Anda di halaman 1dari 11

Teori Belajar

Konstruktivisme

KELOMPOK 6
Anggota kelompok 6
01 02 03

Rista nurizki p. Rosyida nuril f. Salsabillah adlani

04 05 06

Sonia amallia Yasinta indah s.w Yasrul hafid a.


01
TOKOH DAN
TEORI
You can enter a subtitle here if you need it
TOKOH
KOSNTRUKTIVISME
Piage teori konstruktivisme
belajar adalah proses penemuan sendiri, yaitu sebuah proses
yang dialami seseorang, karena berinteraksi dan melakukan
pengamatan terhadap lingkungan.

Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran

Akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran


karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat
Lev Semyonovich Vygotsky
Teori sosiokultural
Perkembangan kognitif seseorang merupakan sebuah
hasil dari interaksinya dengan lingkungannya
dan masyarakat.
ZPD (Zone of Proximal scaffolding
Development)
Scaffolding adalah
ZPD merupakan suatu tingkat yang dapat memberikan dukungan dan
dicapai oleh seorang anak ketika ia bantuan kepada seorang anak
melakukan perilaku sosial. Zone atau Zona yang sedang pada awal belajar,
yang dimaksud disini diartikan sebagai kemudian sedikit demi sedikit
seorang anak yang tidak dapat melakukan mengurangi dukungan atau
sesuatu sendiri tetapi memerlukan bantuan bantuan setelah anak mampu
kelompok atau orang dewasa untuk memecahkan masalah
dari tugas yang dihadapinya.
Tujuan penerapan teori
1. Untuk membantu siswa dalam memahami isi dari materi
pembelajaran.

2. Untuk mengasah kemampuan siswa untuk selalu


bertanya dan mencari solusi atas pertanyaannya.

3. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu


konsep secara komprehensif.

4. Untuk mendorong siswa untuk menjadi pemikir aktif.


Aplikasi teori dalam pendidikan
Contoh dalam Pembelajaran IPA

Pembelajaran konstruktivisme siswa aktif menyusun sendiri konsep IPA dalam


struktur kognitifnya, dengan cara mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan
nyata siswa melalui pengamatan dan percobaan.
Peran guru sebagai fasilitator, sebagai model dalam pembelajaran melalui diskusi
kelompok, diskusi klasikal, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Pembelajaran bermakna sejauh dalam pembelajaran tersebut masalah itu riil atau
berharga bagi siswa dan sejauh hubungan esensial antara bagian-bagiannya ditegaskan,
sehingga tugas siswa adalah menangkap dan memahami hubungan dalam keseluruhan
itu.
KEUNGGULAN
1. Melatih siswa supaya menjadi pribadi yang mandiri dan mampu memecahkan masalah.

2. Menciptakan kreativitas dalam belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih nyaman dan kreatif.

3. Melatih siswa untuk bekerja sama dan terlibat langsung dalam melakukan kegiatan.

4. Menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa karena
memiliki kebanggaan dapat menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari dan siswa juga merasa
bangga dengan hasil temuannya.

5. Melatih siswa berpikir kritis dan kreatif.


KEKURANGAN
1. Sulitnya mengubah keyakinan guru yang sudah terstruktur menggunakan pendekatan tradisional selama
bertahun-tahun.

2. Dalam penerapan teori belajar konstruktivisme, Guru harus memiliki kreativitas dalam merencanakan
pelajaran dan memilih atau menggunakan media. Guru yang malas dan tidak mau berkembang akan sulit
menerapkan teori belajar Konstruktivisme.

3. Siswa dan orang tua memerlukan waktu beradaptasi dengan proses belajar dan mengajar yang baru.

4. Tidak bisa diterapkan dalam semua topik pembelajaran yang memerlukan demonstrasi, contohnya ketika
kegiatan praktikum IPA di laboratorium
TOPIK
Penerapan pendekatan konstruktivisme sebagai salah satu
metode dalam pembelajaran IPA di SD
1. Model pembelajaran apakah yang sesuai dengan teori
konstruktivisme? Serta bagaimana penerapan dalam teori
konstruktivisme dalam mengembangkan proses belajar
anak?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai