Kedaugh menjadi seorang pengusaha di bidang komputer, setelah


tahun kedua kuliah di Universitas Denhasen. Dia tidak kembali
kuliah untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar. Dia
mengatakan, kekurangannya dalam pendidikan formal
membuatnya merasa tidak yakin dengan kemampuan
intelektualnya. Namun, ia banyak membaca, sebagai upaya untuk
menutupi kekurangan dalam pendidikan formal. Ia membaca
buku yang direkomendasikan oleh orang-orang yang dia hormati.
PEKERJAAN DAN
KETERAMPILAN
Pekerjaan, riwayat kerja, dan status
pekerjaan sekarang (misalnya, bekerja,
tidak bekerja, full-time, paruh
waktu).
Pelatihan/keterampilan khusus
Contoh:

María Dea Sari bekerja sebagai asisten Manejer di Mbim, Kota


Bengkulu, selama sepuluh tahun terakhir. Dia menyelesaikan
gelarnya delapan tahun lalu, dan tempat kerjanya telah
menawarkan beberapa pelatihan. Maria Dea Sari mengikutinya
dengan antusias, menurut keterangannya.
KETERLIBATAN
AGAMA/SPIRITUA
L
Tingkat keterlibatan dan dukungan
komunitas agama dan/atau praktik
dan keyakinan spiritual.
Contoh:

Maria Dea Sari menggambarkan dirinya sebagai seorang Katolik


taat. Dia selalu menghadiri misa setiap minggu, bersama dua
anak kecilnya. Dia secara teratur menghadiri pertemuan
mingguan, pertemuan sosial lainnya yang diselenggarakan oleh
gereja.
KEBERFUNGSIAN
FISIK,KONDISI KESEHATAN,
DAN LATAR BELAKANG MEDIS
Perkembangan fisik, kesehatan umum,
keterbatasan (disabilitas), dan
keberfungsian saat sekarang
Riwayat penyakit, kecelakaan,
kecenderungan genetik, dan obat-obatan
melalui resep
Contoh:
Simon Atup, kesehatannya secara umum baik, meskipun
terkadang mengeluh sakit kepala dan kelelahan. Dia
berkonsultasi dengan dokter umum, yang menduga kondisi ini
berkaitan dengan stress. Kalau sakit kepalanya kambuh, dia
menggunakan aspirin, obat non-resep. Keluarganya, terutama di
sisi ayah, memiliki sejarah penyakit jantung, yang memberikan
kontribusi ketidaknyamanan terhadap pak Atup menyangkut
tingkat stresnya.
LATAR BELAKANG DAN
KEBERFUNGSIAN
PSIKOLOGIK DAN
PSIKIATRIK
Sejarah kesehatan mental/masalah
kejiwaan/psikiatrik, obat resep, kecanduan
(misalnya, alkohol, dan penggunaan
napza).
Sejarah fisik, mental, dan/atau
penyalahgunaan dan penelantaran seksual)
Contoh:
Pak Atup (laporan) ... depresi atau kecemasan dalam hidupnya,
terjadi sewaktu ia memutuskan untuk menikah. Ia percaya
penyebab depresi adalah konflik dengan orang tuanya selama
pernikahan. Dia mengatakan bahwa dia sehat, meskipun terkadang
merasa mudah lelah .... Dia menggunakan obat penenang
beberapa tahun lalu karena kecemasan dan depresi sejak
perceraian, tapi tidak ingat nama obat penenang itu. Dia
mengatakan bahwa obat itu membuatnya mengantuk, dan ia
menghentikan penggunaannya karena mengganggu pekerjaannya.
SOSIAL, KOMUNITAS, DAN
KEGIATAN REKREASI
Keberfungsian sosial (apakah ada
persahabatan yang signifikan,
hubungan interpersonal, jaringan
dukungan?) Penggunaan organisasi
komunitas atau sumber daya
(misalnya, sebagai klien, anggota,
relawan)?
Hobi/keterlibatan rekreasi
Contoh:

Rismun menyatakan bahwa ia memiliki sejumlah teman-teman


dan anggota dalam grup rabana. Musim panas lalu ia bergabung
dengan sebuah tim badminton lokal dan musim panas ini juga
akan bergabung. Dia suka olahraga dan pergi bermain bersama
teman-teman.
KEBUTUHAN DASAR HIDUP
YANG LAYAK
Bagaimana keberfungsian klien
dalam mememuhi kebutuhan
makanan, perumahan, dan
pekerjaan?
Apa yang klien terima?Bantuan apa
yang klien butuhkan?
Contoh:

