Anda di halaman 1dari 30

UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

BAB 4

PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
INDONESIA
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/1
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Pengertian Ideologi
• Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari dua kata majemuk yaitu idea
dan logos, yang berasal dari bahasa Yunani eidos dan
logos. Idea, artinya, gagasan, konsep, pengertian, dasar,
cita-cita. Dan logos artinya ilmu, atau ajaran. Jadi, secara
etimologis, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-
ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
(Kodhi, S.A., Soejadi, R. Filsafat, Ideologi dan Wawasan Bangsa Indonesia.
Yogyakarta: UAJ, 1988:49).
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/2
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

• Secara historis, istilah ideologi pertama kali digunakan oleh Destutt de


Tracy pada tahun 1796. Istilah ideologi diartikan sebagai science of
ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa
perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.(Wahana, Paulus.
Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Kanisius, 1993, hlm 82. dan Poespowardyo,
Soerjanto. Filsafat Pancasila: sebuah pendekatan sosio-budaya. Jakarta:
Gramedia, 1994, hlm 7).
• Poepowardoyo (1994:8) mengatakan bahwa “ideologi adalah
keseluruhan sistem ide yang secara normatif memberikan persepsi,
landasan, serta pedoman tingkah laku bagi seseorang atau masyarakat
dalam seluruh kehidupannya dan dalam mencapai tujuan yang dicita-
citakan”.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/3


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
• Pada umumnya, ideologi itu diartikan sama dengan cita-cita, atau suatu
kumpulan gagasan, ide, keyakinan. Cita-cita itu merupakan sesuatu
yang telah ditetapkan untuk dicapai, sehingga cita-cita menjadi dasar,
pandangan, dan paham. Cita-cita dan dasar itu pada hakikatnya
merupakan satu kesatuan pengertian yang terangkum dalam
pengertian ideologi itu.
• Ideologi itu berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Ideologi sebagai pedoman hidup bernegara dapat berfungsi
mempersatukan bangsa, memberikan rumusan situasi negara di masa
lampau, masa kini, dan mengatur langkah-langkah strategis untuk
mencapai situasi yang dicita-citakan. Ideologi juga dapat memberikan
petunjuk dan arah serta aturan bagi kehidupan politik dan
bermasyarakat dalam usaha mencapai kesejahteraan bangsa sebagai
kesatuan yang kuat.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/4
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
• Secara ringkas arti ideologi dalam perkembangannya dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Ideologi diartikan sebagai weltanschauung, yaitu pengetahuan
yang mengandung pemikiran-pemikiran besar, cita-cita besar,
mengenai sejarah, manusia, masyarakat, negara (science of
ideas). Dalam arti ini ideologi kerap kali disamakan dengan
ajaran filsafat.
2. Ideologi diartikan sebagai pemikiran yang tidak memperhatikan
kebenaran internal dan kenyataan empiris, ditujukan dan
tumbuh berdasarkan pertimbangan kepentingan tertentu dan
karena itu ideologi cenderung menjadi bersifat tertutup.
3. Ideologi diartikan sebagai suatu belief system dan karena itu
berbeda dengan ilmu, filsafat, ataupun teologi yang secara
formal merupakan suatu knowledge system (bersifat refleksif,
sistemamtis, dan kritis).

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/5


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Ideologi Tertutup dan Ideologi


Terbuka
• Dalam arti luas ideologi dapat digunakan untuk segala kelompok cita-
cita, nilai dasar serta keyakinan-keyakinan yang dijunjung tinggi
sebagai pedoman normatif.
• Sedangkan dalam arti sempit, ideologi adalah gagasan yang
menyeluruh tentang makna hidup dan nilai yang mau menentukan
dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
• Ideologi dalam arti luas sering disebut sebagai Idelogi Terbuka
merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Sedangkan dalam arti
sempit biasa disebut Ideologi Tertutup merupakan suatu sistem
pemikiran tertutup.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/6
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
• Ciri-ciri Ideologi Tertutup, antara lain:
1. Ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan
cita-cita sekelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah
dan membaharui masyarakat.
2. Bila berhasil merebut kekuasaan, ideologi tersebut akan dipaksakan kepada
masyarakat
3. Mengandaikan kekuasaan secara eksklusif terletak dalam tangan elite yang
berkuasa
4. Pengorbanan dibebankan pada masyarakat yang harus setia dan bersedia
berkurban demi ideologi
5. Intinya adalah tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan
secara mutlak
6. Meski ada ideologi lain dalam masyarakat, seluruh anggota masyarakat tetap
memperoleh tuntutan mutlak untuk taat pada ideologi tersebut.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/7


