1. Teori Konstruktivistik berasal dari kata kontruksi yang artinya fondasi, dalam pembelajaran
yang dibagun dalalah pengetahuan dan fondasi belajar berupa penggalaman siswa itu sendiri,
contohnya prilakunya, tata krama dan hal-hal yang pernah dia alami. Peran guru adalah
menambahkan sehingga dapat disimpulkan prinsip Teori Konstruktivistik adalah anak-
anak sendiri yang membangun pengetahuanya berdasarkan penggalaman yang telah
dia alami. Konstruktivistik merupakan proses belajar untuk mengkontruksi atau
membangun pengetahuan siswa itu sendiri secra mandiri berdasarkan penggalamanya.
Konstruktivistik Kognitif
5. Kelemahan Teori Konstruktivistik adalah harus menemukan guru yang tepat, jika
gurunya kurang perhatian maka proses kontruksi pengetahuan tidak akan berjalan.
Jadi tidak bergantung pada siswa entah dia aktif atau pasif jika gurunya sesuai maka
tujuan belajar akan tercapai.
6. Teknologi dan media belajar menggunakan projek base learning, atau pembelajaran berbasis
kasus. Media belajarnya berupa puzzle, lego dan youtube.
a) TOP-down processing
Dalam pembelajaran konstruktivistik, siswa belajar dimulai dari
masalah yang kompleks untuk dipecahkan, kemudian menghasilkan atau
menemukan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya, siswa diminta menulis
kalimat-kalimat, kemudian dia akan belajar untuk membaca, belajar tentang
tata bahasa kalimat-kalimat tersebut dan kemudian bagaimana menulis titik
dan komanya.
b) Cooperative learning
Strategi yang digunakan untuk proses belajar, dimana siswa akan lebih
mudah menemukan secara komprehensip konsep-konsep yang sulit jika
mereka mendiskusikannya dengan siswa yang lain tentang problem yang
dihadapi. Dalam strategi ini, siswa belajar dalam pasangan-pasangan atau
kelompok untuk saling membantu memecahkan problem yang dihadapi.
c) Generative learning
Strategi ini menekankan pada adanya integrasi yang aktif antara materi
atau pengetahuan yang baru diperoleh dengan skemata. Sehingga dengan
menggunakan pendekatan generative learning diharapkan siswa menjadi lebih
melakukan proses adaptasi ketika menghadapi stimulus baru. Selain itu,
pendekatan ini mengajarkan sebuah metode yang untuk melakukan kegiatan
mental saat belajar, seperti membuat pertanyaan, kesimpulan, atau analogi-
analogi terhadap apa yang sedang dipelajari.
9. Pertanyaan dan Jawaban
KELOMPOK 1
Soal: Bagaimana mengatasi kondusi kelas yang pasif dalam pembelajaran ,
berdasarkan teori kontrutivistik?
Jawaban: Untuk mengatasi kelas yang pasif adalah proses belajar dengan melibatkan
cara dan strategis belajar untuk memengaruhi pola dan cara berpikir siswa. Jika cara
belajar siswa dalam upaya memperoleh pemahaman dan pengetahuan cenderung
monoton (berulang-ulang), maka siswa menjadi pasif dan kurang maksimal dalam
membangun pengalaman belajarnya.Dalam hal ini, teori konstruktivistik memberikan
definisi belajar sebagai aktifitas aktif peserta didik yang mana mareka membangun
sendiri pengetahuannya, menggali makna, mencari hal-hal baru dari apa yang
dipelajarinya dan menyimpulkan konsep dan ide sesuai dengan pengalamannya
KELOMPOK 2
Soal: Terkait dengan video yang ditayangkan itu keterkaitan dengan teori
kontrutivistiknnya bagaimana ?
Kelompok 1
Soal: Dalam Teori Konstruktivistik siswa mampu mencari masalah sendiri,
mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir tentang
pengalamannya sehingga siswa menjadilebih kreatif dan imajinatif serta dapat
menciptakan lingkungan belajat yang kondusif, namun bagaimana jika seorang anak
tidak mampu menguasai dan memahami suatu materi dan walaupun sudah dibimbing
masih sulit memahami sehingga anak itu tertinggal materi dengan teman lainnya?