Pak Atup telah menjalani pekerjaannya yang sekarang lebih


dari 5 tahun, dan ia menggambarkan penghasilannya sebagai
"lebih dari cukup." Dia mengatakan, bahwa ia memiliki
Rumah sendiri.
STATUS
HUKUM
Status imigran, rumah, masalah
perkawinan, kekerasan dalam
rumah tangga, pembebasan
bersyarat/masa percobaan?
Contoh:
Selama beberapa kali pertemuan, Mbak Ayyi menjelaskan
kekhawatirannya mengenai mantan pacarnya yang digambarkan
sebagai "kasar." Selama tiga bulan berhubungan, mbak Ayyi
prihatin dengan emosinya, perkataannya, dan ancaman kekerasan.
Setelah mengakhiri hubungan, ia masih menerima beberapa
panggilan telepon dari mantan pacarnya, dan pada awal sesi
kami, dia mempertimbangkan memanggil polisi. Setelah beberapa
sesi,dia memutuskan menelepon polisi, karena ia mendengar dari
temannya, bahwa mantan pacarnya pindah ke Kabupaten lain
 
FAKTOR LINGKUNGAN
ATAU PSIKOSOSIAL
LAINNYA
Pelayanan sosial di lingkungan, isu
seksual dan seterusnya
Contoh:
Beberapa kali wawancara kami, Bapak Judin menginformasikan
bahwa dinas militer diselesaikan di negara asalnya, meksiko,
yang menjadi sumber keprihatinannya adalah; sejak pelayanan ini
ia mulai berjuang dengan keadaan seksualitasnya, ia merasa
teman-temannya di tentara relawan akan menjauh dan
“menolaknya” jika mereka mengetahui, bahwa dia seorang gay.
Meskipun ia sendiri tidak pernah benar-benar mengungkapkan
persoalan seksualitasnya kepada teman-temannya di negara
asalnya, kecemasan yang dipicu oleh pengalaman ini masih
mengikutinya, seperti yang dia ungkapkan selama beberapa sesi
wawancara dengan kami.
KEKUATAN , KAPASITAS, DAN
SUMBER DAYA KLIEN
Bagaimana cara/kemampuan klien
mengatasi masalahnya? Apa kekuatan
dan kapasitas pemecahan masalahnya?
Apa keterbatasannya sehubungan
dengan masalahnya sekarang?
Contoh:

Sementara [Pak Kasra] mengeluh depresi dan kelelahan, ia tetap


tekun bekerja, yang dilakukannya setiap hari, dia banyak
menginvestasikan pendapatannya yang besar untuk masa depan.
Dia pembaca buku yang keranjingan, dan memanfaatkan literatur
untuk memahami dan menyelesaikan banyak masalah, yang
terkadang berhasil..
RINGKASAN KLINIS, KESAN, DAN
ASESMEN
Mengidentifikasi masalah primer klien ,
kebutuhan, atau kekhawatiran klien
terhadap faktor-faktor yang memberikan
kontribusi Juga, gambarkan perasaan
yang
urgen/menonjol/mencuat/mendesak dari
klien dengan masalahnya
Mengidentifikasi masalah sekunder,
RINGKASAN KLINIS, KESAN, DAN
ASESMEN
Merangkum bagaimana penampilan klien
selama wawancara.
1. Berikan gambaran suasana hati klien, tanda-tanda
kecemasan atau depresi, masalah memori, cara
bicara, perasaannya terhadap realitas, penilaian,
sikap terhadap situasi/ kesulitan.
2. Tunjukkan bagaimana klien berhubungan
dengan Anda. Kesan Anda memberikan
petunjuk penting tentang posisi klien sekarang.
RINGKASAN KLINIS, KESAN, DAN
ASESMEN
Catatan tentang harapan klien terhadap pelayanan.
Catatan asesmen Anda tentang motivasi klien
untuk berubah, dan
kesempatan/peluang/kemungkinan memanfaatkan
pelayanan.
Contoh:
Pak Binsar, 32 tahun, bercerai, seorang pengusaha Yahudi, bercerai, mencari pertolongan,
karena mengalami masalah berupa perasaan bersalah dan depresi karena sejumlah besar
uang yang telah dihasilkannya selama karirnya, yang disebutnya sebagai “sembrono”. Dia
menggambarkan perasaannya yang merasa terisolasi, kesepian dan ketidakmampuan
mempercayai orang lain. Kemunculan perasaan ini bersamaan dengan kematian orang
tuanya, dan perceraian karena perselingkuhannya. Ketiga peristiwa ini terjadi hanya
dalam beberapa bulan.[...]
Dia sukses di tempat kerja; introspektif dan merasa tidak enak atas kondisi emosinya saat
ini; dan ia memiliki wawasan bagus tentang masalah dengan orang tuanya, saudara, dan
mantan istri. Dia tampaknya sangat termotivasi untuk berubah. Meskipun mengalami
tingkat depresi yang tetap, ia masih mampu bekerja dengan sukses. Dia lebih merindukan
keakraban dan menginginkan membentuk tipe relasi yang saling perduli; sesuatu yang
sulit dipahami dalam hidupnya. Dia menghargai pendidikan dan memiliki kesadaran untuk
meningkatkan pengetahuannya sebagai upaya menebus karena mundur di awal kuliah.
TUJUAN DAN REKOMENDASI
BEKERJA DENGAN KLIEN
Mengidentifikasi tujuan bekerja dengan klien.
Rekomendasi untuk pelayanan dan sumber daya
Modalitas (apa jenis treatment/terapinya)
Jangka waktu (berapa banyak sesi? Jangka
panjang, jangka pendek?)
Langkah selanjutnya
Contoh:

