Anda di halaman 1dari 12

DISUSUN OLEH:

1. ANANKA CYNTYA DEVI


“LIMBAH 2. DEWI ASRILAH
RUMAH 3. NUR IZZAKIYAH RAZAK

TANGGA” 4. THOMAS WAHYU T.B.


5. WINDA IRMAWANTI
SUMBER
a.       Limbah Organik, berdasarkan
pengertian secara kimiawi limbah
organik merupakan segala limbah yang
mengandung unsur Karbon (C),
sehingga meliputi limbah dari mahluk
hidup (misalnya kotoran hewan dan
manusia seperti tinja (feaces), air seni
(urine), sisa makanan (sisa-sisa
sayuran, wortel, kol, bayam, salada dan
lain-lain) kertas, kardus, karton, air
cucian, minyak goreng bekas dan lain-
lain.
b.      Limbah Anorganik, berdasarkan
pengertian secara kimawi, limbah yang
tidak mengandung unsur karbon, seperti
logam (misalnya besi dari mobil bekas
atau perkakas dan almunium dari
kaleng bekas atau peralatan rumah
tangga). Limbah-limbah ini tidak
memiliki unsur karbon sehingga tiak
dapat di urai oleh mikro organisme.
Dalam hal ini bahan organic seperti
plastic, karet, kertas, juga
dikelompokan sebagai limbah
anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit
terurai oleh mikroorganisme sebab
unsur karbonnya memebentuk rantai
kimia yang kompleks dan panjang.
DAMPAK

Dampak dari pembungan limbah cair yang berasal dari


kegiatan rumah tangga,
 air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah
tangga,
 air yang sudah tercemar dan kemudian tidak dapat di
gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia,
 timbul dampak sosial yang sangat luas dan akan
memakan waktu lama untuk memulihkannya, padahal
air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga
sangat banyak
Dampak dari pembungan limbah padat organik
yang berasal dari kegiatan rumah tangga,

 limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme


akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat
penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di
sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap.
 Limbah organic yang mengandung protein akan
menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena
protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai
menjadi gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu:

 menyebabkan dan menimbulkan penyakit,


potensi bahaya kesehatan yang dapat di
timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus,
penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.
PENGOLAHAN LIMBAH
RUMAH TANGGA
› Metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan
pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan :
Membuat saluran air kotor

Membuat bak peresapan

Membuat tempat pembuangan sampah sementara


Pemanfaatan Teknologi Dalam Mengolah Limbah Rumah
Tangga


a. Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin
banyak sampah yang dihasilkan.

Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa
Inggris: disposable).
 Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna
didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang,
tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa
Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-
barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang
lebih tahan lama.
› Karena pengelolaan sampah yang baik tidak
hanya soal menangani sampah yang sudah ada,
kita juga perlu mengurangi jumlah sampah.
Berikut ini langkah-langkah sederhana untuk
mengurangi sampah di rumah.

 Membawa tas plastik atau kain dari rumah saat


belanja.
 Mengurangi membeli produk sachet.
 Memakai ulang toples atau botol bekas.
Selain contoh langkah-langkah diatas, ada
banyak cara lain yang bisa dipakai untuk
mengurangi sampah dirumah anda. Jika
memungkinkan, ajaklah tetangga disekitar anda
untuk melakukan hal yang sama agar semakin
banyak orang yang sadar akan pentingnya
pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri.
Jika secara kontinu dilakukan, bukan tidak mungkin
jumlah timbunan sampah akan berkurang lebih dari
separuhnya.

Anda mungkin juga menyukai