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
• Ciri-ciri Ideologi Terbuka, antara lain:
1. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri.
2. Ideologi ini bukan merupakan keyakinan dari sekelompok orang tertentu saja,
melainkan hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat.
3. Tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dan ditemukan dalam
masyarakat sendiri.
4. Ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat, sehingga masyarakat akan dapat
menemukan ‘kepribadiannya’ dalam ideologi itu.
5. Ideologi bukan hanya dianggap benar oleh masyarakat, melainkan
dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga rumusannya tidak operasional.
6. Ideologi baru menjadi operasional kalau sudah dijabarkan ke dalam
perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundang-undangan.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/8


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Dimensi Ideologi
• Ideologi menurut Alfian mengandung tiga dimensi, yaitu:
(1) dimensi realita,
(2) dimensi idealisme, dan
(3) dimensi fleksibilitas.
(Alfian. “Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan
politik’ dalam Pancasila sebagai Ideologi. Jakarta: BP-7
Pusat, 1990 hlm 192).

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/9


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

• Dimensi realita,
artinya ideologi itu mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam ideologi itu secara riil hidup di dalam dan
bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat dan
bangsanya. Ini berarti pula ada pemahaman situasi sosial yang
sedang dihadapi sebagai produk masa lampau.
• Dimensi idealisme,
artinya ideologi itu perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai
dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Ini berarti nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
ideologi itu memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik
melalui praktik kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain merupakan
usaha yang memberikan gambaran situasi social baru yang ingin
diciptakan.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/10
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

• Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan


yaitu penyusunan program umum yang kondisional dan
situasional yang menggariskan langkah-langkah untuk
mencapai situasi baru yang dikehendakinya. Ini berarti
pula ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan dan
merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru
yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa
menghilangkan atau mengingkari jati diri yang terkandung
dalam nilai-nilai dasarnya.
• Menurut Alfian, Pancasila memenuhi ketiga dimensi tersebut. Dengan
demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sungguh-
sungguh merupakan realitas yang hidup, idealisme dan fleksibel serta
tahan uji dari masa ke masa.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/11
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Ideologi Bangsa Indonesia


• Bangsa Indonesia memiliki pandangan hidup yang menjadi
dasar dan mengarahkan perkembangan hidupnya. Para
pendahulu dan pendiri negara kita telah merumuskan secara
jelas apa yang menjadi pandangan hidup bangsa kita, yaitu
Pancasila, yang kemudian menjadi dasar negara kita.
• Poepowardojo (1994:27) memberikan penjelasan bahwa arti
Ideologi adalah kata yang bermakna banyak. Namun, tidak
semua arti-arti dapat diterima karena alasan-alasan tertentu
yang memang tidak sesuai dengan jiwa Pancasila.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/12


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
• Arti-artinya antara lain:
1. Science of ideas. Arti ini kita tolak, karena bersifat peiroratif di
mana seorang ideolog menjadi pengkhayal, yang tidak mampu
melihat kaitan dengan pemikiran konkret.
2. Alat pembenaran bagi kelas yang berkuasa untuk
mempertahankan kekuasaan serta menuntut ketaatan dari
kelas yang dikuasai. Arti ini juga ditolak karena berbau
marxistis.
3. Keseluruhan konsepsi dasar mengenai kehidupan. Arti inilah
yang diterima. Di sini nampak bahwa ideologi Pancasila
merupakan keseluruhan konsepsi dasar, yang ditetapkan
secara sadar oleh banga Indonesia, melalui para perumusnya.
Di situ terlihat adanya perpaduan antara pilihan kepada nilai-
nilai kemanusiaan modern seperti kerakyatan, dan nilai-nilai
tradisional seperti orientasi kekeluargaan.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/13


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

• Ada empat tipe ideologi, yaitu:


1. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan
yang ada (status quo), setidak-tidaknya secara umum,
walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-hal
teknis.
2. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada
dalam masyarakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap
baik.
3. Ideologi reformis, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan.
4. Ideologi revolusioner, yaitu ideologi yang bertujuan mengubah
seluruh sistem nilai masyarakat itu.
(Lihat Oetojo Oesman dan Alfian (Penyunting). Pancasila sebagai ideologi.
Jakarta: BP-7 Pusat, 1991, hlm384).

