Anda di halaman 1dari 4

SURAT KUASA

 Pasal 123 HIR, Pasal 1792 – 1819 Buku III BW


 Dalam Sistem HIR pemberian kuasa tidak wajib(Not Verplichte
Procureur Stelling)
 Bisa dilakukan secara lisan maupun tertulis
 Apabila lisan pemberi & penerima kuasa hadir bersama di
depan majelis
 Apabila ada kuasa hukum (advokat), gugatan harus tertulis
 Pemberi kuasa disebut Subyek hukum materiil = in persoon =
principal(lastgever, mandate)
 Penerima kuasa disebut subyek hukum formal=kuasa
berdasarkan hukum = legitima persona standi in judicio=legal
representatif. (lasthebber; mandataris).
 Dapat dibuat secara notariil / dibawah tangan
 Didaftarkan/dilegalisasi di kepaniteraan pengadilan setempat

1
Menurut sifat
 Surat kuasa umum
 Surat kuasa khusus
Menurut Bentuknya :
1. Lisan
2. tertulis
1. Dibawah tangan
2. akta otentik

2
KHUSUS
 Kedudukan pihak berperkara
 Masalah tertentu
 Lawan tertentu
 Obyek tertentu
 Kualitas tindakan/kewenangan tertentu
 Forum pengadilan tertentu
 Nomor perkara tertentu

3
Surat Kuasa Khusus Memuat
 Identitas pemberi / penerima kuasa
 Identitas obyek sengketa
 Identitas lawan
 Perihal yg menjadi pokok sengketa
 Forum / Pengadilan mana (no perkara)
 Kewenangan bertindak (termasuk banding / kasasi)
 Substitusi
 Hak Retensi
 Tempat & tanggal dibuat
 Tanda tangan para pihak
 Meterai

Anda mungkin juga menyukai