Mengingat masalah Pak Sahri adalah kecemasan sosial, yang


menyebabkan masalah di tempat kerja, disarankan ia menjalani
terapi jangka panjang. Pak Sahri setuju mencari terapis dengan
menggunakan asuransi kesehatan, lama terapi minimal tiga
bulan. Setelah tiga bulan, ia akan menemui saya, dan membahas
pilihan lain, seperti terapi psikiatrik. Sementara terapi itu
berjalan, ia juga setuju memelihara tingkat stressnya dengan cara
bertemu dengan saya setiap dua minggu.
Mengapa konten/isi dari
dokumentasi klinis itu penting?
Materi yang terkandung dalam suatu laporan:
 
Mengkomunikasikan informasi yang berhubungan dengan klien kepada kolega
untuk perencanaan kasus dan tujuan rujukan.
 
Menetapkan secara tertulis penjelasan tentang "di mana keberadaan klien" pada
saat dan selama pemberian pelayanan; asesmen psikososial memberikan informasi
dasar tentang klien ketika ia memasuki lembaga untuk pelayanan.
 
Memberikan kesempatan kepada pekerja sosial untuk berefleksi, mengoreksi
pemikiran, dan menyusun pertanyaan tentang klien dan situasinya, mengolah
informasi dan kesan tentang klien melalui proses menulis tersebut.
Fakta Objektif dan Kesan Subjektif
Apa yang disebut fakta objektif? Mencakup tentang:
Apa yang sebenarnya dikatakan klien, orang lain yang terkait dengan klien (seperti
anggota keluarga), dan/atau kolega yang terlibat menangani kasus; tercakup pikiran
dan perasaan klien, atau pandangan klien tentang situasi yang dihadapi/dialaminya
Mengkomunikasikan informasi yang diperlukan tentang klien kepada kolega dalam
menangani kasus
Mengkomunikasikan informasi yang diperlukan tentang klien kepada kolega dalam
rangka perencanaan kasus dan tujuan rujukan.
Menetapkan keberadaan klien selama pemberian pelayanan, laporan asesmen
psikososial memberikan informasi dasar tentang klien ketika ia mendatangi lembaga
untuk mendapatkan pelayanan
Memberikan kesempatan kepada pekerja sosial melakukan refleksi, mengoreksi
pemikiran, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan tentang klien dan situasi yang
dihadapinya, mencernakan dan mengimpresikan klien melalui proses penulisan.
Apa yang disebut kesan subjektif?
 