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/14


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
• Ideologi bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 itu merupakan ideologi perjuangan yang sarat
dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan
negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur:
1. Alinea pertama, “bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa
dan penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”.
2. Aline kedua, “negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.”
3. Alinea ketiga, “menyatakan kemerdekaan atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa.”
4. Alinea keempat, yang memuat tugas negara, penyusunan undang-
undang dasar, bentuk susunan negara yang berkedaulatan rakyat
dan dasar negara Pancasila.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/15
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Makna Ideologi Bagi Negara


• Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu
cara berpikir dan cara kerja perjuangan.
• Pancasila bersifat integral, artinya paham mengenai
hakikat negara itu dilandasi dengan konsep kehidupan
bernegara.
• Untuk memahami konsep Pancasila yang bersifat integral
itu kita perlu memahami beberapa teori mengenai dasar
negara: Teori Perseorangan; Teori Golongan; Teori
Kebersamaan. Dari ketiga teori itu, yang cocok dengan
ideologi bangsa Indonesia adalah teori Kebersamaan.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/16
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

• Teori Perseorangan (Individualistik)


• Teori ini dibahas oleh: Herbert spencer (1820-1903)
dan Horald J. Laski (1893-1950).
• Intinya: negara adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak antara seluruh
orang dalam masyarakat itu (social contract).
• Manusia sebagai Individu: hidup bebas dan merdeka,
semua kedudukan dan taraf yang sama, selalu hendak
menonjolkan diri sebagai aku, saling berhadapan.
• Cara pandang individualistis ini oleh Prof. Soepomo
tidak dipilih.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/17
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

• Teori Gologan (Class Theory)


• Teori ini diajarkan oleh: Karl Marx (1818-1883)
• Menurut Karl Marx, negara merupakan penjelmaan dari
pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi antara
golongan ekonomi yang kuat dan golongan ekonomi
yang lemah. Yang kuat adalah yang memiliki alat
produksi, yang lemah yang ditindas. Jadi ada
perbedaan kelas.
• Dalam sejarah perkembangan masyarakat, negara
terjadi melalui tiga fase, fase borjuis, kapitalis, sosialis-
komunis (tese – antitese – sintese)

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/18


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

• Teori Kebersamaan (Integralistik)


• Teori ini diajarkan oleh: Spinoza, Adam Muhler, dll.
• Negara adalah suatu susunan masyarakat yang integral
di antara golongan dan semua bagian dari seluruh
anggota masyarakat.
• Negara memikirkan penghidupan dan kesejahteraan
bangsa seluruhnya, negara menyatu dengan rakyat dan
tidak memihak golongan tertentu dan tidak
menganggap pribadi lebih diutamakan, kepentingan
dan keselamatan bangsa sebagai satu kesatuan yang
tak terpisahkan.
• Teori integralistik ini sesuai dengan bangsa Indonesia.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/19


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
• Pancasila dikatakan bersifat intergralistik karena:
• mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan
• adanya semangat kerja sama (gotong royong)
• memelihara persatuan dan kesatuan, dan
• mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
• Ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
mempunyai makna dan ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan
dan kenegaraan.
• Mewujudkan satu asas kerohanian pandangan dunia, pandangan
hidup yang harus dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan,
dan dipertahankan.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/20


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan


Ideologi Lain
• Ideologi Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya, misalnya
kapitalisme dan komunisme. Kapitalisme dan komunisme lahir dari
pemikiran filosofis, yang kemudian menjadi ideologi dan selanjutnya
menjadi konsep politik.
• Ideologi Pancasila berbeda, karena sebelum menjadi pemikiran filosofis
yang sistematis dan mendalam telah ada pemikiran ideologis untuk
negara yang akan dibentuk.
• Ideologi Pancasila berbeda dengan ideologi liberalisme, komunisme,
dan sosialisme.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/21
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Ideologi Liberalisme
• Aspek Politik Hukum: Demokrasi liberal; Hukum untuk melindungi
individu; Dalam politik mementingkan individu
• Aspek Ekonomi: Peran negara kecil; Swasta mendominasi;
Kapitalisme; Monopolisme; Persaingnan bebas.
• Agama: Agama urusan pribadi; Bebas beragama; Bebas memilih
agama; Bebas tidak beragama.
• Pandangan terhadap Indvidu dan masyarakat: Individu lebih penting
dari masyarakat; Masyarakat diabdikan bagi individu.
• Ciri Khas: Penghargaan terhadap HAM; Demokrasi; Negara hukum;
Menolak dogmatis; Reaksi terhadp absolutisme

