Anda di halaman 1dari 5

Bab II

Pemberian Kuasa (Lastgeving)


Lastgeving adalah :
suatu persetujuan atau perjanjian
dengan mana seorang memberikan kekuasaan atau
wewenang kepada orang lain
Yang menerimanya untuk atas namanya melakukan
perbuatan hukum suatu urusan/perihal
Pengaturan Lastgeving
 Hukum Formil HIR,RBg & Brv
 Hukum Materill, BW/KUHPerdata, UU No.18 tahun 2003
ttg Advokat
 Advokat : orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik
didalam maupun diluar pengadilan yang memenuhi persyaratan UU
ini.
 Jasa Hukum : jasa yang diberikan advokat berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa,
mewakili,mendampingi,membela dan melakukan tindakan hukum
lain untuk kepentingan hukum klien
 Kuasa Insidential : memberikan jasa dalam bidang hukum hanya
untuk sekali saja (1 perkara). Orang yang dapat menjadi kuasa
insidential,yaitu :
 Mempunyai hub.keluarga dengan salah satu pihak sampai derajat ketiga
 Mereka yang ada hubungan kerja dengan suatu instansi
 Mereka yang termasuk salah satu pihak dalam perkara
Persyaratan Advokat
See Pasal 3 UU No.18/2003:
 WNI, tinggal di Indonesia, tidak berstatus PNS/Pejabat
Negara
 Berusia min.25 tahun
 Berijazah Sarjana, latar belakang pendidikan hukum
 Lulus ujian advokat yang diadakan organisasi advokat
 Magang min 2 tahun terus menerus pada kantor advokat
 Tidak pernah dipidana dengan ancaman 5 tahun >
 Berprilaku baik, jujur, bertanggung jawab,adil dan
integritas tinggi.
Cara Pemberian Kuasa
Secara Lisan
Pihak yang memberikan kuasa selalu hadir
bersama pihak yang menerima kuasa
Ditunjuk lisan ketika membuat gugatan lisan
dilakukan didepan ketuan PN. Maka ketika itulah
disebutkan maksud memberi kuasa.
Ditunjuk secara lisan dimuka persidangan.
Pemberi dan penerima kuasa hadir di sidang
(dicatat dalam berita acara sidang)
Secara Tertulis
Dengan menunjuk nama orang yang diberi kuasa di
dalam surat gugatan.
Dengan Surat Kuasa Khusus :
mencantumkan identitas pemberi dan penerima kuasa
Mencantumkan lawan dan objek perkara
Mencantumkan pengadilan tempat berperkara
Mencantumkan hal-hal yang dikuasakan
(jika perlu) cantumkan pemberian hak substitusi
(memberikan kuasa kepada orang lain)

Anda mungkin juga menyukai