Anda di halaman 1dari 15

Penatalaksanaan Perdarahan

Subarachnoid
Amanda K. Raya, Michael N. Diringer

Oleh :
Kintan Ramadhani
C111 09 765

Pembimbing
dr. Halim

Konsulen
dr. Fransiscus J. Manibuy, Sp.An-KIC
Pendahuluan
Insidens SAH bervariasi dari 10 hingga 18 per
100.000 orang.
Seringkali terjadi pada pasien usia
pertengahan dan dominan terjadi pada wanita.
Dari semua SAH spontan, 80% terjadi akibat
ruptur aneurisma intrakranial, 15% tidak dapat
diidentifikasi sumber perdarahannya, dan
sisanya terjadi malformasi vaskular, vaskulitis
atau sindrom vasokonstriksi reversibel
posterior
l
aP
t
M
is Penilaian Pasien SAH
u
y
en
np
gae
t
snr
at
ag
hi
n
tp
te
o
rs
ij
s
a,
d
i
d
i
l
at
t
ia
Stabilisasi dan Evaluasi Awal
Penilaian jalan nafas pada pasien koma

Kontrol hipertensi

Tangani sakit kepala

Lakukan CT scan non-kontras sesegera mungkin

Punksi lumbal jika hasil CT scan negatif dan kecurigaan tinggi


Diagnosis
CT scan non-kontras. Pada 12 jam pertama,
darah akan terlihat; setelah 24 jam pertama,
nilai tersebut menurun 95% hingga 99%.
Jika diagnostik dengan CT scan dan/atau MRI
negatif maka dilakukan punksi lumbal.
Tes untuk mengevaluasi cairan untuk
xantochromia analisis spectrophotometric.
Jika hasilnya equivokal, maka dapat
dipertimbangkan imaging vaskular untuk
mencari aneurisma.
Identifikasi Sumber Perdarahan
Tes terbaik untuk mengetahui asal
aneurisma perdarahan CT angiografi
(CTA)
Pada sekitar 10% hingga 15% kasus,
tidak dapat diidentifikasi adanya
aneurisma atau penyebab perdarahan
lainnya. Mayoritas pasien tersebut
mengalami sindrom perimesencephalic
nonaneurysmal SAH.
Tabel. Obat-obatan untuk kontrol tekanan darah ketika pasien
masuk

Obat Dosis Mekanisme Efek Samping


Kerja

Labetalol 5-20 mg Alpha-1 dan beta Bradikardi


blocker
Hydralazine 5-20 mg Vasodilator Takikardi, sakit
kepala, dan
kemerahan
Nicardipine 2-20 mg / jam Dihydropyridine Sakit kepala,
calcium channel kemerahan, dan
blocker edema perifer
Penatalaksanaan Aneurisme

surgical •Aneurisma pada regio arteri


serebri media atau pada
clipping pembuluh darah melengkung.

endovasc •Aneurisma yang terletak di bagian

ular dalam otak atau pada sirkulus posterior


•Aneurisma pada pasien dengan
komorbid multiple.
coiling
Komplikasi

Kejang

Komplikasi Perdarahan
Hiponatremia
SAH Ulang

Demam Hidrosefalus

Gangguan
Jantung
Penatalaksanaan Komplikasi
Umum
Komplikasi Penatalaksanaan

Kejang Profilaksis anti-epilepsi selama 3-7 hari

Perdarahan Kontrol tekanan darah, penatalaksanaan dini


ulang aneurisma
Hidrosefalus Drainase ekstraventrikular

Disfungsi Echokardiogram, euvolemia


jantung
Demam Antipiretik, surface cooling, intravascular cooling

Hiponatremia Cairan Hipertonik


Definisi
Penyempitan
Istilah Pembuluh Gejala Klinis Infark
Darah Besar
Vasospasme Teridentifikasi Bisa ada atau Bisa ada atau
pada TCD, tidak ada tidak ada
angiogram, atau
CTA
DCI Bisa ada atau Harus ada Bisa ada atau
tidak ada tidak ada, jika
ada cukup untuk
mendiagnosis
Penatalaksanaan iskemik cerebral lambat (DCI)

Profilaksis
Nimodipine
Pemeliharaan euvolemia
Drainase lumbal
DCI simptomatik
Obat-obatan
◦ Induksi hipertensi
◦ Meningkatkan curah jantung
◦ Transfusi
Endovaskular
◦ Angioplasti
◦ Vasodilator intra-arterial
Diagnosis Vasospasme dan DCI

Pemeriksaan neurologis dilakukan beberapa


kali sehari (biasanya setiap 2 jam).
Jika pada sebuah pemeriksaan terjadi
penurunan (penurunan 2 poin GCS atau
adanya defisit neurologis fokal baru), evaluasi
penyebab lainnya (demam, gangguan
metabolik, edema serebral, atau hidrosefalus).
Tes tambahan untuk membantu diagnosis DCI
TCD, CTA, CT perfusi, dan angiografi
Prognosis
 Mortalitas rata-rata akibat SAH adalah sebesar 30%
hingga 40%; sekitar setengah dari pasien akan
meniggal sebelum sampai ke rumah sakit. Dari sisa
pasien tersebut, 25% akan meninggal dalam 2 minggu
pertama.
 Prognosis buruk dihubungkan dengan usia lanjut,
perburukan grading neurologis, ruptur aneurisma
sirkulasi posterior, ukuran aneurisma yang lebih besar,
SAH yang lebih banyak, dan yang baru ditemukan
adalah adanya alel Apo lipoprotein E e4.
 Penentuan prognosis dapat dibantu dengan
menggunakan elektroensefalografi, CT atau MRI
ulang.
Ringkasan
Karena setengah dari pasien yang menderita
aneurisma SAH selamat hingga sampai ke rumah
sakit, para praktisi perawatan neurokritis terus
mencari modalitas untuk mencegah, mendeteksi,
dan menurunkan komplikasi sekunder
vasospasme dan DCI yang akan memperburuk
kerusakan otak difus serta defisit kognitif yang
akan berdampak pada fungsionalitas jangka
panjang pasien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai