Anda di halaman 1dari 17

SURAT KUASA

PENGERTIAN, DASAR HUKUM, JENIS


SURAT KUASA
Surat Kuasa adalah surat
yang berisi pemberian
Pengertian wewenang atas sesuatu atau
Surat Kuasa untuk menentukan dalam
(memerintah, mewakili,
mengurus) sesuatu.
Pihak pemberian kuasa
menguasakan kepada
penerima kuasa untuk
melakukan suatu tugas.
Dasar Hukum

Pasal 1792 – 1819 BW 123 HIR


Pemberian Kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seseorang
memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya untuk
dan atas Namanya menyelenggarakan suatu urusan.
Surat Kuasa

Perjanjian Pemberian Kuasa

Berlaku Syarat Sah Perjanjian
(Pasal 1320 BW)
Syarat Sah Perjanjian

Pasal 1320 BW Syarat Objektif


◦Hal Tertentu
Syarat Subjektif
◦Sebab yang halal
◦Sepakat
◦Cakap
Berakhirnya Pemberi Kuasa
Pasal 1813 BW
Pemberian Kuasa Berakhir:
◦ Dengan ditariknya kembali kuasanya si Pemberi Kuasa
◦ Dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh si pemberi
kuasa
◦ Dengan meninggalnya, pengampuannya, atau pailitnya si
Pemberi kuasa maupun si Kuasa
Cara Pemberian Kuasa
Pasal 123 HIR Pasal 123 (1) HIR

◦ Lisan Bilamana dikehendaki, kedua belah pihak dapat dibantu atau


diwakili oleh kuasa, yang dikuasakannya itu dengan surat kuasa
◦ Tertulis teristimewa, kecuali kalau yang memberikan kuasa itu sendiri hadir.
Penggugat dapat juga memberi kuasa itu dlam surat permintaan yang
ditandatanganinya dan dimasukkan menurut ayat pertama pasal 118
atau jika gugatan dilakukan dengan lisan menurut pasal 120.
Bentuk Pemberian Kuasa
Pasal 1795 BW
Pemberian Kuasa dapat dilakukan secara
Khusus yaitu mengenai hannya satu
keepentingan tertentu tau lebih atau secara
umum yaitu meliputi segala kepentingan si
Pemberi Kuasa.
Pemberian Kuasa
Pemberian Kuasa secara Umum Pemberian Kuasa secara Khusus

pasal 1796 BW, hanya meliputi Pemberian kuasa yang dilakukan secara
Khusus utuk melakukan suatu tindakan
kuasa yang dirumuskan dalam kata- tertentu.
kata umum, hanya meliputi
Untuk beracara di Pengadilan harus
perbuatan-perbuatan pengurusan.
dilakukan dengan “surat kuasa khusus”
Contoh: Kuasa untuk mengambil sesuai dengan yang diamanatkan dalam
uang di Bank. SEMA No.2/1959 dan Fatwa MA No
531K/Sip/1973)
Syarat kuasa khusus
berdasarkan Pasal 123 HIR
SEMA No.2 Tahun 1959
mengatur syarat kuasa khususnya sesuai ketentuan pasal 123 HIR,
yang sekurang-kurangnya harus memuat:
1. Identitas dan kedudukan para pihak
2. Kompetensi absolut dan relatif
3. Pokok Sengketa
Jenis-jenis Surat Kuasa
•Surat Kuasa Resmi adalah jenis surat kuasa yang ◦ surat kuasa pribadi adalah jenis surat
bersifat formal, biasanya surat kuasa resmi ini pemindahan kuasa pribadi memiliki sifat non
formal dan diterbitkan secara pribadi,
diterbitkan oleh perushaan, lmebaga mauopun
perorangan atau personal
instansi pemerintahanuntuk dinas keluar kota dan
◦ surat kuasa insidentil adalah merupakan surat
menghadiri acara
kuasa yang dibuat berdasarkan suatu insiden
•Surat Kuasa Khusus adaalh surta kuasa yang maupun peristiwa, biasanya surat kuasa ini
merupakan bukti pemindahan kuasa secara dibuat oleh pemberi kuasa dan penerima kuasa
yang masih memiliki hubungan darah
khusus kepada penerima kuasa untuk mewakili
◦ surat kuasa Istimewa adalah surta kuasa yang
pemberi kuasa untuk kepentingan tertentu
menggambarkan situasi dan kondisi pemberi
•surat kuasa perantara adalah surat yang dibuat kuasa, dan agar surat kuasa ini sah di depan
untuk menunjuk perwakilan agen perdagangan hukum, pihak-pihak yang terdapat dalam surat
ini harus melakukan pengambilan sumpah, serta
berbentuk akta otentik atau akta notaris;
Limitatif
Pasal 1797 BW
Penerima kuasa khusus tidak diperbolehkan
melakukan tindakan yang melampaui kuasa yang
diberikan kepadanya.
Identitas
Hal yang perlu Kecakapan
diperhatikan: • Ps.1330 KUHPerdata
Subjek Hukum • Orang belum dewasa
◦ orang • Dibawah pengampuan
◦ Badan Hukum
KOMPETENSI POKOK SENGKETA

Kompetensi Absolut dan dalam bidang hukum perdata


dikenal dua pokok sengketa:
Kompetensi Relatif (pasal
◦ Wanprestasi
118 HIR) ◦ Perbuatan Melawan Hukum
Hak-hak
◦ Hak Substitusi ( Pasal 1803 BW)
◦ Hak Honorarium (Pasal 1808 BW, Pasal 1794 BW)
◦ Hak Retensi (Pasal 1812 BW), si kuasa adalah berhak untuk
menahan segala apa kepunyaan si pemberi Kuasa yang
berada di tangannya, sekian lamanya, hingga kepadanya
telah dibayar lunas seagal apa yang dapat dituntutnya
sebagai akibatpemberian kuasa.
Format Umum Surat Kuasa Khusus
untuk beracara di Pengadilan:
Surat Kuasa
Identitas Para Pihak ( pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa)
(KHUSUS)
• pihak yang digugat
• pokok sengketa
• kompetensi absolut dan relatif
• No Register perkara (untuk surat kuasa tergugat)
• kewenangan penerima kuasa
• hak-hak penerima kuasa

Pemberi Kuasa Penerima Kuasa


ttd ttd
(Materai)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai