ORGANISASI
MANAJEMEN
SEMESTER V
PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI
Perubahan merupakan salah satu sifat dunia, tidak ada yang bisa
mengintervensi, kita semua hanyalah bagian yang harus menyikapinya,
berusaha mengikuti dan beradaptasi adalah tindakan yang tepat (Peterson, et,
al., 2011).
Tidak ada yang bisa memastikan, bahwa cara dan metode hari ini akan relevan dengan zaman/ keadaan di
masa mendatang. Mungkin hari ini Amerika Serikat merupakan negara super power, namun siapa yang
menyangka esok hari akan digantikan oleh negara lain, misalnya China yang sudah menyaingi dalam bidang
ekonomi.
Perubahan budaya dilakukan sebagai respons terhadap dinamika. Perlu ada pandangan dan gagasan
baru tentang sikap dan perilaku apa yang dibutuhkan oleh perubahan tersebut (Denison, 2003).
Proses Perkembangan Budaya Organisasi
KEMAJUAN ZAMAN
• Tuntutan kemajuan sulit dihindari atau diabaikan, tidak
sedikit perusahan-perusahaan besar di masanya, kini
telah ditinggalkan, misalnya Nokia
• Laksmi & Suwandono (2019) menyatakan, tidak ada
yang bisa menolak perubahan/ kemajuan zaman.
PERUBAHAN PASAR
• Perubahan pasar merupakan salah satu produk kemajuan zaman, yang
memiliki tingkat pengaruh yang sangat besar terhadap proses bisnis.
Pasalnya konsumen merupakan sumber utama perusahaan mendapatkan
keuntungan. Sehingga setiap adanya perubahan perilaku pasar harus
tanggap dalam merespons (Schabracq, 2007).
• Adapun beberapa jenis perubahan pasar adalah:
1) Perubahan pola belanja fisik ke digital.
2) Perubahan pola transaksi langsung menjadi tidak langsung.
3) Perubahan persaingan bisnis B2B menjadi B2C.
4) Perubahan kebijakan ekonomi nasional dan internasional yang bersifat
terbuka misalnya Free Trade Area China - Asia, China – Afrika, Uni
Eropa.
5) Meningkatnya persaingan dagang lintas negara berbasis marketplace
misalnya Amazon, Alibaba, dan Ebay. Text Here Add Text Add Contents Title
6) Perubahan diplomasi antar negara menjadi lebih terbuka (pembebasan
visa).
TUNTUTAN KEMAJUAN TEKNOLOGI
Tidak hanya pasar yang menekan agar budaya organisasi berubah, lahirnya inovasi teknologi menjadi sebab unik,
bagaimana perusahaan harus beradaptasi dengan perubahan (Adiprasetyo, 2007). Pada era digital ini kita melihat, konsep
kerja modern yang berlandaskan teknologi informasi telah menjadi tren baru dalam menghadapi persaingan global. Seluruh
perusahaan di dunia telah menjadikan teknologi sebagai perangkat kerja utama. Tentu keadaan ini, secara langsung
menyebabkan perubahan pada pola kerja, sehingga para manajer harus menghadirkan budaya kerja baru yang relevan
dengan model kerja digital.
Berubahnya nilai-nilai budaya tidak terlepas karena adanya pemutakhiran peraltan kerja. Jika dulu mencetak dokumen
menggunakan mesin fotocopy, namun saat ini cukup menggunakan printer. Kemudian, dulu peraltan kerja masih bermesin
manual, saat ini sudah otomatis. Lebih lanjut, modernisasi industri berdampak pada penggunakan sumber daya manusia
dan pola kerjanya (Keyton, 2010).
BERDAMPAK MENINGKATNYA PERSAINGAN
Era kontemporer menyebabkan persaingan sangat kompleks, membutuhkan
upaya lebih untuk memenangkannya, bahkan untuk mempertahankan pangsa
pasar tidak sedikit biaya yang dikeluarkan. Contohnya kita lihat pada persaingan
e-commerce, terjadi persaingan bakar uang antar perusahaan marketplace
seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan lain sebagainya. Hal ini
membuktikan budaya kerja telah berubah, dan untuk memenangkan persaingan
dibutuhkan budaya kerja yang lebih ekstrim.
MENUNTUT SDM BERKUALITAS
Pengguna budaya organisasi adalah sumber daya manusia, maka berhasil atau
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I
$62,000
tidaknya budaya organisasi diterapkan
hope
tujuan organisasi (Koumachi,
danthismemberikan
and I believe that dampak
Template will your positif
Time, Money
2019), sangat bergantung pada kualitas pegawai
Reputation.
and terhadap
yang ada. Oleh karena itu, kebutuhan akan SDM bermutu adalah syarat mutlak
yang harus dipenuhi.
MENUNTUT PERUBAHAN PERILAKU DAN SIKAP KERJA
Tujuan jangka pendek sebuah budaya adalah perubahan
sikap dan perilaku. Sehingga dalam pelaksanannya
dibutuhkan perhatian dari perusahaan, khususnya pimpinan.
Perlu ada pengawasan melekat dan pendampingan, agar
nilai-nilai yang telah ditetapkan benar-benar dijalankan
sebagai satu keharusan kerja (Birdie & Jain, 2017).
Peran Pegawai dalam Perubahan Budaya Organisasi
c. Atasan memiliki kewenangan mengambil keputusan. Pada posisi ini, pimpinan bertindak
sebagai wakil organisasi, sehingga setiap tindakan dan sikapnya menjadi acuan bagi para
pegawai, terlebih keputusan dalam bentuk kebijakan, memiliki legitimasi formal yang memuat
banyak kepentingan. Sehingga, kewenangan ini perlu dipergunakan sebaik-baiknya, dalam
rangka menumbuhkembangkan budaya kerja (Sutrisno, 2019).
d. Atasan merupakan teladan/ role model. Dipilihnya seorang pimpinan, karena banyak
kualifikasi yang telah dipenuhi, sehingga salah satu perannya adalah bagaimana dapat
membimbing dan mengarahkan orang-orang di bawahnya (Sutrisno, 2019). .