Anda di halaman 1dari 20

RINGKASAN PENJELASAN MATERI : PD LINIER NON

HOMOGEN
KELOMPOK 6
• ALFAISAL KASALI SIREGAR (2010921007)
• NARISHA RISKY UTAMI (2010922012)
• NISA ‘AFIFAH (2010922057)

Matematika Rekayasa I
TS E
01
OPERATOR
DIFFERENSIAL D
Operator Diferensial D
Operator Diferensial merupakan suatu perubahan bentuk (transformasi) yang memetakan suatu fungsi menjadi
fungsi diferensialnya. Operator differensial digunakan untuk menuliskan turunan tingkat dari suatu fungsi.
Secara umum, operator differensial dinyatakan dengan
𝑛𝑑𝑛 𝑦 (𝑛 )
𝐷 𝑦= 𝑛
= 𝑦
𝑑𝑥
Oleh karena itu, persamaan differensial linear nonhomogen dengan koefisien konstan:

Dapat ditulis sebagai:


Bentuk disebut operator differensial linear tingkat n, sering dinotasikan dengan P(D)

Dapat ditunjukkan bahwa untuk yang konstan berlaku:


• P(D) mungkin bisa difaktorkan ke dalam operator dari tingkat yang lebih
rendah
• Faktor-faktor dari P(D) adalah commute (komutatif)

OPERATOR PEMUSNAH (ANNIHILATOR OPERATOR)


Andaikan y=f(x) adalah fungsi yang dapat diturunkan pada sekurang-kurangnya turunan tingkat n. Jika ada
suatu operator:

(𝑎𝑛 𝐷 +𝑎𝑛−1 𝐷
𝑛 𝑛 −1
+…+𝑎1 𝐷+𝑎0 ) 𝑓 ( 𝑥 ) =0
Maka dapat dikatakan operator differensial memusnakan/membuat nol fungsi f(x) tersebut.
Operator
,…,

Operator
,…,

Operator {
,
,
02
METODE KOEFISIEN
TAK TENTU
+…+
yang dalam notasi operator differensial dapat ditulis sebagai :

: atau :
Di mana fungsi g(x) ini kemungkinannya adalah berupa
P fungsi: (1)
• Konstan k
• Polinom dalam x
• Fungsi eksponenial
• Sin x : cos x
Menggunakan untuk persamaan 1 diperoleh:
(D) g(x)
yang merupakan PD linear homogen
Dengan menyelesaikan PD linear homogen:

Akan ditemukan bentuk dari penyelesaian komplemen dan penyelesaian particular di mana bentuk
fungsi particular ini muncul dari polinom operator Sedangkan yang berasal dari polinom P(D)
menghasilkan fungsi komplemen . Koefisien-koefisien dari dicari dengan jalan mensubstitusikan
harga yang diperoleh ini ke dalam persamaan differensial asal. Metode pencarian koefisien seperti ini
disebut metode koefisien tertentu.
03
METODE VARIASI
PARAMETER
Untuk persamaan differensial linier:
𝑑𝑦
+ 𝑦𝑃 ( 𝑥 ) =𝑄 ( 𝑥 )
ⅆ𝑥
Penyelesaian umum dari persamaan di atas adalah :
{
Jika dihubungan dengan penyelesaian umum dari PD linier non homogen
, maka
adalah penyelesaian dari :

adalah penyelesaian particular dari persamaan diatas. Pengembangan metode tersebut untuk PD linier non
homogen tingkat dua di kenal dengan metode Variasi Parameter
Prinsip kerja dari metode variasi parameter adalah mencari fungsi u 1 (u1 juga fungsi dalam x)

sedemikian hingga y = u 1y1 adalah penyelesaian particular dari persamaan diatas . Atau dengan kata

lain, kita mengganti c1 pada persamaan y = c1y1 dengan u1. kemudian disubstitusikan harga y = u 1y1
ini kedalam persamaan diatas.
Permasalahan berikutnya adalah bagaimana untuk persamaan differensial linier non homogen
tingkat dua ?. Ambillah untuk persamaan differensial linier tingkat dua :
A2y”+a1y’+a0y = Q(x)

Atau dalam bentuk baru (dibagi dengan a2) adalah :


y”+y’ P(x) + yR(x) = S(x)
Persamaan ini adalah analogi dari persamaan diatas sebagaimana di ketahui juga P(x) dan R(x)
disini adalah konstan, sehingga tidak sulit untuk menemukan fungsi komplementer y c
Prinsip kerja dari metode variasi parameter adalah mencari fungsi u 1 (u1 juga fungsi dalam x)

sedemikian hingga y = u 1y1 adalah penyelesaian particular dari persamaan diatas . Atau dengan kata

lain, kita mengganti c1 pada persamaan y = c1y1 dengan u1. kemudian disubstitusikan harga y = u 1y1
ini kedalam persamaan diatas.
Permasalahan berikutnya adalah bagaimana untuk persamaan differensial linier non homogen
tingkat dua ?. Ambillah untuk persamaan differensial linier tingkat dua :
A2y”+a1y’+a0y = Q(x)

Atau dalam bentuk baru (dibagi dengan a2) adalah :


y”+y’ P(x) + yR(x) = S(x)
Persamaan ini adalah analogi dari persamaan diatas sebagaimana di ketahui juga P(x) dan R(x)
disini adalah konstan, sehingga tidak sulit untuk menemukan fungsi komplementer y c
CONTOH SOAL:
Carilah penyelesaian umum dari + y = cos2 x
Solusi :
Persamaan karakteristik dari PD linier Homogennya adalah :
m2 + 1 = 0
m1 = i,m2 = -i

Sehingga yc = c1 cos x + c2 sin x

Ini berarti bahwa y1 = cos x,y2 =sin x


W= = = 1
Dari PD linier nonhomogen, S(x) = cos2 x ;

Berarti u1 = cos3 x

Berarti u2 = sin3 x

Sehingga yp = u1 y1 + u2 y2 = + sin2 x
Penyelesaian umum dari PD adalah :
y = yc + yp = c1 cos x + c2 sin x + + sin2 x
METODE VARIASI PARAMETER UNTUK PD LINIER TINGKAT TIGA
Permasalahan berikutnya adalah bagaimana untuk persamaan differensial linier nonhomogen
tingkat tiga? Secara teori, hal ini bisa dikembangkan dari metode variasi parameter untuk PD linier
tingkat dua. Ambillah untuk persamaan differrensial linier tingkat tiga :
a3 y’’’+ a2 y’’+ a1 y’+ a0 y = S(x)

Atau dalam bentuk baru (dibagi dengan a3) adalah:


y’’’ + P(x)y’’ + Q(x)y’ + R(x)y = T(x)
Sebagaimana di ketahui juga P(x), Q(x), R(x) disini adalah konsta, sehingga tidak sulit untuk
menemukan fungsi komplementer yc , yaitu dengan menyelesaikan PD linier homogen yang
berhubungan dengan PD linier nonhomogen.
CONTOH SOAL:
Carilah penyelesaian umum dari persamaan differensial linier nonhomogen tingkat tiga :
y’’’- 2y’’+y’ = xex + 5
Solusi :
Persamaan karakteristik yang berhubungan dengan PD homogennya adalah :
m3 – 2m2 + m = 0
m(m – 1)2 = 0
m1 = 0,m2 = 1,m3 = 1

Sehingga fungsi komplemen yc = c1e0x + c2ex + c3xex atau yc = c1 + c2ex + c3xex yang berarti ;

y1 = 1, y2 = ex , y3 = xe3
Karena PD sudah dalam bentuk baku (koofesien y’’’ sudah 1), berarti T(x) = xe x + 5 dan nilai
wronskian :
W = = e2x
u’1 = = xex + 5 ; yang berarti :
u1 = xex – ex + 5 x
u’2 = = 5xe-x - 5e-x – x2 – x ; yang berarti :
u2 = 5xe-x +10e-x - x3 - x2
u’3 = = 5e-x + x ; yang berarti :
u3 = - 5e-x + x2 ; sehingga di peroleh :
yp = u1y1 + u2y2 + u3y3 = xex – ex + x3 ex - x2 ex +5x + 10
Akhirnya di dapat penyelesaian umum dari PD adalah :
y = yc + yp = c1 + c2 ex= c3xex + xex - ex + x3 ex - x2 ex +5x + 10
04
METODE INVERS
OPERATOR
Metoda Invers Operator merupakan metoda mencari fungsi particular yp dengan menggunakan
hubungan persamaan y = g(x) mengapa demikian, sebab operator yang

digunakan adalah kebalikan dari opaartor P(D).

Sebelumnya perhatikan kembali persamaan diferensial nonhomogen berikut:

Yang dalam notasi operator differensial dapat ditulis sebagai:

Yang kemudian diperoleh penyelesaian: y = g(x)


Andaikan invers operator bisa difaktorkan sedemikian hingga hubungan y = g(x) menjadi:
y = … ; berikut andaikan;
u= , maka = e mnx e -mnx dx, berikutnya andaikan
v= , maka = e mn-1x e –mn-1x dx
Dan seterusnya, akhirnya diperoleh fungsi particular y p
y= , maka = e m1x e –m1x dx
Dan dari rangkaian panjang tersebut kalau dikerjakan sekaligus dapatt diperoleh fungsi particular, yang bisa
ditulis:
= e m1x dx

Anda mungkin juga menyukai