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/22


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
Ideologi Komunisme
• Aspek Politik Hukum: Demokrasi rakyat; Berkuasa
mutlak satu parpol; Hukum untuk melanggengkan
komunis.
• Aspek ekonomi: Peran negara dominan; Demi
kolektivitas berarti demi negara; Monopoli negara.
• Agama: Agama candu masyarakat; Agama harus
dijauhkan dari masyarakat; Atheis.
• Pandangan terhadap Indvidu dan masyarakat: Individu
tidak penting; Masyarakat tidak penting; Kolektivitas yang
dibentuk negara lebih penting.
• Ciri Khas: Atheisme; Dogmatis; Otoriter; Ingkar HAM;
Reaksi terhadap liberalisme dan kapitalisme.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/23
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Ideologi Sosialisme
• Aspek Politik Hukum: Demokrasi untuk kolektivitas;
Diutamakan kebersamaan; Masyarakat sama dengan
negara.
• Aspek ekonomi: Peran negara untuk pemerataan;
Keadilan distributif yang diutamakan.
• Agama: Agama harus mendorong berkembangnya
kebersamaan
• Pandangan terhadap Indvidu dan masyarakat:
Masyarakat lebih penting daripada individu.
• Ciri Khas: Kebersamaan; Akomodasi; Jalan tengah

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/24


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
Ideologi Pancasila
• Aspek Politik Hukum: Demokrasi Pancasila; Hukum untuk
menjunjung tinggi keadilan dan keberadaban individu dan
masyarakat.
• Aspek ekonomi: Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli,
dll. yang merugiikan rakyat.
• Agama: Bebas memilih salah satu agama; Agama harus menjiwai
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Pandangan terhadap Indvidu dan masyarakat: Individu diakui
keberadaannya; Masyarakat diakui keberadaannya; Hubungan
individu dan msyarakt ditandai dengan 3S (selaras, serasi,
seimbang); Msyarakat ada karena individu; Individu akan punya arti
kalau hidup di tengah masyarakat.
• Ciri Khas: Keselarasan, Keserasian dan keseimbangan dalam
setiap aspek kehidupan.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/25


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


• Ciri Ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita-
citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya
masyarakatnya sendiri.
• Dasarnya adalah kesepakatan masyarakat, maka, ideologi
terbuka adalah ideologi yang menjadi milik semua rakyat.
• Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi
dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat
secara internal. Ideologi terbuka adalah ideologi yang
dibutuhkan.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/26


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah:
1. Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan jaman tanpa pengubahan nilai-nilai
dasarnya.
2. Pancasila mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila itu
dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan
memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat
Indonesia sendiri.
3. Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan
bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang
dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi danera
keterbukaan dunia dalam segala bidang.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/27


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5
Faktor-faktor yang mendorong keterbukaan ideologi
Pancasila itu antara lain:
• kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan
dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat
• kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideologi
yang tertutup dan beku cenderung meredupkan
perkembangan dirinya
• pengalaman sejarah politik kita di masa lampau
• tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai
dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat
mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam
rangka mencapai tujuan nasional.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/28
UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila


itu ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar.
Batas-batas keterbukaan ideologi Pancasila itu antara
lain:
• stabilitas nasional yang dinamis
• larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme, dan
komunisme
• mencegah berkembangnya paham liberalisme dan
sosialisme-komunis
• larangan terhadap pandangan ekstrim yang
menggelisahkan kehidupan masyarakat
• penciptaan norma-norma yang baru melalui konsensus.

FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/29


UM 10-010 PENDIDIKAN PANCASILA MODUL 5

Daftar Bacaan
• Kaelan, H. 2001. Pendidikan Pancasila. Ed. Reformasi.
Yogyakarta: Paradigma.
• Oesman, Oetojo dan Alfian (ed). 1992. Pancasila sebagai
Ideologi. Jakarta: BP 7 Pusat.
• Syarbaini, Syahrial. 2003. Pendidikan Pancasila di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Ghalia.
• Setiadi, Elly M. 2003. Panduan kuliah; Pendidikan Pancasila
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
FXDP/2004 PANCASILA SBG IDEOLOGI BANGSA 30/30

Anda mungkin juga menyukai