Ini mencakup:
Wawasan, keyakinan, firasat, dugaan, kesimpulan, spekulasi
pekerja sosial tentang klien dan situasinya (misalnya, pernyataan
masalah) berdasarkan materi obyektif tentang atau yang
disampaikan tentang klien.
Adanya pernyataan pekerja sosial tentang keyakinan klien,
merupakan hal pokok yang mendasari atau memiliki makna
mendalam atau merupakan motivasi klien dalam memberikan
komentar/keterangan, tindakan, pola perilaku, pengalaman,
interaksi, dan perasaannya.
Bagaimana membedakan antara fakta
objektif dan kesan subjektif?
Kita membedakannya dengan cara:
“Making Attributions” (Membuat Kerangka)—klarifikasi
perkataan, pikiran, keyakinan, perasaan, tulisan, dan tindakan.
“Framing Claims” (Penegasan Bingkai) —kejelasan dalam cara
menulis sebuah pernyataan, apakah itu fakta obyektif atau kesan
subjektif.’
Pernyataan fakta obyektif dapat
dibingkai tanpa kualifikasi:
Contoh:
Klien tersenyum saat ia berbicara tentang anaknya yang lebih tua
Klien menjelaskan bahwa dia tidak ingin menyakiti perasaan
ibunya
Klien melaporkan bahwa ia merasa malu saat jatuh dari kursi
rodanya
Klien tidak menyelesaikan sekolah SMA nya, karena menurut
laporan dia harus tinggal di rumah dan mengurus adik-adiknya
Laporan kesan subjektif harus dibingkai dengan
kualifikasi (dan bukti):
Contoh:
Klien tampak senang saat ia berbicara tentang anaknya yang lebih tua
karena dia tersenyum.
Pekerja merasakan bahwa klien tidak ingin menyakiti perasaan ibunya
karena klien mengatakan dia "lupa" untuk memberitahu ibunya, bahwa
dia pindah rumah.
Meskipun klien tidak mengatakan hal itu, dia tampak malu jatuh dari kursi
roda, ketika ia tiba di lembaga dia tampak bingung dan mau keluar dari
ruangan.
Klien tidak menyelesaikan sekolah SMAnya, ini mungkin terjadi karena
karena klien menyatakan dia memiliki tanggung jawab akan pengasuhan
adik-adiknya
Ungkapan/Frase Tentatif
Apa itu "bahasa tentatif" dalam asesmen psikososial?

Yaitu ungkapan/frase yang menginformasikan kepada pembaca,


bahwa penulis menggunakan sebuah klaim yang didasarkan pada
kesimpulan, interpretasi, saran, hipotesis- sebagai suatu cara
menafsirkan di luar apa yang dikatakan klien, atau seperti
pekerja sosial “baca”/interpretasi/tafsir, yang bersumber dari
materi kasus, bertujuan untuk menjelaskan makna dan motivasi
klien.
Contoh ungkapan/frase tentatif:
Tampaknya (It appears that, It seems that)
Ini mungkin terjadi bahwa (It may be the case that)
Pekerja sosial bertanya-tanya apakah (The social worker wonders whether)
Menunjuk ke (It points to)
Ini menunjukkan bahwa (It suggests that)
Orang mungkin berspekulasi bahwa (One might speculate that)
Ada sedikit (There is a hint of)
Satu dipukul oleh (One is struck by)
Perlu bertanya-tanya apakah (It is worth wondering if)
Dia mungkin (She might be)
Jangan jangan (Perhaps...)
Ini menyebabkan orang mempertanyakan apakah (It leads one to question whether)
Hal ini seperti yang (It is like that)
Hal ini tidak mungkin bahwa (It is unlikely that)
Inferensi: Kesimpulan tindakan atau proses turunan kesimpulan
logik, berasal dari premis-premis yang diketahui atau dianggap
benar; tindakan penalaran berasal dari pengetahuan faktual atau
bukti.
Interpretasi: Sebuah gambaran makna atau arti dari sesuatu;
tindakan atau proses menjelaskan makna atau arti sesuatu.
Saran: Proses berurutan di mana satu pikiran atau gambaran
mental mengarah ke yang lain oleh asosiasi.
Hipotesis: Sebuah pendapat tentatif atau penjelasan untuk
observasi, atau fenomena yang dapat diuji dengan penyelidikan
lebih lanjut; konjektur sementara.
Cakupan
Apakah laporan mengandung cukup informasi klinis yang
bermanfaat? Artinya, apakah ada cukup material pada bagian
yang relevan dari laporan bahwa:
 berhubungan dengan, menyediakan beberapa konteks untuk, dan
dapat menjelaskan masalah yang diajukan/pernyataan
masalah/presenting problem?
Apakah laporannya mengandung keseimbangan informasi yang
disajikan-termasuk
- kekuatan dan kelemahan/kesulitan/patologik klien
- fakta obyektif dan kesan subjektif
- bahan/materi dari berbagai sumber data, jika tersedia?
Prioritas: Apakah informasi yang disajikan dengan cara menyoroti
isu-isu/persoalan kunci klinis dari klien ini (highlights the key
clinical issues for this client)?
Hal ini mengharuskan ANDA memutuskan:
Isu: kepentingan primer dan kepentingan sekunder (Issues are
of primary and secondary importance)
Bagian-bagian (asesmen psikososial) mendapatkan beban
terberat dalam laporan

Keputusan tentang isu-isu dan bagian-bagian harus disorot,


mengalir dari yang paling relevan, penting, atau isu
urgen/mendesak untuk klien, dengan mempertimbangkan situasi
dan pernyataan masalah (the presenting problem)
Cara MENYOROTI dan memberikan PRIORITAS:
• Sajikan materi yang lebih banyak tentang isu-isu/area
kehidupan klien, daripada isu-isu/area lainnya.
• Sajikan materi itu, pertama, pada suatu paragraf atau suatu
bagian
• Tegaskan pernyataan bahwa itu paling penting.

Rincian: Apakah ada informasi spesifik yang cukup dan contoh-


contoh untuk menunjukkan hubungan pada problem klinis? Isi
atau konten laporan harus menawarkan rincian, ilustrasi, dan
contoh.
Apa yang dimaksud dengan “akurasi informasi”
dalam suatu asesmen psikososial?
• Sejak laporan Anda dibaca kolega (dan saat diminta klien) untuk “mendapatkan
ceritera yang benar/tepat ” (“getting the story right”, ) hal itu adalah sesuatu
yang sulit/kritis.
• Ketika berpikir tentang akurasi, kita perlu bertanya kepada diri sendiri:
 
Apakah materi laporan yang ditulis dengan tepat ini - berarti, benar disajikan
oleh klien, kolega, dan berdasarkan catatan, benarkah?
 
Apakah tulisan jenis prosa dapat akurat menyampaikan apa yang klien (atau
sumber data lainnya) katakan, perbuat, pikirkan, rasakan, atau percayakah,
sejauh itu yang disajikan?
 
Jika tidak, apa kesalahannya dan dalam hal apa dipandang menyesatkan?
Pengaturan Asesmen Psikososial
Adalah tidak tepat mencatat segala sesuatu tentang perkataan klien (atau
dari sumber data lainnya), pikiran, dan perasaan klien, sejak klian datang
ke lembaga Anda; tidak mungkin semua orang harus menggunakan video-
recorder dan tape-recorder.
 
Kita menyaring atau memfilter apa yang kita tulis dan mengurutnya
dalam bagian--bagian logik agar EFISIEN dan DAPAT DIPAHAMI, agar
pembaca dapat memahami dengan cepat. Semuanya harus relevan - TIDAK
LEBIH danTIDAK KURANG – dan apa pun data yang muncul harus
ditempatkan di bagian yang tepat.

Hindari laporan "secara klinis tidak relevan", informasi dan kata-kata yang
tidak menambah makna.
Contoh:

• Klien benar-benar mengalami kesulitan. ("Benar-benar adalah kata


yang tidak ada hubungannya)
• Klien ingin pergi ke program hari ini, tapi harus menunggu bus,
dia terlambat 5 menit. (Informasi dalam kalimat ini tidak penting –
terlambat 5 menit karena menunggu bus bukan hal "luar biasa”.
Hal ini banyak terjadi di sebagian besar hidup kita, atau dengan
kata lain sudah biasa.)
Namun, jika Anda menulis:
Klien ingin datang ke acara hari ini, ia menunggu bus, terlambat 5 menit. Dia
mengatakan, dia menjadi cemas karena terlambat, dan terguling dari kursi rodanya
ketika bus pergi Dia dikirim ke perawat segera setelah tiba di acara. (Informasi di sini,
yakni bus yang datang terlambat menjadi "luar biasa" dan penting secara klinis. Ini
menunjukkan kepada kita ada sesuatu yang mencolok, dalam hal ini mungkin reaksi klien
yang sungguh-sungguh ingin datang tepat waktu pada cara itu)
Klien mengatakan dia bangga ketika anaknya pulang dengan rapor bagus pekan lalu,
dia senang, dan itu membuat ia bahagia. (Tiga deskripsi reaksi klien tentang rapor
anaknya mirip, tetapi hanya satu yang diperlukan)
Setiap pagi hari, klien mengikuti pelatihan kerja, dia ingin mengembangkan keterampilan –
sebuah contoh bahwa ia sedang mengembangkan keterampilan cara mencari pekerjaan.
("Like" adalah kata asing, frase "contoh ..." tidak menambahkan sesuatu kalimat -. memuat
kata tambahan yang tidak diperlukan.)
Buatlah "catatan kaki keadaan mental " dari materi yang mungkin tidak signifikan secara
klinis pada saat ini , tetapi Anda mungkin akan mengingatnya pada saat nanti.
Sumber:

http://www.york.cuny.edu/wac/for-students/
discipline-specific-infosheets/social-work-p
sychosocial-assessment
. diunduh tanggal 19 Februari 2015, pukul
17:42.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai